Professional Documents
Culture Documents
DAT'TAR ISI
Halaman
BAB I.
I 1 2 2 2 2
l5
Dasar-dasarPelaksanaan
BAB II.
BAB III.
PERSYARATAN PELAKSANAAN....,......,......,.. 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 PenjelasM Umum Pelaksanaan Cara-Cara Secara Umum Pekerjaan Pemasangan Bekisting ................. PemasanganTulangan Pekerjaan Pengecoran Beton....................... 4 4 5 5 5
BAB IV.
Bab I PENDAHULUAN
l.l
UMUM gorong-gorong paraperencana ini beftujuan mempermudah dan pelaksana Standarisasi gorong-Sorong pembangun:rn persegi rupa, sehingga tercapainya kelancaran sedemikian persegi. yang adadalambuku standar ini adalahKonstruksi gorong-go.ong persegi Konstruksi Tipe Single. Persegi BetonBenulang Gorong-Gorong Pada umumnya stluktur beton bertulang mengalamitegangantarik yang cukup besar gaya-gaya tarik yang ditimbulkanoleh gayaluar yang ada. Tegangan akibatadanya yang ada padastruktur betonbertulang. tulangan tarik gayaluartersebut ditahan oleh Persegi BetonBertulang DimensiGorong-Gorong persegistandar dengandimensi Tipe Single,direncanakan Konstruksigorong-gorong gorong-gorong persegi, merupakan I danTabel L Panjang seperti terlihatpadaGambar jalan tebal dinding sayap. dan dua kali dua kali lebar bahu lebarjalanditambah dapatmenampung persegi ini direncanakan gorong-gorong betonbenulang Konstruksi jalan, panjanggorongpada prinsipnya perkerasan sehingga berbagaivariasi lebar volumedan beratbesi tulangan tetapipadaperhitungan gorongpersegiadalah bebas, jalao yaitu3,5: 4,5, 6 &'7 rr,eter. perkerasan yang umum lebar dengan diambilterbatas Gambar I
h h
Tabel 1
Tipe Single i h t
hj
I
100 100 t00 200 200 200 200 200 300 300 300 300 100 150 200 100 150 200 250 100 150 200 250 300
h l6 t'7 l8 22 23 26 28 28 30 30 30
hi
lh
1,2
KRITERIA PERENCANAAN
Pembebanan
Lalu lintas
: Pedoman perencanaal pembebanan gorong-gorong persegi menggunakan Pembebanan Jembatan danJalanRaya. SKBI 1.3.28.1987 UDC: 624.U2: 624.21 : Beban T 1007o.
1.3
DASAR-DASARPERENCANAAN AnalisisPembebanan ,li8fih padaasumsi disebut tanahlunakyangumumnya sfuktur didasarkan Perhitungan dari kombinasi hasilpembebanan terbesar/maksimum detganmengambil compressible, pembebanan sebagai berikut : persegi betonbenulang a. Beratsendirigorong-gorong (dualwheelload) l0 ton ataumuatan rencana sumbu20 ton b. Bebanrodaganda gorong-gorong persegi setara ini diPerhitungkan kendaraan di atas konstruksi c. Beban setinggi 60 cm. dengan muata!tanah d. Tekanan tanah aktif e. Tekanan air dari luar (qa). hydrostatic f. Tekanan
1,4
PENTJLANGAN
Penulangan gorong-gorong persegi beton bertulang ini diraDcang sedemikian rupa sehingga: 1. Mudah dilaksanakanagar didapat hasil yang rapih dan sesuaidengan perhitungan sertagambar. 2. Diameter tulangan yang digunakan 19 mm, 16 mm, 12 mm dan l0 mm (menghindaripenggunaan yang beragam). tulangandenganukuran/diameter Bentuk-/ukuransegmen penulangar sederhana,praktis, dan dapat dipakai pada beberapa segmen gorong-gotong sefia beratnya pun diperhitungkan sedemikian dan diikat. rupa sehinggamudah dirakit/dipasang direncanakan tulangan(lihat Gambar Penulangan) PembengkokM dan penempatan jalan pemakai penutup beton bila sedemikian.upa sehinggatidak membahayakan pecah karena benturan keras atau aus (ujung tulangan tidak akan menonjol ke permukaanlantai kendaraan).
3.
4.
