You are on page 1of 4

PENINGKATAN PROFESIONALISME PENANGGUN JAWAB LABORATORIUM

Prof. Dr. Taslim Ersam


Jurusan Kimia, FMIPA-ITS, Surabaya e-mail: beckers@chem.its.ac.id

Disajikan pada Lokakarya Perancangan Praktikum yang Relevan KBK Fakultas Eksakta Di FMIPA-UNLAM, Banjarmasin, 10 Agustus 2006

I. Pendahuluan Dalam kurikulum pengajaran MIPA seharusnya tercermin bahwa disamping pengajaran materi ilmu, juga melibarkan penanaman sikap, mengasah penalaran yang benar dan kemampuan bekerjasama dalam kelompok, serta dijelaskan pula seberapa jauh cakupan yang dapat dicapai. Namun demikian, kurikulum itu harus seimbang dengan kemampuan dosen yang akan mengajar dan dapat menysesuaikan dengan kemampuan mahasiswa yang belajar. Apabila ketiga komponen tersebut tidak seimbang maka sukar untuk mencapai tujuan pendidikan yang baik. Dalam hal apapun juga proses pengajaran menjadi sangat panting. Salah satu cara yang mungkin dapat dilakukan untuk menjaga keseimbangan ketiga komponen tersebut agar supaya tujuan pendidikan dapat dicapai adalah meningkatkan kemampuan sdm yang mengelola pembelajaran tersebut. Disamping itu laboratorium adalah suatu pembelajaran yang mengutamakan kemampuan skill bila diorganisasikan dengan baik, akan dapat membantu mahasiswa meninkatkan kemampuan dalam mencapai tujuan pendidikan. Pengorganisasian laboratorium atau pelaksanaan laboratorium akan dapat pula berlangsung dengan baik, apabila sdm penanggung jawab laboratorium atau kepala laboratorium adalah seseorang yang memiliki keilmuan yang sesuai dengan bidang tersebut dan memiliki pula manejerial yang baik. Profesionalisme seorang atau sekelompok orang dalam mengelola laboratorium sangat jelas dikemukan pada peraturan pemerintah PP.05 tahun 1980 tentang perguruan tinggi, mennyatakan bahwa kepala laboratorium dipinpim oleh seoarang Guru Besar dalam bidangya. Akan tatapi pada PP berikutnya, yaitu PP 30 tahun 1990 dan PP berikutnya tidak dicantumkan lagi. Jika diperhatikan dengan seksama maka PP 05 th 1980 tersebut memberi signal bahwa penanggun jawab atau kepala laboratorium secara keilmuan dan pengalaman serta senioritas akan dapat mengelola laboratorium secara profesionalime. Mengingat Guru Besar adalah seorang dosen yang sudah melalui pendidikan yang cukup, pengalaman penelitian, dan juga dosen senior dalam bidang ilmunya. Akan tepapi bila pada suatu PS belum cukup guru besarnya maka ada baiknya diserahkan kepada dosen senior dibidang tersebut dengan tambahan beberapa kriteria dan syarat yang ditetapkan oleh program studi yang bersangkutan. Pengetahuan yang dapat dipergunakan untuk penanggung jawab laboratorium atau kepala laboratorium dapat dilihat, seperti uraian berikut ini :

II. Beberapa kisi pengetahuan yang perlu diketahui oleh penanggun jawab laboratorium untuk dapat menjadi profesionalism.
1. Disain Laboratorium I. Tata ruang Kebutuhan ruang Lay-out laboratorium Provisi Jasa Lantai Jendela Pintu Meja Laboratorium Almari dan Laci Disain Laboratorium II. Pelayanan Mekanik Ventilasi Lemari Asam Pencahayaan Pasokan arus listrik Pasokan arus listrik darurat Pasokan Gas Pasokan air Pembuangan Pasokan uap Pasokan air distilasi dan air demineralisasi Pipa Gas Perencanaan keamanan Dekorasi Alokasi lantai untuk berbagai peralatan berbeda Disain Laboratorium III. Fasilitas Pendukung Fasilitas Pencucian Peralatan Gelas dan Sterilisasi Laboratorium radioaktif Unit fotografi Ruangan Dingin Ruangan Panas Kandang Hewan Unit reprografis Bengkel Laboratorium Bengkel Peniup Gelas Perawatan Peralatan Laboratorium Perencanaan Perawatan Inspeksi seputar laboratoriumn dan peralatan Penggantian peralatan laboratorium Pembersihan lingkungan laboratorium Dekorasi Perbaikan Gudang dan renovasi Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun 4. Anggaran Laboratorium : Pembelanjaan dan kontrol finansial Sumber pendapatan Pembelanjaan Peralatan besar Bahan habis pakai Prosedur pemesanan Pembelian dengan perhatian khusus Racun Impor bahan Pembelian hewan Bahan Radio aktif Pemotongan Biaya Administrasi Laboratorium Informasi Teknis Sistem Data Sistem Indeks Klasifikasi Dewey Dokumentasi Laboratorium dan Penyimpanan Catatan Fasilitas Peralatan Kantor Pengambilan Keputusan Memburu informasi Pertemuan staf, komisi dan seterusnya Tata Aliran Kerja : Manajemen Pergudangan Filosofi Gudang Manajemen Penyimpanan Desain dan pereencanaan gudang Penyimpanan Bahan Kimia Penyimpanan Bahan Berbahaya Penyimpanan Peralatan Penyimpanan Alat lain-lain Dokumentasi

2.

