You are on page 1of 5

Kira-kira begini! Untuk umum Assalamualaikum Wr.Wb.

Salam sejahtera bagi kita semua Bapak Kepala sekolah dan Bapak/ibu guru yang saya hormati. Anak-anak kelas 1 s.d. kelas 6 yang saya sayangi dan saya banggakan. Alhamdulilah, hari ini, Senin, 29 Maret 2010 kita masih diberi kesehetan dan kesempatan untuk mengadakan upacara tiap Senin. Anak-anak, dalam kesempatan ini sekolah menyampaikan terima kasih pada petugas upacara yang telah melaksanakan dengan baik. Mudah-mudahan pada upacara yang akan datang, akan menjadi lebih baik dari hari ini. Anak-anak. Bulan depan merupakan bulan April. Kita semua tahu bulan depan ada hari yang bersejarah bagi bangsa Indonesia, khususnya kaum wanita. Hari apakah itu anak-anak? Ya, hari itu adalah hari Kartini. Anak-anak tentu di kelas 5 sudah diajarkan tentang perjuangan kartini. ANak-anak. Kartini telah menjadi pahlawan pejuang emansipasi wanita. Bagi anak-anak yang belum memahami, silakan ke perpustakaan. Di sana ada sejarah tentang Kartini. Anak-anak. Dalam waktu dekat ini, kelas VI akan menjalani ujian. Ujian akan dilaksanakan tanggal 4, 5 dan 6 Mei. Apakah anak-anak kelas VI sudah siap menghadapi ujian? Baiklah anak-anak, kita doakan semoga teman-teman kelas VI lulus dengan baik. Jaga kesehatan, dan istirahat. Anak-anak kiranya sekian dulu amanat dari sekolah. Selamat belajar, sukses untuk anak-anak. Wassalamualaikum Wr.Wb

tiap hari senin. aku selalu mendengar upacara bendera. kebetulan, kamarku ada di lantai atas dan hanya berjarak 100 m dari sebuah sekolah dasar. karena jam masuk kantorku jam 08.30, maka aku punya kesempatan untuk bangun agak siang. Dan seperti biasa, setiap hari senin, aku selalu mendengarkan persiapan - persiapan upacara bendera dari kamarku. begitu juga dengan ritual dan susunan acara yang sudah disusun, aku pun jadi hapal. (mengingatkan aku pada masa sd.) hal yang paling aku tunggu dari upacara bendera itu adalah pidato dari pembina upacara. sudah berapa kali aku ikut mendengarkan pidato pembina upacara mulai dari tentang kebersihan sekolah, sopan santun di sekolah, dan lain - lain. namun yang menggelitikku adalah cara si pembina upacara ini menyampaikan pidatonya. seperti pagi ini. beliau menyampaikan begini. "kalian sebagai siswa dan anak itu seharusnya patuh sama bapak ibu guru dan orangtua kalian. kalau kamu tidak patuh sama orangtua kamu, siapa yang akan kamu patuhi"

wuih..., kasar sekali dalam hatiku. ini ngasih pengarahan kepada anak sd apa preman yach. bagaimana mereka bisa patuh, kalau sistem menyampaikan pesannya seperti itu. bahasa yang digunakan juga sebaiknya halus. aku ingat, dulu pas jaman sd jarang guruku menyebutkan kata "kamu"dalam pidatonya setiap senin, melainkan dengan kata "kalian, anak - anakku sekalian". itu kan lebih sopan. kalau seperti yang di atas, yang ada anak - anak tidak patuh melainkan takut. karakter yang dibina seharusnya bukan karakter takut melainkan tegas dan berani. bagaimana anak mau berani, kalau metode pengarahannya seperti itu. ya..sebagai bahan renungan saja, meskipun memang tidak gampang mendidik anak - anak usia sd.