1.5
DASAR.DASAR PELAKSANAAN Konstruksi gorong-gorong persegi beton bertulang ini dirancang dengan cara pengecorandi tempat, menggunakanperancah sementaradan bekisting yang harus kekuatanbeton tercapaiyaitu umur beton kurang lebih 28 hari. dibongkar segerasetelah
. .
sebagai berikut: yangdipakaidalam campuran betondisyaratkan material Semua . . - memenuhi yangditentukan dalarn Nl-8. ketentuan dansyarat Semen butiranhalusyanStajamdankerassenalidak Agregathalus (pasir)- harus berupa tidak cuaca. Agregathalus tersebut pecahatau hancuroleh pengaruh-pengaruh terhadap berat kering) dan lumpur lebih dari 57o (ditentukan boleh mengandung bahan-bahan organis. yangdiperoleh berupa batupecah Agregat kasar (kerikil dan batu pecah)- harus dari pemecahan batudengan ukurantidak lebih besardad 20 mm. Agregatkasar ini harusbersifatkerasdantidak bemorisertatidak mudahDecalatauhancuroleh penganrh cuaca. organis Air - tidak boleh mengandung minyak,asam, alkali, garam,bahan-bahan lain yangmerusak betondan/atau bajatulangan. ataubahan-bahan penger.iaan, waktu Bahan pembantu - untuk memperbaiki mutu beton,sifat-sifat pengikatan dan pengerasan ataupununtuk maksud-maksud lain, dapat dipakai jenis dan jumlah bahanpembantuyang dipakai harus pembantu, bahan-bahan diseruiui lerlebih dahulu olehDireksi.
. .
2.2
BESITULANGAN
. . Mutu baja tulanganBJ-24. Kuat leleh tulangan o'u, untuk baja polos dan ulir dari kelas BJ-24, oi, MPa. Moduluselastisitas Es = 2 x 105 MPa. Kawat untuk mengikat tulangan harus berupa kawat ika! baja lunak sesuai AASHTO M32 78. Pembengkokan tulanganharusdilakukandalamkeadaan dingin. = 240
. .
BabtrI
PERSYARATAN PELAKSANAAN
3.1
PENJELASAN IJMI]M gorong-gorong persegi secaragaris besar dalam pembuatan Langkah pelaksanaan berikut: diuraikan sebagai . Penggalian tanah. . Pemadatan tanah. . Penghamparan betonK-125untuklantaikerja. . yangdiperlukan. danmaterial Persiapan-persiapan bahan . pembesian yaitu pemotongan dan pembengkokan besi-besi Persiapan-persiapar tulangan sesuai keperluan. . Pemasanganbekisting. . Perakitan tulangan. . Pengecora[. . Perawatan danpembukaan bekisting.
1 '
CARA.CARA PELAKSANAAN SECARA UMUM yang disyamtkan Cara pelaksanaan dalam buku ini adalahmerupakan suatu sistem pembuatan gorong-gorong persegi yangdimulaidari pembuatan lantaikeda pelatdasar setelahpelat dasar dan dinding selesaidibuat dan siap dan dinding. Selanjutnya pelatlantai. menerima beban, dimulaipembuatan barulah Pelat dasar dan dinding tersebutdi atas berfungsi sebagaipenunjangdisamping perancah-perancah yang diperlukan. Perancah-perancah ini harusdirencanakan mampu menahanbeban yang diperlukan. Akibat beban tersebutpenncah tidak boleh mengalamilenturanataudeformasiyang berarti. perancah pekerjaan Setelah siapdipasangkan, selanjutnya dilaksanakan secara berurutan pemasangan perakitan pengecoran padapasal3.3, bekisting, tulangan, sepeftidiuraikan pasal3.4 danpasal3.5. Setelah yatlg disyaratkan, betonmencapai kekuatan kemudian (curing). dilaksanaka[ perawatar Cetakan dan acuan dibongkarapabila bagian konstruksitersebuttelah mencapai yang cukupuntuk memikulberatsendiridan beban-beban pelaksanaan yang kekuatan padanya. bekerja yangcukuptersebut, Tercapainya kekuatan oleh: ditunjukkan 1. Bila pada saat pengecorardibuat benda-benda uji, maka kekuatan K-225 ditunjukkan olehhasilpemeriksaan benda uji. 2. Bila tidak dibuatbendauji, makacetakan dan acuan beton baru dibongkar setelah berumur 3 minggu. Bagian-bagian konstruksi dimana terjadisarang-sarang kerikil ha-rus diperbaiki
1 1
PEKERJAAN PEMASANGAN BEKISTING a. Bekistingdibuat dari tripleks yang cukup tebal,denganterlebih dahulu dilapisi bahanyalg dapatmeningkatkan ketahanan tripleksterhadap air, dan sambungan kedap terhadap harus adukansertacukup kaku u[tuk mempertahankan posisi yang pengecoran, pemadatan diperlukan selama danperawatan. b. c. Semuabentuk harusdipasang dan dipertahaikan sesuaidengangambarrencana hinggakekuatan betontercapai. Bekisting harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dibersihkan. Sebelum pengeco.,u] yang tidak terpakai, beton,bekas-bekas kawatpengikat tanah,kotoran dansemua bahan-bahan asingharus dikeluarkan dad bekisting.
