You are on page 1of 3

Nama NIM Nama Kebesaran

: Weka Dayinta Bathari : 121610101062 : Drainase

Pemimpin itu . . . Kepemimpinan adalah suatu kegiatan mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama guna mencapai tujuan tertentu yang diinginkan. Kita juga dapat memberikan rumusan sederhana, bahwa kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi orang lain dalam situasi tertentu guna mencapai tujuan tertentu. Masalah kepemimpinan tidak terbatas pada organisasi atau kantor tertentu. Masalah kepemimpinan juga tidak hanya menjadi milik atau monopoli seseorang yang menyandang predikat sebagai kepala atau manajer dalam suatu perusahaan atau kantor. Kepemimpinan dapat digunakan setiap orang dalam segala situasi. Kepemimpinan dapat dipergunakan oleh setiap orang dalam segala tingkatan organisasi. Hal ini berarti setiap pimpinan unit dalam organisasi mulai dari pimpinan tertinggi (puncak) sampai dengan pimpinan unit terendah diharapkan mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi para bawahannya. Kepemimpinan sesungguhnya tidak ditentukan oleh pangkat ataupun jabatan seseorang. Kepemimpinan adalah sesuatu yang muncul dari dalam dan merupakan buah dari keputusan seseorang untuk mau menjadi pemimpin, baik bagi dirinya sendiri, bagi keluarganya, bagi lingkungan pekerjaannya, maupun bagi lingkungan social dan bahkan bagi negerinya. Kepemimpinan adalah sebuah keputusan dan lebih merupakan hasil dari proses perubahan karakter atau transformasi internal dalam diri seseorang. Kepemimpinan bukanlah jabatan atau gelar, melainkan sebuah kelahiran dari proses panjang perubahan dalam diri seseorang. Ketika seseorang menemukan visi dan misi hidupnya, ketika terjadi kedamaian dalam diri (inner peace) dan membentuk bangunan karakter yang kokoh, ketika setiap ucapan dan tindakannya mulai memberikan pengaruh kepada lingkungannya, dan ketika keberadaannya mendorong perubahan dalam organisasinya, pada saat itulah seseorang lahir menjadi pemimpin sejati. Jadi pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal. Seringkali seorang pemimpin sejati tidak diketahui keberadaannya oleh mereka yang dipimpinnya. Bahkan ketika isi atau tugas terselesaikan, maka seluruh anggota tim akan mengatakan bahwa merekalah yang melakukannya sendiri. Pemimpin sejati adalah seorang pemberi semangat, motivator, inspirator, dan maximize. Konsep pemikiran seperti ini adalah sesuatu yang

baru dan mungkin tidak bisa diterima oleh para pemimpin konvensional yang justru mengharapkan pengormatan dan pujian dari mereka yang dipimpinnya. Semakin dipuji, semakin tinggi hati dan lupa dirilah seseorang pemimpin. Justru kepemimpinan sejati adalah kepemimpinan yang didasarkan pada kerendahan hati. Perubahan karakter adalah segala-galanya bagi seorang pemimpin sejati. Tanpa perubahan dari dalam, tanpa kedamaian diri, tanpa kerendahan hati, tanpa adanya integritas yang kokoh, daya tahan menghadapi kesulitan dan tantangan, dan visi serta misi yang jelas, seseorang tidak akan pernah menjadi pemimpin sejati. Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimpin yang efektif mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting, misalnya charisma, pandangan ke depan, daya persuasi, dan intensitas. Ciri-ciri pemimpin berkarakter adalah harus memiliki sikap jujur. Jujur pada diri sendiri dan orang lain. Jujur dengan kekuatan dan kelemahan serta ada usaha untuk memperbaikinya. Pemimpin juga harusnya berempati terhadap bawahannya secara tulus. Pemimpin berkarakter biasanya memiliki rasa ingin tahu yang cukup tinggi. Mereka dapat didekati sehingga orang lain merasa aman dalam menyampaikan umpan balik dan gagasan baru secara jujur, lugas, dan penuh rasa hormat. Pemimpin yang berkarakter harus bisa bersikap transparan dan mampu menghormati pesaing dan belajar dari mereka dalam situasi kepemimpinan ataupun kondisi bisnis pada umumnya. Para pemimpin memiliki kecerdasan, cermat, dan tangguh sehingga mampu bekerja secara profesional. Pemimpin sejati memiliki rasa kehormatan diri dan berdisiplin pribadi, sehingga mampu dan mempunyai rasa tanggung jawab pribadi atas perilaku pribadinya. Pemimpin berkarakter memiliki kemampuan berkomunikasi, semangat team work, kreatif, percaya diri, inovatif, dan mobilitas. Berbagai pemimpin juga memiliki gaya masing-masing dalam memimpin bawahannya. Salah satunya adalah gaya kepemimpinan yang otoriter. Gaya kepemimpinan tersebut memusatkan segala keputusan dan kebijakan dari diri pemimpin sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang diberikan. Gaya kepemimpinan di atas terasa kurang cocok diterapkan di segala permasalahan. Mungkin gaya yang lebih sering dan cocok dipakai saat ini adalah gaya kepemimpinan yang demokratis. Gaya kepemimpinan tersebut adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai

suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis, pemimpin memberikann banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya. Jadi, seorang pemimpin adalah orang yang telah memutuskan diri dan siap untuk menjadi seorang pemimpin. Pemimpin sejati mendasari kepemimpinannya dengan suatu kerendahan hati. Pemimpin yang berkarakter harus jujur, berempati tulus pada bawahan, bersiakp transparan, dan menghormati pesaing. Pemimpin sejati memiliki rasa kehormatan diri sehingga mampu bertanggung jawab atas perilakunya. Pemimpin yang berkarakter juga harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, kreatif, percaya diri, inovatif, dan memiliki semangat bekerja sama. Dan yang terakhir, gaya kepemimpinan yang cocok untuk era sekarang ini mungkin lebih cenderung pada gaya kepemimpinan yang dilakukan secara demokrasi. Karena semua anggota, tidak hanya pemimpin, bekerja secara utuh bersama-sama. Kepemimpinan demokrasi membuat suatu kelompok atau organisasi lebih solid karena semua anggota merasa memiliki organisasi tersebut. Tidak hanya dilimpahkan keseluruhannya pada pemimpin. Pemimpin hanya memberi arahan dan memberi batasan agar bawahan bekerja secara baik dan tidak keluar dari inti masalah.

You might also like