You are on page 1of 17

COVER

FOTO

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Perkembangan harga komoditi dan index saat ini memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap perkembangan mata uang dalam trading Forex. Sebut saja beberapa komoditi seperti minyak mentah, emas, gas alam membuat pengaruh yang kuat terhadap naik turunnya mata uang USD dan mata uang lain.Jika pergerakan saham secara umum disuatu negara mengalami penurunan maka nilai mata uang dinegara tersebut akan terkoreksi turun. Emas Emas digunakan sebagai satuan standard berdasar sistem Bretton Woods. Simbol Emas berdasar standar ISO adalah XAU. Ukuran kemurnian emas dikenal dengan karat. Yang paling murni adalah 24 karat. Harga emas yang tinggi pada saat ini karena jumlahnya memang sangat terbatas. Pertama kali pemerintah Amerika mematok harga emas menjadi $20,67 per troy

ons($664,56/kg), pada tahun 1934 naik menjadi $35 per troy ons atau setar dengan $1125,27 per kg. Pada tahun 1961 Amerika dan Eropa membuat manipulasi harga di pasar hingga harga emas melambung tinggi pada saat ini. Saat ini harga emas adalah $892,4 per onz. Pada tahun 2005 badan World Gold Council memperkirakan persediaan emas didunia saat ini mencapai 3859 ton. Jika dikurangi dengan permintaan akan emas yang totalnya mencapai 3754 ton maka masih ada sisa sebesar 105 ton. Emas adalah standar nilai mata uang kebanyakan Negara seperti halnya Amerika. Maka dapat dikatakan emas adalah komoditas berharga kedua setelah minyak. Negara yang paling sensitive terhadap naik turunnya harga emas adalah AUD. Berikut nilai AUD/USD saat harga emas mencapai $957 per ons (tanggal

15 Juli) dan data terkini (6 Agustus 2008) saat harga emas mencapai $891 per ons.

BAB II ISI

PERKEMBANGAN HARGA EMAS TAHUN 2011

*) Grafik Harga Emas Selama Tahun 2011

ARTIKEL OKTOBER 2011 Kemarin sampai pagi ini harga emas kembali menyentuh harga terendahnya di pasar internasional, semalam bahkan sempat diperdagangkan pada kisaran US$ 1,612/Ozt. Meskipun belum mencapai angka terendah yang mungkin bisa tercapai dalam perkiraan saya dua pekan lalu di kisaran US$ 1,300-an/Ozt, angka sekarang sudah sangat rendah karena telah turun sekitar 15 % dari angka tertingginya satu setengah bulan lalu pada US$ 1,895/Ozt (05/09/11). Posisi terendah saat ini kurang lebihnya adalah setengah perjalanan menurun yang mungkin bisa ditempuh harga emas dunia, apabila perjalanan menurunnya ini mengikuti pola krisis 2008. Pertanyaaannya adalah,apa yang menyebabkan penurunan yang drastis ini? Bukankah Eropa sedang mengalami krisis sehingga orang membutuhkan safe haven ? Betul Eropa sedang berada di puncak krisisnya, bahkan bila pertemuan akhir pekan ini di antara pemimpin-pemimpin mereka tidak mencapai solusi penyelamatan yang berarti maka krisis akan tereskalasi dalam skala yang lebih besar dan lebih luas dampaknya. Dan betul bahwa pasar membutuhkan safe haven ketika krisis semacam ini terjadi, tetapi ketika krisis kali ini di Eropa dan kepercayaan dunia terhadap Euro runtuh maka untuk sementara safe haven pertama yang ditubruk dahulu oleh pelaku pasar adalah US Dollar. Mengapa bukan emas ? karena realitanya para pelaku usaha masih membutuhkan Dollar sebagai instrument berbagai transaksi perdagangan dan usahanya. Ketika Euro ditinggalkan dan pasar beralih ke Dollar maka demand terhadap US Dollar sementara meningkat dan price-nya tentu juga meningkat. Nilai tukar Dollar yang meningkat relative terhadap berbagai mata uang dunia dan terutamanya tentu Euro inilah yang membuat harga emas dalam Dollar menurun. Meskipun harga emas dunia lagi rendah dan bisa turun ke angka yang lebih rendah lagi, saya masih mengkategorikannya sebagai noise dan bukan signal. Mengapa demikian ? Karena sesungguhnya tidak ada perubahan yang fundamental dari unsur yang paling esensial yang membentuk harga emas itu sendiri. Pelajaran mendasar tentang mekanisme pembentukan harga adalah supply and demand.

