You are on page 1of 9

PROGRAM KENDALI MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN

A. Pendahuluan Pembangunan kesehatan dibidang perumah sakitan untuk meningkatkan mutu, cakupan dan efisiensi pelaksanaan pemantapan manajemen rumah sakit. Sejalan dengan perubahan social budaya masyarakat akan pelayanan kesehatan yang baik, mengharuskan rumah sakit untuk mengembangkan secara terus menerus. Apabila rumah sakit tidak mempersiapkan diri secara lebih dalam upaya peningkatan mutu pelayanan, maka rumah sakit akan dijauhi oleh masyarakat yang membutuhkannya. Untuk itu setiap rumah sakit harus meningkatkan penampilannya masing masing secara terencana sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat agar dapat terus berkembang. Salah satu usaha peningkatan mutu pelayanan rumah sakit disemua unit pelayanan terutama pelayanan keperawatan. Peningkatan mutu pelayanan keperawatan dapat dilaksanakan dengan berbagai cara/bentuk salah satu diantaranya melayani Gugus Kendali Mutu Pelayanan Keperawatan. Secara umum Gugus Kendali Mutu Pelayanan Keperawatan bertujuan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan secara khusus Gugus Kendali Mutu Pelayanan Keperawatan mengilhami kerja sama yang efektif, meningkatkan motivasi kerja, menciptakan kemampuan memecahkan masalah dan memperbaiki komunikasi dalam organisasi.

B. Pengertian program kendali mutu Definisi program kendali mutu menurut Royal Australian Nursing Federation, 1985 adalah sebagai berikut : Suatu perencanaan yang sistematis dengan menggunakan instrument evaluasi khusus, yang dibuat untuk mengukur dan mengkaji struktur, proses dan atau hasil suatu praktek pelayanan disesuaikan dengan standar, dan kadaan instuitisi utnuk mencapai dan mempertahankan kualitas. Ahli lain menggunakan definisi Total Quality Control (TQC). TQC in an affective system for integrating the quality development, quality, maintenance and quality improvement efforts of the varios groups in an organization, so as to enable production and service at the most economical levels which allow for full customer satisfaction. (Pengendalian kualitas terpadu adalah system yang efektif dalam

mengintegrasikan usaha pengembangan, pemeliharaan dan perbaikan kualitas, dari berbagai kelompok dalam organisasi sehingga meningkatkan produksi dan pelayanan ketingkat yang paling ekonomis serta kepuasan konsumen). Dasar Pengertian TQC (PKT) : 1. TQC = (sub) system managemen dan kegiatan yang melibatkan semua tingkat karyawan melalui penerapan konsep quality control dan metoda statistic untuk memadukan usaha pengembangan. Dan kelanggengan kualitas usaha pada tingkat yang paling ekonomis demi kepuasan palanggan/pasien, pertumbuhan dan kelanggengan lembaga serta kepuasan karyawan sendiri. 2. Dasar TQC/PKT berpijak pada mentalitas, kecakapan dan managemen partisifatif utnuk mengutamakan kualitas kerja menuju pada suatu standarisasi mutu yang tinggi dan kepuasan masyarakat. 3. Upaya Menjaga Mutu (quality assurance) Quality Assurance adalah semua kegiatan dan program yang bertujuan meningkatkan mutu asuhan di rumah sakit.

4. Pengertian Pengendalian Segala usaha menajamin atau memastikan tercapainya kualitas, yaitu dengan siklus Deming (yang di terapkan di Jepang) yang meliputi Plan-DoCheck-Action serta meliputi sasaran 5M pada seluruh kegiatan dalam lingkungan organisasi. 5. Pengertian Kualitas (Mutu) mencakup : Kesesuaian terhadap persyaratan yang memuaskan pelanggan yang meliputi: a. Kualitas produk/jasa,orang dan aktivitas b. Kualitas biaya c. Kualitas pengiriman d. Kualitas keselamantan e. Kualitas moral 6. Pengertian Terpadu Terpadu berarti melibatkan seluruh tingkat dan fungsi organisasi (karyawan) dalam segala usaha pengembangan, pelestarian. Peningkatan kualitas pelayanan dilakukan secara terkoordiner dan terpadu. 7. Gugus Kendali Mutu a. GKM adalah wadah menerapkan pengendalian kualitas bagi kelompok (5-10) orang dari lingkup kerja yang dengan suka rela dan sadar melakukan kegiatan pengendalian dan perbaikan mutu secara berkesinambungan. b. Anggota kelompok dibantu seorang fasilitator yang terlatih. Para fasilitator disukung dan dikoordinasikan oleh coordinator GKM dan Steering Commite. c. Kelompok bertemu secara teratur (1 kali seminggu 1-2 jam tipa pertemuan pada waktu jam kerja atau diluar jam kerja).

