You are on page 1of 26

TEORI KEPRIBADIAN Albert Bandura

Ayu Sholihah

Biografi
lahir di Alberta (Kanada) pada tanggal 4 Desember 1925. Bandura mendapat gelar MA dan Ph.D dari University of IOWA dan sampai sekarang menjadi profesor psikologi di Standford University. Bandura belajar pada Robert Sears mengambil Richard Walters, muridnya sebagai asistennya.

KONSEP
Bandura banyak mengkaji dan meneliti belajar OBSERVASIONALseseorang belajar melalui observasi/mengamati SOSIAL pikiran dan tindakan manusia memiliki asal usul yang bersifat sosial. KOGNITIF pikiran manusia akan mempengaruhi motivasi, perasaan dan tindakan manusia.

ESENSI TEORI
Determinis resiprokal tingkah laku manusia dalam bentuk interaksi timbal balik yang terus menerus antara kognitif, behavioral dan lingkungan. Tanpa reinforcement Belajar melalui observasi tanpa ada reinforsement yang terlibat, berarti tingkah laku ditentukan oleh antisipasi konsekuensi

Skema Determinis
B

B = Perilaku (behavior) P = faktor-faktor pribadi internal (kejadian kognitif, afektif dan biologis) Personality E = lingkungan eksternal Environment

Lanjutan
Kognisi dan Regulasi diri manusia sebagai pribadi yang dapat mengatur diri sendiri (self regulation), mempengaruhi tingkah laku dengan cara mengatur lingkungan, menciptakan dukungan kognitif, mengadakan konsekuensi bagi tingkah lakunya sendiri.

STRUKTUR KEPRIBADIAN
Sistem Self (Self System)
Saling determinis menempatkan semua hal saling berinteraksi di mana pusat atau pemula-nya adalah sistem self yang bukan unsur psikis yang mengontrol tingkah laku, tetapi mengacu ke struktur kognitif yang memberi pedoman dan seperangkat fungs fungsi persepsi, evaluasi, dan pengaturan tingkah laku. Pengaruh self tidak otomatis atau mengatur tingkah laku secara otonom, tetapi self menjadi bagian dari interaksi resiprokal.

Lanjutan
Regulasi Diri
Faktor Eksternal sebagai evaluasi dan penguatan
Faktor internal

Self Observation Dimensi Performansi Kualita Keseringan Kuantita Orisinalitas Kebenaran bukti Dampak Penyimpangan Etika

Judgmental Process Sel Responses Standar Pribadi Reaksi evaluasi diri Sumber model Positif Sumber penguat Negatif Pedoman performasi Dampak terhadap self Norma standar Dihadiahi Perbandingan sosial Dihukum Perbandingan Tanpa respon self personal Perbandingan kolektif Menghargai Aktivitas Sangat dihormati Netral Direndahkan Atribusi Performansi Lokus pribadi Lokus eksternal

Efikasi Diri (Self Effication) adalah penilaian diri, apakah dapat melakukan tindakan yang baik atau buruk, tepat atau salah, bisa atau tidak bisa mengerjakan sesuai dengan yang dipersyaratkan, melalui salah satu atau kombinasi empat sumber, yakni pengalaman menguasai sesuatu prestasi (performance accomplishment), pengalaman vikarius (vicarious experience), persuasi social (social persuation) dan pembangkitan emosi (Emotinal/Physiological states).

Efikasi Diri sebagai Prediktor Tingkah laku


Efikasi Tinggi Rendah Lingkungan Responsif Tidak responsif Prediksi hasil tingkah laku Sukses, melaksanakan tugas yang sesuai dengan kemampuannya Depresi, melihat orang lain sukses pada tugas yang dianggapnya sulit Berusaha keras mengubah lingkungan menjadi responsif, melakukan protes, aktivitas social, bahkan memaksakan perubahan. Orang menjadi apatis, pasrah, merasa tidak mampu

Tinggi

Tidak responsif

Rendah

Responsif

Efikasi Kolektif (Collective Efficacy)


Keyakinan masyarakat bahwa usaha mereka secara bersama-sama dapat menghasilkan perubahan social tertentu,

DINAMIKA KEPRIBADIAN
harapan mendapat reinforsemen pada masa yang akan datang memotivasi seseorang untuk bertingkah laku tertentu motivasi adalah konstruk kognitif yang menggambarkan hasil pada masa yang akan datang (yang dapat menimbulkan motivasi tingkah laku saat ini), dan harapan keberhasilan didasarkan pada pengalaman menetapkan dan mencapai tujuantujuan penguatan menjadi penyebab belajar

Penguatan Vikarius (vicarious reinforcement): mengamati orang lain yang mendapat penguatan, membuat orang ikut puas dan berusaha belajar gigih agar menjadi seperti orang itu. Penguatan yang ditunda (expectation reinforcement): orang terus menerus berbuat tanpa mendapat penguatan, karena yakin akan mendapat penguatan yang sangat memuaskan pada masa yang akan datang. Tanpa penguatan (beyond reinforcement)

PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Belajar Melalui Observasi orang dapat mempelajari respon baru dengan melihat respon orang lain, bahkan belajar tetap terjadi tanpa ikut melakukan hal yang dipelajari itu, dan model yang diamatinya juga tidak mendapat reinforsemen dari tingkah lakunya. Peniruan (Modelling) tetapi modeling melibatkan penambahan dan atau pengurangan tingkah laku yang teramati, menggeneralisir berbagai pengamatan sekaligus, melibatkan proses kognitif.

