You are on page 1of 18

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK SAHNAN ALI DENGAN ASMA BRONCHIAL

I. Pengkajian (Tanggal 29 maret 2013 pukul 16.00 WITA) A Data Umum Nama KK Umur Alamat Pendidikan Pekerjaan Agama B : Tn. R : 45 th. : Desa suka makmur, dusun Egok, RT : 7, Gerung, Lobar : SD : Buruh bangunan : Islam Daftar anggota keluarga Umu r 45 th 40 th Pekerjaa n Buruh Ibu rmh tangga Status riwyt

No. 1. 2. C

Nama Tn. R Ny. M Genogram:

L/P L P

Hub KK Istri

Pendd Agama SD Tdk sklh Islam Islam

Kes kes Sehat cikungunya Sehat cikungunya

Keterangan: : Laki-laki : Perempuan : Meninggal laki-lak : Meninggal perempuan : Anggota keluarga yang sakit D a Tipe keluarga Jenis Tipe keluarga : Niddle Age / Aging couple : Suami sebagai pencari uang, istri di rumah, anak sudah meninggalkan rumah karena sekolah/ perkawinan /meniti karier. b Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut : Keluarga ini hanya tinggal berdua ( suami istri ), suami sering pergi bekerja bahkan sampai berbulan tidak pulang, sehingga jika istri sakit suami tidak bisa merawat. Biasanya rawat diri sendiri dan kalau sudah parah biasanya dibantu keluara dan tetangga dekat rumah. E F Suku Bangsa : Sasak Agama dan Kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan : Semua anggota keluarga beragama islam Islam. Keluarga jarang melakukan shalat bersama pada waktu solat karena suaminya sering pergi sebagai buruh di desa lain hingga sebulan. Namun ketika suaminya pulang mereka sering berjamaah di musolla dekat rumah mereka. Tn. R yang sebagai ketua RT cuku di hormati di daerah tempat tinggalnya dan dianggap sebaai panutan terlihat dari penduduk yang aman. G 1 Status sosial ekonomi keluarga : Anggota keluarga yang mencarui nafkah :yang mencari nafkah adalah suami yatu bekerja sebagai buruh bangunan. Kadang-kadang di bantu oleh istri dengan mencari kayu digunung dan biasanya dijual seharga 100.000 rupiah setiap bulannya. 2 Penghasilan : penghasilan 400.000 rupiah per bulan, kalau ditotalkan jika tiap hari bekerja maka penghasilan perbulan sekitar 450.000 rupiah, namun

kalau jarang bekerja dalam sebulan kira-kira sekitar 100.000 rupiah perbulan bahkan klau tidak ada pekejaan maka penghasilanpun tidak ada. Jika ditambah dengan penghasilan istri sekitar penghasilan sekitar 200.000 550.000 rupiah perbulan. 3 4 5 Upaya lain : Upaya lain yang dilakukan kadang membantu istrinya mencari kayu digunung jika tidak da pekerjaan. Harta Benda yang dimiliki ( perabot, transportasi, dll) : panci, TV, tidak memiliki kendaraan, biasanya menggunakan jalan kaki Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : berhubung Ny. S tinggal sendiri dengan suaminya di rumah jadi pengeluaran perbulan tidak terlalu besar yaitu sekitar 400.00 rupiah perbulan. H Aktifitas Rekreasi keluarga : Kegiatan yang biasa dilakukan keluarg untuk rekreasi yaitu menonton TV dan. Kadang-kadag kumpul dengan sanak saudara atau tetangga dekatnya terutama pada sore hari dan saat ada pengajian, dan kadang-kadang sekali 2 minggu oergi menjenguk cucunya uang tinggal di desa lain. II Riwayat dan Tahap perkembangan Keluarga 1 Tahap perkembangan keluarga saat ini Keluarga TN. R dengan keluarga anak dewasa atau pelepasan ( launching center families ) karena dilihat dari anak yang terkhir sudah meninggalkan rumah. 2 Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi: Tidak ada tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi. Tn. R mengatakan bahwa dia telah mempersiapkan anaknya untuk membentuk keluarga baru dan menata ulang kembali peran keluarga setelah semua anaknya menikah. Lingkungan rumah terasa harmonis terlihat dari kehidupan yang nyaman di sekiar rumah. Namun terdapat kesulitan dalam merawat anggota keluarga yang sakit karena suami sering bekerja keluar sebagai buruh, namun masih bisa diatasi karena masih banyak sanak saudara yang membantu. 3 a b c d Riwayat kesehatan keluarga inti Riwayat kesehatan keluarga saat ini : Riwwayat penyakit keturunan : Riayat kesehatan masing-masing anggota keluarga : Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan : Biasanya kalau sakit Tn, R dan istrinya pergi ke puskesmas dan kalu penyakitnya parah baru pergi ke Rumah sakit.

Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya : Tn.R pernah mengalami penyakit chikungunya selama 4 hari dan dulu pernah mengalami diare. begitu juga istrinya pernah juga mengalami chikungunya sebulan yang lalu selama 1 minggu. Ny. M pernah pergi ke puskesmas untuk disuntik dan di beri obat untuk menyembuhkan penyakitnya itu 1 bulan yang lalu begitu pula dengan uaminya.

III

Keadaan Lingkungan a Karakteristik Rumah 1 2 semen. 3 4 Kepemilikan : Rumah milik sendiri Jumlah dan ratio kamar/ ruangan : jumlah kamar tidur 1, dapur 1. Tempat menonton 1. Ruang tamu 1, dan gudang 1. Berhubung hanya tinggal berdua dengan istri maka jumlah ruang rumah cukup untuk tampat tinggal namun ukuran kamar kurang dari 3x3 meter padahal untuk 1 orang ukuran kamar seharusnya 3x3 sedangkan jika berdua harusnya lebih dari ukuran itu. Ini menunjukkan ukuran kamarnya tidak memadai. 5 6 Ventilasi / jendela : berjumlah 4 dan pencahayaan agak kurang karena di buka hanya sekali 2 hari. Pemamfaatan ruangan : Pemanfaatan ruangan sesuai dengan fungsinya, 1 tempat tidur, 1 ruang menonton, 1 ruang tamu, 1 kama tidur karena tidak berfungsi maka dijadikan sebagai gudang. Dan 1 dapur. Serta kamar mandi milik bersama dengan tetangga disekitar rumah. 7 8 Septic tank : ada letaknya dekat dengan rumah dan WC, < 5 meter. Sumber air minum : . Sumber air minum menggunakan air sumur namun tidak di masak, dan untuk keperluan cuci dan mandi diambil dari sumur juga, 9 Kamar mandi / WC : Terdapat kamar mandi di samping dapur, namun bak penampungan air tidak pernah ditutup begitu juga dengan sumurnya, biasanya para tetangga juga sering mengambil air disana buat diminum. Sedangkan WC berada di belakang rumah dan kondisinya tidak terlalu bersih sebab itu merupakan WC umum yang sering juga digunakan tetangga untuk BAB. 10 11 Sampah : Kebersihan lingkugan : lingkungan sekitar rumah cukup bersih karena setiap pagi di sapu dan sampah sering dibung ke bawah gunung Luas rumah : 20 meter ( 5m x 4m ) Type rumah : permanen, berlantai keramik dan teras berlantai

12 WC kmr. mnd

Denah Rumah :

R. dpr

U
r. tidur r. gudang Ruang tamu

Teras Ruang nonton

Lorong Rumah b Karakteristik tetangga dan komunitas RT Keluarga Tn. R hidup di lingkungan tempat tinggal yang merupakan pedesaan. Sebagian besar dari tetangga di lingkungan tempat tinggal keluarga Tn. R adalah penduduk asli yang merupakan petani dan pekerja bangunan, tukang becak dan pencari kayu di hutan. Interaksi antar warga banyak dilakukan 5

