You are on page 1of 7

Perubahan Paradigma

Paradigma berasal dari bahasa Latin / Yunani, paradigma yang berartimodel/pola. Paradigma juga berarti pandangan hidup, pandangan suatu disiplinilmu / profesi paradigma. Menurut kamus besar bahasa Indonesia edisi ke-3, paradigma adalah kerangka berfikir. Paradigma kebidanan adalah suatu cara pandang bidan dalam memberipelayanan. Keberhasilan bidan dalam bekerja / memberikan pelayanan berpegang pada paradigma, berupa pandangan terhadap manusia/perempuan,lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan cara pandang bidan atau hubungan timbal balik antara manusia, lingkungan, perilaku, pelayanan kebidanan dan keturunan .

A. Perubahan paradigma yang terjadi seiring perkembangan zaman diantaranya :

Paradigma tentang makna sehat Paradigma Lama


Sehat apabila tidak mengalami difungsi organ/alat tubuh

Paradigma tentang makna sehat Paradigma Baru


Sehat Suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental, sosial dan spritual tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemhan.

Penyembuhan penyakit dalam jangka panjang Kebijakan Kes.lama upaya kuratif dan rehabilitatif

Prog.Kes yang lebih efektif dg model-model pembinaan kesehatan (Health Development Model) Kebijakan Kes.Baru meningkatkan upaya promotif-preventif-protektif dengan pendekatan pro-aktif Pendekatan mas.kes pendekatan holistic yang lebih luas menyeluruh terhadap masyarakat secara kolektif Sektor kesehatan merupakan sektor produktif

Pendekatan maslah kesehatan sulit cenderung individual

Sektor kesehatan merupakan sektor konsutif

Paradigma Kebidanan pada persalinan Paradigma Lama

Paradigma Kebidanan pada persalinan Paradigma Baru

Pertolongan persalinan dialukukan oleh dukun bayi Pertolongan persalinan normal 60 Langkah

Pertolongan persalinan tidak boleh dilakukan oleh dukun bayi,namun bidan merangkul para dukun bayi untuk bermitra Pertolongan persalinan normal dengan 58 langkah melalui pelatihan APN

Paradigma Kebidanan pada Bayi Paradigma Lama


Bayi lahir langsung dimandikan -

Paradigma Kebidanan pada Bayi Paradigma Baru


Menilai kondisi bayi, antara lain: Mengkondisikan suasana nan hangat Memberikan ASI langsung setelah bayi lahir

Bayi lahir setelah dimandikan langsung dibedong -

B Bayi tidak diberikan injeksi vitamin K1, salep mata antibiotik dan M Memastikan bayi diberikan injeksi vitamin K1, salep mata antibiotik dan imunisasi Hb 0. imunisasi Hb 0.

B Pemasangan gurita karena dianggap mencegah perut buncit dan terjadinya pusar bodong

M Tidak boleh penggunaan gurita karena akan membahyakan kesehatan bayi terutama organ dada dan perut bayi

Dengan dibedong, dengan kuat tidak longgar agar tidak masuk angin dan tidur nyenyak

Boleh dibedong asalkan longgar bedong tak akan jadi masalah. Jika membedongnya terlalu kuat, hal itu akan menghambat gerakan bayi dan membuatnya susah bernapas karena tertekan.

menjemur bayi dipagi hari untuk menghilangkan kuning

perawatan tali pusat bayi harus diberikan antiseptik (Bethadine) atau alkhoholdan dibungkus dengan kain kasa dan dilakukan terus menerus sampai tali pusat puput

cukup punggungnya saja yang sudah ditelanjangi untuk dijemur. Waktunya pun sebaiknya sebelum jam 9 pagi, di mana sinar biru yang terdapat pada sinar matahari masih ada. Sinar biru ini bisa membantu lever menurunkan kadar bilirubin. Namun, jangan sampai sinar matahari menerpa langsung mata anak, karena bisa merusak retinanya.jika bayi tidak kuning tidak perlu dijemur Perawatan tali pusat dilakukan sebagai berikut : 1. Mandikan bayi, gosok tali pusat dengan sabun.