3.4
PEMASANGAN TULANGAN a. Tulangan harusbersihdari kotoran,lumpur,minyak,cat, karat dan kerak pabrik, percikanadukan ataubahanasingyang dapatmengurangi ataumerusak pelekatan dengan betonsebelum betondicor. b. Tulangan harus ditempatkan tepatsesuai gambar. dengan dengan c. Tulangan harusdiikat kuat dengan menggunakan kawat ikat baja, sehingga tidak pada saat pengecoran dapat bergeser beton dan pmadatan beton. Pengelasan padatulanga,bajatadk utamatidakdiperkenankan. batang melingkar ataubeugel Semua tulanganbaja yang disediakanharus sesuai dengan gambar rencana. Penyambungan batangbaja, kecualiterlihat padagambar,tidak diizinkan tanpg persetujuan dari Direksi. Setiapsambungan yang dapatdisetujuiharusdiselangseling sejauh mungkin dan harus terletak pada titik dengan tegangantarik mrnlmum. Simpul kawat pengikatharus diarahkanmeninggalkan pernukaan beton yang terbuka. Perhatian perludiberikan khusus terhadap ketepatan tebalpenutup beton. Untukitu jarak (betondecking)yang te.buatdari tulangan harusdipasang penahan dengan jarak dapat betondengan mutuminimumK-2?5. Penahan-penahan berbentuk blokyang harusdipasang blok persegiataugelang-gelang sebanyak minimum 4 buah jarak ini harus setiapmeterpersegicetakan atau lantai kerja. Penahan-penahan te6ebarmerata.
d.
e. f.
PEKERIAAN PENGECORANBETON a. Sesaat sebelum betondicor,bekisting harusdibasahi dengan air ataudilapisipada bagian sebelah dalamdengan suatu minyakmineralyangtak akanmembekas.
b.
Pengecoranbeton harus dilaksanakantems menerus sarnpai pekerjaan selesai kecuali dalam keadaanyang tidak memulgkinkan serta dibrhentik n pada yangdisetujui sambungan konstruksi olehDireksi. Betonharus dicor dengan caratertentu untukmenghindad pemisahan partikelhalus (segregasi). dan kasardalamcarnpuran pada gorong-gorong persegiharusdicor secaft terus menerus Lantai kendaraan padapanjang totalbagian struktur. Untuk mencegah timbulnyarongga-rongga dansarang-sarang kerikil, adukan beton harus dipadatkan selama pengecomn. Pemadataniri dapat dilakukan dengan menumbuk-numbuk adukan ataumemukul-mukul cetakan, tetapidianjurkan untuk senantiasa menggunakan alatpenggetar mekanis. Dalam hal pemadatan beton yang dilakukan dengan alat penggetarharus diperhatikan hal-halsebagai berikut: . . . Jarum penggetarharus dimasukkanke dalam adukan secaravenikal, tetapi dalamkeadaan khusus bolehmiring sampai 45 delajat. jarum tidak boleh digerakkanke arah horizonta.l,karena Selamapenggetaran pemisahan hal ini akanmenyebabkan bahan-bahan. Harus dijaga agarjarum tidak mengenaicetakanataubagian beton yang sudah mulai mengems.Karena itu jarum tidak bolehdipasang lebih dekatdari 5 cm dari cetakan ataudari betonyangsudah mengeras. Jugaharusdiusahakan agar tulalrlgan tidat telkena oleh jarum, sehinggatulargan tidak terlepasdari betonnya dan getaran-getamn tidak merambat ke bagian-bagian lain dimana betonsudah mulaimengeaas. jarum dan pada Lapisanyang digetarkan tidak bolehlebih tebaldari panjang umumnyatidak boleh lebih tebal dari 30 a 50 cm, maka pengecoran bagian dinding harus dilakukan lapis demi lapis sehinggatiap-tiap lapis dapat dipadatkan dengan baik. Jarum penggetajditadk dari adukanbeton apabilaadukan mulai nampak jarum (air semen mengkilap di sekitar mulai memisahkan di dad agregat), jarum rnr yangpadaumumnya tercapai setelah maksimum 15 detik. Penarikan jarum dapatdiisi penuh tidak bolehdilakukan terlalucepat, agarronggabekas lagi dengan adukan. jarum harusdipilih sedemikian Jarakantarapemasukan rupa hinggadaeraidaerai pengaruhnya saling menurupi.
c.
d.
c.
