You are on page 1of 9

HOROOOORRRR Kisi-kisi ulumul hadits.

SOALNYA satu beranak bercucu


Pertanyaan 1. ada 4 term yang biasa ditemukan dalam kajian ulumul hadist yaitu assunnah, alhadist, alkhobar, dan atsar. Apa persamaan dan perbedaan 4 istilah ini? Mengapa para muhaddisin dan ushuliyyin berbeda pendapat dalam memberikan definisi assunnah? Jawaban : ada 4 terminologi yang bias kita temukan dalam kajian ulumul hadis

kajian ulumul hadist

sunnah

hadis

khobar

atsar

sunnah merupakan segala sesuatu yang disandarkan pada nabi baik perkataan, perbuatan ataupun lainnya sebelum menjadi rasul ataupun sesudahnya

hadist merupakan segala sesuatu yang disandarkan pada nabi baik dari segi perkataan, perbuatan maupun ketetapan.

khobar merupakan segala sesuatu/berita yang datang dari nabi maupun dari selain nabi (sahabat)

atsar merupakan segala sesuatu yang disandarkan pada sahabat maupun tabii'n baik perkataan maupun perbuatan

perbedaan istilah diatas adalah: hadis merupakan segala sesuatu yang datang dari nabi sejak beliau diutus menjadi nabi berbeda dengan sunnah yang merupakan segala sesuatu yang berasal dari nabi sebelum dan setelah beliau diutus.sedangkan khobar adalah segala sesuatu yg datang dari nabi dan selain nabi, berbeda dengan atsar yang tidak datang dari nabi akan tetapi datang dari sahabat dan tabiin

persamaan ke 4 istilah diatas adalah: merupakan segala sesuatu yang bersumber dari nAbi dan dijadikan sandaran hukum, meskipun pada hakikatnya atsar bukan merupakan sesuatu yang datang dari nabi akan tetapi wujud keberadaannya bersumber dari nabi.

perbedaan pendapat ushuliyyin dan muhadditsin dalam mendefinisikan assunnah

para muhaddisn mendefinisikan as-sunnah sebagai segala yang bersumber dari nabi baik dari perkataan, pebuatan maupun taqrir yg bisa dijadikan sandaran hukum.baik sebelum ataupun sesudah beliau diangkat menjadi nabi

ulama ushuliyyin mendefinisikan assunnah lebih luas dibandingkan hadis. assunnah meliputi perkataan, taqrir dan perbuatan nabi yg bersangkutan dengan hukum syari maupun tidak .sedangkan hadist hanya sebatas sunnah qauliyyah (perkataan) saja

sumber perbedaan pendapat: perbedaan pendapat ini disebabkan karena ushuliyyin berpendapat bahwa nabi merupakan tauladan yg baik dg demikian segala yg keluar dari nabi baik yang berkenaan dg hukum syara maupun tidak merupakan assunnah,assunnah menurut ushuliyyin tidak bisa dipisahkan dg al-quran keduanya merupakan satu kesatuan yg saling melengkapi dan menjadi nash ashl ( sumber hukum utama) untuk beristidlal (mencari dalil) pertanyaan no.2 Jelaskan macam-macam ilmu hadits (riwayah dan diroyah), dan sejarah perkembangannya dari zaman nabi sampai sekarang!!

Macam-Macam Ilmu Hadits


Hadits Riwayah Ilmu hadis riwayah ialah ilmu yang membahas tentang penukilan sesuatu yang disandarkan pada nabi yang meliputi perkataan, perbuatan, ketetapan dan sifat-sifat Nabi dengan melalui periwayahan yang benar serta analisa yang mendalam. Dengan demikian, objek dari pembahasan ilmu hadis riwayah adalah perkataan, perbuatan, ketetapan dan sifat-sifat nabi SAW, Dilihat dari segi periwayahannya yang mendalam

Hadits Dirayah Ulama hadits berbeda dalam memberikan definisi ilmu hadsit dirayah, meskipun dari berbagai definisi itu ada kemiripan batasabbatasan definisi. Ilmu hadits dirayah adalah pembahasan masalah untuk mengetahui keadaan rawi dan yang diriwayahkan, apakah bisa diterima atau ditolak.

