You are on page 1of 8

http://fathya21.wordpress.

com/2012/03/20/prosespembuatan-unsur-senyawa-logam-dan-kegunaannya/ Proses Pembuatan Unsur/ Senyawa Logam dan Kegunaannya


Filed under: Uncategorized Tinggalkan Komentar Maret 20, 2012 UNSUR / No. PROSES PEMBUATAN SENYAWA 1. Natrium (Na) Proses Down: Dengan elektrolisis NaClNa+ (l) + Cl- (l) Katode : Na+ (l) + e Na (l) Anode : 2Cl- (l) Cl2 (g) + 2 e

KEGUNAAN

sebagai cairan pendingin pada reaktor nuklir sebagai lampu penerangan jalan

2. Natrium Hidroksida (NaOH)

NaOH dibuat dengan elektrolisis larutan NaCl. Soda kaustik digunakan dalam pembuatan sabun, detergen, tekstil, kertas, pewarnaan, dan Katoda : 2H2O(l) + 2e 2OH(aq) + H2(g) menghilangkan belerang dari minyak bumi. Anoda : 2Cl(aq) Cl2(g) + 2e Hasil Cl2(g) : 2H2O(l) + 2Cl(aq) 2OH(aq) + H2(g) +

Na+ dalam larutan bergabung dengan OH di katoda membentuk NaOH.

3. Natrium Karbonat (Na2CO3)

Proses Solvay

Digunakan dalam proses pembuatan pulp, kertas, sabun, Metode pembuatan Na2CO3 ini dikembangkan detergen, kaca, dan untuk melunakkan air sadah. oleh Ernest Solvay (18381922) dari Belgia sebagai bahan bakunya adalah batu kapur CaCO3. - Batu kapur dipanaskan untuk memperoleh gas

CO2 CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g) (panas) CO2(g) + H2O(l) H2CO3(aq) H2CO3(aq) + NH3(g) NH4HCO3(aq) NH4HCO3(aq) + NaCl(aq) NaHCO3(s) + NH4Cl Endapan NaHCO3 dipisahkan dengan penyaringan kemudian dipanaskan 2 NaHCO3(s) Na2CO3(s) +H2O(g) + CO2(g) (panas) Proses Hargraves : 2NaCl(s) + H2SO4(l) Na2SO4 (s) + 2HCl(g) Magnesium diperoleh dari air laut menurut proses Dow melalui tahap-tahap 1. Mencampurkan air laut dengan (CaO) sehingga magnesium mengendap CaO (s) + H2O (l) Ca2+ (aq) + 2OH- (aq) Mg2+ (aq) + 2OH- (aq) Mg(OH)2 (s) Mg2+(aq) + H2O(l) + CaO(s ) Mg(OH)2(s) + Ca2+(aq) 1. Mg(OH)2 yang terbentuk disaring, dicuci dan direaksikan dengan larutan HCl pekat. Mg(OH)2(s) + 2HCl(aq) MgCl2(aq) + 2H2O(l) 1. Larutan MgCl2 yang diperoleh diuapkan sehingga diperoleh Kristal MgCl2 2. Kristal MgCl2 dielektrolisis terhadap lelehan MgCl2 yang dicampur CaCl2. MgCl2 (l) Mg2+ (l) + 2Cl- (l) Katoda : Mg2+(l) + 2e Mg(l)

4. Natrium Sulfat 5. Magnesium (Mg)

industri pulp dan kertas

Untuk membuat logam campuran (aliase). Contoh: Magnalium (Mg + Al). Paduan logam ini kuat dan ringan serta tahan korosi sehingga digunakan untuk membuat komponen pesawat terbang, rudal, bak truk, serta berbagai peralatan lainnya. Sedikit magnesium digunakan pada pengolahan logam tertentu. Pembakaran magnesium menghasilkan cahaya yang sangat terang. Dapat digunakan untuk membuat kembang api, untuk blitz pada kamera. Pencegah korosi pipa besi di tanah dan dinding kapal laut

