You are on page 1of 17

LAPORAN KUNJUNGAN RUMAH SEORANG LAKI-LAKI DENGAN ASMA BRONKIALE

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat dalam menempuh Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat Periode 1 April 2013 8 Juni 2013

Disusun oleh: Mustakiran P 030.07.306

PRAKTEK KEDOKTERAN KELUARGA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA 2013


1

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH I. IDENTITAS PASIEN DAN KELUARGA Identitas Pasien Nama Umur Jenis Kelamin Alamat Agama Suku Bangsa Pendidikan Pekerjaan : Tn. A : 25 Tahun : Laki-laki : Gang Mansyur, Kebagusan II, RT 06/04 : Islam : Betawi : Tamat SMA : Pekerja Swata

Status perkawinan : Belum menikah

Identitas Kepala Keluarga Nama Umur Jenis Kelamin Alamat Agama Suku Bangsa Pendidikan Pekerjaan : Tn. M : 47 Tahun : Laki- laki : Gang Masyur, Kebagusan II, RT 06/04 : Islam : Betawi : Tamat SMA : Tukang bangunan

Status perkawinan : Menikah

Sumber Pembiayaan Kesehatan Jaminan Non-Jaminan :: Kartu Jakarta Sehat

Perilaku Kesehatan Keluarga 1. Bila ada anggota keluarga yang sakit, yang pertama dilakukan : - Diobati sendiri

Diobati sendiri dengan membeli obat di warung, apabila belum sembuh baru berobat ke Puskesmas atau klinik 24 jam. 2. Keikutsertaan pada program kesehatan di lingkungan rumah : - Posyandu balita: tidak - Posyandu lansia: tidak - Perkumpulan kesehatan lainnya: tidak 3. Pemanfaatan waktu luang : - Olah raga : ya, jarang - Rekreasi : bersama keluarga waktu hari libur - Melakukan hobi : tidak - Aktivitas sosial di lingkungan pemukiman: ya / tidak -Arisan : tidak -Pertemuan RT : tidak -Organisasi : tidak II. PROFIL KELUARGA Tabel 1. Daftar Anggota Keluarga Kandung
No Nama Kedudukan dalam Keluarga Kepala Keluarga Sex Umur (tahun) 47 Pedidikan Pekerjaan Keterangan Tempat Tinggal

1.

Tamat SMA

Tukang bangunan

Sehat

2.

Istri

46

Tamat SD

Ibu rumah Sehat tangga

3.

Kakak

26

Tamat SMA

Pekerja swasta

Sehat

Kecam atan Pasar Mingg u Kecam atan Pasar Mingg u Kecam atan Pasar Mingg u

Diagram 1. Genogram Keluarga kandung Pasien 1 3 4

Keterangan: 1. Kakek dari ayah pasien hipertensi, meninggal 2. Nenek dari ayah pasien 3. Kakek dari ibu pasien 4. Nenek dari ibu pasien 5. Ayah (kepala keluarga) 6. Ibu 7. Kakak 8. Pasien hipertensi, meninggal sehat (meninggal) sehat (meninggal) sehat sehat sehat sakit

III. RESUME PENYAKIT DAN PENATALAKSANAAN YANG SUDAH DILAKUKAN Autoanamnesa dilakukan pada tanggal 24 April 2013 A. Keluhan Utama Sesak nafas sejak 2 hari yang lalu

Riwayat Penyakit Sekarang Pasien mengeluh sesak nafas sejak 2 hari yang lalu.sesak nafas dirasakan terutama pada malam hari ketika mau tidur. Sesak nafas disertai bunyi ngiik. Nyeri dada disangkal. Pusing disangkal. Bengkaka dikaki disangkal. Selain itu pasien mengeluh batuk-batuk sejak 2 hari yang lalu. Batuk tidak disertai dahak. Pilek disangkal. Riwayat Penyakit Dahulu Asthma (+) Riwayat hipertensi (-) Penyakit jantung (-) Diabetes mellitus (-) Penyakit ginjal (-) Alergi (-)

Riwayat Penyakit Keluarga Kedua kakek dan nenek pasien menderita hipertensi. Ayah pasien menderita asma.