pada sore hari dan malam hari karena pada pagi hari umumnya warga masih bekerja mencaru kayu dan memasak. c Mobilitas Geografis Keluarga Keluarga TN. R sudah menempati rumah yang ditempatinya sejak berumah tangga sampai sekarang, tempat tinggalnya berdampingan dengan saudara lainnya. Yang menjadi kepala keluarga adalah Tn. R kayu dihutan. d Perkumpulan keluarga dan masyarakat Keluarga termasuk aktif dalam kegiatan masyarakat. Seperti perkumpulan PKK. Juga Ibu M yang aktif dalam kegiatan Tahlil di RT 7. Sedangkan suaminya aktif dalam kegiatan-kegiatan desa seperti gotong royong dan penyuluhan desa serta kegiatan tahlilan. e Sistem pendukung Keluarga Keluarga Tn. R dari suami yaitu Ny. M, namun kadang-kadang dibantu oleh anaknya yang telah menikah kalu sedang sakit. Fasilitas penunjang kesehatan terdiri dari Pustu, Puskesmas gerung, Dan RS gerung IV Strukutur keluarga a Pola/ cara komunikasi keluarga Antar anggota keluarga terbina hubungan yang harmonis, dalam menghadapi suatu permasalahan biasanya dilakukan musyawarah keluarga sebelum memutuskan suatu permasalahan. Komunikasi dilakukan dengan sangat ter buka baik oleh istri maupun sebaliknya oleh suami dan komunikasi dilakukan dengan saling menghormati. b Struktur kekuatan keluarga Keluraga merupakan keluarga inti yang terdiri dari suami dan istri, terdapat 2 orang anak namun sudah menikah semua dan kini hanya tinggal berdua dengan istri. c Struktur peran masing-masing anggota keluarga 1 2 Tn. R sebagai kepala keluarga bertanggung jawab dalam mengatur rumah tangga keluarganya. Ibu M membantu mencari uang dengan mencari kayu di hutan dan dengan penghasilan didapat dari peladen ( buruh bangunan ) serta dibantu istrinya dengan mencari

menjualnya kira-kira kalau sudah terkumpul banyak serta mengatur rumah tangga. d Nilai dan norma keluarga Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga menyesuaikan dengan nilai dalam agama yang dianutnya serta norma masyarakat disekitarnya. Keluarga ini menganggap bahwa sakit yang diderita Ibu waktu itu sebelumnya sudah dialami tetangga sebelumnya dan parahnya karena ini terjadi begitu banyak mengenai warga. Tapi upaya untuk mengendalikan segera periksa bila dirasakan ada gangguan kesehatannya dan saat itu belum tahu upaya pencegahannya.

Fungsi keluarga a Fungsi afeksi Menurut keterangan keluarga, dalam kehidupan sehari-harinya mereka selalu damai dan saling menjaga kepentingan bersama. Seperti Bapak R walapun bekerja dari pagi sampai sore bahkan kadang tidak pulang selama 1 bulan namun istri mengerti dengan kondisi keluarganya sehingga menjadi harmonis karena adanya rasa pengertian, b Fungsi sosialisasi Keluarga selalu mengajarkan dan menanamkan perilaku sosial yang baik. Keluarga juga cukup aktif bermasyarakat dengan mengikuti kegiatan yang ada dimasyarakat. c Fungsi perawatan kesehatan Keluarga kurang mampu mengenal masalah kesehatan tentang penyakitnya hal ini ditunjukkan dengan keluarga kurang menyadari dampak yang akan timbul jika hal itu bertambah parah. Keluarga juga tidak tahu bahwa penyakitnya bisa kambuh lagi. Dari 5 tugas keluarga masih ada tugas keluarga yang balum bisa dilaksanakan sepenuhnya misalnya; ketidak mampuan keluarga dalam mengenali penyebab, tanda, gejala dan pencegahan dari penyakit chikungunya dan ketidakmampuan keluarga dalam merawat menolong anggota keluarganya yang menderita penyakit tersebut. d Fungi reproduksi Keluarga ini merencanakan tidak punya anak lagi karena usia sudah tidak atau

produktif lagi dan anak terakhir telah meninggalkan rumah. e Fungsi ekonomi Pendapatan utama keluarga ini adalah dari penghasilan Tn. R dan ditambah dengan penghasilan dari ibu M untuk kehidupan sehari-harinya. Apabila ada keluarga yang tiba-tiba sakit masih ada biaya dari penghasilan yang mereka sisishkan. VI Stres dan koping keluarga 1 Stressor jangka pendek Penyakit Chikungunya yang diderita oleh Ibu M merupakan keadaan yang cukup menghawatirkan karena penyakit ini pertama kali terjadi pada Ibu M dan bapak R. 2 Stressor jangka panjang Penyakit ini telah dialami Tn. R dan istrinya sebulan yang lalu jadi kalau sutu saat terjadi lagi maka sudah ada persiapan. 3 Respon keluarga terhadap stressor Keluarga sudah dapat beradaptasi dengan penyakit yang diderita oleh istrinya dan sebaliknya karena sudah berobat ke Puskesmas Pringgasela dan pasrah ke Tuhan terhadap situasi sakitnya.

