You are on page 1of 13

GERAKAN PRAMUKA

KWARTIR CABANG CIAMIS


Jl. Jend. Ahmad Yani No. 134 Ciamis 46213
SURAT KEPUTUSAN KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA KABUPATEN CIAMIS NOMOR : 29 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN MASA TAARUF CALON ANGGOTA KELUARGA AMBALAN PENEGAK ( MATA CAKAP ) Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Ciamis, Menimbang : a. Bahwa pola pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega perlu dijabarkan dalam bentuk-bentuk yang lebih terperinci yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan zaman. b. Bahwa pengenalan/orientasi kepenegakan di Wiayah Kerja Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Ciamis diberi nama Masa Taaruf Calon Anggota Keluarga Ambalan Penegak disingkat Mata Cakap. c. Bahwa dalam upaya memberikan pedoman dalam menyelenggarakan orientasi dipandang untuk segera mengukuhkan pedoman penyelenggaraannya. 1. Keputusan Presiden RI Nomor : 238 Tahun 1961 jo. Nomor : 34 Tahun 1999 tentang Anggaran Dasar Gerakan Pramuka. 2. Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka nomor : 107 Tahun 1999 tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka. 3. Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor : 080 Tahun 1988 tentang Pola dan Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega. 4. Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor : 022 Tahun 1991 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega. Hasil Loka Karya PLPK dan Pertemuan Pemangku Adat tanggal 2-4 Juni 2001 di Ciamis. MEMUTUSKAN Menetapkan Pertama Kedua : : : Mencabut Surat Keputusan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Ciamis Nomor : 02 Tahun 1987 jo Nomor : 02 Tahun 1991 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pemusatan Latihan Pengenalan Kepenegakan (PLPK). Mengesahkan Pedoman Penyelenggaraan Masa Taaruf Caon Anggota Keluaraga Ambalan Penegak ( MATA CAKAP ) sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini. Menginstruksikan kepada semua jajaran Gerakan Pramuka Se-Kabupaten Ciamis untuk segera menyesuaikan dalam penyelenggaraan Mata Cakap. Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan, dengan catatan apabila ternyata dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam surat keputusan ini maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Mengingat

Memperhatikan :

Ketiga Keempat

: :

Ditetapkan di : Ciamis Pada Tanggal : 15 Juli 2001 Kwartir Cabang Kabupaten Ciamis, Ketua,

Drs. WAWAN SF. ARIFIEN

Tembusan disampaikan kepada : 1. Yth. Ketua Kwarda Jawa Barat 2. Yth. Bupati Ciamis selaku Ketua Mabicab 3. Yth. Camat se-Kabupaten Ciamis selaku Ketua Mabiran 4. Yth. Ketua Kwarran se-Kabupaten Ciamis 5. Yth. Ketua Mabigus SLTA se-Kabupaten Ciamis

KEPUTUSAN KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA KABUPATEN CIAMIS NOMOR : 29 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN MASA TAARUF CALON ANGGOTA KELUARGA AMBALAN PENEGAK ( MATA CAKAP ) BAB I MUQODDIMAH Pasal 1 Maksud Pedoman penyelenggaraan ini dimaksudkan untuk memberikan pedoman bagi Dewan Ambalan dalam menyelenggarakan dan melaksanakan kegiatan orientasi / pengenalan bagi Pramuka Penggalang yang telah habis masa usianya dan atau pemuda yang telah berusia 16 tahun sebagai calon Penegak di Wilayah Kerja Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Ciamis. Pasal 2 Tujuan Pedoman penyelenggaran ini beryujuan untuk mengatur dan memberikan arah serta untuk meningkatkan penyelenggaraan kegiatan orientasi / pengenalan bagi calon anggota Penegak dan Ambalan yang berada di Wilayah Kerja Kwartir Cabang Gerakan pramauka Kabupaten Ciamis. Pasal 3 Dasar 1. Keputusan Presiden RI Nomor : 238 Tahun 1961 jo. Nomor : 34 Tahun 1999 tentang Anggaran Dasar Gerakan Pramuka. 2. Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka nomor : 107 Tahun 1999 tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka. 3. Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor : 080 Tahun 1988 tentang Pola dan Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega. 4. Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor : 022 Tahun 1991 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega. 5. Hasil Loka Karya PLPK dan pertemuan Pemangku Adat tanggal 2-4 juni 2001 di Ciamis. Pasal 4 Ruang Lingkup Pedoman Penyelenggaraan ini meliputi : 1. Pengertian, Tujuan dan Target 2. Fungsi dan Kedudukan 3. Penyelenggara dan Pelaksana 4. Mekanisme Kegiatan 5. Kurikulum Kegiatan 6. Etika Kegiatan 7. Penutup

