You are on page 1of 2

BAB IV STRUKTUR STRATIGRAFI

Struktur Stratigrafi ialah kegiatan penelitian di suatu daerah untuk mengamati kegiatan struktur yang bekerja pada daerah tersebut dan mengamati serta mengurutkan umur batuan tersebut. 4.1 Stratigrafi Daerah Penelitian Pada sepanjang daerah penelitian di temukan berbagai macan batuan dalam formasi di mulai pada batuan dalam formasi tertua. Batu metawake di temukan pada stasiun 12 pada kordiant N 02 40 20,42. E 98 56 3,642 batuan ini di temukan pada singkapan insitu masih fres, batu metawake berasal dari batuan sedimen yang termetamorfosiskan dari batu send stone menjadi metawake yang bersifat Homogen, bartekstur send, berwarna gelap, foliasi bongkah dan mineral penyusun nya ialah Kwarsa 55%, Plagioklas 40%, Silika 5%, batuan ini termasuk pada formasi Pub / Bahorok, morfologi pada batuan tersebut curam dengan slope 50 Batu sabak di temukan pada stasiun 17 pada koordianat N 02 41 42,72 E 98 55 19,2. batuan ini di temukan pada singkapan bongkah masih fres, batuan sabak berasal dari batuan sedimen yang termetaamorfosikan dari batu send stone menjadi sabak yang bersifat homogen, bertekstur send, berwarna gelap , dan mineral penyusun nya ialah kwarsa 25%, plagioklas 40%, pyrite 5%, silika 30%, batuan ini termasuk pada formasi Pub/Bahorok,morfolgi pada batuan tersebut curam. Batu sabak di temukan pada stasiun 17 pada kordianat N 02 41 42,72 E 98 55 19,2. batuan ini di temukan pada singkapan bongkah masih fres, batuan sabak berasal dari batuan sedimen yang termetaamorfosikan dari batu clay stone menjadi sabak yuang bersifat homogan, bertekstur , clay, berwarna gelap, foliasi Perlapisan , dan mineral penyusun nya ialah kwasa 40%, mineral Lempung 60%, batuan ini termasuk pada formasi Pub/Bahorok, morfolgi pada batuan tersebut curam slope 45%. Batu Gmaping di temukan pada stasiun pada kordinat N 02 40 45. E 98 55 42,6. batu tersebut di temukan pada sebuah singkapan bongkah dan masih fress, batu Gamping berasal dari batuan sedimen non klastik, mineral penyusun batuan tersebut ialah Karbonat >90% dan mineral organik, batuan ini termasuk pada formasi, morfologi pada batuan Mtks/Kualu tersebut sangat curam. Batu Microdiorit di temukan pada stasiun 3 pada kordinat N 02 39 06,14. E 98 55 50,42. batu tersebut di temukan pada sebuah singkapan bongkah dan masih fress, batu microdiorit berasal dari batuan beku intermedier, bertekstur Heterogen, bentuk fisik berwarna gelap ( felsik ), plutonik, denagan kandungan asam nya >45% mineral penyusun batuan

tersebut ialah Horblende 15%, Plagioklas 50%, Kwarsa 20%, Pyrite 15%, batuan ini termasuk pada formasi Tmip/gunungapi panapaan, morfologi pada batuan tersebut sangat curam. Batu tufa riodasit di temukan pada stasiun 5 pada kordinat N 02 39 111,38. E 98 55 39,18. batuan tersebut di temukan pada singkapan bongkah dan masih fres, batu tufa riodasit ini berasal dari batuan beku beku asam, vulkanik, kandungan asam nya <50%, mineral penyusunan batuan tersebut ialah pyrite 15%, plagioklas 35%, kwarsa 5%, glass 45%, batuan ini termasuk pada formasi Qvt/Toba, morfologi pada batuan tersebut landai. Batu Konglomerat di temukan pada stasiun 18 pada kordinat N 02 41 50,856. E 98 55 21,39. batuan tersebut di temukan pada singkapan bongkah dan masih fres, batu Konglomerat ini berasal dari batuan sedimen klastik,batuan ini di endapkan di sunggai dengan arus yang sangat deras, batuan penyusunan batuan tersebut ialah batu beku, batu pasir, batu lanau, Matriks, batuan ini termasuk pada formasi Qps/Samosir, morfologi pada batuan tersebut Curam.

You might also like