periode qobla tadwin, yaitu sejak masa nabi sampai tahun 100 hijriyah, masa sebelum hadits tadwin secara resmi

periodisasi sejarah perkembangan hadits.terbagi dalam 3 periode

periode 'inda tadwin yaitu sejak tahun 101 hijriyah sampai akhir abad ke 3 hijri, selama aktifitas tadwin resmi

periode ba'da tadwin, sejak abad ke 4 hijriyah sampai masa masa selanjutnya setelah hadits dibukukan.
Pertanyaan 3 Jelaskan kedudukan dan fungsi hadits dalam islam! Jawaban: Seluruh umat islam bersepakat bahwa hadits merupakan sumber hokum yang pokok no 2 setelah alquran umat islam tidak bias berperbegang teguh pada al-quran saja dan mengabaikan kandungan2 yang terdapat dalam alhadits.hadits merupakan mubayyin (penjelas), serta penyempurna al-quran.

bayan taqrir:berfungsi sebagai penegasan dalil yang ada dalam al-qur'an

bayan tafsir: yaitu sebagai penjelas dan penafsir ayat 2 yg bersifat mujmal, dan mutlaq, mengkgususkan ayat2 yg bersifat umum, serta memberikan batasan (taqyid) pada ayat2 yang bersifat muthlaq fungsi hadits dalam islam
bayan tasyri': bayan tasyri' adalah menetapkan hukum yg tdk ditetapkan dlm al-qur'an

bayan an-naskh: ialah adanya dalil syara' yang dapat menghapuskan ketentuan yg telah ada karena datangnya kemudian.
Pertanyaan 4 Apa perbedaan yang mendasar antara kitabah dan tadwin alhadits itu?mengapa terjadi misskonsepsi sebagian ummat muslim penulisan hadits baru terjadi pada masa khalifah umar bin abdul aziz,? Apa solusi yang ditawarkan ulama untuk menyelesaikan riwayat2 hadits controversial(ikhtilaful hadits) yg satu melarang penulisan hadits sedangkan yang lain justru menganjurkan? Jawaban: Perbedaan yang mendasar antara kitabah dan tadwinul hadits adalah bahwa tadwin atau kodifikasi hadits merupakan suatu kegiatan pengumpulan dan penulisan al-quran secara besar besaran yang disponsori oleh khalifah, sedangkan kegiatan alkitabah sendiri secara tidak resmi telah berlangsung sejak masa rasululla saw masih hidup dab berlanjut terus hingga masa kodifikasi /tadwinul hadits. Rasulullah saw melarang para sahabat melakukan penulisan hadits, hal ini bertujuan agar al-quran tidak bercampur dengan apapun termasuk perkataan beliau sendiri.namun belakangan ditemukan shahifah2 yang berisikan hadits namenuliskan sendiribi, setelah diteliti ternyata ada hadits lain yang diriwayatkan abu daud terkait dibolehkannya penulisan hadits.(tulislah, maka demi jiwaku yang ada dalam kuasanya,tidaklah keluar dari mulutku kecuali kebenaran). hadits ini memang kontradiktif dengan hadits sebelumnya, berikut ini merupakan solusi yang ditawarkan para ulama dalam mengkompromikan kedua hadits ini: 1. Bahwa larangan menulis hadits itu telah dimansukh oleh hadits yang memerintahkan menulis. 2. Bahwa larangan itu bersifat umum, sedangkan untuk beberapa sahabat khusus diizinkan . 3. Bahwa larangan hadits ditujukan pada mereka yang yang dikhawatirkan mencampurkan antara al-quran dan hadits . 4. Bahwa larangan itu dalam bentuk kodifikasi secara formal seperti mushaf alquran sedang untuk kalangan sendiri tidak dilarang. 5. Bahwa larangan itu berlaku disaat wahyu2 yang turun(alquran) belum dihafal dan dicatat oleh para sahabat, setelah dihafal dan dicatat, menulis hadits pun diperbolehkan.

