You are on page 1of 11

BAB III METODE PENELITIAN A.

JENIS PENELITIAN Penelitian yang mengkaji tentang Pengaruh pemberdayaan Guru serta karyawan dan pengalaman mengajar terhadap produktivitas dan profesionalisme guru di SMPN 02 Wringinanom Gresik, secara umum jenis penelitian ini adalah penelitian dasar, dalam penelitian ini penulis melakukan penemuan yang bertujuan untuk berkontribusi terhadap pengembangan SMPN 02 Wringinanom Gresik. Sedangkan dikatakan kolerasional karena bertujuan menemukan ada tidaknya pengaruh atau korelasi antara variabel-variabel yang menjadi obyek penelitian yaitu pemberdayaan dan pengalaman mengajar sebagai variabel bebas (X) dan produktivitas dan etos kerja sebagai variabel terikat (Y). B. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN 1. Populasi Populasi adalah semua individu untuk siapa kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sampel itu hendak digeneralisasikan. (Hadi, 1991). Sedangkan menurut Kerlinger (2002), populasi adalah sejumlah individu yang dikenal generalisasi dari hasil penulisan terhadap sampelnya. Karakteristik populasi yang menjadi target penelitian ini adalah SMPN 02 Wringinanom Gresik pada tahun 2012 / 2013 yang berjumlah 24 orang. 2. Sampel

56

57 Sampel adalah sebagian dari populasi yang dianggap mewakili populasi, yang dipandang dapat menggambarkan secara maksimal keadaan populasi. Menurut Hadi (1991), sampel adalah sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah populasi. Sedangkan sampel menurut Kartono (1988) yaitu subjek-subjek yang dipilih menjadi anggota. Sampel mempunyai sifat-sifat yang dimiliki oleh populasi dari mana sampel itu ditarik. Maka struktur sampel itu sedemikian rupa sehingga harga rata-rata hitung dari sampel ini sama dengan harga rata-rata hitung populasinya, dan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan sampel adalah sebagian dari populasi yang individu individunya akan diteliti untuk mewakili keseluruhan unit populasi. Cara pengambilan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan pendapat menurut Arikunto (2002) yang mengatakan bahwa apabila populasi jumlahnya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih tergantung setidak-tidaknya dari: (a) kemampuan penulis dilihat dari segi waktu, tenaga, dan dana, (b) sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data, (c) besar kecilnya risiko yang ditanggung oleh penulis. Teknik penentuan sampel penelitian yang dipakai menggunakan Technic Simple Random Sampling (sampling acak sederhana). Menurut Masri Singarimbun (1995:156) simple random sampling ini adalah sebuah simple yang diambil sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitian atau satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Sehingga menggunakan rumus sampling dengan

58 tingkat penyimpangannya 5 % maka teknik penentuan sampel minimal yang dianggap representatif digunakan adalah dengan menggunakan rumus:
n= N Nd 2 +1

Dimana: n = Jumlah sampel minimal N = Ukuran populasi d = Presisi yang digunakan (Yamane dalam Jalaludin Rakhmat, 1998: 82) Adapun hasil perhitungan dalam penghitungan sampel minimal dengan jumlah populasi berjumlah 24 orang, dengan menetapkan presisi sebesar 5 % (0,5) diperoleh jumlah sampel sebagai berikut: Tabel 3.1: pengambilan sampel penelitian
Ukuran Populasi % dalam Populasi Guru Jumlah 24 24 24,00 24 0,50 24,00 24 Pecahan Sampling N Sampel N Bobot Disesuaikan 0,00 Jumlah Sampel Disesuaikan 24,00 24,00

Guru

Sumber: Data Primer diolah Ukuran sampel dari populasi penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin. Dalam pengambilan sampel tersebut persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel dapat ditolerir atau yang diinginkan adalah 5% mengingat semakin kecil persen kelonggaran

59 ketidaktelitian dalam pengambilan sampel, maka jumlah sampel akan semakin banyak sehingga akan lebih representatif. Rumus Slovin adalah sebagai berikut:

Keterangan: n N e = ukuran sampel = ukuran populasi = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih ditolerir atau diinginkan yaitu 5%. Atau nilai presisi 95% atau sig. = 0,05. (Husein Umar. 2004:78) Penghitungan sampel dalam penelitian ini adalah: Tabel 3.2: Tingkat Kepercayaan Sampel terhadap Populasi di SMPN 02 Wringinanom Gresik
Data % Sampel (P) 1,00 Q= 100 - P (PQ) 0,00 N Jumlah Sampel 24 24,00 100,00 SD %

Guru

0,000 0,00

Jumlah Taraf kepercayaan sampel

Sumber: Data Primer diolah Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih ditolerir atau diinginkan dalam penelitian ini berstandar deviasi 0,00 % dibawah 5 % dari rumus slovin di atas dengan Taraf Kepercayaan sampel sebesar 100,00 %. di atas nilai presisi 95% atau sig. = 0,05.

