You are on page 1of 25

BATUAN METAMORF

NAMA KELOMPOK : I WAYAN DONNY SETIAWAN WAYAN EKO TOPIA SANJAYA PUTU HENDRA GITA LESMANA MADE DWI JAYADI PUTRA (1061121015) (1061121011) (1061121012) (1061121013)

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS WARMADEWA

2009 /2010

KATA PENGANTAR

Om Swastiastu.. Puji Sukur Atas Waranugrahaha Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang telah saya mengucapkan banyak memberikan kekuata untuk membuat tulisan ini , dan presentase ini. Dan saya harap makalah ini dapat memberikan tambahan positif bagi teman teman sekalian. Om Santih, Santih , Santih , Om Bali, 22 Maret 2011

terimakasi kepada teman-teman yang telah membantu saya dalam menyelesaikan tugas

iii BAB I BATUAN METAMORF LATAR BELAKANG Batuan metamorf adalah batuan beku atau batuan sedimen yang telah termodifikasi oleh panas, tekanan dan proses kimiawi yang biasanya sambil terkubur jauh di bawah permukaan bumi. Kondisi ekstrim ini telah mengubah mineralogi, tekstur dan komposisi kimia batuan asal. Ada dua tipe pokok batuan metamorf yaitu: 1) Batuan metamorf foliated seperti gneiss, phyllite, sekis dan batu tulis yang memiliki ciri khas tampilan berlapis atau banded hasil proses kontak dengan panas dan tekanan 2) Batuan metamorf non-foliated seperti marmer dan kuarsit yang tidak memiliki tampilan yang berlapis atau banded. Batuan metamorf adalah salah satu kelompok utama batuan yang merupakan hasil transformasi atau ubahan dari suatu tipe batuan yang telah ada sebelumnya, protolith, oleh suatu proses yang disebut metamorfisme, yang berarti "perubahan bentuk". Protolith yang dikenai panas (lebih besar dari 150 Celsius) dan tekanan ekstrim akan mengalami perubahan fisika dan/atau kimia yang besar. Protolith dapat berupa batuan sedimen, batuan beku, atau batuan metamorf lain yang lebih tua. Beberapa contoh batuan metamorf adalah gneis, batu sabak, batu marmer, dan skist. Batuan metamorf menyusun sebagian besar dari kerak Bumi dan digolongkan berdasarkan tekstur dan dari susunan kimia dan mineral (fasies metamorf) Mereka terbentuk jauh dibawah permukaan bumi oleh tegasan yang besar dari batuan diatasnya serta tekanan dan suhu tinggi. Mereka juga terbentuk oleh intrusi batu lebur, disebut magma, ke dalam batuan padat dan terbentuk terutama pada kontak antara magma dan

batuan yang bersuhu tinggi. 1 Penelitian batuan metamorf (saat ini tersingkap di permukaan bumi akibat erosi dan pengangkatan) memberikan kita informasi yang sangat berharga mengenai suhu dan tekanan yang terjadi jauh di dalam permukaan bumi. Ciri-ciri batuan metamorf adalah sebagai berikut : Komposisi mineral Mineral-mineral penyusun batuan metamorf dapat dibedakan menjadi mineralmineral yang : 1. Mineral yang berbentuk kubus: kuarsa, feldsfar,kalsit, garnet dan piroksin. 2. Berbentuk bukan kubus : mika, klorit, amfibol ( hornblende), hematit, grafit dan talk.Susunan mineral (fabrik) Dari kenampakan tiga dimensional, fabrik dapat dibedakan menjadi : 1. Isotropik : susunan butir ke segala arah tampak sama. 2. Anisotropik : kenampakan susunan butir mineral tidak sama ke segala arah. Tekstur Berdasarkan ukuran butir mineralnya, dapat dibedakan menjadi : 1. Fanaretik : butiran cukup besar untuk dapat dikenal dengan mata telanjang. 2. Afanitik : butiran terlalu kecil untuk dapat dikenal dengan mata telanjang. Struktur Struktur dalam batuan metamorf dikenal ada tiga : 1. Granular : bila butir-butiran minerla yang berhubungan saling mengunci (inter locking). 2. Foliasi : bila mineral-mineral pipih menbentuk rangkaian permukaan subparalel.

