You are on page 1of 9

TEORI ORGANISASI UMUM 2

PERANAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

Disusun oleh : Nama : EKA PUTRI TISNA Y Kelas : 2KA31 NPM : 12111352

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA 2013

PERANAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI


Kategori Komunikasi Organisasi berasal dari kata Organizare yang berarti membentuk sebagai atau menjadi keseluruhan dari bagian yang saling bergantung atau terkoordinasi. Menurut Evert M Rogers dan Rekha Agarwala Rogers dalam bukunya Communications in Organization a stable system of individuals who work together to achieve, through a hierarchy of ranks and division of labour common goals (suatau sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama melalui suatu jenjang kepangkatan dan pembagian tugas. Komunikasi berasal dari bahasa latin communication, yang artinya sama. Maksudnya adalah komunikasi dapat terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh komunikan. Salah satu tujuan komunikasi adalah mengubah sikap dan perilaku seseorang ataupun sekelompok orang sebagaimana yang dikehendaki komunikator,agar isi pesan yang disampaikan dapat dimengerti, diyakini serta pada tahap selanjutnya. Bila sasaran komunikasi dapat diterapkan dalam suatu organisasi baik organisasi pemerintah, organisasi kemasyarakatan, maupun organisasi perusahaan, maka sasaran yang dituju pun akan beraneka ragam, tapi tujuan utamanya tentulah untuk mempersatukan individuindividu yang tergabung dalam organisasi tersebut.

Berdasarkan sifat komunikasi dan jumlah komunikasi menurut Onong Uchyana Effendi, dalam bukunya Dimensi-Dimensi Komunikasi hal. 50, komunikasi dapat digolongkan ke dalam tiga kategori: 1. Komunikasi antar pribadi Komunikasi ini penerapannya antara pribadi/individu dalam usaha menyampaikan informasi yang dimaksudkan untuk mencapai kesamaan pengertian, sehingga dengan demikian dapat tercapai keinginan bersama. 2. Komunikasi kelompok Pada prinsipnya dalam melakukan suatu komunikasi yang ditekankan adalah faktor kelompok, sehingga komunikasi menjadi lebih luas. Dalam usaha menyampaikan informasi, komunikasi dalam kelompok tidak seperti komunikasi antar pribadi. 3. Komunikasi massa Komunikasi massa dilakukan dengan melalui alat, yaitu media massa yang meliputi cetak dan elektronik. Dalam melakukan komunikasi organisasi, Steward L.Tubbs dan Sylvia Moss dalamHuman Communication menguraikan adanya 3 (tiga) model dalam komunikasi: 1. Model komunikasi linier (one-way communication), dalam model ini komunikator memberikan suatu stimuli dan komunikan melakukan respon yang diharapkan tanpa mengadakan seleksi dan interpretasi. Komunikasinya bersifat monolog. 2. Model komunikasi interaksional. Sebagai kelanjutan dari model yang pertama, pada tahap ini sudah terjadi feedback atau umpan balik. Komunikasi yang berlangsung bersifat dua arah dan ada dialog, di mana setiap partisipan memiliki peran ganda, dalam arti pada satu saat bertindak sebagai komunikator, pada saat yang lain bertindak sebagai komunikan. 3. Model komunikasi transaksional. Dalam model ini komunikasi hanya dapat dipahami dalam konteks hubungan (relationship) antara dua orang atau lebih. Pandangan ini menekankan bahwa semua perilaku adalah komunikatif. Tidak ada satupun yang tidak dapat dikomunikasikan.

Mengenai organisasi, salah satu defenisi menyebutkan bahwa organisasi merupakan suatu kumpulan atau sistem individual yang melalui suatu hirarki/jenjang dan pembagian kerja, berupaya mencapai tujuan yang ditetapkan. Dari batasan tersebut dapat digambarkan bahwa dalam suatu organisasi mensyaratkan: 1. Adanya suatu jenjang jabatan ataupun kedudukan yang memungkinkan semua

individu dalam organisasi tersebut memiliki perbedaan posisi yang jelas, seperti pimpinan, staff pimpinan dan karyawan. 2. Adanya pembagian kerja, dalam arti setiap orang dalam sebuah institusi baik yang maupun sosial, memiliki satu bidang pekerjaan yang menjadi

komersial

tanggungjawabnya. Dengan landasan konsep-konsep komunikasi dan organisasi sebagaimana yang telah diuraikan, maka kita dapat memberi batasan tentang komunikasi dalam organisasi secara sederhana, yaitu komunikasi antarmanusia (human communication) yang terjadi dalam kontek organisasi. Atau dengan meminjam definisi dari Goldhaber, komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergabung satu sama lain (the flow of messages within a network of interdependent relationships).