BAB II PENGERTIAN, TUJUAN DAN TARGET Pasal 5 Pengertian Masa Taaruf Calon Anggota Keluarga Ambalan Penegak, disingkat MATA CAKAP adalah kegiatan orientasi / pengenalan kepenegakan bagi Pramuka Penggalang yang telah habis masa usianya dan atau pemuda yang telah berusia 16 tahun, sebagai calon Penegak. Pasal 6 Tujuan Tujuan diselenggarakannya Mata Cakap adalah untuk memperkenalkan kepenegakan serta memberikan motivasi kepada para tamu Penegak agar mempunyai keinginan untuk memasuki Ambalan penegak / menjadi anggota Pramuka Penegak. Pasal 7 Target 1) Target utama kegiatan Mata Cakap adalah tumbuhnya minat peserta untuk menjadi anggota Ambalan Penegak secara suka dan rela. 2) Menumbuh kembangkan kualitas dan kuantitas Gerakan Pramuka di Gugus Depan / Ambalan. BAB III FUNGSI DAN KEDUDUKAN Pasal 8 Fungsi Kegiatan Mata Cakap berfungsi : 1) Sebagai sarana promosi bagi Gugus Depan untuk memperkenalkan Ambalan Penegak kepada tamu Penegak. 2) Sebagai masa orientasi tamu Penegak yang memasuki Ambalan yang berdangukutan. 3) Sebagai sarana untuk menempuh masa tamu bagi calon Penegak. 4) Sebagai arena latihan kepemimpinan diri bagi Anggota Ambalan. 5) Sebagai kesempatan awal untuk membangun hubungan antara anggota Ambalan dengan tamunya, antara tamu yang satu dengan tamu yang lain. Pasal 9 Kedudukan Penyelenggaraan Mata Cakap berkedudukan : 1) Diselenggrakan oleh Dewan Ambalan 2) Kepala Sekolah selaku Ketua Mabigus sebagai pemegang kebijakan di sekolah tempat pangkalan Gugus Depan merupakan fasilitator dalam penyelenggaraan Mata Cakap. 3) Organisasi lain yang ada pada Gugus Depan yang bersangkutan berkedudukan sebagai mitra untuk kelancaran penyelenggaraan Mata Cakap. BAB IV PENYELENGGARA DAN PELAKSANA Pasal 10 Penyelenggara

1) Penyelenggara Mata Cakap adalah Gugus Depan c.q. Dewan Ambalan dengan membentuk Sangga Kerja Pelaksana. 2) Sangga Kerja berasal dari Dewan Ambalan atau Anggota Ambalan penug (T. Bantara dan T. Laksana) Pasal 11 Sangga Kerja Sangga Kerja teridiri dari : Penasehat : Ketua Mabigus Penanggungjawab 1) Umum : Pembina Gugus Depan 2) Penyelenggara : Pradana Sangga Kerja Pelaksana 1) Ketua : dipilih dalam rapat 2) Wakil Ketua : dipilih dalam rapat 3) Sekretaris : dipilih dalam rapat 4) Wakil Sekretaris : dipilih dalam rapat 5) Bendahara : dipilih dalam rapat 6) Seksi-seksi : a. Seksi Kesekretariatan b. Seksi Giat Materi c. Protokoler d. Seksi Saranan dan Prasarana e. Seksi Humas f. Seksi Kesehatan g. Seksi Konsumsi h. Seksi Keamanan