d. Tugas utama kelompok adalah melaksanakan PLAN, DO, CHECK, dan ACTION dari suatu masalah yang berhubungan dengan pekerjaan ditempat mereka. Kadang suatu kelompok dapat memecahkan masalah khusus oleh manajemen. e. Jika diperlukan persetujuan manajemen untuk pemecahan masalah kelompok dapat meminta rekomendasi kepada manajemen untuk bertatap muka dengan melakukan Presentasi Manajemen. f. Kelompok bertanggung jawab mengevaluasi dampak pemecahan masalah yang telah dilaksanakan serta melaporkan hasilnya pada manajemen dan steering commite. C. Tujuan Program Kendali Mutu 1. Meningkatkan mutu pelayanan kepada pelanggan. 2. Menjalin kerja sama yang efektif. 3. Meningkatkan motivasi kerja. 4. Memecahkan masalah dilingkungan. D. Falsafah dan Strategi Usaha Program kendali mutu harus berdasarkan falsafah dan strategi usaha bersama untuk memberikan pelayanan yang berkualitas tinggi oleh tim yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu. Falsafah dan strategi usaha yang cukup berkembang saat ini adalah falsafah dari Amerika dan Jepang misalnya falsafah dan strategi usaha Kaizen. Pengertian Kai Zen Kaizen Kaizen = Perubahan = Baik (untuk lebih baik) = perbaikan yang terus menerus (berkesinambungan) = Managemen yang berkiblat pada proses perbaikan yang berkesinambungan

Kaizen adalah falsafah usaha atau upaya perbaikan yang berasal dari Jepang yang mengutamakan perubahan manusia (semua karyawan). Dalam kehidupan sehari-hari (termasuk juga dalam berorganisasi) kita sering menjumpai masalah. Masalah adalah penyimpangan/kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Masalah merupakan awal dari perubahan yang memacu untuk dicari pemecahannya sehingga terjadi perbaiakan. Dengan demikian tercapai kemajuan. Kita harus menganggap masalah sebagai Peluang Kemajuan karena itu sikap terhadap masalah adalah : 1. Peka 2. Menyambut baik 3. Menanggapi 4. Mendelegasikan 5. Menunjang (analisa Pareto) 20% - masalah besar pimpinan 80% - masalah kecil dipecahkan oleh semua karyawan E. Prinsip Program Kendali Mutu Keperawatan Mengutamakan kualitas/mutu pelayanan Setiap karyawan mengarahka perhatian kepada pelanggan/pasien Dilakukan bersama oleh seluruh tim pelayanan Koordinasi dilakukan dengan baik Ekonomis, tidak terlalu banyak biaya Focus terhadap factor kinerja yang kritikal misalnya asuhan yang diberikan Menganut system priioritas Melakukan pekerjaan sejak awal secara benar Pengendalian dengan data, menganalisa data oleh pembuat keputusan

Menggerakkan terus menerus siklus PDCA Melakukan pengendalian kualitas dalam proses kerja Menerapkan proses keperawatan dan dokumentasi secara lengkap Sasarn pengendalian kerja jelas/dapat diukur Standarisasi proses dan hasil kerja tertulis jelas Dalam menanggapi persoalan, kurangi akibat dan tanggulangi penyebabnya Jangan menyalahkan orang lain Hargailah karyawan secara manusiawi

F. Manfaat Program Kendali Mutu Keperawatan 1. Peningkatan komitmen terhadap lembaga 2. Peningkatan semangat kerja 3. Peningkatan produktivitas dan kualitas pelayanan keperawatan 4. Peningkatan kualitas manajemen 5. Peningkatan komunikasi di Unit/Pelayanan 6. Penghematan biaya 7. Pengembangan karyawan (SDM) 8. Sikap saling menghargai antara lapisan manajemen dan sesame karyawan 9. Pengembangan pemimpin pemimpin dan kader untuk masa depan Macam-macam cara antara lain : Pemantauan laporan kejadian keperawatan, pasien jatuh, salah obat, tingginya angka infeksi nosocomial di ruang perawatan dan lain sebagainya. kegiatan peningkatan mutu pelayanan keperawatan.

