You are on page 1of 39

Perbedaan latar belakang pencetus teori Perbedaan sudut Pandang Teori kepribadian Ilmu kepribadian masih muda Masing-masing

ada kelebihan dan kelemahan Bukan ilmu eksak

Materi kompleks

Asesmen/ Pengukuran Kepribadian


Harus memenuhi syarat : 1. Standardisasi : adanya konsistensi dan keseragaman kondisi dan prosedur pemberian alat ukur 2. Reliabilitas : ada konsistensi respon subjek terhadap alat ukur (ajeg) 3. Validitas : Teknik pengukuran harus benar-benar mengukur apa yang ingin diukur

4. Objektif Penilaian dan interpretasi skor seobjektif mungkin 5. Komprehensif Mengukur banyak aspek 6. Diskriminatif Mampu membedakan individu berkemampuan tinggi-rendah 7. Kemudahan penggunaan dan murah

Kritik Terhadap Asesmen Kepribadian


Biased test taker interpretation
Akurasi tes seringkali bersifat subjektif

Application to non-clinical samples


Etika memberikan tes kepribadian untuk kegunaan non klinis? Contoh: MMPI digunakan perusahaan kepada karyawan sesering di RSJ

Personality versus social factors


Perilaku seseorang ditentukan oleh kepribadiannya atau oleh faktor sosial? Mana yang lebih penting? Bagaimana faktor-faktor ini berinteraksi?

Kritik Terhadap Asesmen Kepribadian


Respondent faking Responden dapat memanipulasi respon mereka terhadap tes Utamanya dalam konteks rekrutmen, pengambilan keputusan, ada insentif terhadap favourable manner.

Kritik Terhadap Asesmen Kepribadian


Kajian eksperimental (Viswesvaran & Ones, 1999; Martin, Bowen & Hunt, 2002) menunjukkan dengan jelas bahwa ketika sampel (pelajar) diminta untuk melakukan penipuan (fake) dalam satu tes kepribadian mereka dapat melakukannya dengan baik.

Kritik Terhadap Asesmen Kepribadian


Strategi mengatasi:

Memberi peringatan bahwa terdapat metode untuk mengetes kebohongan pada alat tes tersebut dan hal itu akan mempengaruhi penilaian (e.g., not being considered for the job). Forced choice item formats (ipsative testing) yang memaksa subjek untuk memilih antara 2 alternatif yang social desirability-nya sama Identifikasi profil respon Timing of responses pada tes yang diberikan secara elektronik (komputer, internet dll).

Pendekatan Utama Dalam Asesmen Kepribadian

A. Self Report Inventory B. Projective technique C. Teknik Lain

A. Self Report Inventory


Subjek diminta melaporkan kondisi dirinya dengan menjawab perilaku dan perasaannya di berbagai situasi Item seringkali menanyakan pertanyaan mengenai simtom, perilaku dan ciri kepribadian yang berhubungan dengan tipe kepribadian ataupun gangguan mental untuk memahami kepribadian atau gangguan yang dialami individu

Self Report Inventory


Memiliki format respon yang terbatas (B-S, yes or no, multiple choice atau rating scale) Berbentuk tes verbal tertulis (paper and pencil test) Dapat disajikan secara individu/klpk Contoh :
Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) California Psychological Inventory NEO-PI (teori Big Five) 16 PF Myers-Briggs Type Indicator-MBTI (teori Jung)

Kelebihan Self-report Inventories


Stimulus berstruktur Administrasi ketat Respon tdk bebas Objektif Efisien krn prosedur mudah dipahami tester & testee Murah

Kelemahan Self-report inventories


Subjek mungkin melebih-lebihkan simptom agar nampak lebih buruk, atau Subjek mengurangi frekuensi simptom atau tingkat keparahannya agar masalah mereka nampak lebih ringan Sehingga Self-report inventories hanya boleh digunakan untuk melihat perubahan simptom dan tingkat keparahannya Self report inventories juga tidak boleh digunakan sebagai satu-satunya alat untuk mendiagnosa gangguan mental

Edwards Personal Preference schedule


Menggali need system 15 needs. Diawali oleh HA. Murray dkk di Harvard Psychological Clinic dkk Dikembangkan oleh Allen L Edward (1953 1959) r= 0.74 0.80 (reliabilitas) Bentuk Tes o Terdiri dari 210 pasangan kalimat Forcechoice o 15 pasang kalimat adalah pengulangan untuk mendeteksi konsistensi subyek dalam menjawab o Jumlah total soal 225 butir