Strategi koping Dalam menghadapi masalah biasanya keluarga berdiskusi dan pasrah kepada Tuhan.

Strategi adaptasi fungsional Ibu M dan bapak R dinyatakan menderita Chikungunya di Puskesmas gerung. Ibu mengatakan kalau sakit itu tidak boleh dimanjakan dan merasakan penyakitnya bertambah parah dan tidak sembuh-sembuh.

VII a

Keadaan gizi keluarga Pemenuhan gizi Makanan yang biasa dikonsumsi tahu, tempe, kangkung, bayam, biasanya jarang makan daging dan makanan ada ikan laut. b Upaya lain Biasanya mendapat beras dari pemerintah. Harapan keluarga a Terhadap masalah kesehatannya

VIII

Keluaga bapak R dan istrinya sembuh dari penyakitnya dan menular kepada keluargnya sehingga dapat melakukan aktifias sehari-hari dengan nyaman. b Terhadap petugas kesehatan yang ada Terhadap petugas kesehatan keuaga beharap dapa membantu mencegah dan menyembuhkan penyakit. IX n Fisik Breathing Pemeriksaan fisik Nama anggota keluarga Tn. R Normal(Vasikuler). Tidak ada suara nafas tambahan seperti ; krekles, dsb Blood R : 21x/mnt TD : 120/100 mmHg N : 79x/mnt Brain S : 37 C Inspeksi : tidak terjadi kelainan neurologis, seperti tremor, kejang, twiching. Pemeriksaan refleks tendon : normal Refleks superfisial : normal Nilai kekuatan otot : 5 Kesadaran : compos mentis Nilai GCS : 15 ( mata : 4, Verbal : 5, Bowel motorik : 6 ) Inspeksi : bentuk simetris Auskultasi : Pristaltik usus 8x/mnt Perkusi : normal ( suara timpani ) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan Bladder Bone BAB : 1x/sehari BAK : 3x/sehari, tidak ada kelainan saat BAK ( tidak nyeri ) Inspeksi : tidak terjadi kelainan tulang belakang ( lordosis, kifosis, skoliosis ) Tidak terjadi jari tabuh, tidak terdapat nyeri, paralisis, dsb Pada ekstrimitas atas dan bawah tidak terdapat udema, tidak terjadi Ny. M Normal(Vasikuler) Tidak ada suara nafas tambahan seperti ; krekles, dsb R: 20x/mnt TD : 120/80 mmHg N : 80 x/mnt S : 37.5 C Inspeksi : tidak terjadi kelainan neurologis, seperti tremor, kejang, twiching. Pemeriksaan refleks tendon : normal Refleks superfisial : normal Nilai kekuatan otot : 5 Kesadaran : compos mentis Nilai GCS : 15 ( mata : 4, Verbal : 5, motorik : 6 ) Inspeksi : bentuk simetris Auskultasi : Pristaltik usus 7x/mnt Perkusi : normal ( suara timpani ) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan BAB : 2x/sehari BAK : 3x/sehari tidak ada kelainan saat BAK ( tidak nyeri) Inspeksi : tidak terjadi kelainan tulang belakang ( lordosis, kifosis, skoliosis ) Tidak terjadi jari tabuh, tidak terdapat nyeri, paralisis, dsb Pada ekstrimitas atas dan bawah tidak terdapat udema, tidak terjadi kelumpuhan,

Pemeriksaa

kelumpuhan, dari ke-4 ektrimitas mampu menggerakan persendian, mampu mengangkat dan melipat persendian secara sempurna. Tonus otot : 5 X Tipologi masalah Kesehatan

dari ke-4 ektrimitas mampu menggerakan persendian, mampu mengangkat dan melipat persendian secara sempurna. Tonus Otot : 5