Pasal 12 Struktur Sangga Kerja

PENANGGUNGJAWAB UMUM

PENASIHAT

PENANGGUNGJAWAB PENYELENGGARA

KETUA SANGGA KERJA WAKIL KETUA

DEWAN KEHORMATAN

SEKRETARIS WAKIL SEKRETARIS

BENDAHARA

SEKSI - SEKSI

PESERTA

Keterangan Garis : : : : : Garis Konsultasi Gasris Pertanggungjawaban Garis Koordinasi Garis Komando

Pasal 13 Uraian Tugas Sangga Kerja 1) Penasehat : memberikan nasehat-nasehat yang diperlukan baik diminta / tidak. 2) Penanggungjawab : a. Umum : mempertenggungjawabkan seluruh kegiatan. b. Penyelenggara : bertanggungjawab atas terselenggaranya kegiatan. 3) Ketua Sangga Kerja a. Mengelola seluruh tekhnis pelaksanaan kegiatan b. Bertanggungjawab kepada Pradana 4) Wakil Ketua a. Bersama-sama denga ketua memimpin dan atau mewakili ketua dalam mengelola tekhnis kegiatan. b. Bertanggungjawab kepada Pradana. 5) Sekretaris a. Membantu dan mewakili tugas-tugas ketua. b. Mengadakan perencanaan, pelaksanaan dan penyelenggaraan yang bersifat konsepsi dan administrasi umum c. Bertanggungjawab kepada ketua sangga kerja. 6) Wakil Sekretaris a. Membantu dan mewakili tugas-tugas ketua. b. Bersama-sama dengan sekretaris umum mengadakan perencanaan, pelaksanaan dan penyelesaian yang bersifat konsepsi dan administrasi umum c. Bertanggungjawab kepada ketua sangga kerja. 7) Bendahara a. Menyusun anggaran biaya kegiatan b. Melaksanakan pengelolaan keuangan c. Menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan berdasarkan sistem akuntansi keuangan. d. Bertanggungjawab kepada ketua sangga kerja. 8) Seksi Kesekretariatan a. Mengadakan setiap berbagai kebutuhan setiap sangga kerja yang bersifat administrasi dan yang berhubungan dengan administrasi. b. Bertanggungjawab kepada ketua sangga kerja. 9) Seksi Giat Materi a. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi seluruh kegiatan Mata Cakap. b. Sejumlah sangga kerja akan dibentuk menjadi anggota sangga yang mempunyai misi melaksanakan seluruh kegiatan bersama-sama dengan peserta disangganya masing-masing. c. Bertanggungjawab kepada ketua sangga kerja. 10) Protokoler a. Membantu Pemangku Adat merencakana, mempersiapkan dan melaksanakan berbagai upacara. b. Bertanggungjawab kepada ketua sangga kerja. 11) Seksi Sarana dan Prasarana a. Menyediakan segala kebutuhan dalam pelaksanaan kegiatan Mata Cakap. b. Bertanggungjawab kepada ketua sangga kerja. 12) Seksi Humas a. Melaksanakan fungsi dan komunikasi dengan pihak lain. b. Bertanggungjawab kepada ketua sangga kerja. 13) Seksi Kesehatan a. Memberikan pelayanan kesehatan. b. Bertanggungjawab kepada ketua sangga kerja. 14) Seksi Konsumsi a. Mengadakan perencanaan dan pelaksanaan pelayanan konsumsi. b. Bertanggungjawab kepada ketua sangga kerja. 15) Seksi Keamanan a. Menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban selama kegiatan berlangsung. b. Bertanggungjawab kepada ketua sangga kerja.

