Metode PelaksanaanTimbunan tanah

1. Tanah hasil galian yang ada di lokasi pembuangan sementara di uji terlebih dahulu di laboratorium apakah masuk dalan klasifikasi tanah untuk timbunan. 2. Alat yang digunakan adalah keranjang, cangkul dan timbris 3. Permukaan yang akan ditimbun dibersihkan terlebih dahulu dari semua bahan yang dapat mengganggu pemadatan timbunan (semak, akar pohon, tanah lumpur). 4. Timbunan untuk tanggul, tanah dihampar lapis demi lapis, 1 lapisan timbunan maksimal 20 cm kemudian dipadatkan dengan alat pemadat selanjutnya tiap lapisan diperlakukan sama sampai dengan ketinggian yang diinginkan. 5. Kelembapan tanah timbunan harus dijaga jangan sampai terlalu banyak air atau kering sehingga dalam proses pemadatan tidak maksimal. 6. Pekerja mengangkut tanah dari lokasi penimbunan sementara ke lokasi yang ditimbun. 7. Pekerja menghampar di lokasi pekerjaan dengan memperhatikan kemiringan tanggul yang dibuat. 8. Pekerja memadatkan tanah dengan alat pemadat. 9. Bila dalam proses pengerjaan terjadi hujan deras, maka tanah timbunan ditutup dengan terpal sehingga tidak terjadi longsor. Bila tanah bahan timbunan terlalu kering maka dalam proses pemadatan tanah disemprot dengan air. 10. Timbunan pada samping pasangan, dikerjakan dengan hati-hati agar tidak merusak pasangan begitu juga pada waktu pemadatan., 11. Pekerja dilengkapi dengan perlengkapan keamanan, seperti : helm proyek, sepatu boot, sarung tangan dan safety bel untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan (kecelakaan). 12. Pelaksana berkoordinasi dengan Direksi pekerjaan dalam proses pengerjaan. 13. Pelaksana selalu mengawasi pekerjaan yang sedang berlangsung, sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan cepat dan efisien. 14. Setelah pekerjaan timbunan tanah selesai kami memberitahukan kepada Direksi pekerjaan untuk diadakan pengukuran pekerjaan galian apakah sesuai dengan rencana kerja, spesifikasi dan RAB. 15. Apabila Direksi menyatakan sudah sesuai dengan rencana kerja, spesifikasi dan RAB, maka kami melanjutkan pekerjaan ke tahap selanjutnya.