3. Lineasi : bila mineral-mineral prismatik membentuk kenampakan penjajaran pada batuan, seperti genggaman pensil. 2

Batuan metamorf memiliki beragam karakteristik. Karakteristik ini dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam pembentukan batuan tersebut ; - Komposisi mineral batuan asal - Tekanan dan temperatur saat proses metamorfisme - Pengaruh gaya tektonik - Pengaruh fluida Pada pengklasifikasiannya berdasarkan struktur, batuan metamorf diklasifikasikan menjadi dua, yaitu : 1. Foliasi, struktur planar pada batuan metamorf sebagai akibat dari pengaruh tekanan diferensial (berbeda) pada saat proses metamorfisme. 2. Non foliasi, struktur batuan metamorf yang tidak memperlihatkan penjajaran mineral-mineral dalam batuan tersebut. Jenis-jenis Metamorfisme 1) Metamorfisme kontak/termal Metamorfisme oleh temperatur tinggi pada intrusi magma atau ekstrusi lava. 2) Metamorfisme regional Metamorfisme oleh kenaikan tekanan dan temperatur yang sedang, dan terjadi pada daerah yang luas. 3) Metamorfisme Dinamik

Metamorfisme akibat tekanan diferensial yang tinggi akibat pergerakan patahan lempeng. 3

Facies Metamorfisme Facies merupakan suatu pengelompokkan mineral-mineral metamorfik berdasarkan tekanan dan temperatur dalam pembentukannya pada batuan metamorf. Setiap facies pada batuan metamorf pada umumnya dinamakan berdasarkan jenis batuan (kumpulan mineral), kesamaan sifat-sifat fisik atau kimia.

Dalam hubungannya, tekstur dan struktur batuan metamorf sangat dipengaruhi oleh tekanan dan temperatur dalam proses metamorfisme. Dan dalam facies metamorfisme, tekanan dan temperatur merupakan faktor dominan, dimana semakin tinggi derajat metamorfisme (facies berkembang), struktur akan semakin berfoliasi dan mineral-mineral metamorfik akan semakin tampak kasar dan besar.

4 Struktur Batuan Metamorf Struktur batuan ini terbagi menjadi dua yaitu : 1. Struktur Foliasi Struktur foliasi merupakan struktur yang memperlihatkan adanya suatu penjajaran mineral-mineral penyusun batuan metamorf. Struktur ini terdiri atas : - Struktur Slatycleavage. - Struktur Gneissic. - Struktur Phylitic. - Struktur Schistosity. 2. Struktur Non Foliasi Struktur non foliasi merupakan struktur yang tidak memperlihatkan adanya penjajaran mineral penyusun batuan metamorf. Struktur ini terdiri atas : - Struktur Hornfelsik. - Struktur Milonitik. - Struktur Kataklastik. - Struktur Flaser. - Struktur Pilonitik.

- Struktur Augen. - Struktur Granulosa. - Struktur Liniasi. 5

Macam-macam Batuan Metamorfisme

1. Slate

Slate merupakan batuan metamorf terbentuk dari proses metamorfosisme batuan sedimen Shale atau Mudstone (batulempung) pada temperatur dan suhu yang rendah. Memiliki struktur foliasi (slaty cleavage) dan tersusun atas butir-butir yang sangat halus (very fine grained). Asal Warna Ukuran butir Struktur Komposisi : Metamorfisme Shale dan Mudstone : Abu-abu, hitam, hijau, merah : Very fine grained : Foliated (Slaty Cleavage) : Quartz, Muscovite, Illite

