You are on page 1of 13

ANALISIS HASIL INDUSTRI METODE MOST PROBABLE NUMBER (MPN) UNTUK MENGHITUNG NITROSOMONAS

OLEH: I PUTU HENDRA PRASETYA 1111205039

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS UDAYANA 2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena atas limpahan rahmat dan karunia Tuhan paper ini dapat diselesaikan tepat waktu dan tanpa menemui hambatan yang berarti. Dalam paper ini membahas tentang metode Most Probable Number (MPN), alat dan bahan yang digunakan serta metode kerja pada metode MPN untuk menghitung nitrosomanos. Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Dosen Ida Bagus Wayan Gunam yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan paper ini. Dan penulis juga ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah mendukung dan membantu dalam penyelesaian paper ini. Semoga nantinya paper ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Penulis juga mengharapkan saran dan kritik, untuk menyempurnakan paper ini.

Bukit Jimbaran, Juni 2013

Penulis,

ii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................. Kata Pengantar ............................................................................... Daftar Isi .........................................................................................

i ii iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 1.2 1.3 1.4 Latar Belakang Masalah ...................................................... Rumusan Masalah ................................................................ Tujuan Penulisan .................................................................. Manfaat Penulisan ................................................................ 1 2 2 2

BAB II PEMBAHASAN 2.1 2.2 Metode Most Probable Number (MPN) .............................. Alat dan Bahan pada Metode MPN untuk Menghitung Nitrosomonas ...................................................................... 2.3 Cara Kerja Metode Most Probable Number (MPN) untuk Menghitung Nitrosomonas .................................................. 6 5 3

BAB III PENUTUPAN 3.1 3.2 Kesimpulan .......................................................................... Saran .................................................................................... 8 9

Daftar Pustaka

iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1

LATAR BELAKANG Perhitungan jumlah mikroba dapat dilakukan dengan perhitungan

langsung maupun tidak langsung. Perhitungan secara langsung dapat mengetahui beberapa jumlah mikroorganisme pada suatu bahan, pada suatu saat tertentu tanpa memberikan perlakuann terlebih dahulu, sedangkan jumlah mikroorganisme yang diketahui dari cara tidak langsung terlebih dahulu harus memberikan perlakuan tertentu sebelum dilakukan perhitungan. Perhitungan secara langsung dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain adalah membuat preparat dari suatu bahan (preparat sederhana di warnai atau tidak di warnai) dan penggunaan ruang hitung (counting chamber), sedangkan perhitungan cara tidak langsung hanya untuk mengetahui jumlah mikroorganisme dalam suatu bahan yang masih hidup. Metode Most Probable Number (MPN) memungkinkan kita untuk menduga populasi mikroorganisme tanpa menghitung jumlah sel atau koloni. Metode MPN terdiri dari tiga tahap, yaitu uji pendugaan (presumtive test), uji konfirmasi(confirmed test), dan uji kelengkapan (completed test). Metode cawan agar merupakan metode yang paling sering dipakai untuk menghitung jumlah mikroorganisme. Pendugaan mikroorganisme yang terdapat di dalam tanah yang terbawa erosi, air, air limbah, hasil pertanian, dan makanan. Tanah yang subur mengandung banyak mikroorganisme karena populasi yang tinggi menggambarkan adanya suplai makanan dan energi yang cukup, serta kondisi ekologi lain yang mendukung perkembangan mikroorganisme tanah tersebut. Namun demikian, pada dua jenis tanah yang mempunyai jumlah dan aktivitas mikroorganisme yang sama dan sebanding belum tentu menggambarkan produktivitas tanah yang sama. Hal ini dapat disebabkan karena pada tanah yang satu, unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman hanya dapat mencukupi keperluan mikroorganisme tanah dan tidak cukup untuk mendukung 1

pertumbuhan tanaman secara maksimal. Oleh karena itu, jumlah mikroorganisme dalam tanah harus dipertimbangkan sebagai deskripsi dan tidak untuk indeks kesuburan tanah semata.

1.2

RUMUSAN MASALAH Adapun masalah yang dapat diangkat dari paper ini yaitu : 1. Apa yang dimaksud dengan metode Most Probable Number (MPN)? 2. Apa alat dan bahan yang digunakan pada metode Most Probable Number (MPN) untuk menghitung nitrosomonas? 3. Bagaimana cara kerja metode Most Probable Number (MPN) untuk menghitung nitrosomonas?