(slump) - disyaratkan Konsistensi sesuaidengancara pelaksalaanslump test. Tinggi slumpyangdiizinkan adalah antara 50 mm - 80 mm.
:::Fg,;:;::93
q E g : $ a B i * F g g=
g E
! E
'6
!EiEgiiR:5F
E
EiqEggEgFigi
--si-iFi
E
z
P
g x ^ R r : 9 9 r ; B g
'a
t
F 9 & Ja 3
5 ?
z
o o o P a 9 ! i 3 i . -
z
E
z
tl =
9 s - 6 . - - . - E :
c 9 : t
s ! E :
a F
F s s d 3 i i E ! E E ;
E 5 e 3 g s r F 5 : ; : 9 : = : : X g 3 C S g 9 g 3 : 9 9 9 s 6 3 s r ; ;
9 : : = t : g ; g g g g
= ! t ^
z z
3
2 Ee 7, Z ae u
ti: a E a
= F E3
e . 5 i 3 F g F : 9 " ; 3 ; = : i 3 : S . : F ; : ? . g : ; x ; 5 ; 3 i i ; : : : : : s a F g : g
:.; -
c E
q E { ;
E.3: ! p
E E h E : e : ? c : E E : i iE :- o g :
x : x : : t 3 F 3 e 9 e
I : = I F K F R : 9 3
,!
| >,.- I
E S E E E F E E q F F C
i: E F E E g E F F F E E C E
Imm)
Iksl
25 '127 lo0 25
69 16
c
D
16 12 10 l0 10 10 10 t0 10 lo
2a 2A 54 20 I 10 2a
33 5 24 26 19
256 '127
6 I
10 6
\:/
8OXCULVEFT
'A
| 3 t t . !
u,;
OINDING SAYAP
' t l
o t l
,'il
oll ,L l
'Tt
KERB
OINOINGPENAHANBAWAH
ffi;;lE;;a
I K-225 I
8J.24 L1'l
Brr
DAFTAA TULANGAN T ] P ES I N G L E
T I P ES T N G L E I S ln.5 ]
Ihml
{cml
25 2a 129 100 43 62 s.d 236
156 0
I k sl
10
c o
E
16 16 l0 '12 10 10 to
37 12 12
71 96
1o 10
10
3o
6o 20
10 12 25
37 5 37 39
B 10 10 io 10 15 55
33 2 9
21
6 I
36 129
92
10 6
\.t
EOXCULVERT
o
t
\J
@ll'*
STANOAFI GOFIONG.GOFIONG PERSEGI BERTULANG BETON
@
DINDING SAYAP
T-l I I L I
L].8
I
ffi;tt;;;f
K-22s
BJ-24
Brl
I' |s1/1.s-z
{cml
l k sI
10 10 10 68 20 12
c
D E
16 t0 10 12 10 10 16 16 10 63 0
24 231 100
4 9 72 49 1 U 13 13
l8 18
29 23 18 42 6 132
244 249
B 10 10
15 603
55
33
29
164 603
30
30 26
10
36
131
92
256
"/
BOXCULVERT
@
:b
\:-/
, L_l
KERB
@ll't
GORONG.GOBONG PENSEGI BETON EENTULANG
--''.-----------
!
OINDING PENAHAN BAWAH
L J . SOINDINGSAYAP
G;;.;l|;;;;
K-225 |
8J-r4
lL
slir-3l3 |
Bl
Ihnl
tkgl
48 48 239 139 100 57 67 s.d. 206 23 124 2 4 2 3 7A 24 1T 244 1S8 512 312 100 57
166 0 3 I l0 10 6a 16 9
c
D E
10 l0 t0 10 10 l0 10 10 t0 10
35 32 19 6 30 2A 27 23
19 12
Dindin9 Sayap B
l0 26
15 527 36 239
57
33
31
92
12 a
/;\
BOXCULVEFI
@ll'* Ll.s
STANDAR GOBONG.GORONG PEFSEGI BETON BEFTULANG
@
DINDING SAYAP
!