Derajat metamorfisme : Rendah Ciri khas : Mudah membelah menjadi lembaran tipis

6 2.Filit

Merupakan batuan metamorf yang umumnya tersusun atas kuarsa, sericite mica dan klorit. Terbentuk dari kelanjutan proses metamorfosisme dari Slate. Asal Warna Ukuran butir Stuktur Komposisi : Metamorfisme Shale : Merah, kehijauan : Halus : Foliated (Slaty-Schistose) : Mika, kuarsa

Derajat metamorfisme : Rendah Intermediate Ciri khas : Membelah mengikuti permukaan gelombang

7 3.Gneiss

Merupakan batuan yang terbentuk dari hasil metamorfosisme batuan beku dalam temperatur dan tekanan yang tinggi. Dalam Gneiss dapat diperoleh rekristalisasi dan foliasi dari kuarsa, feldspar, mika dan amphibole. Asal Warna Ukuran butir Struktur Komposisi Derajat metamorfisme Ciri khas : Metamorfisme regional siltstone, shale, granit : Abu-abu : Medium Coarse grained : Foliated (Gneissic) : Kuarsa, feldspar, amphibole, mika : Tinggi : Kuarsa dan feldspar nampak berselang-seling dengan lapisan

tipis kaya amphibole dan mika.

4.Sekis

Schist (sekis) adalah batuan metamorf yang mengandung lapisan mika, grafit, horndlende. Mineral pada batuan ini umumnya terpisah menjadi berkas-berkas bergelombang yang diperlihatkan dengan kristal yang mengkilap. Asal Warna Ukuran butir Struktur Komposisi : Metamorfisme siltstone, shale, basalt : Hitam, hijau, ungu : Fine Medium Coarse : Foliated (Schistose) : Mika, grafit, hornblende

Derajat metamorfisme : Intermediate Tinggi

Ciri khas garnet

: Foliasi yang kadang bergelombang, terkadang terdapat kristal

5. Marmer

Terbentuk ketika batu gamping mendapat tekanan dan panas sehingga mengalami perubahan dan rekristalisasi kalsit. Utamanya tersusun dari kalsium karbonat. Marmer bersifat padat, kompak dan tanpa foliasi. Asal Warna Ukuran butir Struktur Komposisi : Metamorfisme batu gamping, dolostone : Bervariasi : Medium Coarse Grained : Non foliasi : Kalsit atau Dolomit

Derajat metamorfisme : Rendah Tinggi Ciri khas bereaksi dengan HCl. 10 : Tekstur berupa butiran seperti gula, terkadang terdapat fosil,

6. Kuarsit

Adalah salah satu batuan metamorf yang keras dan kuat. Terbentuk ketika batupasir (sandstone) mendapat tekanan dan temperatur yang tinggi. Ketika batupasir bermetamorfosis menjadi kuarsit, butir-butir kuarsa mengalami rekristalisasi, dan biasanya tekstur dan struktur asal pada batupasir terhapus oleh proses metamorfosis . Asal Warna Ukuran butir Struktur : Metamorfisme sandstone (batupasir) : Abu-abu, kekuningan, cokelat, merah : Medium coarse : Non foliasi

Komposisi

: Kuarsa

Derajat metamorfisme : Intermediate Tinggi Ciri khas : Lebih keras dibanding glass 11

7. Milonit

Milonit merupakan batuan metamorf kompak. Terbentuk oleh rekristalisasi dinamis mineral-mineral pokok yang mengakibatkan pengurangan ukuran butir-butir batuan. Butir-butir batuan ini lebih halus dan dapat dibelah seperti schistose. Asal Warna Ukuran butir Struktur : Metamorfisme dinamik : Abu-abu, kehitaman, coklat, biru : Fine grained : Non foliasi