Riwayat Kebiasaan. Pasien mengaku jarang berolahraga kerana sering merasa sesak terutama ketika melakukan aktivitas berat. Pasien merokok, 1 bungkus/hari. Pasien tidak mengkonsumsi alkohol, maupun obat-obatan terlarang. Hasil Pemeriksaan Fisik Tanggal 24 April 2013 di rumah pasien Keluhan Keadaan Umum Kesadaran : Sesak nafas, Batuk : Sakit ringan : Compos Mentis 5

Tinggi Badan Berat Badan BMI Keadaan Gizi Tanda Vital : Tensi Nadi Kepala Mata Telinga Hidung Mulut Dada Cor

: 165 cm : 60 kg : 22,04 : Baik : 120/80 mmHg : 78 x / menit RR : 24 x / menit Suhu : 36,8o

: Normocephali : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil bulat isokor : Normotia, serumen -/-, sekret -/: Bentuk normal, sekret -/-, septum deviasi : Bibir kering (-), sianosis (-) : I : Iktus kordis tidak tampak Pa : Iktus kordis tidak teraba Pe : Konfigurasi jantung dalam batas normal Au: BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)

Tenggorok : T1-1, hiperemis (-), faring hiperemis (-), detritus -/-, kripta -/-

Pulmo I : Simetris saat statis dan dinamis Pa : vocal fremitus kanan dan kiri sama Pe : Sonor pada kedua hemisfer, nyeri ketuk (-) Au: Ka: Suara nafas vesikuler, rhonki (-), wheezing (+) Ki: Suara nafas vesikuler, rhonki (-), wheezing (+) Abdomen I : Datar Pa : Supel, hepar dan lien tak teraba, nyeri tekan (-) Pe : Timpani Au : Bising usus (+) normal Superior Ekstremitas Oedema -/-/Inferior

Akral dingin Tidak dilakukan Diagnosis Kerja Asma Bronkiale

-/-

-/-

Hasil Laboratorium dan Pemeriksaan Penunjang

Rencana Penatalaksanaan Pengobatan yang telah diberikan: Terapi medikamentosa : Salbutamol 2 x 4mg GG 3 x 1 CTM 3 x 1

Terapi edukasi : Menjelaskan penyakit yang dialami pada pasien serta menjelaskan komplikasi yang mungkin terjadi dan gejalanya. Berhenti merokok. Hindari debu dengan memakai masker jika menaiki motor.

Hasil Penatalaksanaan Medis Keluhan yang dirasakan sudah berkurang setelah minum obat. Saat kunjungan rumah (24 April 2013) keadaan kesehatan penderita sudah merasa lebih baik, batuk sudah semakin berkurang. Faktor Pendukung Faktor Penghambat : Penderita minum obat. Penderita memiliki keinginan untuk sembuh. : penderita merokok. Indikator Keberhasilan : Keluhan penderita berkurang IV. IDENTIFIKASI FUNGSI FUNGSI KELUARGA A. Fungsi Biologis

Dari hasil wawancara dengan penderita didapatkan informasi bahwa penderita sudah mengalami penyakit asma sejak kecil.. Pasien hanya berobat apabila ada keluhan seperti sesak nafas dan batuk. Pasien jarang berolahraga. Pasien merokok. Pada pasien ada faktor keturunan yaitu ayah pasien menderita asma. B. Fungsi Psikologis Penderita tinggal di rumah dengan anggota keluarga yang berjumlah 4 orang, termasuk pasien. Penderita terbiasa tidur pukul 2300. Hubungan penderita dengan keluarga baik. Penderita termasuk orang yang mudah bergaul dengan masyarakat sekitar. Keadaan sakit yang sekarang ini membuat penderita merasa harus berobat karena keadaan sakit seperti ini sudah sering kambuh. Dengan adanya perbaikan yang sekarang dialami pasien, pasien semakin berusaha untuk bisa menjaga kondisi kesehatannya. C. Fungsi Ekonomi Di dalam keluarga ayah, kakak dan penderita bekerja. Pendapatan keluarga setiap bulan kira-kira Rp.2.000.000/ bulan. Uang tersebut cukup menurut penderita untuk makan keluarga dan kebutuhan rumah tangga seharihari. D. Fungsi Pendidikan Pendidikan penderita ialah tamat SMA, sedangkan ayah penderita tamat SMA, ibu penderita tamat SD, kakak penderita tamat SMA. E. Fungsi Religius Penderita beragama Islam dan rutin menjalankan ibadahnya. F. Fungsi Sosial Budaya

Penderita tinggal di tempat pemukiman penduduk yang cukup padat. Hubungan penderita dengan tetangga cukup baik. Sosialisasi dengan tetangga cukup baik. V. POLA KONSUMSI MAKANAN PENDERITA FORMULIR 24 HOUR RECALL
(Catatan : asupan makanan/minuman KEMARIN mulai bangun pagi hingga tidur malam)

Waktu Makan Pagi Selingan Makan Siang

Jam

Nama makanan atau minuman

Bahan makanan

Jumlah URT gram

07.00 09.00 12.00

Susu Gorengan Nasi putih Ikan Tempe Sayur asem Air putih

Karbohidrat Protein Protein

1 gelas 3 potong 5 sendok makan 1 potong 1 potong 1 mangkok 1 gelas 3 sendok makan 1 potong 1 potong 3 potong