Mekanisme supply and demand ini juga berlaku bagi emas , Dollar maupun mata uang lainnya. Untuk emas, sisi supply-nya jelas terbatas karena produksinya di seluruh dunia hanya bisa menambah jumlah emas di permukaan bumi antara 1.5 -2 % per tahun. Sedangkan sisi demand-nya tumbuh jauh lebih cepat karena dari hampir 7 milyar penduduk dunia (tepatnya 6,969,500,000 per kemarin 20/10/11) , diperkirakan lebih dari 36 % di antaranya berada di China dan India yang notabene adalah penggemar emas dalam budayanya dan daya beli mereka terus meningkat. China dan India selain merupakan dua negara dengan penduduk terbesar di dunia, pertumbuhan ekonominya juga terbesar yaitu untuk tahun 2011 ini mencapai 9.1% (China) dan 7.7% (India). Bandingkan ini dengan pertumbuhan ekonomi Amerika tahun ini yang hanya 1.6%, Jepang yang minus 1 % dan Indonesia 6.5%. Disamping kebutuhan yang terkait dengan budaya dua bangsa tersebut diatas, peningkatan sisi demand emas juga di dorong oleh perlaku bank-bank sentral dunia yang kini adalah juga net buyer untuk emas, demikian pula dunia usaha mulai terus melirik emas ini dalam beberapa tahun terakhir. Untuk US Dollar yang sementara ini digunakan sebagai pembanding harga emas dunia, pertumbuhan demand jangka panjangnya tidak bisa bergerak terlalu jauh dari pertumbuhan ekonomi negara-negara yang membutuhkan Dollar-nya. Memang China yang ekonominya tumbuh sangat pesat tersebut juga membutuhkan Dollar, tetapi tidak sebesar pertumbuhan ekonominya sendiri karena China sedang mengerem ketergantungannya pada Dollar dan malah berusaha menjadikan uangnya sendiri sebagai reserve currency bersaing dengan Dollar. Sisi supply-nya Dollar bisa dicetak dari awang-awang dengan berbagai nama yang indah seperti quantitative easingyang konon kini telah mencapai tahap ke 3 atau satu tahap lagi menjelang kematiannya pada quantitative easingtahap ke 4. Jadi kalau kita lihat jangka panjang emas yang pertumbuhan demand-nya lebih besar dari supply-nya, dibeli dengan Dollar yang supply-nya lebih besar

dari demand-nya, maka yang dibeli (emas) semakin mahal sedangkan yang untuk membeli (Dollar) semakin murah walhasil harga emas akan cenderung lebih besar dorongan ke atas-nya dalam jangka panjang. Ini juga di confirm oleh trend jangka panjang yang saya tulis pekan lalu (14/10/11).

Tetapi sekali lagi perlu diingat, bahwa dalam jangka pendek harga emas bisa jadi turun lebih rendah lagi