PAPI KOSTICK
SEJARAH: Max Martin Kostick Disusun pada tahun 1960-an di Boston Masuk ke Indonesia diperkirakan sekitar awal atau pertengahan tahun 1980-an. Menjelang tahun 1990-an penggunaannya dengan cepat meluas karena kemudahan dan peluang2 yang dijanjikannya

Dasar Teori Penyusunan Papikostick


Papi kostick mengukur role dan need hanya dlm kaitannya dgn situasi kerja, shg yg diperoleh adalah kepribadian dlm situasi kerja (disebut bukan mengukur a full personality) Role : mengacu pd dimensi temperamen dr Thurstone (1953) Need : mengacu pd teori Edwards (1959) & Schulz (1960) yg berakar pd konsep Murray

Bentuk Tes
Self report inventory yang terdiri dari 90 pasangan pernyataan pendek yang berhubungan dengan situasi kerja. Menyangkut 20 aspek yang terdiri dari 10 need dan 10 role yang dikelompokkan dalam 7 bidang , yang satu dengan yang lain saling terkait.

Setiap nomor terdiri dari padangan need dgn need yang lain dan role satu dgn role yang lain. Tidak ada need yang ditawarkan dipasangkan dengan role atau role dgn need Untuk masing2 dari 10 need / role tersedia 45 pasangan pernyataan yang untuk 20 need dan role dihasilkan 90 pasangan pernyataan.

Kegunaan Awal Papikostick


Untuk memberikan umpan balik pada seorang karyawan dan mendiskusikan hasilnya Dapat dimanfaatkan oleh konselor, manajer HRD, interviewer dst, termasuk yg bukan psikolog

Kelebihan Papikostick
Pernyataan yang digunakan pendek dan ringkas Administrasinya mudah Skoringnya mudah Analisis konfigurasinya mudah

Faktor2 individual dlm papikostick


L : Leadership role P : Need to control others I : Ease in decision making T : Pace V : Physical type X : Need for recognition S : Social extention B : Need to belong to groups O : Need to relate closely to individuals

R : Reflective type D : Interest in working with details C : Organized type Z : Need for change E : Emotional control K : Need to be forceful F : Need to be supportive W : Neer for rules and supervision N : Need to finish task G : Role of the hard worker A : Need to achieve

B. Projective Technique/ Free Responses Measures


Mengungkap aspek kepribadian yang tidak disadari Asumsinya : Jika subjek dihadapkan pada stimulus ambigu dan diminta untuk merespon maka ia akan memproyeksikan segala kebutuhan, ketakutan dan nilai-nilai pribadinya Contoh :

Rorschach test TAT/CAT

Pelopor teknik proyektif


1879 : Galton membuat tes asosiasi kata 1894 : Freud konsep proyeksi 1897 : Ebbinghaus membuat tes melengkapi kalimat Tes proyektif utk mengembangkan kepribadian : 1921 : Herman Rorschach tes Rorschach 1935 : Henry Murray tes TAT

Rorschach inkblot test

Sentence Completion Test


If only I could ____________________ People I know____________________ I can always _____________________ I think guys ______________________ What makes me sad is ____________ I think girls ______________________ My father _______________________ Where I live _____________________ My mother was the type ____________ My health is _____________________

TAT/ picture interpretation

technique

Terdiri dari 30 gambar yang provokatif dan ambigu dimana subjek harus membuat suatu cerita tentangnya. Pada orang dewasa dan remaja berinteligensi ratarata, subjek diminta untuk menceritakan sebuah kisah paling dramatik yang mereka bisa ceritakan. Penceritaan meliputi: Apa yang menyebabkan peristiwa di gambar? Apa yang terjadi saat itu? Apa yang dirasakan dan difikirkan tokoh ceritanya? Apa hasil/ kelanjutan dari cerita itu?

Thematic Apperception Test

WARTEGG

BAUM / Tree Test

DAP & BAUM

HTP (House Tree Person)

C. Pendekatan Utama dalam Asesmen Kepribadian

Teknik Lain Mencakup penggabungan dua metode di atas maupun tidak Contoh : Word Association, Sentence Completion Test, Observasi perilaku, dll

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil tes


Kemampuan dalam menjalankan tes Pemahaman mengenai instruksi Sifat khusus tes Kesehatan, kelelahan, motivasi Ketegangan emosional Kondisi saat testing Kecerobohan dalam skoring

You might also like