1.3

TUJUAN PENULISAN Adapun tujuan penulisan paper ini yaitu sebgai berikut: 1. 2. Untuk mengetahui metode Most Probable Number (MPN). Untuk mengetahui alat dan bahan yang digunakan pada metode Most Probable Number (MPN) untuk menghitung nitrosomonas. 3. Untuk mengetahui cara kerja metode Most Probable Number (MPN) untuk menghitung nitrosomonas.

1.4

MANFAAT PENULISAN Adapun manfaat dari paper ini adalah : 1. Memberikan pengetahuan mengenai metode Most Probable Number (MPN), bahan dan alat yang digunakan pada metode Most Probable Number (MPN) untuk menghitung nitrosomonas, cara kerja metode Most Probable Number (MPN) untuk menghitung nitrosomonas. 2. Memberikan pengetahuan baru dari metode analisis mikrobiologi, khususnya metode Most Probable Number (MPN).

BAB II PEMBAHASAN

2.1

Metode Most Probable Number (MPN)

Metode perhitungan MPN sering digunakan dalam pengamatan untuk menghitung jumlah bakteri yang terdapat di dalam tanah seperti Nitrosomonas dan Nitrobacter. Kedua jenis bakteri ini memegang peranan penting dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman, sehubungan dengan kemampuannya dalam mengikat N2 dari udara dan mengubah amonium menjadi nitrat (Sutedjo, 1991). Pengukuran kuantitatif populasi mikroorganisme sangat diperlukan untuk berbagai macam penelaahan mikrobiologis. Terdapat berbagai macam cara untuk menghitung jumlah mikroorganisme, akan tetapi secara mendasar, ada dua cara yaitu secara langsung dan secara tidak langsung. Ada beberapa cara perhitungan secara langsung, antara lain adalah dengan membuat preparat dari suatu bahan (preparat sederhana diwarnai atau tidak diwarnai) dan penggunaan ruang hitung (counting chamber). Sedangkan perhitungan cara tidak langsung hanya untuk mengetahui jumlah mikroorganisme pada suatu bahan yang masih hidup saja (viabel count). Dalam pelaksanaannya, ada beberapa cara yaitu : perhitungan pada cawan petri (total plate count/TPC), perhitungan melalui pengenceran, perhitungan jumlah terkecil atau terdekat (MPN methode), dan kalorimeter (cara kekeruhan atau turbidimetri) (Sopiah, 2007). MPN (most Probable Number). Metode hitungan cawan dengan menggunakan medium padat, tetapi pada metode MPN dengan menggunakan medium cair di dalam tabung reaksi. Perhitungan MPN berdasarkan pada jumlah tabung reaksi yang positif, yakni yang ditumbuhi oleh mikroba setelah inkubasi

pada suhu dan waktu tertentu. Pengamatan tabung yang positif dapat dilihat dengan mengamati timbulnya kekeruhan atau terbentuknya gas di dalam tabung kecil (tabung durham) yang diletakkan pada posisi terbalik, yaitu untuk jasad renik yang membentuk gas. Untuk setiap pengenceran pada umumnya dengan menggunakan 3 atau 5 seri tabung. Lebih banyak tabung yang digunakan menunjukkan ketelitian yang lebih tinggi, tetapi alat gelas (tabung reaksi) yang digunakan juga lebih banyak (Dwidjosepuutro, 2005). Perhitungan bakteri hidup dilakukan dengan cara seri pengenceran. Cara ini secara luas digunakan untuk menghitung bakteri hidup dalam berbagai cairan seperti air, susu, biakan cair dan sebagainya. Serentetan pengenceran dibuat untuk kemudian ditanam dalam medium pembiakan bulyon agar dan setelah inkubasi jumlah koloni dihitung. Setelah dikonversi sesuai dengan pengencerannya, akan diketahui jumlah bakteri per milliliter. Karena pengenceran dikerjakan secara lipat ganda atau secara desimal, maka angka yang diperoleh hanya angka perkiraan, yang biasa disebut Most Probable Number (MPN) (Irianto, 2006). Prinsip untama dari metode MPN ini adalah mengencerkan sampel sampai tingkat tertentu sehingga didapatkan konsentrasi mikroorganisme yang pas/sesuai dan jika ditanam dalam tabung menghasilkan frekuensi pertumbuhan tabung positif kadang-kadang tetapi tidak selalu. Semakin besar jumlah sampel yang dimasukkan (semakin rendah pengenceran yang dilakukan) maka semakin sering tabung positif yang muncul. Semakin kecil jumlah sampel yang dimasukkan (semakin tinggi pengenceran yang dilakukan) maka semakin jarang tabung reaksi positif yang muncul. Jumlah sampel/pengenceran yang baik adalah yang menghasilkan tabung positif kadang-kadang tetapi tidak selalu. Semua tabung positif yang dihasilkan sangat tergantung dari probabilitas sel yang terambil oleh pipet saat memasukkannya kedalam media. Oleh karena itu homogenisasi sangat mempengaruhi metode ini. Frekuensi positif (ya) atau negative (tidak) ini menggambarkan konsentrasi mikroorganisme pada sampel sebelum diencerkan (Dwidjoseputro, 2005). 4

