You are on page 1of 2

TANTANGAN DAKWAH MUHAMMADIYAH DALAM PEM-PURIFIKASI-AN AJARAN ISLAM

Tantangan Dakwah Dikalangan Internal Umat Islam Sejak Muhammadiyah berdiri sudah mendapatkan tantangan dakwah di kalangan umat Islam sendiri, yaitu menghadapi sinkretisme (syirik dan khurafat), bidah, dan taqlid buta. Kesemuanya itu penyakit umat yang harus diobati dengan telaten dan serius. Penyakit itu ternyata cukup akut karena sudah membudaya di kalangan masyarakat, dan oleh masyarakat dipahami itulah ajaran Islam (karena belum faham dengan ajaran dari sumber aslinya). Menghadapi hal ini para mubaligh muhammadiyah perlu mengambil langkah yang bijak dengan menggunakan berbagai pendekatan mengadakan pencerahan. Selain itu banyak juga masalah masalah interen juga yang perlu di benahi seperti masalah pengkaderan, pengolahan amal usaha dan lain lain. Menghadapi Tantangan Dari Eksternal Umat Islam 1. Zionis Tantangan eksternal yang dihadapi oleh gerakan dakwah Muhammadiyah amatlah banyak dan kompleks. Dari banyak tantangan itu, yang paling menonjol di antaranya ialah gerakan Misi dan Zennding (Kristenisasi), Gerakan New Left/komunis, serta beberapa aliran kebatinan/kepercayaan. Gerakan Misi dan Zennding merupakan kristenisasi yang terencana dan rapi, didukung dengan dana dari dalam dan luar negeri, yang bertujuan jelas untuk memurtadkan umat Islam di Indonesia. Gerakan kristenisasi ini telah dialami sejak Muhammadiyah lahir sampai masa kini. Jaringan kristenisasi menggunakan prasarana dan sarana yang cukup modern dan didukung oleh tenaga-tenaga ahli pada bidangnya. Melalui berbagai media yang efesien. Gerakan ini banyak di lakukan dengan beberapa modus antara lain dari gerakan para generasi muda mereka yang terstruktur rapi dengan sasaran mereka semua adalah masyarakat Islam yang masih awam, sedangkan untuk para cendikiawannya mereka gunakan lembaga-lembaga dialog keakraban, sehingga dengan mudah memikat dan mengadakan brand-washsed terhadap pemikiran cendikiawan kita yang lemah aqidahnya.

Gerakan kristenisasi terselubung juga dilakukan melalui beberapa LSM yang medapatkan bantuan luar negeri, yang secara strategis berupaya melumpuhkan dan melecehkan beberapa ajaran Islam. Dalam hal ini yang membahayakan adalah tersedotnya elemen-elemen di kalangan umat Islam mengikuti langkahlangkah strategis mereka itu. Walaupun dari pihak pimpinan muhammadiyah sudah membentuk badan badan yang di buat khusus untuk mengatasi dari pada hal hal semacam ini tapi itu pun belum merata masih ada di beberapa bagian daerah belum terjamah dan di tindak. 2. Komunisme Pada era reformasi digunakan oleh kaum komunis untuk come-back dengan jalan mempopulerkan kembali ajaran Marxisme-Komunisme di kalangan generasi muda (dengan menterjemahkan buku-buku Kiri). Di samping itu, meracuni generasi muda dengan memutar-balikan sejarah tahun 1965 dengan membersihkan nama PKI yang telah berontak. Mereka megadakan trainingtraining perjuangan komunis untuk Indonesia, dengan mengobarkan pembelaan pada rakyat miskin. Adapun lembaga yang digunakan memakai bentuk dan nama organisasi yang berbeda-beda, namun punya hubungan benang merah yang sama. Kempanye mereka efektif dan menarik generasi muda, bahkan tidak sedikit generasi muda di kalangan Muhammadiyah yang tertarik. Beberapa mahasiswa perguruan tinggi di kalangan Muhammadiyah juga sering dimasuki oleh mereka. 3. Munculnya paham paham kepercayaan sesat

Baru baru ini banyak sekali bermunculan faham fahan baru yang menurut para ulama merupakan suatu ajaran sesat, seperti adanya aliran Ahmadiyah yang menjadi sorotan paling utama dalam pembahasan di media media massa. Dan beberapa aliran yang lainnya. Hal ini juga merupakan kewajiban bagi kita sebagai warga muhammadiyah untuk ikut andil dalam penanganan daripada masalah ini, karena untuk menjaga kehormatan ajaran islam adalah tanggung jawab kita semua sebagai pemeluk ajaran islam dan khususnya bagi kita sebagai kader suatu oraganisasi yang berbasis keagamaan terbesar di Indonesia.

You might also like