You are on page 1of 10

I.

PENDAHULUAN

Dalam era global saat ini, dunia industri berkembang pesat. Hal ini menyebabkan banyak tuntutan yang harus dipenuhi oleh idustri-industri tersebut agar dapat memenuh keinginan pasar sehingga mampu berada dalam standar yang diinginkan oleh masyarakat. Untuk memenuhi standar-standar tersebut perusahaan harus mampu melihat peluang yang ada, dengan menciptakan produk yang dihasilkan melalui teknologi tinggi namun tidak melupakan aspe-aspek yang mempengaruhi lingkungan pra maupun pasca produk diproduksi PT. Unilever Indonesia Tbk merupakan salah satu perusahaan yang berkembang pesat dan mampu bertahan dari waktu ke waktu dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan. Hal ini disebabkan karena perusahaan ini mampu menerapkan sistem dan mampu memenuhi standar yang ada dan menghasilkan produk dengan toknologi yang canggih namun tetap peduli terhadap lingkungan. ISO 14001 merupakan alat yang digunakan oleh perusahaan ini dalam mencapai sandar perusahaan yang peduli terhadap lingkungan. Unilever Indonesia didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 dengan nama Zeepfabrieken N.V. Lever. Lalu pada tahun 1980 tepatnya pada tanggal 22 Juli, nama perusahaan diubah menjadi PT. Unilever Indonesia dengan akta no.171 yang dibuat oleh seorang notaris yang bernama Ny. Kartini Mulyadi. Sejak perusahaan ini berdiri hingga tahun 1980, manajemen Unilever di Indonesia telah ditangani oleh empat perusahaan yang berbeda, yaitu Lever s Zeepfabrieken, Van den Berghs Fabrieken, Colibri, dan Archa Oil Mill. Akan tetapi aset seluruh perusahaan tersebut dipindahkan ke perusahaan Lever s Zeepfabrieken dan ketiga perusahaan yang lain dilikuidasi. Kemudian pada tahun tersebut kantor pusat yang berada di London mengumumkan bahwa mulai tanggal 1 September 1980, keempat perusahaan tersebut direorganisasikan menjadi satu perusahaan dengan nama PT. Unilever Indonesia.

II. ISI

PT. Unilever Indonesia Tbk juga didukung oleh sistem distribusi yang kuat yang dinamakan dengan Supply Chain Department yang terdiri dari divisi buying, factory, planning, material, management, distribution operation, central warehouse, brand accountant,

information technology user, distribution controlles, logistic operation, dan sales forecasting / distribution palnning. Sistem ini didukung juga dengan Team Supply Chain Project. Cara pendistribusiannya dilakukan dengan cara: dari setiap pabrik Unilever masuk ke warehouse kemudian disebarkan ke 16 depot yang dimiliki Unilever Indonesia yang tersebar di Jawa.

Bentuk badan usaha PT. Unilever Indonesia adalah perseroan multi atau transnasional (Multinational /Transnational Corporation), dimana operasinya telah melampaui batas-batas dari negara, dan telah disesuaikan atau diadaptasi sesuai dengan negara tempat ia beroperasi. PT Unilever Indonesia Tbk dipimpin oleh seorang chairman dan memiliki sepuluh direktur (directors) sebagai berikut : 1. Chief Financial Officer 2. Home Care Director 3. Personal Care Director 4. Ice cream Director 5. Foods Director 6. Supply Chain Director 7. Development Director 8. Customer Care Director. 9. Human Resources Director 10. Corporate Relations Director

Bentuk organisasi PT Unilever Indonesia adalah organisasi garis/ lini, dimana terdapat departemen-departemen yang secara langsung berhubungan dengan produksi dan penjualan dari setiap produk. Secara umum bagan organisasi PT Unilever Indonesia Tbk dapat digambarkan pada Lampiran 2.
Hingga saat ini, PT. Unilever Indonesia, Tbk. telah memproduksi dan memasarkan kurang lebih sebanyak 43 jenis produk. Dalam memasarkan produk-produknya, perusahaan membagi dalam 3 divisi, dimana setiap divisi bertanggung jawab untuk memasarkannya.

1. Divisi Produk Makanan (Food Products)

Dimulai sejak tahun 1937, perusahaan ini mulai memproduksi margarine dengan merek Blue Band dan memutuskan untuk menjadikannya sebagai produk margarine nomor satu. Sejak itulah merek tersebut merupakan awal dari usaha perusahaan ini memproduksi makanan.