BAB V MEKANISME KEGIATAN Pasal 14 Sekenario Kegiatan 1) Kegiatan Pendahuluan Kegiatan Mata Cakap diawali dengan uapacara pembukaan secara resmi dan dilanjutkan dengan upacara penerimaan tamu Ambalan yang disesuaikan dengan Adat Ambalan yang bersangkutan. 2) Kegiatan inti, meliputi : a. Pengenalan Gugus Depan b. Pengenalan Kepenegakan c. Pengenalan Ambalan 3) Kegiatan Penutup : Penerimaan Anggota Keluaraga Ambalan. Kegiatan Mata Cakap diakhiri dengan upacara penutupan sekaligus penerimaan tamu menjadi calon anggota Ambalan sesuai dengan Adat Amabalan. Pasal 15 Organisasi Peserta 1) Untuk organisasi peserta didasarkan pada pembetukan sangga yang terdiri dari 5-10 orang dan diantaranya terdapat anggota dari Penegak. 2) Setiap 2-4 Sangga dibentuk satu Ambalan. Pasal 16 Seragam Peserta Peserta Kegiatan Mata Cakap diharuskan menggunakan seragam Pramuka Penggalang lengkap sesuai asal pangkalan masing-masing dan bagi tamu yang berasal dari luar anggota Pramuka berpakaian bebas tapi sopan.

Pasal 17 Tata Tertib Peserta 1) Bagi pangkalan yang dengan alasan tertentu tidak bisa melaksanakan kegiatan Mata Cakap secara terpisah, peserta putera tidak boleh mendatangi peserta puteri atau sebaliknya tanpa izin panitia penyelenggara. 2) Peserta tidak boleh meningglkan lokasi kegiatan selama kegiatan berlangsung tanpa izin panitia penyelenggara. 3) Peserta tidak membawa benda yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain. 4) Peserta dilarang melakukan hal-hal yang tidak terpuji. 5) Peserta harus berada dilokasi 5 menit sebelum acara dimulai. 6) Setiap peserta wajib memelihara lingkungan dan hubungan dengan masyarakat. 7) Semua peserta wajib mentaati tata tertib yang berlaku dan bagi yang melanggar peraturan tersebut dapat dikenakan sanksi berupa pemberitahuan, petunjuk/nasihat, peringatan sampai diberhentikan dari semua kegiatan. BAB VI KURIKULUM KEGIATAN Pasal 18 Bentuk Kegiatan

1) Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk perkemahan secara kontinue (dari pembukaan sampai penutupan dilaksanakan secara terus menerus). 2) Pelaksanaan dengan sistem satuan terpisah dilaksanakan secara optimal. Pasal 19 Materi Kegiatan 1) Materi Kegiatan meliputi : a. Pokok-pokok Gudep b. Pokok-pokok Kepenegakan c. Pokok-pokok Ambalan 2) Materi kegiatan seperti termaksud pada ayat 1 pasal ini, hanya bersifat pengenalan yang memungkinkan peserta memperoleh gambaran dunia Penegak dan merasa tertarik menjadi anggota. Pasal 20 Penyajian Materi Kegiatan 1) Penyajian materi kegiatan yang disajikan bersifat kreatif, rekreatif dan edukatif dalam suasana kekeluargaan. 2) Materi-materi seperti yang termaksud pada ayat 1 pasal 19disajikan dalam 2 (dua) pendekatan, yaitu : a. Formal sebagai sesi terjadwal b. Melekat pada acara-acara dari awal sampai akhir (hiden kurikulum) Pasal 21 Waktu Kegiatan 1) Mata Cakap dilaksanakan pada awal tahun pelajaran 2) Mata Cakap dilaksanakan selama 2 hari 3 malam dengan jadwal umum terlampir. BAB VII ETIKA KEGIATAN Pasal 22 Umum 1) Segala pedoman hanya mengacu pada pedoman Mata Cakap serta norma-norma yang ada pada Ambalan dan Gugus Depan. 2) Kegiatan dan atau perlakuan yang mengandung unsur perpeloncoan atau tekanan (teror) fisik dan atau mental terhadap pribadi-pribadi peserta dilarang adanya. Pasal 23 Khusus 1) Setiap Penegak atau sangga kerja dilarang melakukan hal-hal berikut : a. Tindakan yang dapat mempermalukan peserta. b. Melakukan tindakanyang bersifat balas dendam. c. Bersikap diskriminatif terhadap peserta. d. Memberikan contoh yang negatif kepada peserta. 2) Persyaratan yang dituntut dari peserta berdasarkan kesepakatan antara Mabigus, Pembina dan Penegak. Pasal 24 Sanksi