HARGA EMAS AKHIR TAHUN 2011 Ketidak pastian ekonomi yang luar biasa di Eropa ini sementara akan menyembunyikan masalah yang tidak kalah besarnya di Amerika. Dua ekonomi besar yang sama-sama buruk (Uni Eropa dan Amerika) inilah yang akan terus mengguncang pasar dalam beberapa pekan kedepan setidaknya sampai akhir tahun. Terhadap harga emas dunia yang dinilai dalam US Dollar, krisis tersebut akan memiliki pengaruh berbeda untuk jangka pendek dan jangka panjang. Bila krisis di Eropa yang meningkat, awalnya pasar emas merespon naik karena investor membutuhkan safe heaven untuk mengamankan aset-asetnya, namun ketika krisis terus memuncak dan mereka membutuhkan alat transaksi untuk tetap menjalankan usahanya maka mereka akan berburu Dollar yang berakibat pada turunnya harga emas oleh dua sebab yaitu naiknya daya beli Dollar dan meningkatnya supply emas (karena banyak yang menjualnya). Pasca puncak krisis di Eropa , harga emas akan terus meningkat karena daya beli uang kertas yang menurun disebabkan oleh metode penyelesaian krisis melalui pencetakan uang dalam jumlah besar dengan berbagai sebutannya. Krisis yang sama bila terjadi di US juga akan memiliki pola yang mirip terhadap harga emas dunia, hanya fluktuasi menurunnya harga emas di puncak krisis tidak sehebat krisis yang sama di Eropa. Hal ini karena penyebab penurunan harga emas di puncak krisis Amerika ketika orang membutuhkan likwiditas teroffset oleh penurunan daya beli US$ itu sendiri. Untuk memudahkan pemahaman pengaruh krisis Eropa dan Amerika ini terhadap harga emas dapat dilihat di ilustrasi grafik dibawah.

Pengaruh Krisis Terhadap Harga Emas Dunia Lantas apa maknanya grafik ini terhadap harga emas dalam jangka pendek sampai akhir tahun 2011 ini ?. Karena yang lebih dominan sampai beberapa pekan ke depan nampaknya masih krisis Eropa, maka harga emas masih cenderung berfluktuasi mengikuti garis biru artinya bisa berfluktuasi menurun yang kuat sebelum kemudian baru naik melebihi angka tertinggi sebelumnya. Jadi sampai akhir tahun kemungkinan besarnya harga emas tidak akan terlalu

tinggi, range perkiraan saya sendiri hanya akan berkisar di angka US$ 1,800/Ozt. Dalam setahun sampai dua tahun kedepan, dua pengaruh jangka panjang krisis Eropa dan Amerika akan berjalan bersama yaitu sama-sama menurunkan daya beli uang mereka saat itulah harga emas kembali melonjak sebagaimana melonjaknya harga emas tahun ini yang tidak lepas dari efek jangka

panjang Quantitative Easing I di Amerika pada saat mereka mengatasi krisis 2008. Jadi kalau Anda mengharapkan harga emas melampaui US$ 2,000/Ozt, kemungkinan Anda harus sabar menunggu sampai tahun 2012 atau bahkan 2013. harga emas telah mencapai rekor tinggi tahun ini, naik sekitar 30 persen karena ekonomi yang melemah di negara-negara besar dan kekhawatiran atas krisis utang Eropa mendorong investasi dalam aset safe haven.

PENGARUH NAIK TURUNNYA HARGA EMAS

1.Perubahan Kurs Melemahnya kurs dollar AS biasanya mendorong kenaikan harga emas dunia.Hal ini karena jatuhnya nilai mata uang dollar membuat harga emas menjadi lebih murah dalam mata uang lain sehingga umumnya mendorong adanya kenaikan permintaan emas, terutama dari sektor industri perhiasan. Di Indonesia, pada pertengahan tahun 2001, ketika mata uang rupiah mengalami penguatan yang cukup signifikan, harga emas logam mulia (LM) pun menurun. Demikian pula ketika rupiah melemah, harga emas LM pun meningkat. Di awal tahun 2003, perbedaan kurs USD/IDR (dollar AS terhadap rupiah) dengan harga emas LM semakin melebar karena di samping harga emas di pasaran dunia tinggi, nilai dollar AS pun melemah.

