You are on page 1of 6

GAK USAH PUSING-PUSING MIKIRIN KTI JANGAN ANDA DIBUAT REPOT OLEH KTI TINGGAL EDIT RUBAH NAMA

DAN TEMPAT, JADILAH KTI TRUS KONSUL 1X LANGSUNG ACC. ENAK KAN.!!!!

INI ADALAH BAB I DARI JUDUL YANG ANDA PILIH SILAHKAN DILIHAT DAN DIPELAJARI JIKA SUDAH SESUAI DAN ANDA BERMINAT SILAHKAN PESAN UNTUK MENDAPATKAN BAB BERIKUTNYA BAB BERIKUTNYA AKAN KAMI KIRIMKAN KE ALAMAT EMAIL ANDA

Harga untuk 1 KTI hanya = Rp. 200.000,Pemesanan diatas 10 KTI = Rp. 100.000,- / KTI Yang akan dikirim HALAMAN DEPAN, BAB I BAB V, DAFTAR PUSTAKA, QUESIONER, LAMPIRAN (LEMNGKAP 1 KTI JADI)

CARA PEMESANAN :
1. Silahkan transfer terlebih dahulu Untuk pemesanan KTI silahkan transfer dengan menyertakan 3 digit nomer terakhir hp anda Contoh : anda pesan KTI, no. hp anda 0813 12345679 maka nilai yang harus anda transfer adalah Rp. 200.679,Transfer ke - BANK BCA No. Rek. 1170454720 a/n Hasan Fatonah - BANK BNI No. Rek. 0153097654 a/n Hasan Fatonah - BANK MANDIRI No. Rek. 1140006035771 a/n Hasan Fatonah 2. Setelah transfer langsung konfirmasi via SMS / CALL dengan menyebutkan tanggal transfer, Jumlah uang yang ditransfer, nama, nomor atau judul KTI yang dipilih, dan alamat E-MAIL anda Kirim Ke 085669643900, 081369601001 3. Kami akan mengirimkan KTI nya ke alamat email anda

Info lebih lanjut hub: 0856 69643900 0813 69601001

Email : hasanfatoni@rocketmail.com sandsgreen@yahoo.co.id

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada waktu lahir bayi mempunyai berat badan sekitar 3 kg dan panjang badan 50 cm. Pada umur 5 6 bulan berat badan bayi sudah mencapai dua kali, pada umur 12 bulan sudah 3 kali berat badan lahir, dan tahun-tahun berikutnya kenaikan berat badan tidak begitu cepat lagi lebih kurang 2 kg tiap tahunnya (Pudjiadi, 1997). Tetapi rata-rata pertambahan berat badan perbulan pada kelompok bayi yang diberi ASI eksklusif lebih besar dari pada bayi yang tidak diberi ASI eksklusif. Selain itu proporsi bayi yang mengalami gangguan kesehatan berupa diare, panas, batuk dan pilek pada kelompok bayi yang tidak diberi ASI eksklusif lebih besar dari pada bayi yang mendapat ASI eksklusif (Depkes RI, 2004). Pemberian ASI dirasakan sangat menurun di beberapa negara industri dan menurun sangat cepat di negara-negara berkembang (G.J.Ebrahim, 1986). Buktibukti penurunan ibu dalam pemberian ASI di negara-negara maju misalnya di Amerika pada awal abad ke-20 kira-kira 71% ibu yang memberi ASI dan menurun menjadi 25%. Di Singapura pada tahun 1951 pada ibu dengan sosial ekonomi sedang dan baik 48% bayi mendapat ASI sedangkan pada golongan sosial ekonomi rendah 71%. Tetapi dalam waktu 1 tahun (1961) keadaan ini menurun menjadi 8% ibu-ibu dengan sosial ekonomi sedang dan 42% ibu-ibu dengan sosial ekonomi rendah (Soetjiningsih, 1997).