Lanjutan
Pembelajaran Langsung model pembelajaran yang dirancang untuk mengajarkan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang diajarkan setahap demi setahap. Modeling Tingkahlaku Baru Stimuli berbentuk tingkah laku model ditransformasi menjadi gambaran mental, dan yang lebih penting lagi ditransformasi menjadi symbol verbal yang dapat diingat kembali suatu saat nanti.

Lanjutan
Modeling Mengubah Tingkahlaku Lama Modeling Simbolik Modeling Kondisioning Muncul respon emosional yang sama di dalam diri pengamat, dan respon itu ditujukan ke obyek yang ada didekatnya (kondisioning klasik) saat dia mengamati model itu, atau yang dianggap mempunyai hubungan dengan obyek yang menjadi sasaran emosional model yang diamati.

Motivasi Belajar dan Teori Perilaku


Penghargaan (Reward) dan Penguatan (Reinforcement) Penentuan Nilai dari Suatu Insentif nilai motivasi belajar dari suatu insentif tidak dapat diasumsikan, karena nilai itu dapat bergantung pada banyak faktor

Proses Pembelajaran Pemerhatian/Pemodelan

Proses 1

Proses 2

Proses 3

Proses 4

Perhatian

Retensi/ Representasi

Reproduksi

Peneguhan/
Motivasi

Dampak Belajar
Pemberi informasi: disimpan untuk dipakai membimbing tingkah laku pada masa yang akan datang. Memotivasi tingkah laku yang akan datang: pemahaman mengenai apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang itu diperoleh dari pemahaman mengenai konsekuensi suatu tingkah laku. Penguat tingkah laku: Keberhasilan akan menjadi penguat sehingga tingkah laku menjadi diulangi

PSIKOPATOLOGI
Reaksi Depresi Fobia Agresi
diperoleh melalui pengamatan, pengalaman langsung dengan renforsemen positif dan negatif, latihan atau perintah, dan keyakinan yang ganjil

PSIKOTERAPI
Bandura mengusulkan tiga macam pendekatan tritmen, yakni; latihan penguasaan (desensitisasi modeling), modeling terbuka, dan modeling simbolik.

METODOLOGI
Bandura banyak meneliti masalah dunia nyata dalam laboratorium, seperti masalah agresi, fobia, penyembuhan dari serangan jantung, perolehan kemampuan matematik pada anak.

Pandangan Kelompok
Teori ini dikembangkan untuk menjelaskan bagaimana seseorang mengalami pembelajaran dalam lingkungan sekitarnya. Bandura menghipotesiskan bahwa tingkah laku lingkungan dan kejadian kejadian internal pada pembelajaran yang mempengaruhi persepsi dan aksi adalah merupakan hubungan yang saling berpengaruh. Belajar merupakan interaksi segitiga yang saling berpengaruh dan mengikat antara lingkungan, faktor-faktor personal dan tingkah laku yang meliputi proses-proses kognitif belajar. komponen-komponen belajar terdiri dari tingkah laku, konsekuensi-konsekuensi terhadap model dan proses-proses kognitif pembelajar. dalam proses pembelajaran, pembelajar sebaiknya diberi kesempatan yang cukup untuk latihan secara mental sebelum latihan fisik, dan reinforcement dan hindari punishment yang tidak perlu.

Kelemahan Teori Albert Bandura


Teori pembelajaran Sosial Bandura sangat sesuai jika diklasifikasikan dalam teori behavioristik. Ini karena, teknik pemodelan Albert Bandura adalah mengenai peniruan tingkah laku dan adakalanya cara peniruan tersebut memerlukan pengulangan dalam mendalami sesuatu yang ditiru. Selain itu juga, jika manusia belajar atau membentuk tingkah lakunya dengan hanya melalui peniruan (modeling ), sudah pasti terdapat sebagian individu yang menggunakan teknik peniruan ini juga akan meniru tingkah laku yang negative , termasuk perlakuan yang tidak diterima dalam masyarakat.

Kelebihan Teori Albert Bandura


Teori Albert Bandura lebih lengkap dibandingkan teori belajar sebelumnya , karena itu menekankan bahwa lingkungan dan perilaku seseorang dihubungkan melalui system kognitif orang tersebut. Bandura memandang tingkah laku manusia bukan hanya stimulus dan respon melainkan juga akibat reaksi yang timbul akibat interaksi antara lingkungan dengan kognitif manusia itu sendiri. Pendekatan teori belajar social lebih ditekankan pada perlunya conditioning ( pembiasan merespon ) dan imitation ( peniruan ) Selain itu pendekatan belajar social menekankan pentingnya penelitian dalam mempelajari perkembangan anak anak.

You might also like