Assalamulaikum warahmatullahi wabarakatuh, Yang terhormat Bapak Kepala Sekolah. Yang terhormat Para PKS dan staf. Yang terhormat Ibu dan Bapak Guru serta Staf Tata Usaha dan Perpustakaan. Anak-anakku sekalian yang Bapak sayangi dan banggakan. Marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena dengan rahmatnya kita bisa berkumpul ditempat dan waktu yang baik ini. Shalawat dan salam kita curahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, para pengikutnya yang shaleh dan shalehah hingga akhir zaman. Tidak lupa kita panjatkan doa kepada kedua orangtua kita, ampunilah segala dosa mereka dan sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi kita semasa kecil dan kepada para guru yang telah memberikan ilmu yang banyak sehingga kita bisa berusaha untuk menjadi orang-orang yang beriman, berilmu, berakhlak mulia dan bertakwa . Mudah-mudahan kasih sayang dan ilmu yang mereka berikan menjadi ilmu yang bermanfaat. Tanpa mereka kita bukan apa-apaAmin. Anak-anakku sekalian yang Bapak sayangi dan banggakan, Kalau di antara kalian yang bertanya, apakah upacara bendera itu? Mungkin kalian sudah tahu jawabannya, yaitu segala tindakan atau gerakan yang dirangkaikan serta ditata dengan tertib dan disiplin dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan memimpin serta membiasakan kesedian dipimpin dan membina kekompakan serta kerja sama dan yang paling penting adalah untuk mengenang jasa para pendiri negara. Kalau ada yang bertanya lagi, apakah makna upacara bendera sampai kalian harus berpanas-panas? Mungkin juga kalian sudah tahu jawabannya, yaitu tetap memelihara nilai-nilai nasionalisme dan

patriotisme. Tetapi pertanyaan yang paling besar adalah, Apakah kalian sudah menjadi orang yang tertib?Apakah kalian sudah bisa menjaga amanah untuk menjadi seorang pemimpin? Apakah kalian sudah bersedia dipimpin untuk menjaga kekompakan dan kerja sama?Apakah kalian selalu mengingat bahwa apa yang sudah kalian dapatkan sampai hari ini adalah hasil jerih payah dan jasa para pahlawan dan tetap menjaga nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme? Bapak harapkan mulai dari sekarang, kalian belajar lebih tertib, mentaati segala peraturan yang berlaku dalam keluarga, sekolah, lingkungan dan agama. Kemudian kalian belajar lebih disiplin, sholat pada waktunya, mengerjakan tugas sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, membuang sampah pada tempatnya. Kemudian kalian siap belajar menjadi pemimpin, minimal pemimpin untuk dirinya sendiri untuk menjadi anak yang lebih baik dan siap dipimpin dengan menjaga kekompakan dan kerja sama. Kemudian kalian siap belajar menjaga nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme, menggunakan produk dalam negeri, melestarikan kebudayaan lokal, dan menjaga peninggalan nenek moyang kita. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya dan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal baik seperti yang sudah sampaikan tadi. Anak-anaku sekalian yang Bapak sayangi dan banggakan, Marilah kita bersama menjalankan amanah tersebut. Terima kasih atas perhatiannya. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh ( Sumber : kisaranku.blogspot.com) Dapatkan Contoh naskah pidato lainnya disini.

Aneh Ada Guru Takut Menjadi Pembina Upacara Bendera Hari Senin
OPINI | 28 November 2011 | 15:09 342 16 Nihil Pagi hari tadi saya cukup kesal dan mangkel dibikin oleh salah seorang teman guru di sekolah tempat saya bertugas. Pada hari Sabtu saya memebri tahu kepada guru yang bersangkutan, bahwa hari Senin, 28 Nopember 2011 gilirannya menjadi pembina upacara bendera sesuai dengan jadwal, dan saya berpesan tentang beberapa hal yang dapat diselipkan sebagai materi