60 C. PROSEDUR PENGAMBILAN DATA Penelitian ini menggunakan metode gabungan kualititatif dan kuantitatif. Data kuantitatif bersumber dari responden penelitian. Data tersebut berupa angket berisi lima pernyataan tertutup bernilai 1 hingga 5 dengan menggunakan skala likert (Sugiyono, 1993) dalam (Cahyono, 2008). Data kualitatif berupa data non numeri artinya data yang didapat bukan berupa angka-angka namun berupa deskripsi atau penggambaran. Dalam penelitian ini akan digunakan data primer dan data skunder dari intern lokasi penelitian. 1. Data primer Data yang secara khusus dikumpulkan untuk kebutuhan riset yang sedang berjalan, Data ini dikumpulkan baik secara langsung maupun tidak langsung oleh peneliti (Widayat, 2004 : 110). 2. Data skunder Data yang dikumpulkan tidak hanya untuk keperluan suatu riset tertentu saja. Data ini telah dikumpulkan oleh pihak lain dan peneliti merupakan pihak kedua yang menggunakan data tersebut (Widayat, 2004 : 110). 3. Survey Primer a. Wawancara atau Interview Yaitu teknik mengumpulkan data yang digunakan untuk memperoleh data secara langsung, mendalam, tidak terstruktur dan individual. Dalam wawancara, seorang responden ditanyai pewawancara untuk

61 mengungkapkan perasaan, motivasi, sikap atau keyakinannya terhadap suatu topik penelitian (Malhotra, 2005 : 96). b. Kuisioner Kuesioner adalah pertanyaan terstruktur yang diisi sendiri oleh responden atau diisi oleh pewawancara yang membacakan pertanyaan dan kemudian mencatat jawaban yang berikan (Sulistyo-Basuki, 2006: 110). Adalah suatu cara mengumpulkan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepaada responden, dengan harapan mereka akan

memberikan respons terhadap daftar pertanyaan tersebut. Tingkat pengukuran skala yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan Likert scale yang ditemukan oleh Rensis Likert di tahun

35

1932. Kemudian skala Likert dikembangkan sebagaimana yang dikemukakan oleh Alvin C. Burns (2000:318): A scale response from commonly used by marketing researchers is the modified Likert scale, in which respondents are asked to indicate their degree of agreement or disagreement on a symmetric agree-disagree scale for each of a series of statements. Suatu skala jawaban yang umum digunakan oleh para riset pemasaran adalah skala Likert yang dikembangkan, dimana responden diminta untuk menunjukkan tingkat persetujuan atau ketidak setujuan pada suatu skala simetris setuju-tidak setuju bagi setiap rangkaian pertanyaan

62 Pada kuisioner yang akan disebarkan pada responden yang berkunjung di lokasi penelitian berisi daftar pertanyaan yang sudah disiapkan dengan jawaban terbatas atau diarahkan. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai cara pandang responden terhadap harga, kualitas pelayanan serta kepuasan responden Lokasi penelitian. Dalam pengumpulan informasi melalui kuisioner, apabila responden enggan atau tidak mengerti dalam pengisian kuisioner, maka penggalian informasi dilakukan secara wawancara. 4. Survey sekunder a. Survey lokasi penelitian Survey lokasi penelitian dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang lokasi penelitian. Survey ini dilakukan dengan tujuan mengetahui kondisi intern lokasi penelitian, permasalahan dan peluang lokasi penelitian dalam bisnis yang diusahakan. Dalam hal ini lokasi penelitian yang dimaksud adalah Lokasi penelitian. b. Survey literatur Survey literatur dilakukan untuk menggali dan mengkaji literatur yang mempunyai relevansi dengan tema penelitian. Sumber literatur ini bisa berupa buku, jurnal, hasil penelitian, dan tugas akhir. Tahapan studi literatur ini bertujuan untuk mengetahui aspek-aspek apa saja yang akan dibahas berkaiatan dengan penelitian ini. Sehingga didapatkan variabelvariabel penelitian. c. Survey media