150 100 50 50 100 50 50 50 100

Selingan Makan Malam

17.30

Nasi putih Ikan Tempe Air putih Siomay

Karbohidrat Protein Protein

Selingan

20.00

Penjelasan : Frekuensi makan rata-rata setiap harinya 2x/hari, makan nasi di siang dan sore hari, selebihnya penderita suka makan selingan. Variasi makanan sebagai berikut : nasi, ikan, lauk (tempe,tahu), sayur dan jarang memakan buah-buahan dan cukup sering meminum susu. Menu nasi dan sayuran merupakan menu yang lebih sering ada di rumah penderita.

VI. IDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN A. Faktor Perilaku Jika ada anggota keluarga sakit biasanya diobati sendiri dengan membeli obat di warung, bila tidak sembuh maka dibawa ke Puskesmas terdekat atau ke klinik 24 jam. Penderita tidak memiliki kebiasaan berolahraga secara rutin. Pasien merokok sebungkus/hari. Pemanfaatan waktu luang untuk tidur dan nonton TV. B. Faktor Non Perilaku Sarana pelayanan kesehatan yang paling dekat dengan rumah adalah Puskesmas. Hal ini cukup berpengaruh terhadap kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan jika ada anggota keluarga yang sakit, jarak rumah ke Puskesmas 1,5 Km. VII. DIAGNOSIS FUNGSI KELUARGA A. Fungsi Biologis Penderita mengalami asma sejak kecil. Penderita hanya berobat apabila ada keluhan sesak nafas dan batuk. Ayah pasien mengeluhkan penyakit yang serupa. Riwayat penyakit menular dan penyakit kronis pada anggota keluarga lain dalam tiga bulan terakhir disangkal B. Fungsi Psikologis Hubungan penderita dengan keluarga baik. Penderita termasuk orang yang mudah bergaul.

C. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan Penghasilan keluarga cukup untuk makan keluarga dan kebutuhan rumah tangga.

10

D. Fungsi Sosial Dapat bersosialisasi dengan masyarakat sekitar

E. Faktor Perilaku Hanya memeriksakan diri jika ada keluhan seperti batuk dan sesak nafas. Pasien merokok.

F. Faktor Non Perilaku Tidak ada masalah

VIII. IDENTIFIKASI LINGKUNGAN RUMAH A. Gambaran Lingkungan Rumah Rumah penderita terletak di pemukiman penduduk yang cukup padat dengan ukuran ukuran 6 x 5 m2, bentuk bangunan 1 lantai. Secara umum gambaran rumah terdiri dari 1 kamar tidur, 1 kamar mandi + WC, 1 ruang tamu, penderita tidak memiliki dapur pribadi. Lantai ruang tamu terbuat dari keramik, sedangkan lainnya dari semen, dinding terbuat dari tembok, atap rumah dari asbes. Ventilasi terdapat pada kamar tidur yang berukuran 0,4 x 1 m tepat di atas jendela. Jendela ada 2 buah yang terdapat pada kamar tidur, berukuran 1 x 1 m. Penerangan di dalam ruangan kurang terutama bila jendela ditutup. Udara di dalam ruangan tidak lembab, dan kebersihan dalam dan luar rumah bersih, tata letak barang-barang rapi, listrik 450 watt, sumber air dari sumur pompa listrik. Sumur berada di luar rumah yang berjarak 2 meter dari rumah. Jamban berbentuk kloset jongkok. Jarak antara sumber air dan septic tank 5 meter. Air limbah dialirkan ke selokan/got. Sampah rumah dimasukkan ke dalam plastik dan diletakkan di depan rumah, lalu akan ada petugas yang mengambil setiap harinya.

11

B. DENAH RUMAH Keterangan ruangan: 1. Kamar mandi dan WC 2. Jamban kloset jongkok 3. Kamar tidur 4. Jendela 5. Televisi 6. Tempat tidur 7. Ruang tamu

Analisis Keadaan Rumah : 1. Letak rumah di daerah : cukup padat, pinggir jalan raya 2. Bentuk bangunan rumah : tidak bertingkat Kepemilikan rumah 3. Luas rumah : 6 x 5 m2 : sendiri

Jumlah orang dalam satu rumah : 4 orang / rata-rata 10 m2 per orang Luas halaman rumah : 0,5 x 2 m2 4. Lantai rumah dari 5. Dinding rumah dari 6. Atap rumah : semen : tembok : asbes : ada : tidak ada : tidak ada Ukuran 2 x 2 m2