Jika pelaksanaan Mata Cakap melanggar etika kegiatan sebagaimana yang termaksud pada pasal 22 dan 23 dan telah diperingatkan selama 3 (tiga) kali maka Mbigus berhak membubarkan kegiatan Mata Cakap. BAB VIII PENUTUP Hal-hal yang berkenaan dengan pedoman Masa Taaruf Calon Anggota Keluarga Ambalan Penegak (Mata Cakap) yang belum diatur dalamPpedoman Penyelenggaraan ini akan diatur kemudian. Ditetapkan di Pada Tanggal : Ciamis : Juli 2001

Kwartir Cabang Kabupaten Ciamis, Ketua,

Drs. WAWAN SF. ARIFIEN

GARIS BESAR POKOK-POKOK KEGIATAN MASA TAARUF CALON ANGGOTA KELUARGA AMBALAN PENEGAK ( MATA CAKAP )

No I

Tujuan PENDAHULUAN 1.1 Peserta mengenal sangga sebagai satuan terkecil dalam keanggotaan Ambalan 1.2 Kegiatan dibuka secara resmi oleh pejabat yang berwenang (Mabigus) 1.3 Peserta merasa kehadirannya diakui secara resmi dan merasa diperlakukan sebagai seorang tamu pada suatu keluarga besar Ambalan.

Uraian Materi Kegiatan PENDAHULUAN 1.1 Pembentukan anggota

Waktu (Menit) 120

Sekenario Kegiatan Dilaksanakn sebagai pra mata cakap ( bisa sehari dalam pelaksanaan). Dalam setiap sangga ada penegak bantara yang harus menciptakan suasana kekeluargaan dan memperihatkan jati diri penegak. Dilaksanakan dalam bentuk upacar resmi sesuai dengan petunjuk pelaksanaan upacara. Acara ini dimodifikasi sesuai adat ambalan dalam memperlakukan seorang tamu. Diciptakan suasana riang dengan tetap memperhatikan akhlak dan sopan santun sebagai pribumi (bagi penegak) dan sebagai seorang tamu (bagi peserta) Disajikan secara formal melalui metode ceramah variatif dibantu dengan alat peraga seperlunya. Pengenaan pengurus langsung dengan orangnya. Inti kegiatan ini adalah observasi. Dilaksanakan secara integratif selama kegiatan mata cakap berlangsung. Selama itu diupayakan peserta pernah menempati, melewati, dan memperhatikan areal kampus. Menjelang akhir kegiatan peserta diminta menggambarkan denah lengkap (waktu 30menit maksudnya untuk menggambarkan denah) Disajikan secara formal melalui metode deramah variatif dibantu dengan alat peraga seperlunya. Untuk memantapkan pemahaman peserta pula penjelasan dalam acara informal didalam tenda oleh penegak anggota sangga yang bersangkutan dengan gaya promosi yang menarik. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk praktek lapangan dapat berupa wide game, geladi tangguh, debating, diskusi dll.

1.2 Upacara pembukaan

60

1.3 Upacara penerimaan tamu ambalan

90

II

KEGIATAN INTI 2.1 Peserta mengenal kedudukan dan struktur organisasi Gugus Depan di pangkalan sekoah. 2.2.Peserta mengenal lingkungan pangkalan, Gudep secara langsung hingga menggambar sketsa denah pangakalan.