Dalam metode MPN pengenceran sampel harus lebih tinggi daripada pengenceran pada hitungan cawan, sehingga beberapa tabung yang berisi medium cair yang diinokulasikan dengan larutan hasil pengenceran tersebut mengandung 1 jasad renik, beberapa tabung mungkin mengandung lebih dari 1 sel, sedangkan tabung yang lain mengandung sel sama sekali. Dengan demikian setelah inkubasi diharapkan terjadi pertumbuhan pada beberapa tabung, yang dinyatakan sebagai tabung positif sedangkan tabung lainnya negatif (Waluyo, 2004). Metode MPN biasanya digunakan untuk menghitung jumlah mikroba di dalam sampel yang berbentuk cair, meskipun dapat juga digunakan untuk sampel yang berbentuk padat dengan terlebih dahulu membuat suspense 1:10 dari sampel tersebut. Kelompok jasad renik yang dapat dihitung dengan metode MPN juga bervariasi tergantung dari medium yang digunakan untuk pertumbuhan (Dwidjoseputro, 2005).

2.2

Alat dan Bahan pada Metode MPN untuk Menghitung Nitrosomonas 2.2.1 Alat 2.2.2 Cawan agar Tabung reaksi Kapas Autoclave Label

Bahan Sampel tanah Medium (NH4)2SO4 KH2PO4 CaCl2.2H2O MgSO4 Fe-sitrat Phenol red Akuades 0,1 N HCl 0,1 N NaOH 1 ml larutan tanah Nitrosomonas

2.3

Cara -

Kerja

Metode

Most

Probable

Number

(MPN)

untuk

Menghitung Nitrosomonas Diambil 20 gram sampel tanah Disiapkan seri pengencersn 10-1 10-8 Disiapkan medium untuk penetapan nitrosomonas Dicocokkan pH medium menjadi 7,4 dengan menambahkan 0,1 N HCl atau NaOH Ditambahkan akuades sehingga volumenya 1000 ml Dimasukkan larutan medium tersebut sebanyak 9 ml ke dalam tabung reaksi Tabung ditutup dengan kapas Disterilkan dengan autoclave selama 20 menit pada suhu 121 C Medium didinginkan hingga suhu kamar Dimasukkan 1 ml larutan tanah dari seri pengenceran 10-8 10-4 masing-masing sebanyak 5 tabung reaksi dan 5 ulangan Diberi label dan disiapkan control Diinkubasi selama 3-4 minggu Positif Negatif : berwarna kuning : keruh dan kemerahan

Metode MPN memiliki limit kepercayaan 95 persen sehingga pada setiap nilai MPN, terdapat jangkauan nilai MPN terendah dan nilai MPN tertinggi (Krisna, 2005). Jumlah masing-masing cawan diamati setelah inkubasi, cawan yang dipilih untuk penghitungan koloni ialah yang mengandung antara 30 sampai 300 koloni, karena jumlah mikroorganisme dalam sampel tidak diketahui sebelumnya, maka untuk memperoleh sekurang-kurangnya satu cawan yang mengandung koloni dalam jumlah yang memenuhi syarat tersebut maka harus dilakukan sederetan pengenceran dan pencawanan. Jumlah organisme yang terdapat dalam sampel asal ditentukan dengan mengalikan jumlah koloni yang terbentuk dengan faktor pengenceran pada cawan yang bersangkutan.