Komposisi

: Kemungkinan berbeda untuk setiap batuan

Derajat metamorfisme : Tinggi Ciri khas : Dapat dibelah-belah 12

8. Filonit Merupakan batuan metamorf dengan derajat metamorfisme lebih tinggi dari Slate. Umumnya terbentuk dari proses metamorfisme Shale dan Mudstone. Filonit mirip dengan milonit, namun memiliki ukuran butiran yang lebih kasar dibanding milonit dan tidak memiliki orientasi. Selain itu, filonit merupakan milonit yang kaya akan filosilikat (klorit atau mika)

Asal Warna Ukuran butir Struktur Komposisi

: Metamorfisme Shale, Mudstone : Abu-abu, coklat, hijau, biru, kehitaman : Medium Coarse grained : Non foliasi : Beragam (kuarsa, mika, dll)

Derajat metamorfisme : Tinggi Ciri khas : Permukaan terlihat berkilau

13

9. Serpetinit

Serpentinit, batuan yang terdiri atas satu atau lebih mineral serpentine dimana mineral ini dibentuk oleh proses serpentinisasi (serpentinization). Serpentinisasi adalah proses proses metamorfosis temperatur rendah yang menyertakan tekanan dan air, sedikit silica mafic dan batuan ultramafic teroksidasi dan ter-hidrolize dengan air menjadi serpentinit. Asal Warna : Batuan beku basa : Hijau terang / gelap

Ukuran butir : Medium grained Struktur Komposisi Ciri khas : Non foliasi : Serpentine : Kilap berminyak dan lebih keras dibanding kuku jari

14

10. Hornfels

Hornfels terbentuk ketika shale dan claystone mengalami metamorfosis oleh temperatur dan intrusi beku, terbentuk di dekat dengan sumber panas seperti dapur magma, dike, sil. Hornfels bersifat padat tanpa foliasi. Asal Warna Ukuran butir Struktur Komposisi : Metamorfisme kontak shale dan claystone : Abu-abu, biru kehitaman, hitam : Fine grained : Non foliasi : Kuarsa, mika

Derajat metamorfisme : Metamorfisme kontak

Ciri khas

: Lebih keras dari pada glass, tekstur merata

15

RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latarbelakang tersebut ada beberapa masalah tentang batuan metamorf diantaranya adalah : 1). Menjelaskan tentang masalah Batuan Metamorf. 2). Proses terjadinya Batuan Metamorf. 3). Mengenal lebih dalam tentang Batuan Metamorf.

TUJUAN UMUM Supaya kita dapat memahami dan juga dapat mempelajari batuan metamorf secara keseluruhan, seperti : 1) Batuan Metamorf foliated. 2) Batuan Metamorf non-foliated. 3) Ciri-ciri Batuan Metamorf. 4) Facies Metamorfisme. 5) Struktur Batuan Metamorf. 6) Dan mengetahui macam-macam Batuan Metamorf.

16

BAB II PEMBAHASAN Berdasarkan latarbelakang tersebut ada beberapa penjelasan metamorf diantaranya adalah : 1) Menjelaskan tentang arti batuan metamorf. 2) Proses terjadinya batuan metamorf. 3) Ciri-ciri batuan metamorf. 4) Jenis-jenis batuan metamorf. RINGKASAN Batuan metamorf adalah batuan beku atau batuan sedimen yang telah termodifikasi oleh panas, tekanan dan proses kimiawi yang biasanya sambil terkubur jauh di bawah permukaan bumi. Ada dua tipe pokok batuan metamorf yaitu: 1) Batuan metamorf foliated seperti gneiss, phyllite, sekis dan batu tulis yang memiliki ciri khas tampilan berlapis atau banded hasil proses kontak dengan panas dan tekanan 2) Batuan metamorf non-foliated seperti marmer dan kuarsit yang tidak memiliki tampilan yang berlapis atau banded. tentang batuan