5.

6.

3.

7.

8.

Uraian dan penjelasan masing-masing komponen dapat dilihat pada lampiran I

III. Kompetensi Lulusan Jurusan Kimia ITS Berikut ini, kami berikan pula contoh kometensi lulusan yang ingin dicapai oleh Jurusan Kimia ITS, setelah melalui proses pendidikan selama lebih kurang delapan semester berdasarkan kurikulum 2004/2009 yang menjadi acuan oleh kepala laboratorium dalam mengelola laboratorium dan laboratorium, yakni : Kompetensi khusus Mampu mengoperasikan peralatan kimia yang baku untuk berbagai perlakuan kimia Mampu menangani bahan kimia secara benar dan aman Mampu menganalisa, menginterpretasikan dan mengkomunikasikan data-data yang dihasilkan dari suatu perlakuan kimia Mampu menggunakan metoda-metoda kimia dengan baik, benar dan aman Mampu mengontrol reaksi kimia melalui pendekatan termodinamika dan kinetika Mampu membedakan kondisi dan regulasi proses biokimia dengan proses kimia lainnya Kompetensi umum Mampu memecahkan masalah-masalah kimia Mampu melanjutkan studi kejenjang lebih tinggi Mampu berwiraswasta Kompetensi Tugas Akhir Mampu mengintegrasikan seluruh kemampuan yang sudah diperoleh (dalam kuliah) untuk memecahkan masalah kimia yang nyata Mampu merangkum dan melaporkan hasil pekerjaannya dalam bentuk skripsi

IV. Manajemen Laboratorium a. Fungsi dan tugas Penanggung Jawab Lab. Jurusan Kimia ITS Sistem rekruitmen pegawai Sistem pengadaan bahan/alat Sistem perencanaan kegiatan (laboratorium/penelitian) Sistem pelaksanaan kegiatan Sistem kontrol dan evaluasi Sistem manajemen fasilitas b. Pengenalan sistem manajemen pelayanan publik Rencana Strategis Standar mutu SOP penerimaan order, pelaksanaan, pembayaran, distribusi keuntungan

c. Aturan dan tata letak Tata letak laboratorium (Bahan, alat, meja kerja, sistem pembu-angan, dll.) Sistem dokumentasi (inventaris, nilai praktium, hasil-hasil penelitian, dll.) Dokumentasi subjek, prosedur dan hasil-hasil pelayanan

V. Fungsi Laboratorium Selanjutnya, penaggung jawab laboratorim dapat dilihat dari fungsinya, dimana laboratorium adalah salah satu wadah menampung kegiatan tridharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Fungsi pendidikan dapat dilihat pada pelaksanaan kurikulum, yaitu pada matakulah praktikum yang dibina oleh dosen pada bidang yang sesuai. Fungsi penelitian merupakan pertanggung jawaban akademik dari dosen dalam mengembangkan keilmuan yang sesuai dengan kompetensi yang telah ditetapkan oleh program studi. Hasil-hasil penelitian tersebut dapat meningkatkan proses belajar mengajar pada bidang keilmuan terkait. Funsi penelitian ini juga terkait dengan pembelajaran untuk mahasiswa yang melaksanakan tugas akhir untuk penulisan skrepsi yang dibimbing oleh dosen pembimbing. Disamping itu, hasil dari kegiatan penelitian itu akan dapat pula dimanfaatkan oleh masyarakat, melalui informasi yang disampaikan oleh dosen pada saat melaksanakan fungsi pengabdian pada masyarakat. Berdasarkan uraian di atas, maka seorang penanggung jawab laboratorium akan dapat melaksanakan kegiatan tersebut di atas dengan baik, maka disamping kriteria yang disebutkan di atas perlu pula menjadi perhatian tentang : 1. Kemampuan leadership untuk mengorganisasikan kegiatan di laboratorium 2. Tersedianya standart operation procedure (SOP) 3. Memotivasi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan penelitian dalam kelompok penelitian (Resarch group) Memperhatikan tiga poin di atas penetapan penanggung jawab laboratorium diemban oleh seorang dosen senior mungkin adalah pilihan yang tepat (senior dalam tanda kutip).

VI. Penutup Tulisan ini, akan dapat digunakan memotivasi kita semua dalam kegiatan diskusi pada lokarya ini. Selamat berlokarya semoga menghasilkan produk yang dapat meningkatkan profesionalisme penanggung jawab laboratorium/praktikum.

You might also like