tambahan (matereri pidato) pembina upacara. Sampai dengan waktu upacara diselenggarakan, ternyata guru tersebut tidak datang, dan terpaksa saya menggantinya menjadi pembina. Selesai upacara bendera, saya konfirmasi terhadap guru yang bersangkutan tentang ketidakhadirannya sebagai pembina upacara. Ada beberapa alasan yang dikemukakan, yang menurut saya kurang masuk akal. Informasi lain yang saya peroleh dari teman-teman guru yang lain, bahwa guru yang bersangkutan pernah mengungkapkan kalau dirinya kurang percaya diri menjadi pembina upacara bendera. Ahirnya saya menyimpulkan bahwa guru tersebut datang terlambat ke sekolah karena takut menjadi pembina upacara. Sebelumnya, beberapa teman guru juga enggan menjadi pembina, yang dsebabkan oleh faktor malas dan ada juga karena takut. Ternyata guru takut menjadi pembina upacara bendera pada hari Senin tidak saja terjadi di sekolah tempat saya bertugas. Isteri saya yang juga berprofesi sebagai guru dan bertugas di sekolah dasar (SD), mengungkapkan bahwa di sekolahnya terdapat beberapa orang guru yang takut menjadi pembina upacara karena tidak tahu tentang apa yang harus diomongkan (tidak bisa ngomong kalau jadi pembina). Selain itu, pagi-pagi sebelum berangkat sekolah saya membuka akun jejaring sosial (facebook), saya dibikin tersenyum dan sempat termenung juga dibikin oleh salah satu tulisan (status) yang dikirim oleh salah seorang teman, yang juga bekerja sebagai guru dan bertugas di sekolah yang berada kota. Teman tersebut menulis pada statusnya seperti ini : hari ini saya didaulat menjadi pembina apel, ie ie ie . saya takut, ngak ngaklah pak kepala sekolah. kaburrrrrrrrrrrrr. Kondisi di atas, yang mencerminkan guru takut menjadi pembina upacara bendera, menurut pandangan saya merupakan sesuatu yang aneh atau ganjil. Sebab berkomunikasi dalam profesi keguruan merupakan salah satu faktor yang penting sebagai penentu keberhasilan proses pembelajaran. Komunikasi yang efektif harus mampu dibangun oleh guru, baik dengan peserta didiknya, warga sekolah lainnya maupun dengan masyarakat sekitarnya. Kemampuan membangun komunikasi tidak terbatas hanya pada saat berlangsungnya proses pembelajaran di kelas, tetapi juga pada saat proses pendidikan di luar kelas, seperti pada waktu upacara bendera yang dilaksanakan setiap hari Senin di sekolah. Dalam hubungannya dengan peserta didik, komunikasi yang efektif dapat mendorong peserta didik berhasil dalam pembelajaran, dan secara tidak langsung telah membantu anak-anak membentuk pribadi yang mandiri dan penuh percaya diri. Berdasarkan gambaran itu, maka tidak ada alasan kalau guru tidak bisa berkomunikasi kalau diminta menjadi pembina upacara, toh yang mendengar isi pidato yang disampaikan adalah rekan kerja dan peserta didik yang sudah terbiasa berintreaksi dengan guru yang bersangkutan. Kenapa harus merasa takut, gugup atau gerogi. Pada saat proses pembelajaran di kelas bisa berkomunikasi, kok pada saat diminta menjadi pembina upacara tidak bisa. Memang harus diakui bahwa tidak semua guru bisa berkomunikasi dengan kuliatas baik, masih terdapat guru agak kaku dalam membangun komunikasi pada saat proses pembelajaran di kelas. Tetapi semua guru telah memiliki dasar-dasar keterampilan berkomunikasi yang harus terus dikembangkan dan diasah, tidak saja melalui proses pembelajaran di kelas, tetapi juga lewat proses pendidikan di luar kelas, seperti pada saat upacara bendera hari Senin. Tidak lucu kalau ada guru yang menolak menjadi pembina upacara, dan tidak masuk akal kalau ada guru yang terus-menerus dicengkeram rasa takut menjadi pembina upacara. Perlu diingat dan disadari, bahwa upacara bendera merupakan kegiatan sekolah yang wajib dilaksanakan untuk menanamkan, membina dan meningkatkan penghayatan serta pengamalan nilai luhur dan cita-cita bangsa Indonesia. Disamping itu pelaksanaan upacara bendera ini juga sangat penting dalam hal mewujudkan disiplin, ketertiban, rasa cinta tanah air serta sebagai sarana untuk menyampaikan informasi yang sifatnya menyeluruh kepada aparat sekolah atau

warga sekolah. Bagaimana mungkin kita dapat menumbuhkembangkan nilai-nilai dan cita-cita luhur bangsa secara maksimal kepada peserta didik, kalau kita sebagai guru tidak memberi contoh dan sori toladan dengan rutin mengikuti upacara bendera, pembina maupun sebagai peserta. Bagaimana mungkin kita dapat mewujudkan disiplin, ketertiban, dan rasa cinta tanah air kepada peserta didik secara optimal apabila kita sebagai guru tidak disiplin, tertib, dan tidak punya rasa cinta tanah air dengan mengikuti kegiatan upacara bendera secara rutin setiap hari Senin, baik sebagai pembina maupun sebagai peserta. Kegiatan upacara bendera setiap hari Senin wajib diikuti oleh semua warga sekolah, tidak terkecuali guru. Hal ini patut direnungkan dan dipedomani oleh setiap guru, serta dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Selamat bertugas dan semoga sukses selalu.

You might also like