Pertanyaan 5 Ada 8 cara/metode penerimaan dan penyampaian hadits, sebutkan masing2 secara rinci apa saja yang menjadi persyaratan dalam menerima dan menyampaikan/meriwayatkan hadits itu?mengapa? Jawaban: A. para ulama telah menggolongkan metode penerimaan hadits menjadi 8 macam diantaranya adalah: 1. al-sima :yakni dengan cara mendengarkan sendiri dari perkataan gurunya dg cara di diktekan baik dengan hafalan maupun tulisan. 2. Al-qiroah yaitu merupakan metode penerimaan hadits dg cara seseorang membacakannya didepan gurunya, baik dia sendiri yg membacakan maupun orang lain sedang sang guru menyimaknya. 3. Al-ijazah, yakni seorang guru memberikan izin kepada muridnya untuk meriwayatkan hadits. 4. Al-munawalah, yakni seorang guru memberikan hadits atau beberapa hadits kepada muridnya untuk diriwayatkan. 5. Al-mukatabah, yakni seorang guru menuliskan sendiri sebagian hadits guna diberikan kepada muridnya. 6. Al-ilam, yakni pemberitahuan seorang guru kepada muridnya bahwa kitab atau hadits yang diriwayatkannya dia terima dari seorang guru, dengan tidak memberikan izin pada muridnya untuk meriwayatkan. 7. Al-washiyah, yakni ketika seorang guru akan bepergian/meninggal dunia dia berwasiat kepada seseorang untuk meriwayatkan haditsnya. 8. Al-wijadah, yakni seseorang yang memperoleh hadits orang lain dengan cara mempelajari hadits/kitabnya dengan tidak melalui jalur al-sama, al-ijazah, atau almunawalah. B. Ada beberapa cara yg dilakukan nabi dalam menyampaikan hadits diantaranya sbb: 1. Hadits disampaikan nabi melalui majelis2 ilmu. 2. Hadits disampaikan dalam pidato terbuka seperti haji wada. 3. Hadits disampaikan dalam kondisi tertentu/sesuai dengan situasi yang dialami. 4. Hadits disampaikan dalam hal2 yg bersifat pribadi. 5. Hadits2 disampaikan langsung dalam kerangka praktek sprit praktik bermuamalah dan ubudiyyah. 6. Hadits Disampaikan dengan metode dialog. C. Syarat penerima hadits adalah baligh berakal D. Syarat periwayat hadits adalah: muslim, baligh, adil, berakal. Pertanyaan 6 Sanad dan matan merupakan 2 hal yang menjadi penopang inti sebuah bangunan riwayat hadits, bila salah satu bermasalah eksistensi hadits akan dipersoalkan keshohihannya menurut anda apa urgensi sanad bagi hadits itu? Jawaban: Kedudukan sanad dalam hadits sangat penting karena hadits yang diperoleh atau diriwayatkan akan mengikuti yang meriwayatkannya. sanad suatu hadits dapat diketahui, diterima atau ditolak. Dan mana hadits yang shohih atau tidak untuk diamalkan.

Urgensi sanad bagi hadits: 1. 2. 3. 4. Sanad adalah ajaran agama, seandainya tidak ada sanad niscaya ada orang yang berbicara semau maunya. Sanad adalah perantara, maksudnya bahwa sanad adalah merupakan perantara dari suatu generasi ke generasi berikutnya.riwayat akan diterima jika memiliki sanad dan ditolak jika sebaliknya. Sanad adalah pangkal kebenaran, prinsip ini menegaskan bahwa kutipan2 ilmiah baru bias dipercayai jika bersumber dari sumber yang terpercaya. Sanad adalah standar ilmiah, maksudnya adalah bawa bobot ilmiah suatu ilmu tidak hanya dilihat dari siapa yang menyatakan tetapi juga terkait dengan transmisi yang dilakukan oleh pembawa berita sehingga berita itu benar2 sesuai dengan sumbernya.