Di Indonesia menurut hasil Survei Demografi Dan Kesehatan Indonesia tahun 1997 memperlihatkan hanya 52% ibu yang memberikan ASI kepada bayinya. Dipastikan persentase tersebut jauh menurun bila dibandingkan dengan kondisi sebelumnya, 15 tahun lalu sebuah penelitian terhadap 460 bayi rawat gabung (rooming in) di RSCM memperlihatkan bahwa 71,1% ibu tidak memberi ASI eksklusif kepada bayinya (sampai berumur 2 bulan) sedangkan 20,2% diantaranya memberi ASI eksklusif (Pdpersi, 2004). Di Lampung persentase jumlah bayi yang diberi ASI eksklusif sudah cukup tinggi yaitu 70,33% atau 2.190 bayi dari jumlah bayi keseluruhan 3.114 bayi bila dibandingkan dengan provinsi tetangga seperti Jakarta dan Bengkulu yang masing-masing 64,49% atau 332 bayi dari jumlah bayi 5000 bayi dan 64,49% atau 74.905 bayi dari jumlah bayi 116.149 bayi. Di Lampung Tengah persentase jumlah bayi yang diberi ASI eksklusif yaitu 96,56% atau 24,862 bayi dari jumlah bayi 25,746 bayi. Tetapi di Kecamatan Seputih Agung sendiri persentase bayi yang mendapatkan ASI eksklusif masih rendah yaitu 44,40% atau 448 bayi dari jumlah keseluruhan 1.007 bayi bila dibandingkan dengan Gunung Sugih 52,77% dan Kota Gajah 46,01% (Dinkes Lamteng, 2003). Penyebab utama ibu-ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif kepada bayinya dijelaskan pada tabel di bawah ini.

Tabel 1. Penyebab Utama Ibu Tidak Memberikan ASI Penyebab Ibu Sakit ASI tidak keluar Ibu bekerja Sumber : G.J. Ebrahim, 1986:111 Ada penyebab lain yang tidak kalah penting yang menyebabkan ibu tidak mau memberi ASI eksklusif diantara adalah puting susu ibu yang lecet, ibu mengeluh payudaranya terlalu penuh dan terasa sakit (bendungan ASI) serta mastitis, sedangkan persentase yang lebih banyak adalah masalah puting susu lecet 57%. (Soetjiningsih, 1997). Berdasarkan data dan uraian dari latar belakang maka penulis ingin mengetahui faktor-faktor penyebab gangguan pemberian ASI pada ibu di desa Simpang Agung kecamatan Seputih Agung. B. Rumusan Masalah Dari data yang ada pada latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu Faktor-faktor apa yang menyebabkan gangguan permberian ASI pada ibu di desa Simpang Agung Kecamatan Seputih Agung?. Dikota 18,6% 49,6% 19,5% Di Desa 46,7% 40,0% 33,3%

C. Ruang Lingkup Penelitian Dalam penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut : 1. Sifat penelitian 2. Subyek penelitian 3. Obyek penelitian : : : Deskriptif Ibu menyusui Faktor-faktor penyebab gangguan pemberian ASI pada ibu 4. Lokasi : Di Desa Simpang Agung Kecamatan Seputih Agung 5. Waktu penelitian D. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang ada maka peneliti menetapkan tujuan umum dan tujuan khusus dari penelitian ini adalah : 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab gangguan pemberian ASI pada ibu di desa Simpang Agung Kecamatan Seputih Agung. 2. Tujuan Khusus a. Diketahui faktor ibu sakit sebagai penyebab gangguan pemberian ASI. b. Diketahui faktor ibu bekerja sebagai penyebab gangguan pemberian ASI. c. Diketahui faktor puting susu lecet sebagai penyebab gangguan pemberian ASI. : Tanggal 5 Mei - 11 Juni 2007

d. Diketahui faktor bendungan ASI sebagai penyebab gangguan pemberian ASI. e. Diketahui faktor mastitis sebagai penyebab gangguan pemberian ASI. E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini diharapkan memberikan : 1. Bagi Institusi Pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat bagi mahasiswi kebidanan khususnya mahasiswi Politeknik Kesehatan Tanjung Karang Prodi Kebidanan Metro. 2. Bagi Desa Simpang Agung Diharapkan bermanfaat sebagai sumbangan pemikiran dan bahan masukan terhadap peningkatan pemberian ASI di desa Simpang Agung Kecamatan Seputih Agung Lampung Tengah. 3. Bagi Penulis Penulis/peneliti dapat mengetahui dengan jelas tentang faktor penyebab gangguan pemberian ASI pada ibu, sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang ilmu kebidanan.

You might also like