You are on page 1of 3

Tugas Komunikasi IV-Kelompok 21

Berkomunikasi dengan pasien yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda
Oleh Zack Eleftheriadou

Pentingnya isu-isu lintas budaya dan etnis


Komunikasi lintas budaya antara dokter dan pasien menimbulkan suatu tekanan, berbeda dengan pada saat berkomunikasi dengan pasien yang berasal dari latar belakang budaya yang sama. Para pasien yang berasal dari budaya yang berbeda menyadari bahwa mereka tidak hanya berada di negara baru dan tak dikenal, tetapi juga di dalam lingkungan rumah sakit yang asing. Rumah sakit dapat mewakili perbedaan dari suatu kumpulan nilai-nilai kebudayaan dan pengharapan, begitu juga dengan suatu perbedaan bahasa. Menghadapi suatu penyakit dalam lingkungan yang asing dapat memunculkan suatu pengalaman yang sangat mengasingkan, terutama jika di rumah sakit tidak ada satupun orang yang berbicara dalam bahasa yang dikuasai oleh seorang pasien tsb.
Bayangkan jika anda sedang merasa tidak enak badan dan tidak tahu mengapa. anda menyadari bahwa anda perlu untuk mengonsultasikan hal tsb kepada dokter dan anda pergi ke rumah sakit terdekat. Anda berjalan ke sebuah gedung yang tidak pernah anda kunjungi dan tidak tahu harus menuju kemana, semua petunjuk dalam bahasa asing. Anda dengar bahasa asing ini digunakan oleh orang-orang di sana tetapi bahasa asing tsb tidak anda mengerti, yang anda tahu hanyalah bahwa anda harus segera berbicara dengan salah satu orang di sana. Bagaimana perasaanmu?Apa yang akan anda lakukan?

ST OP
THI NK

Pertemuan antar lintas budaya tidak hanya menyulitkan bagi pasien tetapi juga bagi seorang dokter. Sebagai contoh, selama proses konsultasi medis, anda mungkin harus mempertimbangkan faktor latar belakang budaya dan etnis yang asing bagi Anda, beberapa faktor yang bisa memakan waktu dan kesabaran untuk dimengerti. Lebih lanjut lagi, anda mungkin menjadi tidak yakin terhadap budaya serta apa maksud dan pengharapan pasien anda. Kasus berikut ini akan membantu kita untuk mempertimbangkan kesulitan-kesulitan yang mungkin saja muncul dalam berkomunikasi dengan orang dari latar belakang budaya yang berbeda.

Contoh kasus 7.1 Nyonya Shah, seorang wanita Asia yang datang ke klinik rumah sakit

Nyonya Shah dirujuk ke klinik rawat jalan oleh dokter umum. Dia tiba dengan suaminya lalu perawat memanggilnya untuk menemui dokter. Kemudian suaminya beranjak untuk

mendampingi istrinya, namun perawat mengatakan kepadanya bahwa hal itu tidak perlu. Lalu Tuan Shah marah dan bersikeras berbicara ke dokter itu sendiri. Sang dokter mendapati bahwa mereka berbusana pakaian tradisional dan mereka kurang mahir dalam berbahasa Inggris. Dokter tersebut bertanya-tanya mengapa Tuan Shah begitu marah dan mengapa ia ingin menemani istrinya. Dia sering merasa tidak nyaman berurusan dengan pasien yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda.