7. Pembagian ruangan rumah : Ruang tamu Ruang makan Ruang keluarga

12

Ruang tidur

: ada : ada :-

Ukuran 3 x 3 m2 Ukuran 1 x 1 m2

8. Jendela rumah Ruang tamu

Perbandingan luas lantai dan jendela di : Ruang makan : Ruang keluarga: Ruang tidur : <25%

Penerangan didalam rumah (dinilai setelah membandingkan luas jendela dengan lantai dan kesan subjektif saat membaca tulisan didalam rumah) : kurang 9. Listrik di rumah : ada 450 watt Lubang ventilasi : Ruang tamu Ruang makan Ruang keluarga Ruang tidur : ada : ada : ada : ada Ukuran 0,4 x 1 m2

Kelembaban dalam rumah : tidak terasa lembab Kesan ventilasi di dalam rumah: cukup 10. Kebersihan dalam rumah 12. Kamar mandi: ada 13. Limbah rumah tangga di alirkan ke: got (saluran limbah) 14. Tempat sampah diluar rumah : tidak ada 15. Jalan di depan rumah lebarnya : 3 meter, terbuat dari : aspal Kesan kebersihan lingkungan pemukiman : cukup : kurang 11. Sumber air minum dari sumur pompa

13

IX. DIAGRAM REALITA YANG ADA PADA KELUARGA Genetik Ayah pasien asma

Yan Kes

STATUS KESEHATAN

Lingkunga n

pelayanan kesehatan berupa Puskesmas yang terjangkau 1,5 km Perilaku Hanya berobat jika ada keluhan. Merokok X. TABEL PERMASALAHAN PADA KELUARGA No 1. Indikator Keberhasilan Penilaian Hanya berobat jika ada Menerangkan kepada pasien tentang Keluhan keluhan penyakit asma dan bagaimana mengatasi berkurang gejala asma. Merokok Menerangkan kepada pasien bahaya Pasien mengerti merokok dan akibat yang bisa terjadi kepada bahaya perokok. merokok dan cuba menguranginya. Resiko dan Masalah Kesehatan Rencana Pembinaan Lingkungan rumah cukup bersih

2.

14

XI. PEMBINAAN DAN HASIL KEGIATAN Tanggal kunjungan Kegiatan yang Dilakukan Keluarga Hasil Kegiatan yang Terlibat Penderita Medapatkan hubungan yang baik dengan penderita. Mendapatkan status kesehatan awal penderita. Indikator Evaluasi Kegiatan Penderita memahami penjelasan tentang penyakitnya.

24 April Bina rapport. 2013 Identifikasi anggota keluarga dan kondisi kesehatannya, melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Menjelaskan tentang definisi penyakit yang diderita, faktor resiko, keluhan yang mungkin timbul, pencegahan, dan penatalaksanaanya. Menilai keadaan lingkungan (rumah dan sekitar tempat tinggal penderita). 1 Mei 2013 Anamnesis dan pemeriksaan fisik. Memfollow up keluhan batuk pasien. 8 Mei 2013 Anamnesis dan pemeriksaan fisik. Memotivasi penderita untuk melakukan olahraga minimal 3x/minggu dan istirahat cukup 15 Mei Anamnesis dan 2013 pemeriksaan fisik. Menjelaskan kepada penderita bahaya merokok dan memotivasi kepada penderita untuk berhenti merokok. 22 Mei Anamnesis dan 2013 pemeriksaan fisik. 29 Mei Anamnesis dan 2013 pemeriksaan fisik.

Penderita

Penderita

Keluhan batuk berkurang.

Penderita

Penderita mengerti Penderita pentingnya olahraga melakukan teratur. olahraga ringan sekurangnya 3x/minggu. Penderita mengerti Penderita sudah akibat dari merokok. berkurang merokok.

Penderita

Penderita Penderita

Keluhan (-) Keluhan (-)

15

XII. KESIMPULAN PEMBINAAN KELUARGA 1. Tingkat pemahaman 2. Faktor pendukung : Pembinaan terhadap penderita yang dilakukan cukup baik : Penderita memahami penjelasan yang diberikan Sikap 3. Faktor penyulit penderita yang kooperatif dan menangkap penjelasan yang diberikan : Penderita masih belum bisa berhenti merokok penyebab, faktor yang dapat memperberat penyakitnya, komplikasi dari penyakit, Penderita pencegahan, juga sudah dan penatalaksanaanya. berusaha 4. Indikator keberhasilan : Penderita dapat memahami tentang penyakitnya meliputi

menghindari faktor tersebut. Penderita juga sudah melakukan pola hidup sehat dengan melakukan olahraga ringan sekurangnya 3x/minggu. Penderita juga telah berusaha untuk berhenti merokok.

16

LAMPIRAN

17

You might also like