Chikungunya merupakan penyakit yang di sebabkan oleh nyamuk. Dan timbulkan oleh lingkungan yang kotor. Oleh karena itu kebersihan lingkungan perlu di jaga. ANALISA DATA NO 1 DATA Data Subyektif : Bu M mengatakan waktu sakit merasa mual muntah, sendi kaki dan tangan merasa nyeri, demam, merasa lemah. Kurang keluarga Data Obyektif : TD : 120/80 mmHg Nadi : 80 x/mnt Suhu : 37.5 C RR : 19x/mnt 2 Data Subyektif : Bu M mengatakan awalnya penyakit ini dederita terkena. Data obyektif : TD : 120/80 mmHg Nadi : 80 x/mnt Suhu : 37.5 C RR : 19x/mnt Demam.nyeri sensi, mual muntah Ketidakmampuan keluarga dalam Menggigit manusia oleh tetangganya dan akhirnya Jumlah Nyamuk aedes albofictus/dengue meningkat suaminya terkena dan kemudian dia pun ikut Lingkungan kurang bersih Resiko terjadinya penularan pada anggota keluarga Demam pengetahuan tentang ETIOLOGI Lingkungan rumah kurang bersih MASALAH Resiko serangan berulang

penyakit Chikungunya

10

merawat anggota RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN 1 2 Resiko serangan berulang b.d kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit Chikungunya Resiko terjadimya penularan pada anggota keluarga b.d ketidakmampuan keluarga dalam merawat. SKORING DIAGNOSA KEPERAWATAN 1 No 1. Resiko serangan berulang b.d kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit Chikungunya Kriteria a. Sifat maslah Ancaman kesehatan b.Kemungkinan masalah diubah sebagian c. Potensial masalah untuk tinggi d. Menonjolnya : tidak 0 1 0/1x1=0 Keluarga tidak merasakan penyakit itu sekarang karena penyakit itu terjadi 1 bulan yang lalu. masalah dirasakan 2 No 1. dicegah : 3 1 3/3x1=1 Keluarga mau di ajak bekerjasama ( kooperatif ) : dapat Hanya 1 2 1/2x2=1 Kondisi klien karena tidak pernah sekolah dapat menghambat penyerapn informasi Skala 2 Bobot 1 Skoring Pembenaran 2/3x1=2/3 Keluarga tidak tahu tentang cara pencegahan penyakit ini.

total 2 2/3 Resiko terjadimya penularan pada anggota keluarga b.d ketidakmampuan keluarga dalam merawat Kriteria a. Sifat maslah Ancaman kesehatan Skala 2 Bobot 1 Skoring 2/3x1=2/3 Keluarga nyamuk Pembenaran tidak tahu yang nantinya bahwa dapat

penyakitnya menular melalui gigitan menyebabkan keluarga yang lainnya ikut terkena..

b.Kemungkinan masalah diubah sebagian : dapat Hanya

1/2x2=1

Kondisi klien karena tidak pernah sekolah dapat menghambat penyerapn informasi

11

c. Potensial masalah untuk cukup dicegah :

2/3x1=2/3 Keluarga mau di ajak bekerjasama ( kooperatif ) namun jarak rumah yang sangat berdekatan fasilitas seperti WC yang kurang masih belum memadai jumlahnya serta msih banyak yang melihara kuda.

d.

Menonjolnya : tidak

0/1x1=0

Keluarga tidak merasakan penyakit itu sekarang karena penyakit itu terjadi 1 bulan yang lalu.

masalah dirasakan

total

2 1/3

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

12

13

III. Intervensi No Dx 1 Tujuan Umum Setelah dilakukan Keluarga mampu: penyuluhan, keluarga a mengenal mampu serangan pada tersebut. dan mencegah berulang penyakit b Dapat akibat penyakit Khusus Kriteria Verbal Kriteria evaluasi Standar Keluarga mampu: Keluarga menjelaskan dari Chikungunya b yang serangan menyebutkan c Keluarga dan klien dapat dapat pada chikungunya Keluarga dapat upaya mencegah 2 Setelah dilakukan Keluarga mampu: Verbal dan klien untuk terjadinya a Kaji pengetahuan keluarga tentang penyakit Asma Bronchial, penyebab, tanda, gejala, dan menyebutkan menyebutkan d yang berulang penyakit f menyebabkan e faktor-faktor serangan akibat penyakit c a dapat b Kaji Intervensi Kaji pengetahuan keluarga kemampuan keluarga yang telah dilakukan pada Ibu M untuk menghindari terjadinya serangan berulang Diskusikan dengan keluarga tentang akibat Asma terhadap diri dan keluarganya. Diskusikan alternatif yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kekambuhan. Evaluasi secara singkat terhadap topik yang didiskusikan dengan keluarga. Berikan pujian terhadap ungkapan keluarga yang mendukung upaya pencegahan.