2.Situasi Politik Dunia Kenaikan harga emas pada akhir tahun 2002 dan awal tahun 2003 terjadi sebagai dampak dari akan dilakukannya serangan ke Irak oleh sekutu yang dikomando AS. Pelaku pasar beralih investasi dari pasar uang dan pasar saham ke investasi emas sehingga permintaan emas melonjak tajam. Dibandingkan investasi di pasar saham yang cenderung menurun, saat ini tingkat keuntungan yang didapat sekitar 5 persen per tahun, investasi emas dapat menghasilkan tingkat keuntungan sekitar 15 sampai 20 persen per tahun. Walaupun saat ini harga emas sedang terkoreksi, belum adanya titik terang penyelesaian antara AS dan Irak membuat harga emas berpotensi kembali menguat sampai masalah selesai. Saat ini pengaruh terbesar pergerakan harga emas adalah situasi politik dunia.

*) Faktor lain yang juga dapat dipertimbangkan sebagai hal yang dapat mempengaruhi pergerakan harga emas, sbb :

Suplai dan permintaan = Salah satu contoh hal yang dapat mempengaruhi suplai dan permintaan (supply and demand) dari emas adalah seperti

kejadian pada pertengahan tahun 1980. Pada saat itu, penjualan forward oleh perusahaan pertambangan selalu dipersalahkan atas terjadinya kenaikan pada harga emas. Dalam kerangka bisnis, sebenarnya perilaku perusahaan pertambangan tersebut masuk akal. Dengan melakukan penjualan forward ketika harga emas menguat, mereka dapat mengamankan harga output tambang pada harga yang cukup menarik.

Contoh lainnya, kasus pada pertengahan tahun 1998 di mana harga emas terus merosot. Saat itu, bank-bank sentral di Eropa menyatakan akan mengurangi cadangan emasnya sehubungan rencana pemberlakuan mata uang euro. Harga emas langsung anjlok di sekitar 290 dollar per troy ounce. 3. situasi ekonomi Sekitar 80 persen dari total suplai emas digunakan industri perhiasan. Konsumsi perhiasan merupakan pengaruh yang besar pada sisi permintaan. Ketika kondisi ekonomi meningkat, kebutuhan akan perhiasan cenderung naik. Namun, dari data statistik terlihat kebutuhan akan perhiasan lebih sensitif terhadap naik turunnya harga emas dibanding kan meningkatnya kondisi ekonomi.Jatuhnya tingkat kebutuhan perhiasan pada masa resesi di tahun 1982-1983 terutama akibat naiknya harga emas secara simultan. Jatuhnya tingkat kebutuhan perhiasan di masa resesi awal 90-an lebih selaras dengan hal di atas, pada saat itu harga emas menjadi turun. Situasi ekonomi yang tidak menentu dapat mengakibatkan inflasi tinggi Emas biasa digunakan sebagai alat lindung nilai terhadap inflasi. Manfaat ini sudah dirasakan investor sejak lama. Dengan emas, investor mendapat perlindungan sempurna terhadap merosotnya daya beli. Ketika tahun 19781980 harga emas sedang booming; sementara inflasi di AS naik dari 4 persen menjadi 14 persen, harga emas naik tiga kali lipat.

Akan tetapi, sejak saat itu, emas tidak lagi terlalu efektif secara sempurna digunakan sebagai alat lindung nilai terhadap inflasi. Di Indonesia, dari data yang didapat, tingkat inflasi tidak mempengaruhi harga emas. Harga emas lebih banyak dipengaruhi kurs rupiah terhadap dollar.

4. Suku Bunga Ketika tingkat suku bunga naik, ada usaha yang besar untuk tetap menyimpan uang pada deposito ketimbang emas yang tidak menghasilkan bunga (non interest-bearing). Ini akan menimbulkan tekanan pada harga emas. Sebaliknya, ketika suku bunga turun, harga emas akan cenderung naik.Secara teori, jika suku bunga jangka pendek naik, harga emas turun. Di Indonesia teori ini tidak selalu berjalan.Pada tahun 1998, karena nilai tukar rupiah merosot tajam terhadap mata uang dollar AS, pemerintah menaikkan tingkat suku bunga secara signifikan. Harapannya, menahan laju kenaikan nilai tukar dollar AS. Akibatnya, walaupun tingkat suku bunga naik, harga emas juga naik.terlihat tingkat suku bunga tidak terlalu berpengaruh pada harga emas di Indonesia. Tetapi, lebih banyak dipengaruhi harga emas dunia sehingga pengaruh nilai tukar dollar AS terhadap rupiah sangat besar. Kebutuhan emas juga tergantung dari variasi musiman. Penjualan emas di negara industri cenderung menguat saat menjelang perayaan Natal. Demikian juga pada hari raya Tahun Baru Cina, harga emas cenderung menguat pada awal kuartal. Permintaan biasanya cenderung melemah pada masa Ramadhan di Arab.