Peningkatan mutu pelayanan keperawatan dapat dilakukan melalui beberapa

Gugus Kendali Mutu Keperawatan G. Program Menjaga Mutu Keperawatan (Qa Program) Program menjaga mutu (Quality Assurance Program) adalah program rumah sakit yang mencerminkan upaya para pemeberi pelayanan kesehatan (PPK) memecahkan masalah dalam asuhan kesehatan dengan tujuan meningkatkan mutu asuhan itu. Joint Commission on Accreditation of Healthcare Organization, badan yang menyelenggarakan akreditasi rumah sakit di Amerika, mendefinisikan program QA sebagai : program berlanjut yang disusun untuk secara obyektif dan sistematik dan memantau dan menilai mutu dan kewajaran (appropriateness) asuhan terhadap pasien, menggunakan peluang untuk meningkatkan asuhan itu, dan memecahkan masalah yang terungkapkan. Dengan prinsip pendekatan pemecahan masalah, program menjaga mutu (QA) pada dasarnya terdiri atas kegitan berikut : a. Memantau (menemukan dan identifikasi masalah) b. Evaluasi (menilai, menentukan penyebab masalah) c. Koreksi (memecahkan/mengatasi masalah-masalah yang terjadi dalam asuhan kesehatan di rumah sakit) H. Kegiatan Kegiatan Dalam Menjaga Mutu adalah : 1. Menentukan Obyektif (apa yang mau dicapai dengan QA) 2. Menentukan Standar Profesi 3. Mengadakan Investasi (manusia, alat dan system) untuk meningkatkan mutu, seperti beberapa contoh dibawah ini : Pembinaan Manajemen Pembinaan Tenaga Staf dan Profesi Pembinaan Sistem

Investasi akat dan teknologi Pemeliharaan preventif terhadap alat-alat Penilaian jasa dan pelayanan Penilaian penampilan (performance appraisal) misalnya terhadap kebakaran Latihan latihan pengamanan Pendidikan medic berlanjut 4. Memantau Kegiatan Pengawasan (Quality Control) Supervisi 5. Menilai Penampilan Review (analisa) Evaluasi Penilaian oleh pihak luar I. Delapan Langkah Proses Pemecahan Masalah PDCA Proses pemecahan masalah yang digunakan oleh program kendali mutu dimulai dengan meneliti (PLAN) melaksanakan penelitian masalah (DO), memeriksa hasil pelaksanaan pemecahan masalah (CHECK), dan akhirnya menetapkan atandarisasi serte menentukan masalah berikutnya (ACTION). Proses Pemecahan Masalah Terdiri dari Empat Tahap Utama : 1. Merencanakan masalah (Plan) 2. Melaksanakan rencana penanggulangan masalah (DO) 3. Memeriksa hasil (Check) 4. Tindakan (action)

Tahap I Merencanakan (Plan) : Langkah 1 : Menentukan tema dan judul Langkah 2 : Mencari penyebab masalah Langkah 3 : Penetapan urutan penyebab Langkah 4 : Perumusan rencana penanggulangan Tahap II Melaksanakan (DO) : Langkah 5 : Melaksanakan rencana penanggulangan masalah Tahap III Memeriksa Hasil (Check) : Langkah 6 : Memeriksa Hasil Tahap IV Tindakan (Action) : Langkah 7 : Standarisasi Langkah 8 : Menetapkan rencana berikutnya J. Delapana Alat Piranti Dasar Tujuh piranti sebagai alat bantu dalam pelaksanaan PKT utnuk meneliti, menganalisa dan memecahkan persoalan yaitu : 1. Lembar pengumpulan data (Check Sheet) 2. Penggolongan data (stratifikasi) 3. Diagram Pareto 4. Diagram sebab akibat 5. Histogram 6. Peta pengendalian (control chart) 7. Diagram pencar (scatter diagram) 8. Sumabang Saran Kreatif (Brainstorming)

You might also like