Peran suatu budaya dalam hubungan dokter-pasien


Dalam setiap pertemuan medis, anda perlu mengerti latar belakang budaya pasien dalam rangka untuk memulai berkomunikasi dengan efektif. Kebudayaan dapat didefinisikan sebagai suatu gagasan-gagasan, nilai-nilai, kepercayaan, kebiasaan dan perilaku yang didasarkan pada perbedaan pembawaan setiap orang dan pengalaman pribadi. Ketika berkomunikasi dengan pasien dengan latar belakang yang berbeda, perbedaan-perbedaan budaya dapat dilihat lebih lanjut melalui banyak faktor-faktor termasuk bahasa, pakaian, isu gender, hubungan keluarga dan sikap terhadap penyakit. Dokter bisa saja memiliki perspektif budaya dan konsep tentang perawatan kesehatan yang berbeda dari pasien. Dalam pertemuan klinis, seorang dokter perlu untuk memikirkan perspektif seorang pasien, tetapi hal ini harus dilakukan tanpa membuat banyak asumsi yang didasarkan pada pengetahuan dokter tentang latar belakang pasien. Sebagai contoh dalam pembelajaran kasus Nyonya Shah, merupakan kesalahan untuk mengasumsikan bahwa dia tidak mengenali kebudayaan Inggris hanya karena dia adalah orang India dan kemampuan berbahasa Inggrisnya kurang mahir. Perbedaan eksternal seperti pakaian atau bahasa, tidak selalu menggambarkan perbedaan ide-ide dan nilai-nilai. Seorang dokter perlu untuk mengetahui harapan, maksud dan keyakinan tanpa mendasarkan gagasan-gagasan ini pada penampilan ataupun bahasa dari seorang pasien. Sebelum meneliti lebih jauh tentang cara seorang dokter dalam mengatasi isu-isu lintas budaya, akan sangat membantu jika kita dapat memberikan garis besar isu-isu yang perlu untuk diatasi dan didalami dalam hal mengapa komunikasi dapat menjadi bermasalah.
Pertimbangkan banyak peristiwa, prosedur dan rutinitas dalam perawatan medis dan rumah sakit yang mungkin saja baru atau berbeda bagi seorang pasien. Sekarang pertimbangkan mana saja dari hal di atas yang mungkin menimbulkan kecemasan.

ST OP
THI NK

Ketika isu-isu budaya muncul dalam rumah sakit, merupakan hal yang penting bahwa seorang staff merasa nyaman berdiskusi tentang apa yang menjadi perhatian pasien dan berusaha menegerti perspektif mereka. Terkadang bisa menjadi hal yang menyulitkan, ketika penerapan budaya kita diuji oleh

seorang pasien dari kebudayaan yang berbeda. Daftar di bawah ini memberikan contoh-contoh dalam pelaksanaan khusus yang bisa menjadi relevan dalam konsultasi medis. Hal ini tidak berarti bahwa anda harus tahu semua hal tentang perbedaan budaya, tetapi anda perlu untuk mengenali keberadaan dari perbedaan pandangan pada penerapan sosial. Penamaan Ketahui nama lengkap pasien Tanyakan apakah mereka punya nama keluarga yang berbeda dari nama yang biasa digunakan Nama-nama dari anggota keluarga yang lain mungkin berbeda, jadi jangan menggunakan nama keluarga dari suami kepada seorang istri atau sebaliknya. Sebagai contoh, dalam kebudayaan Hindi, terdapat empat kata berbeda untuk sebutan paman dan bibi dan di Bengali tidak terdapat perbedaan gender untuk kata benda dan kata ganti umum sehingga anda bisa mendapati bahwa kata he dan she digunakan secara bergantian Menyapa seseorang dengan nama keluarga mereka kecuali anda sudah akrab dengan pasien tersebut. Dalam beberapa kebudayaan, orangtua mungkin berharap disapa secara formal sebagai tanda menghormati.

Kelompok 21 : Kelompok 21 : 11700106 Taufik Anggun B. 11700106 Taufik Anggun B. 11700178 Gigih Rekza Pratama 11700178 Gigih Rekza Pratama 11700188 Pande Agus Parta Prananda 11700188 Pande Agus Parta Prananda 11700218 Isy Kam Yahya 11700218 Isy Kam Yahya 11700292 Bayu Sukma Triharjanto 11700292 Bayu Sukma Triharjanto 11700318 Bambang Dwi Cahyo 11700318 Bambang Dwi Cahyo 11700392 Boyong Baskoro 11700392 Boyong Baskoro 11700402 Jannatun Firdaus 11700402 Jannatun Firdaus 11700422 Muh Hibban Rifauddin Lutvi 11700422 Muh Hibban Rifauddin Lutvi 11700442 I Gusti Ngurah A Bayu Trihatmaja 11700442 I Gusti Ngurah A Bayu Trihatmaja

You might also like