Dampak Keadaan Ekonomi Eropa dan Amerika terhadap Harga Emas

Akhir Tahun 2011 diwarnai dengan penurunan yang tajam dari harga Koin Emas Dinar dan Emas Batangan. Ternyata hal ini seperti yang dikutip dari Bloomberg merupakan akibat aksi-aksi yang dilakukan oleh Bank-bank di Eropa.

"Bank-bank di Eropa yang mengalami tekanan dari European Central Bank (ECB), menjual beberapa asset mereka yang paling bagus. Seperti yang telah diketahui, bank-bank di Eropa banyak yang memegang surat hutang Yunani, Portugal, dan Italia yang notabene sedang tertimpa krisis. Krisis tersebut mengakibatkan surat hutang yang dibeli tersebut menjadi layaknya kertas toilet yang tidak berharga ".

Banyak rumor yang mengatakan bahwa beberapa bank besar di kawasan unieropa berani mengambil resiko merugi dengan menjual cadangan emasnya secara diam-diam sehingga dapat memenuhi kriteria minimum modal dan mempercantik tutup buku keuangan mereka di penghujung tahun 2011. Hal ini terlihat dari peningkatan aksi jual emas yang dilakukan bank-bank besar di eropa yang membutuhkan liquiditas. Karena Emas merupakan asset yang paling mudah mereka jual yang sedang terdesak membutuhkan uang menghadapi tekanan dari Peraturan Bank Central Eropa.

Banyak analis mengatakan bahwa diprediksi keadaan ekonomi Eropa dan Amerika. Setengah tahun pertama 2012, keadaan ekonomi eropa akan mengalamai fase yang sangat berat. Yunani akan kembali menjadi fokus berita setelah pemerintah Yunani masih gagal untuk mencapai target kebijakan fiskal di tengah kondisi resesi sekarang ini. Perkiraan ancaman bangkrut bagi Yunani masih cukup besar dan Portugal mungkin akan menjadi korban berikutnya setelah Yunani.

Setelah Yunani dan Portugal, titik lemah berikutnya yang akan memberatkan keadaan ekonomi Eropa tahun 2012 ini adalah Italia dan Spanyol. Saya kira ECB akan kembali menggelontorkan dana jika krisis Eropa yang terjadi semakin

memburuk. Harga diri ECB sebagai Bank Central di kawasan eropa akan dipertaruhkan untuk menghadapi kemungkinan pecahnya zona eropa.

Sementara itu Amerika diprediksi pertumbuhan ekonomi Amerika tahun 2012 masih tidak stabil dan diperkirakan index saham Amerika akan kembali menurun. Federal Reserve Amerika dalam rencananya mengadakan Quantitative

Easing tahap ke 3 (QE3). QE tersebut berarti Federal Reserve Amerika akan kembali mencetak dollar secara besar-besaran. Hal ini akan mengakibatkan dollar mengalami inflasi yang lebih tinggi (sesuai hukum supply & demand). Jadi apabila ada tanda-tanda QE3 akan terjadi, maka harga emas akan kembali bersinar. Jadi Intinya Emas merupakan komoditas yang harganya tidak akan merosot apalagi dalam jangka waktu 1 tahun

BAB III PENUTUP Kesimpulan o Berdasrkan pergerakan harga emas ditahun-tahun sebelumnya ternyata memilik

You might also like