2. Divisi Produk Perawatan Pribadi (Persona Care Products)

Usaha divisi personal dimulai dengan pengakuisisian pabrik Colibri di Surabaya, saat itu perusahaan hanya memproduksi pasta gigi merek Pepsodent dan tidak berminat untuk memperluas usahanya dengan memproduksi produk - produk toiletries. Selain karena perusahaan tidak memiliki pengalaman yang cukup untuk usaha itu, hal ini juga karena kualitas material baku dan konsumen saat itu lebih tertarik pada produk- produk import dari Inggris. Sejak tahun 1977, kemampuan daya beli masyarakat Indonesia meningkat dan perusahaan melihat bahwa produk yang dianggap saat itu masih terjangkau oleh kemampuan masyarakat, mulai saat itu perusahaan meluncurkan produkproduk Perawatan Pribadi seperti minyak rambut, deodorant, shampoo, lotion, skin care, bedak, dan pasta gigi.

3. Divisi Produk Perawatan Rumah Tangga (Household Products)

Hingga saat ini detergent merupakan produk terbesar perusahaan dan telah membuktikan volume penjualan yang meyakinkan. Pada tahun 1970-an, divisi detergent berhasil

melipatgandakan penjualannya dan sampai saat ini sabun pencuci pertama di Indonesia yang menggunakan material NSP (Non Soap Detergent) yang berhasil menjadi nomor satu dipasaran adalah Rinso. Divisi ini juga menghasilkan produk produk Dishwasher, Fabric softeners,

Household cleaner, Mosquito coil, Fabric wash.


Adapun jenis dan kategori produk produk yang dihasilkan divisi-divisi tersebut:

Jenis - Jenis Produk Unilever

Jenis - Jenis Produk Unilever


Produk-produk Perawatan Pribadi (Personal Care Products) Skin care Deodorant Toothpaste Hair care Tissues Baby diapers Feminine care Personal wash. (Dove, Citra, Vaseline, Ponds, Binolia) ; (Rexona, Axe) ; (Close-up, Pepsodent, Signal 2) ; (Sunsilk, Lifebuoy, Clear, Brisk) ; (Kleenex, Trentis, Scott) ; (Huggies) ; (Kotex) ; (Lux, Lifebuoy)

Produk-produk Perawatan Rumah Tangga (Household products) Dishwash Fabric softeners Fabric wash Mosquito coil Household cleaner (Sunlight) ; (Molto) ; (Omo, Rinso, Surf, Superbusa) ; (Domestos nomos) ; (Super pell, Vixal, Domestos Wipol). Produk-produk Makanan (Foods Products) Beverages Food Jam Snack Seasoning Margarine Ice cream (Lipton, Sariwangi) (Tara Nasiku) (Skippy, Knorr mayonaise ) (Taro) ; (Royco, Bango) ; (Blue - band) ; (Walls products)

PT. Unilever Indonesia, Tbk yang berkantor pusat di Graha Unilever, Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 15, Jakarta Selatan, memiliki fasilitas fasilitas produksi (pabrik-pabrik) salah satunya terletak di Rungkut, Surabaya yang memproduksi material perawatan dan kosmetik. Serta di Cikarang, Bekasi. Antara lain: Ice cream, Deterjen cair, Deterjen bubuk, dan Produk Makanan.
Seluruh produk Unilever diproduksi dengan menggunakan peralatan modern berteknologi tinggi. Sebagai perwujudan dari komitmen perusahaan untuk menjamin standard mutu produk

bertaraf internasional, pabrik-pabrik Unilever telah mendapatkan sertifikat ISO 14001, ISO 9001, dan Safety and Occupational Health. Selain itu, Unilever Indonesia juga memperoleh penghargaan Special Award in Total Productive Maintenance. Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali.

