Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
- Asthma : penyakit paru,dengan proses inflamasi kronis jalan napas, ditandai
dengan sumbatan aliran udara, hyperresponsiveness jalan napas - Proses inflamasi : interaksi berbagai sel, element celluler, cytokines yang mengakibatkan bronchospasm,chest tightness,batuk saat malam atau setelah aktivitas - Inflamasi jalan napas berhubungan dengan hyperreaktivitas jalan napas dan hyperresponsiveness bronchial
Air Trapping :
inspirasi
ekspirasi
(Bronkokonstriksi)
(Sumbatan mukus)
airway secretions
Gambaran jalan napas pada orang normal & penderita asma dilihat melalui bronkoskopi
Normal
Asma
EPIDEMIOLOGI
- AS : 17,3 juta penduduk dengan asthma Prevalensi asthma pada masyarakat umum 5%,meningkat pada dekade terakhir - International : 130 juta orang dengan asthma Prevalensi 8-10X lebih tinggi pada negara berkembang,terutama pada masyarakat dengan pendapatan rendah - Mortalitas/Morbiditas : - meningkat pada 2 dekade terakhir - di AS : meningkat pada semua usia,sex dan angka mortalitas 5000 kematian/thn - sex ; sebelum pubertas angka kejadian 3X lebih tinggi anak laki - usia : anak-anak terjadi sebelum usia 5 thn,lebih dari setengahnya pada usia 3 thn
Step
Symptoms (Wheeze)
> 0 on two or fewer days over the 7d > 0 more than 2 d, but less than 7 d, over the 7 d
Nighttime Symptoms
-Agonist Use > 0 uses on two or fewer of the 7d > 0 uses more than 2 d, but less than 7 d, over the 7d > 0 uses, but 2 uses, on each of the 7 d
Lung Function
Mild, intermittent
Mild, persistent
Moderate, persistent
> 0 on each of
the 7 d
Severe, persistent
GEJALA KLINIS - WHEEZING :- derajat sedang : wheezing hanya pada akhir ekspirasi
- kegawatan meningkat : wheezing sepanjang ekspirasi - derajat berat : wheezing juga selama inspirasi - derajat paling berat : wheezing mungkin tidak ada - wheezing + : - cystis fibrosis,heart failure,vocal cord dysfunction - COUGHING : nonproduktive dan nonparoxysmal - CHEST TIGHTNESS/PAIN IN THE CHEST : mungkin gejala ini ada tanpa atau dengan gejala lain asthma,terutama exercise induced atau nocturnal asthma - NON SPECIFIC SYMPTOM : - INFANTS : bronchitis berulang,bronchiolitis,batuk dengan influenza - children : bronchitis chronis biasanya memiliki asthma
EPISODE SERANGAN - MILD EPISODE : sukar bernapas setelah aktifitas fisik,dapat berbicara dan tidur
berbaring - MODERATE SEVERE : sukar bernapas saat bicara, anak menangis pendek dan sulit makan - SEVERE EPISODE : sukar bernapas saat istirahat,tidak selera makan,duduk tegak, bicara sepatah-sepatah dan gelisah - EPISODE IMMINENT RESPIRATORY ARREST : drowsy dan bingung -
PENATALAKSANAAN ASTHMA
- FARMAKOLOGI - NONFARMAKOLOGI - National Asthma Education and Prevention Program : step down approach : - pengobatan high level therapy untuk mengontrol,kemudian diturunkan - evaluasi 1 -6 bulan - long atau short therm therapy berdasarkan kegawatan asthma - Konsultasi : allergi - Diet
BRONCHODILATOR - 2 AGONIST
- merangsang 2 receptor di bronchus bronchodilatasi - sebagai obat semprot sering digunakan,tetapi pada kasus berat tidak efektif - pemberian iv dengan efek samping : tachycardi,hipokalemi,dysrhytmia,tremor - 2 agonist : short acting dan long acting - 2 agonist parenteral : epinephrine dan salbutamol - dosis epinephrine : - infusion : 2-8 mg/mnt - subcutan : 0,3-0,5 mg tiap 20-30 mnt - via ETT : 5 ml dari 1 ; 10.000 - dosis salbutamol : - inhaler : 4-20 puffs/jam - nabulizer : 5-10 mg tiap 15 mnt - intravena : 4 mg/kg loading dose
2. METHYLXANTHINES : AMINOPHYLLIN
- untuk mencegah gejala dan terspi jangka lama - Aminophyllin : - cukup baik tapi tidak lebih baik dibanding 2 agonist - second line therapy - bronchodilator lemah,index therapeuticnya rendah - efek lain seperti meningkatnya contractility diafragma,mucociliary clearance, efek antiinflamasi - dosis awal 5-6 mg/kg BB,diberikan pelan-pelan 15 mnt,infusion continous 1 mg/kg, maintanance 0,3 mg/kg - interaksi :cimetidine ( H1 blocker),erytromycin,propanolol clearance lambat intoksikasi barbiturat,phenytoin,rifampicin,isoniazid,carbamazepin,loop diuretic mempercepat clearance
ANTICHOLINERGIC
- bukan first line therapy,sebagai tambahan terapi 2 agonist - Ipratropium : ( combivent,atrovent ) - muscarinic antagonist dan efektif untuk bronchidilator dengan mengurangi vagal bronchoconstion yang disebabkan histamin - pemberian : - MDI ( 4-8 puffs tiap 15 mnt ) - WN ( 0,25-0.5 MG - onset of action : 50-60 mnt - Glycopyrolate, Atropin - memberikan efek bronchodilation bila diberikan iv - dosis : SA 20 mg/kg Glycopyrolate : 10 mg/kg
CORTICOSTEROID
Mengurangi dan mengatasi reaksi radang submucosa ( mengurangi oedem,sekret ) Mengurangi hyperresponsiveness jalan napas,menghambat produksi cytokines, Adhesi aktivasi protein,menghambat migrasi sel inflamatory Pemberian secara inhalasi jarang terjadi efek samping sistemik ataupun supresi kelenjar supraadrenal Pemberian corticosteroid dapat mansupresi hypothalamic putuitary adrenal. Tanda kekurangan hormon kelenjar adrenal : hipotensi,diare,vomiting,dehidrasi, oliguri,hiponatremi,hipokalemi,acidosis ( pemberhentian mendadak corticisteroid dosis tinggi dan cukup lama ) Pemberian > 6 hari dalam 6 bulan terakhir dan akan menerima stres operasi sebaiknya diberikan corticosteroid
LEUKOTRIENES MODIFIER
- Memblock pengenalan terhadap allergen sehingga cascade gejala tidak terjadi, sehingga dapat menurunkan frekwensi kambuh - Sediaan ; - Zafirlukast ( accolate ) - Montelukast - zileuton - Efek samping : headache, nausea
KESIMPULAN
- Asthma : penyakit paru,proses inflamasi kronis,sumbatan jalan napas, hyperreaktivitas,hyperresponsiveness - persiapan preoperasi dengan teliti - pengelolaan ansthesi