menjelaskan pengetahuan a

Chikungunya terhadap kondisi klien sendiri dan keluarganya. Dapat dapat terjadinya c Dapat menyebutkan menyebabkan faktor-faktor

berulng pada klien upaya untuk mencegah serangan berulang pada penyakit ini.

serangan berulang. Keluarga mampu: Keluarga dapat

penyuluhan, keluarga a

Menjelaskan pengertian pengetahuan a

14

mampu memberikan perawatan keluarga menderita Chikungunya. yang b yang c penyakit benar kepada klien

Asma Bronchial. Meyebutkan tanda dan gejala Asma Bronchial Dapat dapat menyebutkan yang Asma c menyebabkan b faktor-faktor kambuhnya Bronchial. d Mampu pada memberikan keluarga d perawatan yang benar klien yang Asma.

menjelaskan pengertian Bronchial. Meyebutkan tanda dan gejala Asma c dapat d yang e Asma g Bronchial Keluarga menidentifikasi faktor-faktor dapat kambuhnya Bronchial. Keluarga mampu memberikan perawatan yang benar jika Asma Klien keluarga kambuh.. menyebabkan Asma b

cara pencegahannya. Berikan penyuluhan keluarga cara merawat, mencegah dan mengidentifikasi kekambuhan Asma Anjurkan berobat kembali ke Puskesmas jika Asma kambuh. Jelaskan bahwa Asma tidak bisa sembuh. Asma hanya bisa dicegah kekambuhannya. Berikan kesempatan keluarga menentuka sikap Berikan keluarga penyakit. dan rencana selanjutnya dalam perawatan dan pengobatan. pujian dalam terhadap menyikapi kemampuan kekambuhan ide/sikap yang positif yang diungkapka

15

IV. Implementasi dan evaluasi asuhan keperawatan keluarga No. DX 1 Diagnosa keperawatan Resiko serangan pada ketidak keluarga tentang, penyebab, pencegahan Asma. 3 4 e Ibu tinggi berulang Sahonah 2 d 1 2 mampuan mengenal gejala, dan Tanggal 10 Januari 2010 Implementasi Memberi penyuluhan tentang c pencegahan kekambuhan Asma. Struktur 1 Keluarga bapak Sahnan dapat bekerjasama dengan mahasiswa. Keluarga Khususnya klen Ibu Sahonah mengerti maksud dan tujuan kunjungan hari ini. Proses Keluarga dapat terlihat aktif dalam diskusi Keluarga menunjukkan minat terhadap kegitan atau tidakan yang dapat dilakukan. Keluarga dapat memberikan respon verbal dan nonverbal yang baik. Keluarga kooperatif selama kegiatan berlangsung. Hasil 1 Asma. Keluarga dapat menjelaskan akibat dari Evaluasi

berhubungan dengan

16

Keluarga dan klien dapat menyebutkan faktor-faktor kambuhnya. yang dapat menyebabkan mencegah

3 2 Pola nafastidak efektif dengan keluarga atau anggota d 10 Januari 2010 Memberi penyuluhan tentang: a b c Pengertian Asma Bronchial Penyebab Asma Bronchial Tanda dan gejala dan Asma 2 Bronchial Perawatan pengobatan b Asma Bronchial 1 diskusi 2 3 4 5 c Hasil a

Keluarga

bersedia

untuk

kambuhnya Asma. Struktur 1 Keluarga bapak Sahnan dapat bekerjasama dengan mahasiswa. Keluarga Khususnya klen Ibu Sahonah mengerti maksud dan tujuan kunjungan hari ini. Proses Keluarga dapat terlihat aktif dalam Keluarga menunjukkan minat terhadap kegitan atau tidakan yang dapat dilakukan. Keluarga dapat memberikan respon verbal dan nonverbal yang baik. Keluarga bersedia kontrol ke Puskesmas Keluarga kooperatif selama kegiatan berlangsung.

berhubungan ketidakmampuan dalam merawat menolong penyakit asma.

keluarganya yang menderita

17

1 2 3 4

Keluarga dapat menjelaskan pengertian Asma Bronchial. Meyebutkan tanda dan gejala Asma Bronchial Menyebutkan faktor-faktor yang dapat menyebabkan kambuhnya Asma Bronchial. Keluarga bersedia memberikan perawatan yang jika Asma klien keluarga kambuh.

18

You might also like