Batuan metamorf adalah salah satu kelompok utama batuan yang merupakan hasil transformasi atau ubahan dari suatu tipe batuan yang telah ada sebelumnya, protolith, oleh suatu proses yang disebut metamorfisme, yang berarti "perubahan bentuk". Protolith yang dikenai panas (lebih besar dari 150 Celsius) dan tekanan ekstrim akan mengalami perubahan fisika dan/atau kimia yang besar. Ciri-ciri batuan metamorf adalah memiliki komposisi mineral, tekstur, dan struktur. Jenis-jenis Metamorfisme ada 3,yaitu : 1) Metamorfisme kontak/termal Metamorfisme oleh temperatur tinggi pada intrusi magma atau ekstrusi lava. 2) Metamorfisme regional Metamorfisme oleh kenaikan tekanan dan temperatur yang sedang, dan terjadi pada daerah yang luas. 3) Metamorfisme Dinamik Metamorfisme akibat tekanan diferensial yang tinggi akibat pergerakan patahan lempeng. Facies Metamorfisme Facies merupakan suatu pengelompokkan mineral-mineral metamorfik berdasarkan tekanan dan temperatur dalam pembentukannya pada batuan metamorf. Setiap facies pada batuan metamorf pada umumnya dinamakan berdasarkan jenis batuan (kumpulan mineral), kesamaan sifat-sifat fisik atau kimia. Struktu batuan metamorf terdiri dari dua bagian, yaitu : 1. Struktur Foliasi 2. Struktur Non Foliasi 17

Struktur foliasi yaitu struktur yang memperlihatkan adanya suatu penjajaran mineral-mineral penyusun batuan metamorf. Struktur ini terdiri atas : - Struktur Slatycleavage - Struktur Phylitic - Struktur Gneissic. - Struktur Schistosity. 18

Struktur non foliasi merupakan struktur yang tidak memperlihatkan adanya penjajaran mineral penyusun batuan metamorf. Struktur ini terdiri atas : - Struktur Hornfelsik. - Struktur Milonitik. - Struktur Kataklastik. - Struktur Flaser. - Struktur Pilonitik. - Struktur Augen. - Struktur Granulosa. - Struktur Liniasi.

KETERANGAN Batuan metamorf memiliki dua tipe pokok yaitu batuan metamorf foliated dan batuan metamorf non-foliated. Batuan metamorf foliated memiliki ciri khas tampilan berlapis atau banded hasil proses kontak dengan panas dan tekanan, sedangkan batuan metamorf non-foliated seperti marmer dan kuarsit yang tidak memiliki tampilan yang berlapis atau banded.

Proses metamorfosisme adalah proses yang menyebabkan perubahan komposisi mineral, tekstur dan struktur pada batuan karena panas dan tekanan tinggi, serta larutan kimia yang aktif. Hasil akhir dari proses metamorfisme adalah batuan metamorf. Jadi batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk oleh proses metamorfisme pada batuan yang telah ada sebelumnya. Batuan asalnya (yang telah ada sebelumnya) dapat berupa batuan beku, sedimen maupun metamorf. 19 BAB III

PENUTUP Jikadi dalam makalah presentase ini masih ada banyak kekurangan dan kesalahan kata, kami mohon di maafkan. Terimakasih

20 DAFTAR ISI KataPengantar ..................................... BAB I Latar Belakang Ciri-ciri batuan metamorf.. Jenis-jenis Metamorfisme.. Facies Metamorfism.. Struktur Batuan Metamorf. Macam-maca Batuan Metamorfisme. 1. Slate 2.Filit. 3.Gneiss. 4.Sekis.. 5. Marmer. 6. Kuarsit...... 7. Miloni.. 8. Filonit.. 9. Serpetinit..... 10. Hornfels..... Rumusan Masalah Tujuan Umum.. BAB II (1) (2) (3) (4) (5) (6) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (16) iii

Pembahasan Ringkasan .. Keterangan. BAB III Penutup ..

(17) (18) (19) (20)

DAPTAR PUSTAKA Topia , Iwy . 2008 . darmagita . materi buku pelajaran agama hindu . jakrta

You might also like