63 Data sekunder yang didapatkan dari survey media bisa berasal dari media internet maupun media cetak. Data-data ini dapat memperkuat dugaan atas kondisi terbaru mengenai kondisi masyarakat di wilayah studi saat ini serta untuk mendapatkan tambahan literatur yang diperlukan dalam penelitian ini. D. ANALISIS DATA Setelah data terkumpul dengan identifikasi masalah yang ingin dibahas, kemudian diadakan analisa. Analisa yang ditempuh adalah : 1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Dalam Standards for Educational and Psychological Testing validitas adalah the degree to which evidence and theory support the interpretation of test scores entailed by proposed uses of tests . Sebuah tes dikatakan valid jika ia memang mengukur apa yang seharusnya diukur (Allen & Yen, 1979: 95). Dalam bahasa yang hampir sama Djemari Mardapi (2004: 25) menyatakan bahwa validitas adalah ukuran seberapa cermat suatu tes melakukan fungsi ukurnya. Menurut Nitko & Brookhart (2007: 38) kevalidan sebuah alat ukur tergantung pada bagaimana hasil tes tersebut diinterpretasikan dan digunakan. Menurut Singarimbun (1989) dalam Rismiati (2008), validitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Dalam studi ini validitas digunakan untuk mengukur apakah atribut atribut yang berupa daftar pertanyaan dapat dijadikan sebagai alat ukur penyebab penurunan kondisi permukiman.

64 Sedangkan Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih. a. Uji Validitas Analisis yang digunakan untuk mengukur tingkat kualitas suatu instrumen penelituan dikatakan valid jika mampu memberi skor yang akurat dan teliti, untuk itu digunakan teknik korelasi produk momen dengan rumus: r=

{N . x

N (xy ) (x )(y )
2

(x ) 2 }{N . y 2 ( y ) 2 }

Dimana: r = Koefisien korelasi N = Jumlah sampel X = Skor tiap butir pertanyaan Y = Skor total Kriteria pengukuran validitas adalah jika rhitung > rtabel, maka data yang diperoleh adalah valid. b. Uji Reliabilitas Dalam penelitian ini reliabilitas diukur dengan metode konsistensi interval dengan teknik reabilitas alpha. Kriterianya bila koefisien reabilitas > dari rtabel maka data dapat dikatakan reliable. Dapat dihitung dengan rumus:
ab 2 1 rt = K 1 at 2

(K )

65 dimana: ri = Reliabilitas instrumen K = Banyaknya butir pertanyaan ab2 = Jumlah variance butir at2 = Varian total Pada perhitungan SPSS, validitas dan reliabilitas dihitung secara bersama-sama. Menurut Nugroho (2005), kuesioner dinyatakan reliabel jika memiliki nilai Cronbachs Alpha > 0.50. 2. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif persentase digunakan untuk

mendeskripsikan persentase masing-masing variabel bebas yaitu Figur guru, Metode pembelajaran dan Pemberian tugas. Pengukuran pada variabel yang diungkap dilakukan dengan memberikan skor dari jawaban angket yang diisi oleh responden. 3. Pengujian Hipotesis Untuk membuktikan hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini dilakukan dengan uji F dan uji t. Dalam penelitian ini ditetapkan tingkat kepercayaan (confidence interval) = 95% ( = 5%) a. Uji serempak (uji F) Langkah-langkah Pengujian Hipotesis H0 : b1, b2, = 0 (Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel X terhadap variabel Y) Untuk menguji hipotesis apakah diterima atau ditolak yaitu dengan membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel. Jika Fhitung < Ftabel maka H0

66 diterima dan H1 ditolak dan jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak dan H1 diterima. Pengujian hipotesis secara simultan maupun parsial dilkukan dengan menggunakan pengolahan data SPSS (Statistical Package for Social Sciences). b. Uji parsial (uji t) Langkah-langkah Pengujian Hipotesis H0 : b1 = 0 H1 : b1 0 Untuk menguji hipotesis apakah diterima atau ditolak yaitu dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel. Jika thitung < ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak dan jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima.

You might also like