Anoda : 2Cl- (l) Cl2(g) + 2e Hasil : Mg2+ (l) + 2Cl(l) Mg(l) + Cl2(g) 6. Alumunium Aluminium diperoleh dengan elektrolisis (Al) lelehan bauksit Al2O3 dalam kriolit cair Na3AlF6 pada proses Hall Heroult melalui 2 tahap, yaitu: 1. Pemurnian Al2O3 dari bauksit (alumina) Ke dalam bauksit ditambahkan larutan NaOH pekat sehingga Al2O3 larut, sedangkan zat lain tidak larut. Dipisahkan melalui penyaringan. Al2O3 (s) + 2NaOH (aq) 2NaAlO2 (aq) + H2O (l) Larutan NaAlO2 diasamkan. NaAlO2 (aq) + H2O (l) + HCl (aq) Al(OH)3 (s) + NaCl (aq) Endapan Al(OH)3 disaring & dipanaskan sehingga terurai. Al(OH)3 (s) Al2O3 (s) + 3H2O (g) (panas) 1. Elektrolisis Al2O3 dengan kriolit cair Al2O3 murni dicampur dengan kriolit Na3AlF6. Dinding bejana untuk elektrolisis terbuat dari besi yang dilapisi grafit (katoda). Anodanya, batang karbon yang dicelupkan ke dalam campuran. Larutan Al2O3 dalam kriolit dimasukkan ke dalam sel Hall-Heroult, kemudian dialiri listrik. Ion Al3+ direduksi di katoda menjadi Al cair dan ion O2- dioksidasi di anoda menjadi gas oksigen. Reaksi yang terjadi: Al2O3(l) 2Al3+(l) + 3O2-(l) Katoda : Al3+(l) + 3e Al(l) 4

Sebagai aliose (bahan campuran) Duralium (95% Al, 4% Cu, 0,5%Mg dan 0,5% Mn) Magnalium (70 95% Al, dan 30 0,5% Mg) Alnico (20% Al, 50%, 20%Ni, dan 10% Cu) Thermit (Al + Fe2O3) untuk mengelas logam Tawas, KAl(SO4)2 12H2O untuk penjernihan air. Aluminium sulfat Al2(SO4)3 untuk industri kertas dan mordan. Zeolit Na2O Al2O3 2SiO2 untuk melunakkan air sadah. Aluminium Al2O3 untuk pembuatan aluminium, pasta gigi, industry keramik, dan industri gelas. Al(OH)3 untuk menetralkan asam lambung yang berlebihan Al2O3 (Alfa-Alumina) untuk meruntuhkan bangunan yang terbuat dari besi atau baja. Meningkatkan ketahanan korosi.

Meningkatkan adhesi cat. Sebagai alat untuk pelapisan lebih lanjut. Memperbaiki penampilan. Meningkatkan isolasi listrik. Memungkinkan penggunaan lithografi dan photografi. Memperbesar emisivitas. Meningkatkan ketahanan abrasi, mendeteksi daerah peka retakan. Dalam penggunaanya, besi digunakan bukan sebagai besi murni, tapi berupa logam campur (baja). Dipergunakan sebagai mainan anak-anak, perkakas dapur, industri kendaraan, konstruksi bangunan, jembatan, rel kereta api, dll. Baja tahan karat digunakan untuk membuat perkakas seperti gunting, obeng dan kunci serta perkakas dapur seperti sendok dan panci.

Anoda : 2O Hasil

2(l)

O2(g) + 4e + 6O
2(l)

3 4Al(l) + 3O2(g)

: 4Al

3+ (l)

Gas oksigen yang terbentuk dapat bereaksi dengan anoda karbon membentuk CO2 sehingga anoda semakin habis dan pada suatu saat harus diganti.

7. Besi (Fe)

Besi diperoleh dari bijih besi dengan cara peleburan yang di lakukan dalam suatu tunggu yang disebut tanur tiup (blast furnace). Proses yang terjadi pada pembuatan besi: 1. Bahan-bahan (biji besi, batu kapur,&kokas) dimasukkan ke dalam tungku. 2. Udara panas dialirkan melalui dasar tanur yang mengoksidasi karbon jadi gas CO2. C (s) + O2(g) CO2(g) H = -394 kJ 1. Kemudian gas CO2 bergerak naik dan bereaksi lagi dengan kokas manjadi CO. CO2(g) + C(s) 2CO(g) H = +173 kJ

1. Gas CO yang terjadi mereduksi bijih besi secara bertahap menjadi besi. 3Fe2O3 + CO 2Fe3O4 + CO2 (pada suhu 500 C) Fe3O4 + CO 3FeO + CO2 (pada suhu 850 C)