2. Keringkan dan bersihkan dengan alkohol 70%. 3. Biarkan dalam keadaan terbuka, tidak usah dibungkus-bungkus, kecuali infeksi. 4. Jangan pakaikan bedak, abu gosok, atau dikunyahkan sirih dan sebagainya, nanti malah jadi tetanus dan sarang kuman.

paradigma memisahkan ibu setelah bayi lahir sekarang sudah

Pemberian ASI harus dimulai di meja persalinan. Ibu dari bayi

ditinggalkan dan dialihkan ke Rooming In untuk menjalin keakrabran harus diselimuti agar tetap hangat. Biarkan ibu mendekap bayinya dan batiniah antara ibu dan bayi bayi mengisap payudara. Tindakan Rooming In untuk menjalin keakrabran batiniah antara ibu dan bayi melalui Iisiasi menyusui dini (IMD) pada BBL

Lansung dipotong setelah dimandikan dengan benang atau gunting

Dalam 58 langkah pesalinan normal dipaparkan sebagai berikut : 30. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama. 31. Dengan satu tangan. Pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut

bayi), dan lakukan pengguntingan tali pusat diantara 2 klem tersebut. 32. Mengikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi kemudian melingkarkan kembali benang tersebut dan mengikatnya dengan simpul kunci pada sisi lainnya.

Bayi kedinginan dibedong dan dibawah pulang

Bayi yang dilahirkan prematur memang membutuhkan perawatan intensif maupun semi intensif di rumah sakit. Namun jika keadaan memungkinkan, bayi prematur juga bisa dirawat di rumah.

Bayi baru lahir dipisahkan dari ibu untuk dimandika dan dibedong untuk meminimalisir kedinginan

Inkubator bukan satu-satunya solusi bagi perawatan bayi prematur atau bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Menempelkan bayi pada dada telanjang ibu dan ayahnya juga bisa menjadi inkubator alami. Perawatan semacam ini disebut skin to skin care, atau Metode Kanguru. Memang perlu adaptasi, namun bisa dilatih dan berdampak positif bagi bayi.

Paradigma tentang Keluarga Berencana Paradigma Lama


Norma keluarga kecil bahagia sejahtera (NKKBS)

Paradigma tentang Keluarga Berencana Paradigma Baru


Keluarga berkualitas tahun 2010 Keluarga berkualitas sesuai dengan MDGs 2015

Pemaksaan pilihan wanita dalam memakai kb dan alat kb yang dipilih Memberikan tindakan yang dipilih ibu tanpa informasi lebih lanjut

Pendekatan secara kemitraan antara bidan dan ibu dalam pengambilan keputusan memakai dan aseptor KB yang digunakan Konseling yang bermutu dan terpadu dalam pemberian informasi serta advokasi pada pilihan ibu

B. MANFAAT PARADIGMA KETERKAITAN DENGAN ASUHAN PADA BAYI Bidan memiliki peran unit dalam memberi pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi, yakni saling melengkapi dengan tenaga kesehatan professional lainnya. Bidan adalah praktisi yang memberikan asuhan kebidanan kepada bayi yang sesuai dengan kewenangannya. Bidan harus selalu mengembangkan dirinya agar dapat memenuhi peningkatan kebutuhan kesehatan kliennya (ibu dan anak). Pelayanan/asuhan kebidanan yang berfokus pada bayi sesuai dengan kewenangannya, bidan dapat melakukan pelayanan/asuhan pada kasus-kasus patologis demi tercapainya hal berikut : Pelayanan yang bermutu Asuhan sesuai kebutuhan Kepuasan klien Peningkatan kepercayaan terhadap pelayanan kesehatan Menurunkan AKI dan AKB

You might also like