DINDING PENAHAN BAWAH
ffi;JG;I x.zzs I Bl
L BJ'' 4 lL1*
I c m1
48 48 10 't2 10 10 10 10 t0 10 10 10
68 0
lksl to
10 10 10 76 2A 59 53 32 37
c
D E
36 r30 2 5 36 105 2 5 18 18
540
't2 48
15 633 36 241
58
33 32
169 633
32 T
12
33 27
19 12
92
241
ro
,:- :'
16\
--i
'fl
|
L]
/,;\ BOX CULVEAT
"
n " l l
' l l
KERB
( A l \ -/ o ti lI
( B ) \-/
( A )l l *
ll ,s
^:-
,,;\ \7
'-=-
vanabte
=..
.Ll
DTN'TNGSAYAP
D NOINGPENAHAN AAWAH
ffiar;;;";t BJ.14
K-225 | BTt l
lLszrs-g/gI
t c ml
6 1 133 2A 6 1 r 5 8 28 20 20 298 323 532 632 68
I19l
19
c o
E
10
12 10 10
10 10 10 10 100 2A
66 T2 33
I 2U 227 45 37
19 12
Dinding Sayap B
16 16 lo
1a
B 10 10
92
/C\
\:/
n o l l
' l I
KEFB
oll r
r-t
OINDING SAYAP
I I
LJJ
DINDING PENAHAN BAWAH
Ll.i
G'.,*;G;"I
I K-225 /l
*.*
sz2.s-:/3 i
Bl
19
19 12 16 10 10
c
D E
73 1 3 6 31 73 1 8 6 31 22 22
318 368
100 73
848 776
10 10 10 108 20 29
a2 48
117 61 9 457 503 52
o
15 962 36 250
60 3 3 34
962 92 256 250
13 8
10 10
2A 12
10
BOXCULVEFT
@llt
!
DINDING PENAHAN BAWAH
L l . s DINDINGSAYAP
) K-225 | Brl
G,""aG;il
I 8J.24 lsz3.3/3
tmnl
73 73 350 200 100 T3 73 s . d . 2 6 9 0 s.d. 224 15 762 36 350
60
l c mI
c
D E
19 12 16 lo 10 10 10 10 10 10 10
35 1 8 6 31 35 1 1 1 31 22
356 281
100 T3
178 0
100 2A
56 63 66 70 62 I 65 69
570 472
15 l8
33
34
3a
33
92
256 350
13 8
2A 1T
G\
'
'7;
,:------
t l
|
u
" \J
.D
,'n
.o.Ll
KERS
@
/a) | l's ll .s
r :
AOXCULVEFI
rA
'T-l
o t
/';\ 'J
:__
vanabte
-j
."
.Ll
DTNDTNGsaYAP
ffi;aE;;";l
K-225 | Brl I
BJ,14 |Is3.5-3/3|
TrPESTNGLEI S 3/2I
Imnl
I c ml
72 72 354 254 100 79 3?A 2U l5 674 36 3*
61 189 1 3 9 34
{k9l
c
D E
19 19 l0 16 1o l0 16 t6
24 24
10 10 10 20 13 16
a4 73
88
u
10 162 140
Dinding Sayap B
35
10 l0 10
38 2A 1T
92
BOXCULVERT
@llt
Ll.s
DINDING SAYAP
!
PENAHAN BAWAH OINDING
r;il Er.";;"|
I
rl ,1
K-22s I
lL
s3i,-r3 ]
Br
I c ml
72 72 354 3o+ 100 79 365 33 60 1 8 9 34 60 1fr4 24 388 363 756 656 100 79 1 8 8 s . d 774 688
6l 10 10 10 103 2A 18
Iksl
86 81 6T 103 67 10 257 257 53
c o
E
12 t0 10
B
l0
15
33 3 5
10
1o
B
10
36
92
2a
BOXCULVERT
't
t
n1
l
KEFB
'6 \J
/';\
@ |j r# : o
ll.
!
OINDINGPENAHANBAWAH
DIND NGSAYAP
E;;;lE;;f
K.22s BJ-24 I BTi I S 3 / r . 5 - 3 /]3
DAFTARTIJLANGAN T I P ES I N G L E
19 l6
r0 t0
16 16
72 3U loo
179 238 69
15
176
36 3t.r
254
2P
BOXCULVERT
@
i I
_._-___,.
,ln iLt
- 3 .
D NJING SAYAP
D]ND NG PENAHAN8AV/AB