Professional Documents
Culture Documents
Geomorfologi di daerah Karangrau dan sekitarnya, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah
Satuan geomorfologi ini menutupi sekitar 22% pada daerah pemetaan. Relief pada satuan ini dicirikan dengan ketinggian 28 - 97 m diatas permukaan laut, beda tinggi 69 m dan kelerengan (slope) 8.33% - 13.33%. Berdasarkan Van Zuidam, satuan geomorfologi ini adalah Bergelombang/Miring. Secara genetik, satuan geomorfologi ini merupakan satuan berbukit/miring denudasional, disebabkan membentuk satuan ini adalah akibat aktivitas proses pelapukan, pergerakan tanah, erosi, dan proses pengendapan yang tinggi dibandingkan structural. Pola penyebaran relief pada satuan ini adalah sejajar dan bentuk relief nya datar. Pada satuan ini disusun oleh litologi batu pasir, batu breksi, batu lempung dan batu pasir selang seling lempung. Pola aliran sungai ialah subdendritik dan stadia sungai V - U (dewasa). Stadia daerah nya yaitu dewasa tua.
Stadia Sungai
Sungai Subsekuen Sungai yang memiliki arah aliran searah dengan arah penyebaran perlapisan batuannya (jurus/strike). Dapat dilihat di daerah pemetaan Jatilarangan dan sungai Wates. Jenis aliran ini ditemukan pada sungai sungai induk yang mengalir sejajar dengan jurus perlapisan batuan.
Sungai Konsekuen
Sungai yang memiliki arah aliran air searah dengan kemiringan batuannya (dip). Dapat dilihat pada pemetaan Kubang, Langgeran dan sungai Brengkok. Jenis aliran sungai konsekuen, ditemukan pada anak-anak sungai yang mengalir searah dengan kemiringan pelapisan batuan.
Sungai Obsekuen
Sungai yang memilikan arah aliran berlawanan dengan arah kemiringan batuannya (dip). Dapat dilihat pada daerah pemetaan Langgeran, Karangrau Satu dan sungai Kedunggede. Jenis aliran sungai obsekuen, ditemukan pada anak-anak sungai yang mengalir berlawanan arah dengan kemiringan lapisan batuan.
Berdasarkan Klasifikasi Stadia Sungai oleh Nugroho (2001) maka stadia sungai daerah pemetaan ini adalah muda sampai dengan dewasa.
Stadia Daerah
Stadia sungai, relief , bentuk penampang dan kenampakan
kenampakan bentang alamnya merupakan sebagai parameter yang ada di daerah untuk menentukan stadia daerah. Parameter ini berdasarkan klasifikasi Nugroho (2000). Dari hasil perhitungan kelerangan pada peta topografi dengan skala 1 : 12.500 secara keseluruhan, relief pada daerah pemetaan bergelombang sampai curam dengan bentuk penampang lembah menyerupai huruf V - U, dan terbentuk gawir, sehingga dapat disimpulkan bahwa stadia daerah untuk satuan geomorfologi ini adalah stadia dewasa.
Warna
h (m) 28 97
D h (m) 69
Pola Sejajar
Bentuk Datar
Bentuk V-U
Stadia Dewa sa
Litologi Batuan batu pasir, batu breksi, batu lempung dan batu pasir selang seling lempung
59%
100 - 352
252
Sejajar
Datar Membula t
Denuda sional
V-U
Subde ndritik
Subsekuen, Konsekuen
Dewa sa
Dewasa
19%
146 - 300
154
Sejajar
Menunja m
Denuda sional
V-U
Subde ndritik
Subsekuen, Konsekuen
dewas a
dewasa
Batu breksi