You are on page 1of 31

Carcinoma nasopharing

By:yance K

Gamb.letak naso paring

China /kulit putih Laki2 Orang tua Riwayat keluarga keganasan yg lain jg

Predisposisi:

Kemungkinan besar Ebstein barr virus.

etiologi

Diplopia Gangguan telinga (tinitus) gejala awal Nyeri nasoparing Kgb leher bengkak,nyeri. Saraf gangguan: III,IV,VI,V. Pilek kronis, bisa epistaksis

Gejala klinis awal

Invasif ke nn.cranialis ke IX,X,XI,XII Tumot mendesak palatum, lihat palatum tampak bombans.

Gejala klinis lanjut

Lengkap

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik :
Inspeksi luar: wajah, mata, rongga mulut, leher. Pemeriksaan THT Otoskopi : liang telinga, membran timpani

Rinoskopi anterior
Pada tumor endofitik tak jelas kelainan di hidung Pada tumor eksofitik, tumor di belakang rongga hidung, tertutup sekret mukopurulen, fenomena palatum mole negatif. Rinoskopi posterior

Pada tumor endofitik tak jelas terlihat tumor, mukosa nasofaring agak menonjol, vaskularisasi meningkat.
Tumor eksofitik tampak tumor kemerahan. Bila perlu rinoskopi posterior dilakukan dgn menarik palatum mole ke depan dengan kateter Nelaton

SGOT,SGPT Ureum,kreatinin Ro-paru Foto tulang jika ada nyeri tulang Foto skull ap/lat harus dilakukan.

Pemeriksaan laboratorium sebelum di rujuk

Susp carcinoma nasopharinx (T..N..M..) stadium... Jika tidak tau stadium cukup TNM saja di cantumkan.

diagnosis

T0 : tidak ada tumor T1 : terbatas di naso paring T2 : ke jar lunak T2a : kena orofaring/rongga hidung tanpa parafaring. T2b : parafaring juga T3 : tulang sekitar & sinus paranasal T4 : ke hipofaring/intrakranial.

TNM

N0 : N1 : di atas fosa supraklavicula < 6 cm,unilateral N2 : N1 + bilateral N3 : N2 + > 6 cm. N3a : = N3 N3b : di dalam fosa klavicula > 6 cm.

TNM

M0 : tidak ada metastasis M1 : ada metastasis jauh.

TNM

Stadium I :T1 S IIa : T2a S IIb : N1 T2b + N0 S III : N2 S Iva : T4 N3 M1

stadium

GAMB.T1

Gamb.T2

Gamb.T3

Gamb T4

Gamb.N1

Gamb.N2

Gamb.N3a

Gamb.

Gamb.N3b

Gamb.M1

Prognosis Jika ditemukan stadium dini harapan hidup 5 thn adalah 77%. Stad II 56%.III 38%,IV16%. Cara diagnosis Anestesi lokal (sering)/umum dikerok dari hidung atau mulut. IgA anti EA & IgA anti VCA untk ebstein barr virus. Bisa residif,

edukasi

Terapi: Tergantung

pd stadiumnya Stad I :cukup radioterapi di papua belua ada. Stad II-IV : kemoradioterapi. Diseksi KGB bisa jg bila kgb tidk hilang setelah terapi. Tumor induk akan hilang setelAH terapi. Terapi tanpa bedah tumot induk.

edukasi

Komplikasi Rusak kel.liurmulut keringmakan kuah, minum air,makan asam. Jamur tumbuh di mulut Fibrosis jaringankaku leher

edukasi

Edukasi pasien perlu dirujuk lagi atau tidak? Menurut sy tidak perlu rujuk karena pengobatan paliatif/ simptomatis saja. Tanya obat2 simptomatis yg pernah dikasi,kemudian lanjutkan dgn obat itu. Jika tidak ada beri sesuai yg ada di tempat praktek/beli di kota.

Kasus residif

Sarat setelat 10 tahun post terapi Buat rujukan.

Follow up

You might also like