Apabila zat yang ada pada tabung mengalami perubahan ke warna kuning hal ini menandakan positif mengandung nitrosomonas, apabila bewarna agak keruh dan kemerahan hal ini menandakan negatif/tidak mengandung.

BAB III PENUTUP

3.1

KESIMPULAN Adapun kesimpulan dari paper ini adalah: 1. Metode MPN menggunakan medium cair di dalam tabung reaksi. Perhitungan MPN berdasarkan pada jumlah tabung reaksi yang positif, yakni yang ditumbuhi oleh mikroba setelah inkubasi pada suhu dan waktu tertentu. Metode MPN terdiri dari tiga tahap, yaitu uji pendugaan (presumtive test), uji konfirmasi(confirmed test), dan uji kelengkapan (completed test).

2. Alat dan bahan yang digunakan pada metode MPN untuk menghitung nitrosomonas adalah sebagai berikut: Alat Cawan agar Tabung reaksi Kapas Autoclave Label

Bahan Sampel tanah Medium (NH4)2SO4 KH2PO4 CaCl2.2H2O MgSO4 Fe-sitrat Phenol red Akuades 0,1 N HCl 0,1 N NaOH 1 ml larutan tanah Nitrosomonas

3. Cara kerja metode most probable number (MPN) untuk menghitung nitrosomonas, yaitu: Diambil sebanyak 20 gram sampel tanah, siapkan seri pengencersn 10-1 10-8, siapkan medium untuk penetapan nitrosomonas, cocokkan pH medium menjadi 7,4 dengan menambahkan 0,1 N HCl atau NaOH, kemudian tambahkan dengan akuades sehingga volumenya 1000 ml, masukkan larutan medium tersebut sebanyak 9 ml ke dalam tabung reaksi, tabung ditutup dengan kapas. Selanjutnya disterilkan dengan autoclave selama 20 menit pada suhu 121 C dan dinginkan hingga suhu kamar. Kemudian masukkan 1 ml larutan tanah dari seri pengenceran 10-8 10-4 masing-masing sebanyak 5 tabung reaksi dan 5 ulangan diberi label dan siapkan control. Diinkubasi selama 3-4 minggu. Jumlah masing-masing cawan diamati setelah inkubasi, cawan yang dipilih untuk penghitungan koloni ialah yang mengandung antara 30 sampai 300 koloni, kemudian dilakukan sederetan pengenceran dan pencawanan. Jumlah organisme yang terdapat dalam sampel asal ditentukan dengan mengalikan jumlah koloni yang terbentuk dengan faktor pengenceran pada cawan yang bersangkutan. Apabila zat yang ada pada tabung mengalami perubahan ke warna kuning hal ini menandakan positif mengandung nitrosomonas, apabila bewarna agak keruh dan kemerahan hal ini menandakan negatif/tidak mengandung.

3.2

SARAN Pemilihan metode yang digunakan untuk analisis mikrobiologi, harus

sesuai dengan karakteristik sampel yang akan diamati. Selama proses analisis mikrobiologi harus dilakukan dengan prosedur/cara kerja yang ada di pustaka dan dengan proses yang steril, mulai dari bahan, peralatan, hingga ruangan yang digunakan untuk analisis harus bersih dari segala bakteri (steril), sehingga nantinya didapatkan hasil analisis yang sesuai dengan yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Pratama M., S., et al. 2012. Metode Most Probable Number (MPN) untuk Menghitung Nitrosomonas. Lampung: Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. http://naneuntetylicious.blogspot.com/2012/12/metode-most-probable-numbermpn-untuk_16.html (Diakses pada tanggal 9 Juni 2013) Sartika, R., A., D., et al. 2005. Analisis Mikrobiologi Escherichia Coli Pada Hasil Olahan Hewan Sapi Dalam Proses Produksinya. Jakarta: Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia. journal.ui.ac.id inde .php health article do nload 9 Juni 2013) Hwardini, Cista. 2012. Metode MPN (Most Probable Number). http://id.scribd.com/doc/91972835/MPN-Most-Probable-Number#download (Diakses pada tanggal 9 Juni 2013) (Diakses pada tanggal

You might also like