Pertanyaan 7 Hadits ditinjau dari kualitas rowi dibagi menjadi 3 bagian. 1.shohih, 2. Hasan, 3.dhoif. berikan uraian rinci ke 3 nya, menurut anda apakah hadits shohih dapat diamalkan sebagai dasar dalam beragama (hujjiyah syariyyah) demikian juga apakah semua hadits dhoif itu tidak bias diamalkan ( ghoir mamul bih) mengapa? Jawaban:

hadits ditinjau dari segi kualitasnya terbagi kepada 3 bagian:

1.hadits shohih: ialah hadits yang bersambung sanadnya, dikutip oleh orang yang adil lagi dhobith(cermat), dari orang yang sama, sampai berakhir kpda rasulullah atau kepada tabii'n bukan hadits yang syadz ( kontroversial) dan terkena illat (yang menyebabkannya cacat dalam penerimaannya).

2.hadits hasan: ialah hadits yang derajatnya hampir sama dengan hadits shohih sehingga sebagian ulama ushul menjadikannya sebagai hujjah serta mengamalkannya.

3.hadits dhoi'f ialah hadits yang tidak sampai pada kriteria hadits shohih maupun hasan.

Hadits shohih wajib diterima dan diamalkan berdasarkan ijma ulama hadits dan ulama ushul serta para ahli fiqh.ia merupakan hujjah syariyyah yang tidak boleh ditinggalkan oleh ummat islam. Terdapat perbedaan pendapat para ulama dalam pengamalan hadits dhoif. Ulama jumhur menganjurkan mengamalkannya jika berkenaan dengan fadhoil2 ibadah tetapi dengan beberapa syarat yang diterangkan oleh alhafidz dalam kitab tadrib ar-rawi.

Pertanyaan 8 Hadits ditinjau dari segi kuantitas rawiy diba menjadi 2bagian, mutawattir dan ahad, jelaskan masing2! Apa yang dimaksud dengan mutawattir lafdzi dan mutawattir manawi? Berikan contohnya!

Jawaban: hadits ditinjau dari kuantitas sanad terbagi menjadi 2 bagian

mutawattir : hadits yang diriwayatkan oleh sejumlah rawi yang tidak mungkin bersepakat untuk berdusta dari sejumlah rowi yg semisasl mereka, dan seterusnya sampai akhir sanad,dan sanadnya mereka adalah panca indera mutawattir lafdzi adalah hadits yang mutawattir lafadz dan maknanya.

ahad: ialah hadits yang tidak memenuhi persyaratan hadits mutawattir

mutawattir ma'nawi : adalah hadits mutawattir yg maksud makna hsditsnya secara konklusif , bukan makna dari lafadznya makna lafal boleh berbeda antara satu riwayat dg riwayat yg lain tetapi maksud kesimpulannya sama.

contoh hadits mutawattir lafdzi:

contoh hadits mutawattir maknawi

Pertanyaan 9 Salah satu bagian dari hadits dhoif menurut ulama adalah hadits maudlu berikan analisis lengkap tentang : 1. 2. 3. 4. 5. Pengertian hadits maudlu secara etimologis dan terminologis! Sejarah dan latar belakang munculnya hadits maudlu Motivasi pembuatan hadits maudlu Hokum beramal dengan hadits maudlu Kitab kitab yang memuat hadits maudlu berikut pengarangnya

Jawaban: 1. pengertian hadits maudlu: kata maudlu menurut bahasa berarti digugurkan atau dibiarkan dan dibuat buat. Sedangkan menurut istilah adits maudlu berarti sesuatu yang disandarkan kepada rasulullah saw secara mengada ada dan bohong dari apa yang tidak dikatakan beliau atau tidak dialakukan atau tidak disetujuinya. Awal terjadinya hadits maudlu dalam sejarah muncul setelah terjadi konflik antara elit pendukung ali dan muawiyah.sehingga umat islam terpecah menjadi 3 golongan. Yaitu syiah, khawarij,dan sunni/jumhur.masing2 dari mereka merasa menjadi yg paling benar dan mereka mencari dalil dari alquran dan hadits sebagai bahan pembuktian atas kebenaran mereka jika mereka tidak menemukannya.maka sebagian mereka membuat hadits palsu tentang keutamaan yg ada pada diri mereka. Ada beberapa factor yang menyebabkan munculnya hadits maudlu diantaranya adalah: a. Factor politik. b. Dendam terhadap islam. c. Fanatisme kabilah, negri, atau pemimpin.