KEGIATAN INTI 2.1 Pengenalan Organisasi Gugus Depan 2.1.1 Kedudukan Gugus Depan disekolah 2.1.2 Struktur Organisasi Gudep dan pengurusnya 2.2 Pengenalan pangkalan Gudep lingkungan

120

30

2.3 Peserta mengetahui tahapan alur keanggotaan penegak sebagai salah satu fase keanggotaan pramuka dari masa tamu hinga penegak laksana

2.3 Alur keanggotaan penegak 2.3.1 Tahapan kenggotaan penegak 2.3.2 Prosedur kenaikan tingkat keanggotaan Penegk (pengenalan SKU)

90

2.4 Peserta mengenal ciri khas kegiatan penegak sebagi manusia yang mulai beranjak dewasa.

2.4 Pengenalan kegiatan khas penegak

240

2.5 Peserta mengena ambalan dan segala perangkatnya.

2.5 Pengenalan ambalan 2.5.1 Pengertian ambalan 2.5.2 Pengenalan struktur dan dewan ambalan 2.5.3 Pengenalan perangkat ambalan

120

2.6 Peserta mengenal, dan mengapresiasi Adat Ambalan sebagai suatu kebiasaan yang positif dan sangat bermanfaat untuk pembinaan diri.

2.6 Pengenalan adat istiadat ambalan

90

III

PENUTUP 3.1 Peserta dapat menyatakan minatnya untuk menjadi anggota keuarga Ambalan 3.2 Peserta yang berminat menjadi anggota ambalan merasa diterima dan diakui secara sah sebagai anggota keluarga ambalan

30

Pelaksanaan tetap memperhatikan asas promosi dan kekeluargaan. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk informasi dengan alat peraga lengkap, dalam bentuk demonstrasi dalam upacaraupacara adat serta integral dalam pengorganisasian peserta dan berbagai kegiatan selama mata cakap berlangsung. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk informasi dengan alat peraga lengkap, dalam bentuk demonstrasi dalam upacaraupacara adat serta integral dalam pengorganisasian peserta dan berbagai kegiatan selama mata cakap berlangsung. Peserta mengisi formulir permohonan menjadi anggota ambalan yang sudah disiapkan oleh sangga kerja. Acara ini dimodifikasi sesuai adat ambalan dalam memperlakukan anggota keluarga baru. Diciptakan suasana yang khidmat, terharu dan gembira karena bertambahnya saudara baik Penegak, maupun bagi calon Penegak. Dilaksanakan dalam bentuk upacara umumsesuai petunjuk pelaksanaan upacara.

90

3.3 Kegiatan dinyatakan berakhir secara resmi.

60

Ditetapkan di Pada Tanggal

: Ciamis : 15 Juli 2001

Kwartir Cabang Kabupaten Ciamis, Ketua,

Drs. WAWAN SF. ARIFIEN

JADWAL UMUM KEGIATAN MATA CAKAP HARI KE WAKTU 10.00-11.30 11.30-13.00 13.00-15.00 15.00-16.00 1 16.00-17.15 17.15-20.00 20.00-22.00 22.00 - .. 04.00-07.30 07.30-11.30 11.30-13.00 13.00-15.00 2 15.00-16.00 16.00-17.15 17.15-20.00 20.00-22.00 22.00 - .. 04.00-07.30 3 07.30-11.30 GIAT I ISOMA GIAT II SHOLAT GIAT III ISHOMA, CERAMAH AGAMA, TADARUS GIAT IV TIDUR SHOLAT, KULTUM, OLAHRAGA, MAKAN, DLL. GIAT V ISHOMA GIAT VI SHOLAT GIAT VII ISHOMA, CERAMAH AGAMA, TADARUS GIAT VIII TIDUR SHOLAT, KULTUM, OLAHRAGA, MAKAN, DLL. GIAT IX ACARA KET

Keteraangan; Pengaturan jadwal Giat sepenuhnya diatur sangga kerja dengan memperhitungkan alokasi waktu sesuai silabus.

You might also like