FeO + CO Fe + CO2 (pada suhu 1000 C) Reaksi total dapat di tuliskan sebagai berikut: Fe2O3 (s) + 3CO (g) 2Fe (l) + 3CO2 (g) Besi cair itu turun ke bawah. Zat pengotor yang tercampur , seperti SiO2, P4O10 &Al2O3 diikat oleh CaO (penguraian batu kapur padasuhu tinggi). Besi yang dihasilkan disebut besi kasar (pig iron) yang mengandung 95% Fe, 4% C dan sedikit Si, P, dan S. Rapuh (mudah patah). Tembaga diperoleh dari bijih kalkopirit CuFeS2 melalui beberapa tahap, yaitu: 1. Pengapungan (flotasi) Bijih diserbukkan dimasukkan ke dalam campuran air dan minyak. Bijih yang mengandung tembaga akan diselaputi oleh minyak&yang lainnya terbawa oleh air. Udara ditiupkan ke dalam campuran dan bijih yang diselaputi minyak dibawa ke permukaan mengapung, sedangkan zat lain diendapkan. 1. Pemanggangan Bijih pekat hasil pengapungan selanjutnya dipanggang dan terjadi reaksi 4Cu2FeS2(s) + 9O2(g) 2Cu2S(s) + 2Fe2O3(s) + 6SO2(g) 1. Reduksi Cu2S yang terjadi dipisahkan dari Fe2O3 dan dipanaskan,dialiri udara (terjadi reduksi) menjadi logam tembaga lepuh (blister copper) 2Cu2S(s) + 3O2(g) 2Cu2O(s) + 2SO2(g) Cu2S(s) + 2Cu2O(s) 6Cu(s) + SO2(g) 1. Elektrolisis (pemurnian) Logam tembaga yang diperoleh dari reduksi

8. Tembaga (Cu)

banyak digunakan pada alat-alat listrik. perhiasan, campuran antara tembaga dan emas. bahan pembuat uang logam. bahan pembuat logam lain, seperti kuningan (campuran antara tembaga dan seng), perunggu (campuran antara tembaga dan timah. CuSO4 dalam air berwarna biru, banyak digunakan sebagai zat warna. Campuran CuSO4 dan Ca(OH)2, disebut bubur boderiux banyak digunakan untuk mematikan serangga atau hama tanaman, pencegah jamur pada sayur dan buah. CuCl2, digunakan untuk menghilangkan kandungan belerang pada pengolahan minyak.

masih tercampur dengan sedikit Ag, Au, dan Pt kemudian dimurnikan dengan cara elektrolisis. Tembaga yang tidak murni dipasang sebagai anoda dan sebagai katoda digunakan tembaga murni, dengan elektrolit larutan CuSO4. Tembaga di anoda teroksidasi menjadi Cu2+ kemudian direduksi di katoda menjadi logam Cu. Katoda : Cu2+(aq) + 2e Cu(s) Anoda : Cu(s) Cu2+(aq) + 2e Hasil : Cu(s) Cu(s)

Cu(OH)2 yang larut dalam larutan NH4OH membentuk ion kompleks cupri tetramin (dikenal sebagai larutan schweitser), digunakan untuk melarutkan selulosa pada pembuatan rayon (sutera buatan).

9. Timah

Pada proses ini anoda semakin habis dan katoda (tembaga murni) makin bertambah besar, sedangkan Ag, Au, dan Pt diendapkan sebagai lumpur anoda sebagai hasil samping. Proses Pemanasan : SnO2 + C Sn + CO2

untuk logam campur kaleng kemasan

si cuprum
13 Oct 2010 1 Comment by unsurlogamipadwa in Uncategorized Tags: cu, cuprum, tembaga, unsur logam TEMBAGA Posting kali ini akan membahas tentang tembaga atau Cu. Lambang Cu ini berasal dari kata latin yaitu cuprum.

