You are on page 1of 3

TUGAS PAPER UKD IV HAM ANALISIS TENTANG NEOLIBERALISME DAN KAPITALISME

Pendahuluan Dunia berkembang secara dinamis, terus berubah tanpa ada yang bisa mengontrol gerak lajunya. Perkembangan ini membuat dunia terasa semakin kecil, dunia menjadi sebuah desa global, di mana segala macam informasi, modal, dan kebudayaan bergerak secara cepat tanpa adanya halangan batas-batas kedaulatan. Kemajuan tersebut dinamakan sebagai globalisasi. Banyak orang yang optimis dengan kapitalisme dan neoliberalisme, yang menganggapnya sebagai sebuah tatanan yang menyatukan segala masyarakat dalam berperang melawan kemiskinan dan kemelaratan. Optimisme yang berlebihan tersebut ternyata berbenturan dengan kenyataan dalam masyarakat, di mana jurang pemisah antara masyarakat kaya dengan masyarakat miskin semakin besar. Sehingga tatanan dunia penuh dengan ketimpangan. Selain itu, dengan dunia yang semakin disatukan oleh berbagai kemajuan teknologi dan pasar bebas, terdapat kecenderungan berkembangnya masyarakat konsumen yang berpola hidup konsumerisme. Pasar membutuhkan dan menciptakan masyarakat seperti ini untuk dijadikan sapi perahannya. Singkatnya, kini dunia semakin berada dalam situasi yang beresiko. Hal ini semua merupakan dampak dari pengaruh penyimpangan kapitalisme dan neoliberalisme di negara-negara berkembang saat ini.

Pembahasan Kapitalisme adalah sistem ekonomi di mana alat-alat produksi adalah milik swasta dan dioperasikan untuk mendapatkan keuntungan. Penghasilan dalam sistem kapitalis memakan waktu setidaknya dua bentuk, laba di satu sisi dan upah di sisi lain. Ada juga tradisi yang memperlakukan sewa, pendapatan dari kontrol sumber daya alam, sebagai sebuah fenomena ketiga yang berbeda dari salah satu dari mereka. Dalam kasus apapun, keuntungan adalah apa yang diterima, berdasarkan kontrol dari alat produksi, oleh kapitalis - mereka yang menyediakan

modal. Upah yang diterima oleh mereka yang menjual tenaga kerja mereka dengan alat tersebut, yaitu, para pekerja. Beberapa mendefinisikan kapitalisme sebagai sebuah sistem. di mana semua alat-alat produksi adalah milik swasta, dan beberapa mendefinisikan lebih longgar sebagai salah satu yang hanya "sebagian" berada di tangan pribadi - sementara yang lain merujuk pada kedua sebagai ekonomi campuran condong ke kapitalisme. Lebih fundamental, yang lain mendefinisikan kapitalisme sebagai sebuah sistem di mana produksi dilakukan untuk menghasilkan laba dan diatur tunduk pada hukum akumulasi modal, terlepas dari judul kepemilikan secara hukum. Kepemilikan pribadi dalam kapitalisme menyiratkan hak untuk mengontrol properti, termasuk penentuan bagaimana digunakan, siapa yang menggunakannya, apakah akan menjual atau menyewakan, dan hak untuk pendapatan yang dihasilkan oleh properti. Sedangkan pengertian neoliberalisme sendiri yaitu dapat diartikan sebagai cara-cara untuk mengusahakan agar perdagangan antar bangsa menjadi lebih mudah. Maksudnya, mengusahakan barang-barang, sumber daya dan perusahaanperusahaan lebih bebas bergerak, dalam upaya mendapatkan sumber daya yang lebih mudah, untuk memaksimalkan keuntungan dan efisiensi. Adapun yang menjadi prinsip-prinsip dasar dari pelaksanaan neoliberalisme (Martinez dan Garcia, 1997), adalah sebagai berikut: 1. Aturan Pasar Membebaskan perusahaan-perusahaan swasta dari setiap keterikatan yang dipaksakan pemerintah. Keterbukaan sebesar-besarnya atas perdagangan internasional dan investasi. Mengurangi upah buruh lewat pelemahan serikat buruh dan penghapusan hak-hak buruh. Tidak ada lagi kontrol harga, sepenuhnya kebebasan total dari gerak modal, barang, dan jasa. 2. Memangkas pembelanjaan publik untuk layanan sosial seperti pendidikan dan layanan kesehatan. Mengurangi jaringan pengamanan bagi kaum miskin, dan bahkan biaya perawatan jalanan, jembatan, persediaan air -- lagi-lagi atas nama mengurangi peran pemerintah. Tentunya, mereka tidak menentang subsidi dan keuntungan pajak bagi bisnis besar. 3. Deregulasi

Mengurangi peraturan-peraturan dari pemerintah yang bisa mengurangi keuntungan pengusaha(swasta). 4. Privatisasi Menjual BUMN-BUMN di bidang barang dan jasa kepada investor swasta. Selalau dengan alasan demi efisiensi yang lebih besar, yang nyatanya berakibat pada pemusatan kekayaan kedalam sedikit orang dan membuat public membayar lebih banyak. 5. Menggantinya dengan tanggung jawab individual, yaitu menekankan rakyat miskin untuk mencari sendiri solusinya atas tidak tersedianya jaminan sosial, dan menyalahkan mereka atas kemalasannya.

Penutup Adanya kapitalisme dan neoliberalisme telah mengakibatkan pengambilan hak-hak ekonomi banyak orang di seluruh dunia. Kapitalisme dan Neoliberalisme menghabiskan banyak sumber daya alam dan merusak lingkungan. Kapitalisme telah menyengsarakan hidup banyak manusia. Keberhasilan kapitalisme dan neoliberalisme terlihat pada mencitrakan pola konsumsi yang metropolis, gaya hidup global (budaya pop) yang cukup mengejutkan. Pola hidup masyarakat yang lebih memilih untuk menjadi konsumen adalah salah satu bentuk keberhasilan dari Kapitalisme dan Neoliberalisme. Bukan hanya itu, saat ini banyak masyarakat yang lebih suka kepada budaya global yang notabene lebih mementingkan penampilan serta gaya hidup kebarat-baratan (Life-style). Kapitalisme dan neoliberalisme yang menyimpang ini juga sudah tentu keluar dari konsep Hukum dan HAM, karena sifatnya yang membuat rakyat miskin menjadi semakin miskin dan tidak berdaya sebab mulai berkuasanya investor-investor swasta yang mempunyai sifat tirani hal ini tentu bertentangan karena HAM sendiri mengakui dan menjamin setiap individu untuk mendapatkan hak-haknya. Sedangkan untuk menanggulanginya, bangsa Indonesia masih bisa berpedoman dengan adanya Pancasila dan menerapkan pendidikan yang kritis terhadap kebudayaan barat yang masuk.

You might also like