You are on page 1of 15

DEPRESI

(DEPRESSIVE DISORDERS)
6/17/2013 1

Pendahuluan

Epidemiologi
The National Comorbidity Survey Replication : 16.2 % populasi mengalami gangguan depresi dalam hidupnya, dan lebih dari 6.6 % mengalami gangguan ini dalam 12 bulan terakhir Perempuan memiliki resiko yang lebih tinggi 1.7-2.27 %, mengalami depresi ketika pada usia awal remajapertengahan 50-an dibanding pada laki-laki Gangguan depresi umumnya terjadi saat remaja, yang juga disertai dengan keterlibatan dalam penyalahgunaan obat, keinginan untuk bunuh diri
2

6/17/2013

Patofisiologi

Pengertian Penyakit
Secara garis besar, mood disorder (gangguan mood) dibedakan menjadi 2, yaitu : Depressive disorder (unipolar) Bipolar disorder : disebut juga maniac-depresive Depresi : gangguan/kekacauan pada perasaan/mood, suatu emosi yang meresap dan menetap yang dalam kondisi ekstrim sangat mempengaruhi persepsi seseorang terhadap dunia. Komplikasi depresi yang tersering adalah bunuh diri.

1. 2.

6/17/2013

Etiologi
Etiologi depresi sangat kompleks karena banyak faktor dapat terjadi scr bersamaan menyebabkan gangguan depresi Pasien depresi menunjukkan adanya perubahan neurotransmitter otak, antara lain NE, 5-HT, DA Depresi bersifat genetik

Patofisiologi
Ada beberapa hipotesis mengenai patofisiologi depresi, yaitu: Hipotesis amin biogenic (Biogenic amin Hypothesis) Pada masa lalu, ada anggapan, yaitu:

a.

6/17/2013

Lanjutan.....hipotesis amin biogenik


b.

Obat antidepresan yang paling efektif bekerja dengan cara meningkatkan ketersediaan monoamin Beberapa obat antihipertensi (mis.reserpin) bekerja dengan memblok dopaminergik, menyebabkan 15 % pasien mengalami depresi Permissive hypothesis Prang dkk (awal 1970) : kadar 5-HT yang rendah memungkinkan munculnya gannguan mood, tetapi kondisi ini juga melibatkan NE Jika 5-HT kurang dari ambang batas bakat depresi Jika 5-HT melebihi ambang batas tidak menjadi bakat Jika kadar 5-HT rendah dan NE rendah maka terjadi depresi Jika kadar 5-HT rendah tetapi NE tinggi maka terjadi mania Menurut hipotesis ini, peningkatan kadar 5-HT dapat memperbaiki kondisi sehingga tidak muncul bakat gangguan mood

6/17/2013

c.

Teori Terbaru
Pada pasien depresi, terjadi atrofi sel syaraf sehingga menyebabkan pengurangan volume, dan pengurangan reseptor 5-HT di hippocampus. Hippocampus : bagian otak dimana terdapat progenitor sel syaraf yang terus membelah dan membentuk sel syaraf baru

6/17/2013

Prognosis
Episode depresi yang tertangani dapat sembuh dalam 3 bulan, jika tidak tertangani bisa mencapai 6-12 bulan Umumnya depresi tidak dapat sembuh total dan dapat kambuh kembali jika ada pemicu 20-30 % pasien terapi obat mengalami gejala residual dan gannguan fungsi sosial

Gejala dan Tanda

Diagnosis : depresi sesungguhnya bukan karena medis, psikiatri, atau kerena obat tetapi pasien mengalami depresi karena memiliki bakat gangguan mood Gangguan depresi ditandai oleh satu/lebih major depressive episode. Satu major depressive episode ditandai oleh 5 atau lebih gejala, antara lain :

6/17/2013


1. 2. 3.