Tembaga memiliki bentuk menyerupai kristal kubik, dan banyak ditemui dengan warna kuning dalam keadaan yang lunak dan liat. Sebenarnya unsur tembaga itu sangat banyak tetapi hanya sedikit saja yang namanya dikenal orang. Contoh yang paling familiar adalah kalkopirit (CuFeS2). Tembaga merupakan salah satu logam yang banyak dalam keadaan bebas dan mempunyai potensial pengion pertama yang lebih tinggi daripada golongan alkali. Selain itu logam Cu ini ini tidak reaktif, sehingga tidak mudah terkena korosi dan sebagainya. Tembaga juga adalah logam yang berdaya hantar listrik tinggi dan baik, maka dari itu tembaga sering dipakai untuk kabel listrik. Pembuatan tembaga Tembaga adalah salah satu jenis mineral dari hasil suatu pertambangan. Dari hasil tambang itulah dilakukan pemisahan antara tembaga dan tanah yang disebut bijih. Dari bijih Cu mulailah awal proses pembuatan tembaga. Biasanya bijih yang paling banyak ditemukan di alam adalah bijih tembaga-besi sulfida(CuFeS2). Besi inilah yang membuat proses tembaga menjadi susah. Ok, dalam tahap pembuatan tembaga pertama-tama dilakukan flotasi/pengapungan. Dari flotasi inilah dihasilkan bijih pekat dengan kandungan sekitar 20-40% dari 0,5% Cu. Kemudian dipanggang agar besi sulfida berubah menjadi besi oksida. Setelah melalui proses pemanggangan bijih terlebih dahulu dileburkan sehingga mencair dan terpisah menjadi 2 lapisan. Salah satu dari lapisan yang terdri dari Cu2S dan besi cair ini dipindahkan lalu tiupkan udara sehingga reaksi redoks terjadi dan menghasilkan tembaga yang mengandung gelembung SO2 beku (tembaga lepuh). Dari proses ini terbentuklah tembaga yang mengandung 98-99% Cu disertai berbagai jenis pengotor sehingga harus dibersihkan dulu melalui proses elektrolisis. Proses pembersihan dilakukan dengan menggunakan tembaga lepuh di anoda dan tembaga murni di katoda, dengan larutan CuSO4. Selama berlangsungnya elektrolisis Cu dipindahkan dari anoda ke katoda dengan potensial tertentu sehingga Cu murni bisa didapatkan.

http://hasanmenako.blogspot.com/2009/11/pembuatan-dan-manfaat-beberapaunsur.html

5. Tembaga a. Pembuatan Tembaga Bijih tembaga yang terpenting adalah kalkopirit (CuFeS2). Sebenarnya tembaga mudah direduksi. Akan tetapi, adanya besi dalam bijih tembaga membuat proses pengolahan tembaga menjadi relatif sulit. Pengolahan tembaga melalui beberapa tahap, yaitu flotasi, pemanggangan, peleburan, pengubahan, dan elektrolisis.

Pada umumnya, bijih tembaga hanya mengandung 0,5% Cu. Melalui pengapungan dapat diperoleh bijih pekat yang mengandung 20-40% Cu. Bijih pekat itu kemudian dipanggang untuk mengubah besi sulfide menjadi besi oksida, sedangkan tembaga tetap berupa sulfida. 4CuFeS2 + 9O2 2Cu2S + 2Fe2O3 + 6SO2 Bijih yang sudah melalui pemanggangan kemudian dilebur sehingga bahan tersebut mencair dan terpisah menjadi dua lapisan. Lapisan bawah disebut copper matte yang mengandung Cu2S dan besi cair, sedangkan lapisan atas merupakan terak silikat yang antara lain mengandung FeSiO3. Selanjutnya, copper matte dipindahkan ke dalam tungku lain dan ditiupkan udara sehingga terjadi reaksi redoks yang menghasilkan tembaga lepuh (blister copper). 2Cu2S + 3O2 2Cu2O + 2SO2 Cu2S + Cu2O 2Cu + SO2 Tembaga lepuh adalah tembaga yang mengandung gelembung gas SO2 beku. Tembaga lepuh mengandung 98-99% Cu dengan berbagai jenis pengotor seperti besi, zink, perak, emas, dan platina. Pemurnian tembaga dilakukan dengan elektrolisis. Tembaga lepuh digunakan sebagai anode, sedangkan tembaga murni digunakan sebagai katodenya. Elektrolit yang digunakan adalah larutan CuSO4. Selama elektrolisis, Cu dipindahkan dari anode ke katode. Dengan menggunakan potensial tertentu, bahan pengotor dapat terpisah. b. Penggunaan Tembaga Tembaga adalah logam yang berwarna kuning merah dan tergolong logam yang kurang aktif. Dalam udara lembab, tembaga terkorosi secara perlahan-lahan. Mula-mula warnanya menjadi cokelat karena terbentuknya lapisan tipis CuO atau CuS. Lama kelamaan menjadi berwarna hijau karena terbentuknya tembaga karbonat basa, Cu2(OH)2CO3. Hal seperti itu sering terlihat pada patung atau barang kerajinan yang terbuat dari tembaga atau perunggu. Penggunaan utama tembaga adalah untuk kabel listrik. Selain itu, tembaga digunakan untuk membuat paduan logam seperti perunggu (Cu + Sn) dan kuningan (Cu + Zn). Perunggu banyak digunakan untuk perhiasan, senjata (seperti pisau dan tombak), lonceng, dan alat musik. Perunggu berwarna kuning cerah seperti emas, sehingga banyak digunakan untuk perhiasan.

You might also like