Professional Documents
Culture Documents
com
http://astaqauliyah.com/2006/07/masyarakat-perlu-milikiketerampilan-kegawatdaruratan-medik/
kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Minimalkan Resiko Lakalant as Munculnya risiko di jalan raya merupakan dampak dari kebutuhan pengguna jalan dan juga volume kendaraan yang makin bertambah. Hal ini tampak dari arus lalu lintas. Tanpa adanya upaya-upaya pengamanan yang baru, semua pengguna jalan sangat mungkin terkena risiko kecelakaan seiring dengan meningkatnya lalu lintas kendaraan. Upaya-upaya keselamatan baru itu terutama dilakukan karena makin banyaknya jenis kendaraan bermotor, kebutuhan perjalanan dengan kecepatan tinggi, dan perlunya pembagian pemakai jalan baik untuk pejalan kaki, pengendara sepeda motor maupun pengguna jalan lainnya. Perhatian serius dalam penanganan masalah lakalantas seharusnya lebih difokuskan pada bagaimana upaya untuk mengurangi resiko terjadinya kecelakaan lalu lintas dan untuk meminimalkan dampak negatif akibat kecelakaan lalu lintas terhadap korban. Untuk mengurangi risiko terjadi kecelakaan, tidak mungkin dilakukan dengan cara mengurangi keinginan untuk melakukan perjalanan. Sesuatu yang mungkin adalah mengurangi lama dan intensitas kemungkinan para pengguna jalan terpapar resiko kecelakaan perjalanan. Sementara untuk meminimalkan dampak negatif akibat lakalantas terhadap korban, ada beberapa hal yang mesti kita ketahui. Jika dicermati seksama, tingginya angka kematian dan keadaan cacat seumur hidup akibat lakalantas, pada beberapa kasus disebabkan oleh tingkat kecelakaan yang memang amat parah dan sangat mematikan. Akibatnya, pengendara dapat langsung meninggal beberapa detik setelah kecelakaan tanpa mendapat pertolongan yang berarti atau kecacatan menjadi permanen karena kehilangan salah satu bagian tubuh di lokasi kecelakaan. Untuk kasus yang lain, pada tingkat kecelakaan yang tidak separah di atas, kematian dan keadaan cacat permanen ternyata banyak dipengaruhi oleh keterlambatan penanganan medik atas korban, terutama dalam pemberian Bant uan Hidup Dasar (Basic Life Support/BLS) atau yang dikenal awam sebagai Pert olongan Pert ama Pada Kecelakaan (P3K) kepada korban lakalantas yang tergolong dalam kategori darurat dan gawat-darurat. Padahal, pada kasus-kasus kegawat darurat an medik yang berhasil diintervensi dengan P3K/BLS, tingkat kefatalan cedera dan kecacatan dapat diminimalkan. Tidak kurang pemberian Basic Life Support sangat berarti untuk menyelamatkan nyawa korban. Sebagaimana prinsipnya, pemberian P3K/BLS bertujuan untuk mempertahankan hidup dan mengurangi resiko kecacatan permanen korban kegawatdaruratan medik, sebelum mendapatkan pertolongan lanjutan berupa pelayanan kesehatan memadai di rumah sakit atau balai pelayanan kesehatan lainnya.
Basic Lif e Support Minimnya orang yang memiliki keterampilan dasar medik seperti Basic Life Support memberi kontribusi bagi percepatan proses kematian korban dengan luka/trauma yang serius. Apalagi jika jarak antara lokasi kecelakaan cukup jauh dengan balai pelayanan kesehatan terdekat atau kendaraan yang digunakan untuk mengangkut korban ke rumah sakit/puskesmas tidak memadai, belum lagi jika terjebak macet atau jalanan yang tidak bagus. Dengan demikian, maka upaya untuk memberikan keterampilan tentang dasar-dasar penanganan kegawatdaruratan medik menjadi penting untuk segera dilaksanakan, minimal bagi mereka yang memiliki kendaraan. Lebih lebar lagi, pengetahuan tentang penanganan kegawatdaruratan medik bukan saja dipersiapkan hanya untuk menangani korban-korban lakalantas saja, melainkan harus menjadi keterampilan setiap warga masyarakat dalam mengantisipasi dampak buruk pada aktivitasnya sehari-hari ketika menjumpai kasus kegawatdaruratan. Tidak hanya terbatas pada kecelakaan lalau lintas saja, tetapi juga akan bermanfaat dalam menangani korban bencana alam atau kebakaran. Basic Life Support menjadi penting karena di dalamnya akan diajarkan tentang bagaimana teknik dasar penyelamatan korban dari berbagai kecelakaan/musibah sehari-hari yang biasa kita jumpai. Keterampilan Basic Life Support dapat diajarkan oleh siapa saja yang menguasainya secara benar kpada siapa saja, tanpa memandang usia atau jenis kelamin. Setiap orang dewasa seharusnya memiliki keterampilan BLS, bahkan juga anak-anak sesuai dengan kapasitasnya. Ini dilakukan karena kecelakaan sangat jarang bisa diprediksi datangnya dan bisa menimpa siapa saja tanpa diduga. Kelompok-kelompok beresiko tinggi terpapar kecelakaan atau mereka yang selalu akan berinteraksi dengan kelompok yang beresiko tinggi terpapar kecelakaan, menjadi urgen untuk memiliki setidaknya keterampilan seperti ini. Sebagai langkah awal, sebelum pengujian keterampilan berkendara saat pengurusan Surat Izin Mengemudi (SIM) misalnya, setiap pemohon SIM mestinya diharuskan untuk mengikuti atau telah memiliki surat keterangan telah melulusi pendidikan keterampilan kegawatdaruratan medik dasar (basic life support training). Untuk skala yang lebih luas, lembaga pendidikan sebenarnya memegang peranan yang cukup besar dalam mewujudkan masyarakat yang memiliki keterampilan medik dasar. Setiap siswa SLTP, SLTA maupun mahasiswa diwajibkan menguasai keterampilan Basic Life Support yang bisa dimasukkan dalam kurikulum pendidikan atau hanya dilakukan sebagai kegiatan ekstra kokurikuler. Pada setiap institusi yang melibatkan banyak orang dengan beragam aktivitas, baik swasta maupun milik pemerintah, kiranya kegiatan-kegiatan untuk memberikan keterampilan seperti ini juga perlu dilakukan.