2.

3.

4.

5.

d. Menjilat penguasa. e. Perbedaan ( khilafiyah) dalam madzhab. Motifasi pembuatan hadits maudlu Hadits maudhu diciptakan oleh sebagian kelompok orang/golongan tertentu yang bergelut dalam bidang politik demi meraih segala hal yang mereka inginkan dengan menghalalkan segala cara. Kitab kitab yang memuat hadits maudlu: a. Kitab yang dikarang oleh jabir bin zaid al-juafi yang didalamnya memuat 30.000 hadits b. Ahmad bin Abdullah aljuwaini yang memuat beribu ribu hadits untuk kepentingan kelompoknya AL-KARAMIYYAH. c. Tafsir yang dikarang oleh syeikh zamakhsyari, ats salabi, al baidhowi dan asy syaukani. d. Dan lain lain

Pertanyaan 10 Jelaskan ilmu takhrij, sejarah, metode, dan manfaat mempelajari ilmu takhrij hhadits! Jawaban: Pengertian takhrij: takhrij adalah penunjukan terhadap tempat hadits dalam sumber aslinya yang dijelaskan sanadnya dan martabatnya sesuai dengan keperluan. Sejarah takhrij: kegiatan mentakhrij muncul dan diperlukan sejak masa mutaakhirin, sedangkan sebelumnya hal ini tidak pernah dibicarakan.ilmu takhrij muncul saat ulama mulai merasa memerlukan dan merasa kesulitan untuk merujukan hadits hadits yg tersebar pada berbagai kitab dengan disiplin ilmu yang bermacam macam.mereka mengeluarkan hadits2 yang dikutip dan merujuknya pada sumber asli.ulama yang pertama kali melakukan takhrij adalah alkhotib albagdadhi (463 h)kemudian bermunculan kitab2 takhrij lainnya. takhrij sebagai metode untuk menentukan kehujahan terbagi dalam 3 bagian/metode: a. metode an-naql/al-akhdzu. b. Metode tashhih c. Metode Itibar Manfaat mempelajari takhrij adalah: a. Untuk mengethui asal usul riwayat hadits yang diteliti. b. Untuk mengetahui seluruh riwayat bagi yang akan diteliti c. Untuk mengetahui ada atau tidaknya syahid dan muttabi pada s anad yg diteliti ketika hadits yang diteliti salah satu sanadnya mungkin ada periwayatan lain yang sanadnya mendukung pada sanad yg sedang diteliti. d. Untuk membuktikan status hadits.

Pertanyaan 11. Jawaban: Berikut ini merupakan beberapa cabang ulumul hadits antara lain adalah: a. Ilmu tarikh arruwah adalah orang orang yang berada disekitar hadits atau orangg2 yg meriwayatkan hadits serta berkecimpung dengan hadits nabi. Ilmu jarh wa tadil yaitu ilmu yang menerangkan tentang cacat cacat yang dihadapkan kepada para perawi dan tentang ketadilannya (memandang lurus perangai para perawi) dengan memakai kata2 yang khusus dan untuk menerima atau menolak riwayat mereka.

b.

c.

d.

Ilmu mukhtalaful hadits ialah hadits yang diterima namun pada dzohirnya kelihatan bertentangan dengan hadits maqbul lainnya dalam maknanya, akan tetapi memungkinkan untuk dikompromikan antara keduanya. Ilmu asbabul wurud. Ialah ilmu yang menerangkan sebab sebab nabi menyampaikan sabdanya dan masa masa nabi menuturkannya

Al-hamdulillaaaaahhh

You might also like