2. Definisi fungsional Komunikasi Organisasi Komunikasi Organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan. Komunikasi organisasi terjadi kapan pun, setidak-tidaknya satu orang yang menduduki suatu jabatan dalam suatu organisasi menafsirkan suatu pertunjukkan. Karena fokusnya adalah komunikasi di antara anggota-anggota suatu organisasi. Analisi komunikasi organisasi menyangkut penelaahan atas banyak transaksi yang terjadi secara simultan.

3. Proses Komunikasi Organisasi

A. Komunikasi Internal Pertukaran gagasan diantara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan dalam sruktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara horizontal dan vertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan berjalan. Dua dimensi komunikasi internal: Komunikasi vertikal, yaitu komunikasi dari pimpinan ke staf dan dari staf ke pimpinan dengan cara timbal balik. Komunikasi horizontal yaitu komunikasi mendatar antara anggota staf dengan anggota staf. Berlangsung tidak formal. Komunikasi diagonal yaitu komuniasi antara pimpinan.

B.Komunikasi eksternal Komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak diluar organisasi. Komunikasi dari organisasi kepada khalayak yang bersifat informatif atau bisa juga komunikasi dari khlayak kepada organisasi

4. Fungsi Komunikasi dalam Organisasi Dalam suatu organisasi baik yang berorientasi komersial maupun sosial, komunikasi dalam organisasi atau lembaga tersebut akan melibatkan empat fungsi yaitu: A. Fungsi informatif Organisasi dipandang sebagai suatusistem pemrosesan infromasi. Dimana seluruh anggota dalam organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi melaksanakan pekerjaan secara lebih pasti.

B. Fungsi Regulatif Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi.

C. Fungsi Persuasif Dalam mengatur organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah. Karena pekerjaan yang dilakukan secara sukarela akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibandingkan kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan.

D. Fungsi Integratif

Setiap organisai berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dengan baik. Ada dua komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi dan laporan kemajuan organisasi, juga saluran komunikasi informal. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untukberpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.

5 Hambatan Komunikasi

A. Hambatan teknis

Keterbatasan fasilitan dan peralatan komunikasi dari sisi teknologi yang semakin berkuranf dengan adanya temuan baru dibidang kemajuan teknologi komunikasi dan infromasi sehingga saluran komunikasi dapat diandalkan dan efisien sebagai media komunikasi. Menurut Cruden dan Sherman dalam buku Personel Management, 1976 jenis hambatan teknis dari komunikasi yaitu: Tidak adanya rencana atau prosedur kerja yang jelas Kurangnya informasi Kurangnya keterampilan membaca Pemilihan media yang kurang tepat.

B. Hambatan Semantik

Gangguan semantik menjadi hambtan dalam proses penyampian ide secara efektif. Kata-kata membantu proses pertukaran timbal balil arti dan pengertian, tetapi seringkali keliru. Tidak adanya hubungan antara simbol dan apa yang disimbolkan dapat mengakibatkan kata yang dipakai ditafsirkan secara berbeda dari apa yang dimaksudkan sebernarnya.

C. Hambatan Manusiawi

Terjadi karena adanya faktor emosi dan prasangka pribadi. Menurut Cruden dan Sherman hambatan manusiawi terdiri dari : Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi

Sumber ; http://yuniartiutaminingrum.blogspot.com/2013/03/peran-komunikasi-dalam-organisasi.html
Mulyana, Teori Komunikasi-modul 10, 2008

Jiwanto, Gunawan., Komunikasi dalam Organisasi, Pusat Pengembangan Manajemen & Andi Offset, Yogyakrta 1985
Miftah Thoha, Perilaku Organisasi, 1996
Pace R. Wayne and Faules, Don F, Komunikasi Organisasi, ROSDA, Bandung 2000 Wardy,Fatma.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22211/3/Chapter%20II.pdf (29 Maret 2013 21:18) http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_organisasi (29 Maret 2013 21:25)

You might also like