Hanya saja, pemberian keterampilan Basic Life Support seperti ini jangan sampai dianggap untuk menafikkan fungsi tenaga-tenaga medis yang pekerjaannya antara lain memang diorientasikan untuk memberi pelayanan kesehatan. Upaya ini mesti dipahami sebagai bagian dari ikhtiar bersama untuk mengurangi resiko akibat kecelakaan dan musibah lainnya yang setiap saat mengancam jiwa masyarakat. Ketergantungan masyarakat kepada tenaga-tenaga medis untuk melakukan tindakan penyelamatan dasar bagi korban kecelakaan, sudah waktunya kita tanggalkan. Selain itu, perlu juga dipahami terutama oleh pemerintah, memberikan keterampilan medik dasar seperti BLS ini kepada masyarakat, sesungguhnya belum bisa dianggap sebagai satu-satunya upaya penting mengurangi resiko kecelakaan, tetapi mesti diikuti dengan peningkatan pelayanan kesehatan, terutama bagi kasus-kasus kegawatdaruratan yang tiba di balai pelayanan kesehatan. Karena sesungguhnya, juga tidak sedikit kematian dan kecacatan terjadi akibat kelambatan penanganan medik di rumah sakit atau puskesmas. Sebagian besar disebabkan oleh permasalahan biaya perawatan, sebagian lainnya dibelenggu oleh birokrasi rumah sakit. Selain itu, masih lemahnya (atau belum ada?) sistem terpadu penanganan kejadian gawat darurat seperti bencana alam, kesibukan lalu lintas saat hari raya dan potensi kecelakaan lainnya, tak luput memberi sumbangsih cukup berarti berbagai keterlambatanketerlambatan penanganan yang dilakukan. Saya kira ini juga patut segera diselesaikan oleh pemerintah, hampir sama urgennya merealisasikan pemberian keterampilan basic life support bagi setiap warga masyarakat. Setidaknya dengan melakukan upaya ini, pemerintah dapat meminimalkan jumlah kematian dan angka kecacatan seumur hidup (Diasability Adjusted Life Years/DALYs) yang disebabkan oleh bukan saja kecelakaan lalu lintas, melainkan juga bencana dan kecelakaan lainnya yang setiap saat dapat terjadi, di mana dan kepada siapa saja.[]
BACA JUGA:
Usia Muda Bisa Kena Osteoporosis Alpha Centaury; Sahabat Merengkuh Asa Ganti (Template) Lagi? SANTAI : The Da Vinci Code Blog Monetizing Part I; Memaksimalkan Paid Review dan Paid Links Kategori Artikel, Kegawatdaruratan Medik :: Kata Kunci: Bantuan Hidup Dasar, Basic Life Support, BLS, Kegawatdaruratan Medik, Keterampilan Kegawatdaruratan Medik, P3K, Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan, Resiko
Lakalantas,artikel kegawatdaruratan, kegawatdaruratan medik, kegawatdaruratan, kegawat daruratan, makalah kegawat daruratan, makalah kegawatdaruratan medis, kecacatan kecelakaan lalulintas, silabus kegawatdaruratan kecelakaan, makalah tentang kegawat daruratan, makalah penanganan kegawatdaruratan sehari-hari dan bencana, teknik-teknik basic life support dalam kegawatdaruratan, makalah menurunkan kecelakaan lalu lintas, makalah laka lantas, upaya penanggulangan kegawatdaruratan sehari-hari dan bencana, makalah kegawatdaruratan sehari-hari dan bencana, Makalah kegawatdaruratan sehari-hari, penanganan kegawatdaruratan gempa, penanganan kegawatdaruratan medik, resume bantuan hidup dasar, pengertian kegawatdaruratan pada bayi, pengertian kegawatdaruratan medis, pengertian kegawatdaruratan, penatalaksanaan kegawatdaruratan kll, skripsi keterlambatan tindakan medis yang menyebabkan kematian bagi korban kecelakaan lalu lintas, skripsi tentang tingkat pengetahuan awam terhadap evakuasi korban kecelakaan lalulintas
T entang AstaQauliyah.com
Telah ada 480 artikel di ASTAQAULIYAH.COM Blog ini dikelola oleh Asta Qauliyah. Sejak tahun 2008, Asta Qauliyah aka Asri Tadda bekerja sebagai full-time blogger dan SEO konsultan sekaligus berhenti dari program pendidikan klinik di Fakultas Kedokteran Unhas Makassar yang selama ini digelutinya. Kini, Asta Qauliyah tengah mengembangkan Ast aMedia Group, sebuah perusahaan internet marketing dan blog advertising yang berbasis di Makassar dengan sejumlah layanan online dan sayap bisnis di sektor ril. Anda bisa menghubungi Asta Qauliyah melalui jejaring sosial di bawah ini: