You are on page 1of 24

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn)

Muhammad Arifin, SH, M.Hum.

LANDASAN PKn (1)


Landasan Ideal
Landasan ideal yang sekaligus menjadi jiwa pengembangan PKn adalah Pancasila. Sebagai sistem filsafat, Pancasila menjiwai semua konsep ajaran kewarganegaraan, yang secara sistematika dibedakan atas tiga hal, yaitu Pancasila sebagai dasar negara, sebagai pandangan hidup bangsa, dan ideologi negara. (Pancasila menjadi core philosophy dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam rangka mewujudkan masyarakat warga yang beradab.)

LANDASAN PKn (2)


Landasan Hukum
UUD 1945 1. Pembukaan alinea II yang memuat cita-cita mengisi kemerdekaan dan alinea IV khusus mengenai tujuan negara. 2. Pasal 27 (3), tentang upaya pembelaan negara (perubahan kedua). 3. Pasal 30 (1), tentang usaha pertahanan dan keamanan negara (perubahan kedua).

LANDASAN PKn (3)


4. Pasal 31 (1), tentang hak mendapat pendidikan (perubahan keempat). 5. Pasal 31 (3), tentang tujuan pengajaran nasional, meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlaq mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (perubahan keempat).

LANDASAN PKn (4)


Ketetapan MPR No. II/MPR/1999 tentang GBHN. Ketetapan MPR No. VI/MPR/2001 tentang Visi Indonesia Masa Depan 2020, yaitu terwujudnya masyarakat Indonesia yang relijius, manusiawi, bersatu, demokratis, adil, sejahtera, maju, mandiri, serta baik dan bersih dalam penyelenggaraan negara. UU No. 20 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan Negara Republik Indonesia, Pasal 18 (a) dan Pasal 19 (2).

LANDASAN PKn (5)


UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional: 1. Pasal 3 yang menentukan fungsi dan tujuan pendidikan nasional. (Fungsi: mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat; Tujuan: menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab).

LANDASAN PKn (6)


2. Pasal 37 ( 2) yang menetapkan PKn menjadi matakuliah wajib di pendidikan tinggi. PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional, Pasal 9 (2) yang menetapkan PKn sebagai matakuliah wajib di pendidikan tinggi. Keputusan Dirjen. Dikti No. 43/DIKTI/Kep/2006 tentang Rambu-rambu Pelaksanaan Kelompok Matakuliah Pengembangan Kepribadian Di Perguruan Tinggi, termasuk PKn.

LANDASAN PKn (7)


Pasal 37 (2) UU Sisdiknas, Pasal 9 (2) Standiknas, dan Keputusan Dirjen Dikti No. 43/DIKTI/Kep/2006 merupakan aturan imperatif yang meneguhkan PKn sebagai matakuliah pengembangan kepribadian yang wajib diberikan dalam kurikulum setiap program studi di pendidikan tinggi.

ISTILAH
Civics; Civic Education; Pendidikan Kewargaan; Pendidikan Kewarganegaraan; ada juga yang mengidentikkan dengan Pendidikan Demokrasi (democracy education), Pendidikan HAM (human right education), dan Pendidikan Warga Negara (citizenship education), serta Talimatul Muwwathonah; Tarbiyatul Wathoniyah.

DEFINISI
sosialisasi, diseminasi, dan aktualisasi konsep, sistem, nilai, budaya, serta praktik demokrasi dan keadaban. ilmu kewarganegaraan yang membicarakan hubungan manusia dengan a) manusia dalam perkumpulanperkumpulan yang terorganisasi; b) individu-individu dengan negara. pendidikan demokrasi yang bertujuan utk mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan bertindak demokratis, melalui aktivitas menanamkan kesadaran pada generasi baru ttg kesadaran bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan masyarakat yang paling menjamin hak-hak warga masyarakat.

VISI MATAKULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN


sumber nilai dan pedoman dalam pengembangan dan penyelenggara-an program studi guna mengantarkan mahasiswa memantapkan kepribadiannya sebagai manusia Indonesia seutuhnya

MISI MATAKULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN


membantu mahasiswa memantapkan kepribadiannya agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai dasar keagamaan dan kebudayaan, rasa kebangsaan dan cinta tanah air sepanjang hayat dalam menguasai, menerapkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang dimilikinya dengan rasa tanggung jawab.

KOMPETENSI DASAR PKn


agar mahasiswa menjadi ilmuwan dan profesional yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, demokratis yang berkeadaban, menjadi warga negara yang memiliki daya saing, berdisiplin, dan berdedikasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan sistem nilai-nilai Pancasila

TUJUAN PKn
a. membentuk kecakapan partisipatif warga negara yang bermutu, dan bertanggung jawab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; b. menjadikan warga negara Indonesia yang cerdas, aktif, kritis, dan demokratis, namun tetap memiliki komitmen menjaga persatuan dan integritas bangsa; c. mengembangkan kultur demokrasi yang berkeadaban, yaitu kebebasan, persamaan, toleransi, dan tanggung jawab

TUJUAN CIVIC EDUCATION


partisipasi yang bermutu dan bertanggung jawab dalam kehidupan politik dan masyarakat, baik di tingkat lokal, negara bagian, dan nasional. (Belajar Civic Education dari Amerika).

URGENSI PKn
1. Meningkatnya gejala dan kecenderungan political illiteracy, tidak melek politik dan tidak mengetahui cara kerja demokrasi dan lembagalembaganya dikalangan warga negara. 2. Meningkatnya political apathism yang ditunjukkan dengan sedikitnya keterlibatan warga negara dalam proses-proses politik. 3. Masih terjadinya pelanggaran terhadap HAM, baik yang dilakukan negara maupun warganya.

URGENSI MENGELIMINASI GEJALA PATOLOGI SOSIAL


1. Hancurnya nilai-nilai demokrasi dalam masyarakat. 2. Memudarnya kehidupan kewargaan dan nilainilai komunitas. 3. Kemerosotan nilai-nilai toleransi dalam masyarakat. 4. Memudarnya nilai-nilai kejujuran, kesopanan, dan rasa tanggung jawab. 5. Melemahnya nilai-nilai dalam keluarga. 6. Praktek KKN dalam penyelenggaraan pemerintahan. 7. Kerusakan sistem dan kehidupan ekonomi. 8. Pelanggaran terhadap nilai-nilai kebangsaan.

TIGA KOMPONEN UTAMA PKn


1. civic knowledge, yaitu kecakapan & kemam- puan penguasaan pengetahuan kewarganegaraan yang terkait dengan inti PKn: demokrasi, HAM, dan masyarakat madani. 2. civic disposition, yaitu kecakapan & kemam- puan sikap kewarganegaraan, seperti tole- ransi, kebersamaan, pengakuan keragaman. 3. civic skill, yaitu kecakapan dan kemampuan mengartikulasikan keterampilan kewarga- negaraan, seperti berpartisipasi dalam proses pembuatan dan kontrol terhadap pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik.

PKn: UNTUK APA


UPAYA UNTUK MEMBANGUN NEGARA DAN KARAKTER BANGSA (NATION AND CHARACTER BUILDING) UNTUK MENCIPTAKAN WARGA NEGARA YANG CERDAS, BAIK DAN BERKEADABAN (SMART, GOOD AND CIVILIZED CITIZENS). KONSEP INI TERGANTUNG DARI PANDANGAN HIDUP DAN SISTEM POLITIK NEGARA BERSANGKUTAN.

MATERI PKn
(Indonesian Center for Civic Education UIN Syahid Jakarta)

Materi Pokok PKn terdiri atas Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani. Bila dielaborasi dapat menjadi beberapa pokok bahasan, yaitu: 1. Pendahuluan; 2. Identitas Nasional; 3. Negara; 4. Kewarga-negaraan; 5. Konstitusi; 6. Demo-krasi; 7. Otonomi Daerah; 8. Good Governance; 9. HAM; dan 10. Ma-syarakat Madani.

MATERI PKn (1)


(SK Dirjen Dikti No. 43/DIKTI/Kep.2006)
a. Filsafat Pancasila - Pancasila sebagai sistem filsafat - Pancasila sbg. Ideologi bgs & neg. Identitas Nasional - Karakteristik identitas nasional - Proses berbangsa dan bernegara Hak & Kewajiban warga negara - Warga negara Indonesia - Hak & kewajiban WNI Negara dan Konstitusi - Sistem konstitusi - Sistem Politik & Ketatanegaraan Indonesia

b.

c.

d.

MATERI PKn (2)


(SK Dirjen Dikti No. 43/DIKTI/Kep.2006)
e. Demokrasi Indonesia - Konsep dan prinsip demokrasi - Demokrasi & pendi. Demokrasi HAM & Rule of Law - Hak asasi manusia - Rule of law Geopolitik Indonesia - Wilayah sbg ruang lingkup - Otonomi daerah Geostrategi Indonesia - Konsep Asta Gatra - Indonesia dan perdamaian dunia

f.

g.

h.

MATERI PKn
(Majlis Diktilitbang PP Muhammadiyah)
1. 2. 3. 4. PKn & Cita-cita Menuju Masya- rakat Madani Tinjauan Umum Tentang Nilai-nilai Demokrasi Pemerintahan yang Bersih dan Demokratis Transformasi Nilai Demokrasi dalam Keluarga dan Masyarakat Membangun Identitas Nasional Tata Dunia Baru dalam Globalisasi Ekonomi Kerakyatan dan Etos Ekonomi sbg Basis Kekuatan Nasional Penegakan Hak Asasi Manusia

5. 6. 7.
8.

BAHAN BACAAN
A.Ubaedullah dan Abdul Rozak, Pendidikan Kewargaan(Civic Education), 2008 Asykuri Ibn Chamim (Ed.), Civic Education, Pendidikan Kewarganegaraan, 2003 Kaelan, M.S., Pendidikan Kewarganegaran Untuk Perguruan Tinggi, 2007 Syahrial Syarbaini (et.al), Membangun Karakter dan Kepribadian melalui Pendidikan Kewarganegaraan, 2006 Winarno, Pendidikan Kewarganegaraan: Panduan Kuliah di Perguruan Tinggi, 2008.

You might also like