Kemudian dari depot-depot tersebut, produk disalurkan ke distributor yang jumlahnya kurang lebih 250 distributor yang tersebar di seluruh Indonesia. Jumlah distributor yang banyak inilah yang menjadi kunci keberhasilan Unilever selama ini. Lalu dari distributor produk dijual ke toko baik grosir (wholesaler) maupun pengecer (retail). Produk-produk yang dikeluarkan oleh PT. Unilever Indonesia Tbk juga sudah dikenal oleh seluruh masyarakat Indonesia dan bereputasi baik dengan berbagai penghargaan yang diraih. Hal ini dikarenakan seluruh produk-produk tersebut diproduksi dengan menggunakan peralatan modern berteknologi tinggi sebagai perwujudan dari komitmen perusahaan yang menjamin standar mutu produk bertaraf internasional. Karena hal ini jugalah maka pabrik-pabrik Unilever telah mendapatkan sertifikat ISO14001, ISO 9001, dan Safety and Occupational Health serta Special Award in Total Productive Maintenance. Hingga kini PT. Unilever Indonesia Tbk telah berkembang menjadi sebuah produsen consumer products dengan peranan yang penting di Indonesia. PT. Unilever Indonesia Tbk merupakan pemilik merek terkenal yang tersebar di seluruh dunia sebagaimana merek ini juga diketahui secara lokal dan regional. PT. Unilever Indonesia Tbk mempunyai komitmen yang kuat untuk berkembang di Indonesia dan telah memilih Indonesia sebagai pusat regional untuk berbagai macam produk yang diekspor ke sejumlah negara regional. Sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan bangsa, PT. Unilever Indonesia Tbk juga menyediakan lebih banyak kesempatan kerja. Sekarang, PT. Unilever Indonesia Tbk mempekerjakan lebih dari 3.000 orang di Indonesia, dan 20.000 orang juga dipekerjakan oleh perusahaan kecil dan menengah yang bisnisnya berhubungan

langsung dengan PT. Unilever Indonesia Tbk. Kini setelah 75 tahun berdiri, PT. Unilever Indonesia Tbk dapat dikatakan telah berkembang menjadi produsen barang konsumen terbesar di Indonesia serta menjadi bagian yang tak terpisakan dari masyarakat dan ekonomi Indonesia. Bahkan Unilever Indonesia mampu mengalahkan pesaingnya yang lain yang merupakan sesama perusahaan multinasional, yaitu P&G. Menurut Hermawan Kartajaya (2002), di banyak negara Unilever hampir selalu terlibat persaingan sengit dengan P&G termasuk di Indonesia. Namun ternyata tampaknya Unilever Indonesia lebih unggul ketimbang P&G karena keberadaan Unilever jauh lebih lama (1933) dibandingkan dengan P&G yang baru muncul di Indonesia pada tahun 1975. Selain itu Unilever Indonesia dapat terus mempertahankan keadaannya baik dalam kondisi ekonomi sosial yang baik maupun buruk. Termasuk pada periode kedua seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa Unilever Indonesia pada akhirnya dapat tetap bertahan sekalipun menghadapi ancaman nasionalisasi semasa pemerintahan Bung Karno. Dapat dilihat di sini bahwa Unilever tidak hanya mempunyai kemampuan tinggi untuk memahami pasar Indonesia tetapi juga memiliki jaringan pemasaran yang sangat luas dan dalam hingga mampu mempertahankan eksistensinya hingga menginjak usia 75 tahun.

III. PENUTUP Dari sistem perusahaan yang diterapkan oleh PT. Unilever Tbk, dapat dilihat komitmen perusahaan ini serta konsistensinya dalam menjalankan ISO 14001. Dengan demikian, perusahaan ini mampu berdiri, bertahan dan berkembang hingga mencapai usia 75 tahun. Hal ini dapat membuktikan bahwa dengan komitmen yang kuat dalam menjalakankan dan menerapkan sistem untuk mencapai visi misi perusahaan diperlukan dukungan seluruh lapisan perusahaan, sistem yang kuat dan jelas, sehingga berdampak baik bagi lingkungan baik di dalam maupun di luar perusahaan. ISO 14001 berfungsi sebagai sarana yang tepat dalam mewujudkan visi misi PT. Unilever Tbk ditunjau dari sistem yang diciptakan di dalam perusahaan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=penerapan%20iso%2014001%20di%20pt% 20unilever&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCgQFjAA&url=http%3A%2F%2Fxa.yimg.c om%2Fkq%2Fgroups%2F22999204%2F1415670029%2Fname%2FSIMuta%2Cmellisa%2Cintan%2Cochil.pptm&ei=72ABUev6LYSrrAfz6oDQCg&usg=AFQjCNF00 SICczBE5Eh6oRbaUkE3aC70lw&bvm=bv.41524429,d.bmk

TUGAS TEKNIK PENYEHATAN LINGKUNGAN INDUSTRI Penerapan ISO 14001 Pada Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk.

NAMA KELOMPOK: RAYMOND N C X TAEKO AGUS NADIARTA EKA KADALORA ADI KURNIAWAN SIMA KRISNA 0511205008 1111205008 1111205048 1111205042 1111205023

You might also like