You are on page 1of 2

A.

Pengolahan

Untuk lahan seluas 1 HA, diberikan pupuk padat organik 1,5 ton untuk pupuk dasar. Tiap lubang penanaman, diberi pupuk padat organik 1 genggam tangan, lalu ditutup kembali dengan tanah. Biarkan selama 3 hari. Lahan siap tanam B. Pembibitan

Benih direndam larutan pupuk cair, dengan perbandingan 5ml per liter air, rendam minimal 6 jam. Tiriskan kurang lebih 24 jam. Siapkan media tanam yang dicampur dengan pupuk padat dengan perbandingan 1 : 5 ( 1pupuk padat organik, 5 media tanam) Campuran media dibiarkan nginap selama 3 hari, baru campuran siap dipakai. Tebar benih yang sudah siap tanam, lalu tutupi dengan pupuk padat organik tipis saja. Setelah benih sudah ditebar, basahi medianya dengan pupuk cair yang sudah diencerkan dengan perbandingan 1ml per liter air, basahi sampai lembab. Sungkup menggunakan plastik putih. Setelah bibit tumbuh, semprot dengan pupuk cair dengan perbandingan 2ml perliter air. Ulangi setiap 2hari sekali. Setelah umur 5 sampai 10 hari, bibit siap tanam. C. Penanaman

Tanam dengan jarak 50cm x 50 cm atau 60cm x 60 cm. Setelah tanam, kocor dengan pupuk cair dengan perbandingan 2ml perliter air. Kocor dengan larutan tersebut dengan ukuran 100ml per batang. D. Perawatan

Setelah berumur 2 hari, semprot dengan pupuk cair dengan perbandingan 2ml perliter air. Ulangi semprotan pada umur 4 dan 6 hari. Umur 7 hari kocor dengan pupuk cair + fungisida dengan perbandingan : - Pupuk cair 2ml per liter air - Fungisida 2ml perliter air

Semprot dengan pupuk cair + fungisida + gula 1 minggu sekali, perbandingan : - Pupuk cair 2ml per liter air - fungisida 2 ml perliter air - Gula 1 sendok makan per tangki semprotan.

Kocor dengan pupuk cair + fungisida 1 minggu sekali, perbandingan : - Pupuk cair 2ml per liter air - Fungisida 2ml perliter air

Ulangi seterusnya Kalau terjadi hujan, langsung semprot dengan pupuk cair dengan dosis 2ml per liter air + gula 1 sendok makan per tangki semprotan.

You might also like