You are on page 1of 6

Nama Kelas NPM

: Debora Apriza Rahardianti : 2KA43 : 11111787

Softskill Teori Organisasi Umum 1 Tugas Tulisan Ke 13

Belajar Fotografi Otodidak


Mengenal Crop Factor Pada Kamera Digital
Crop factor merupakan suatu istilah yang cukup sering didengar dalam dunia fotografi digital. Crop factor berkaitan erat dengan rasio dari ukuran foto yang dihasilkan dibandingkan dengan ukuran referensi, dalam hal ini referensi yang dimaksud adalah ukuran film 35mm (ukuran gambar di film adalah 36 x 24mm). Secara matematik, crop factor merupakan perbandingan antara diagonal film 35mm (43.3mm) dengan diagonal image sensor kamera digital. Crop Factor (CF) = Diagonal 35mm / Diagonal image sensor

Film 35mm (sumber: wikipedia)

Memahami Focal Length (Jarak Fokus) Lensa Kamera DSLR Focal length atau jarak fokus merupakan jarak dalam satuan milimeter (mm) antara bagian tengah elemen optik lensa dengan gambar yang terbentuk pada sensor atau film pada kamera.

Focal Length pada lensa kamera DSLR

Tips Mendapatkan Foto Bokeh


Bokeh berasal dari bahasa Jepang boke () yang berarti blur (kabur). Bokeh merupakan efek blur yang halus atau soft focus pada background ketika memotret suatu objek (fokus tajam pada objek utama sementara background nya blur atau menjadi kabur).

1 = Bukan foto bokeh 2 = Foto bokeh (background nya blur)

Contoh Foto Bokeh (Photo by Abidin M Faiz Nur)

27 Foto-Foto Panning Yang Mengagumkan

Belajar Teknik Panning Dalam Fotografi


Apa itu Panning? Panning adalah salah satu teknik fotografi yang digunakan untuk membekukan gerakan benda yang bergerak. Ide dibalik teknik panning ini adalah untuk mengatasi masalah dalam menangkap objek yang bergerak cepat. Ciri-ciri foto dengan menggunakan teknik panning adalah fokus dengan tajam terhadap objek yang bergerak sedangkan background nya blur atau kabur.

F1 GP by Prescott

Sumber : http://otodidakfotografi.blogspot.com/

Nama Kelas NPM

: Debora Apriza Rahardianti : 2KA43 : 11111787

Softskill Teori Organisasi Umum 1 Tugas Tulisan Ke 14

Nicoline Patricia Malina, Memotret Perempuan Kuat

Nicoline Patricia Malina

KOMPAS.com Beranjak remaja, Nicole, begitu perempuan 25 tahun ini disapa, paling hobi nonton film Perancis. Aku tertarik dengan kehidupan, cara pikir, dan kebebasan yang mereka miliki. Sejak itu aku bermimpi pergi ke Eropa, kenang anak pasangan dari Jack Bernard dan Fransisca Lanywati yang hobi menggambar ini. Lewat kerja keras, tahun 2002, mimpi Nicole terwujud. Ia pergi ke Belanda, menekuni studi Fine Art di Hogeschool voor de Kunsten Utrecht, Belanda. Sambil mengisi waktu, Nicole menjadi penata rias lepas untuk para model, lalu bahkan menjadi model. Dari situ ketertarikannya pada kamera tumbuh. Selama jadi model aku kenal banyak fotografer. Aku lihat kerja mereka ini asyik banget. Saat sedang break di lokasi pemotretan, aku mengajak mereka ngobrol soal fotografi. Dua tahun kemudian, Nicole bisa membeli kamera sendiri. Di sela kesibukan ia memotret kehidupan jalanan di Belanda dan bebrapa model agensi. Ia juga berusaha masuk ke lingkungan fotografi fashion dan mengirimkan kumpulan fotonya ke berbagai majalah fashion di Belanda. Sampai suatu hari di tahun 2006, Majalah Elle Belanda menghubunginya, Mereka mengajakku kerja sama!

Karyanya semakin cepat dikenal di Eropa (Amsterdam, Paris, Antwerp) setelah ia menjuarai Iconique Societas Excellence in Photography Award 2007. Nicole pun semakin mantap menyandang profesi barunya sebagai fotografer profesional. Tahun 2008, Nicole kembali ke Indonesia. Butuh sekitar setahun buatnya untuk bisa beradaptasi dengan cara kerja dan selera pasar di Indonesia. Menurut Nicole, dalam segi fashion, Indonesia memiliki lebih banyak unsur yang bisa dieksplor, sedangkan di Eropa segala sesuatunya lebih simpel. Orang Eropa lebih suka menekankan feel dan mood. Orang Indonesia lebih senang menekankan produk dan lighting. Sulitkan memantapkan posisi di kalangan fotografi yang didominasi kaum lelaki? Yang pasti ada diskriminasi. Misalnya, soal harga. Tapi Nicole tetap tak menyerah, Aku tunjukin ciri khasku. Tipe fotoku lebih edgy dan seksi. Aku senang memotret perempuan yang terlihat kuat, enggak lembut-lembut amat. Dan saat memotret aku tidak terlalu mengandalkan hal-hal teknis, lebih impulsif-lah. Aku tidak senang membuat foto yang membingungkan orang. Simpel saja, tapi mampu membuat orang mau melihat karyaku lama-lama. Sekarang klien Nicole tak hanya dari Indonesia dan Eropa, tapi juga Singapura dan China. Ia juga bekerja sama dengan beberapa majalah fashion ternama yang ada di Belanda, Inggris, China, dan Indonesia. Dan entah sudah berapa banyak iklan yang ditanganinya. Beberapa di antaranya adalah Ponds, Lux, Clear, M Pacific Place, juga Class Mild. Dengan berbagai karya yang sudah dihasilkannya ini, pantaslah kalau berbagai media dan lembaga memberikannya penghargaan seperti Young Photographer of the Year Award from ELLE Indonesia, Young Designer United Amsterdam, dan lain-lain. Sumber : http://nasional.kompas.com/read/2009/04/24/15041776/function.simplexml-load-file

You might also like