Lanjutan..
Perasaan tertekan/depresi sepanjang hari, hampir setiap hari Kehilangan interest atau kesenangan thd hampir semua aktivitas Berkurangnya BB secara signifikan atau bertambahnya BB, dengan penurunan atau kenaikan nafsu makan hampir setiap hari Insomnia/hiperinsomnia Kemunduran psikomotor Kelelahan atau kehilangan energi Perasaan tidak berguna atau perasaan bersalah yang berlebihan atau tidak semestinya Tidak bisa konsentrasi berpikir, daya ingat menurun Secara berulang berpikir tentang ingin mati atau bunuh diri atau usaha bunuh diri

4. 5. 6. 7.

8. 9.

6/17/2013

1. 2. 3.

Meskipun keinginan/upaya perempuan untuk bunuh diri 2-3 kali lebih tinggi dibandingkan laki-laki, kesuksesan lakilaki untuk bunuh diri 3X lebih besar daripada perempuan Jenis Depresi Depresi melankolis Depresi musiman (seasonal) Depresi post partum

6/17/2013

Sasaran Terapi
Perubahan efek berupa mood pasien, yang dapat dipengaruhi kadar 5-HT dan NE diotak sasarannya adalah modulasi kadar 5-HT dan NE di otak dengan agen-agen yang sesuai

1. a. b.

2.

Tatalaksana Terapi Terapi non farmakologi Psikoterapi ECT Terapi farmakologi

6/17/2013

10


a.

Terapi non farmakologi


Psikoterapi : untuk depresi ringan. Dibedakan menjadi 2, yaitu: interpersonal dan cognitive-behavioral therapy. Sebuah studi (Antonuccio, 1995): intervensi psikoterapi sama efektifnya dengan obat antidepresan, tidak ada efek samping, murah merupakan first line therapy pada depresi ringan Electroconvulsive Therapy (ECT) Terapi dengan menggunakan kejutan listrik Terapi yang aman dan efektif, tetapi dapat menimbulkan adverse effect seperti disfungsi kognitif Bukan merupakan pilihan utama terapi non farmakologi ECT dilakukan bila : diperlukan respons yang cepat, terapi dengan obat tidak/kurang menimbulkan respon
11

b.

6/17/2013


1.

Contoh kasus
Ny.T (35 thn, 55 kg, 150cm) mengalami gangguan tidur (insomnia) selama 2 bulan terakhir dan kehilangan interest thd hampir semua kegiatan termasuk merawat dan menyusui bayinya yang berusia 2 bulan. Ny T. mengeluh kehabisan tenaga, cepat lelah, dan melewatkan hampir seluruh waktu dgn duduk diam di depan TV. Riwayat penyakit : asma. Dx: post partum depression. Menurut Saudara, bagaimana rekomendasi terapi untuk Ny T.?

6/17/2013

12

Terapi Farmakologi
Yaitu dengan menggunakan antidepresan (obat yang dapat menghilangkan depresi). 5 golongan antidepresan NE/5 HT reuptake inhibitors Cth. : Venlafaxine, bupropion, nefazodone, trazodone, maprotiline, mirtazapine, TCA-amitriptilin, clomipramine, doxepin, Imipramine, trimipraminedesipramine, nortriptiline, protriptiline, amoxapine SSRIs (Selective Serotonin Reuptake Inhibitors) Cth. : Citalopram, escitalopram, Fluoxetine, Fluvoxamine, paroxetine, sertraline MAO Inhibitors Cth. Phenelzine, Tranylcypromin

1.

2.

3.

Obat = obat anti depresan yang tersedia di Indonesia adalah..

6/17/2013

13

QuickTime a nd a TIFF (U nc ompre sse d) d ec ompre sso r are n eed ed to s ee th is picture.

6/17/2013

14

1. 2.

3.
4. 5.

Beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan obat anti depresan, antara lain : Sejarah riwayat pengobatan pasien Faktor farmakogenetik Jenis depresi Kemungkinan interaksi obat Profil ADR (lihat Dipiro hal 1241)

6/17/2013

15

You might also like