You are on page 1of 2

Apa Penyebab GERD?

Ketahui 5 Faktor Pemicu GERD Amazine | Online Popular Knowledge AcidReflux GERD1 150x150 Apa Penyebab GERD? Ketahui 5 Faktor Pemicu GERDLambung memproduksi asam dan enzim untuk membantu pencernaan makanan. Orang yang mengalami Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) atau acid reflux menga lami rasa terbakar di dada serta mual akibat isi lambung yang kembali naik ke ke rongkongan. Penyakit ini bisa menyebabkan kerusakan pada lapisan kerongkongan sehingga memic u ulkus, perdarahan, hingga kanker. Pada kasus yang parah, penyakit ini menyebabkan infeksi batuk kronis, asma, sinu s, serta infeksi tenggorokan dan paru-paru. Penyebab GERD bervariasi dari satu orang ke orang lain. Berikut adalah beberapa faktor yang menjadi pemicu GERD. 1. Kelainan kerongkongan Pada ujung bawah kerongkongan terdapat katup yang disebut sebagai esophageal sph incter. Katup ini akan membuka saat makanan hendak memasuki lambung namun kemudian menut up untuk mencegah makanan naik lagi ke kerongkongan. Kelainan pada esophageal sphincter menyebabkan makanan yang telah berada di lamb ung mengalir kembali ke kerongkongan sehingga menyebabkan apa yang disebut GERD. 2. Hernia hiatal Dada dipisahkan dari perut dengan sebuah sekat otot yang disebut diafragma. Esophageal sphincter terletak pada level yang sama seperti diafragma. Namun dalam beberapa kasus, perut bagian atas, yang melekat pada ujung bawah ker ongkongan, bergerak ke atas diafragma. Dalam kasus normal, diafragma dan esophageal sphincter sama-sama mencegah aliran makanan kembali ke kerongkongan. Tapi pada orang dengan hernia hiatus, daya penahan ini berkurang karena keduanya berada dalam level yang berbeda. Akibatnya, makanan yang sudah masuk lambung bisa mengalir kembali ke kerongkonga n. 3. Kehamilan Sebagian wanita umum mengalami GERD selama kehamilan. Tekanan tambahan pada perut seiring dengan pertumbuhan janin menyebabkan arus ba lik isi lambung ke kerongkongan. Penyebab lain, peningkatan kadar hormon selama kehamilan akan melemahkan fungsi esophageal sphincter.

Dalam hampir semua kasus, keluhan ini akan hilang dengan sendirinya setelah mela hirkan. 4. Merokok dan gastroparesis Merokok berpotensi berkontribusi pada risiko GERD. Merokok akan memicu kerusakan pada selaput lendir, meningkatkan sekresi asam, me lemahkan esophageal sphincter bagian bawah, serta mengurangi produksi air liur y ang memiliki efek menetralkan asam. Gastroparesis adalah kondisi di mana makanan tetap dalam lambung lebih lama dari waktu normal. Gastroparesis memperpanjang waktu makanan berada dilambung dan dengan demikian m emperburuk gejala GERD. 5. Makanan Beberapa makanan dan kebiasaan makan dapat memicu gejala GERD. Berbaring setelah makan makanan berat dapat menyebabkan jantung terasa terbakar. Konsumsi berlebihan cokelat, bawang putih dan bawang merah, kopi atau teh, alkoh ol, tomat, mint, minuman bersoda dan makanan pedas berpotensi memicu munculnya g ejala GERD. Obesitas juga berkontribusi karena menyebabkan tekanan tambahan pada perut. Makan berlebihan, stres, dan diet tinggi garam dan lemak juga mengakibatkan munc ulnya gejala penyakit ini. GERD dapat dikontrol dengan mengubah gaya hidup. Hindari merokok, makanan berlem ak, makan berlebih, dan konsumsi alkohol.[] Terkait

You might also like