You are on page 1of 9

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Mencacah dapat diartikan menghitung, hampir semua sistem logika menerapkan pencacah. Komputer digit menerapkan pencacah guna

mengemudikan urutan dan pelaksanaan langkah langkah dalam program. Fungsi dasar pencacah adalah untuk mengingat berapa banyak pulsa detak yang telah dimasukkan kepada masukkan sehingga pengertian paling dasar pencacah adalah system memori. Pencacah memiliki dua jenis yakni pencacah sinkron dan pencacah tak sinkron. Setiap jenis pencacah tersebut memiliki karakteristiknya masing-masing dalam pengoprasiannya terhadap suatu rangkaian. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi rumusan masalahnya adalah 1. Apakah perbedaan pencacah sinkron dan tidak sinkron? 2. Bagaimana merealisasikan pencacah sinkron dan tak sinkron dengan flip-flop? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah 1. Mempelajari cara kerja pencacah sinkron dan tak sinkron. 2. Membuktikan tabel kebenaran pencacah sinkron dan tak sinkron

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka Pencacah (counter) merupakan suatu rangkaian logika yang berfungsi untuk mencacah jumlah pulsa pada bagian input dan keluaran berupa digit biner dengan saluran tersendiri setiap pangkat dua. Pencacah terdiri dari flip flop yang diserikan, dan arus keluaran ditahan sampa adanya clock. Pencacah ada dua macam yaitu, Pencacah sinkronous dan Pencacah Asinkronous dan keduanya di bedakan dari cara di clock. Pencacah juga memiliki karakteristik yang penting, yaitu sampai berapa banyak ia dapat mencacah, mencacah maju, ataukah mencacah mundur. Pencacah memiliki kegunaan yaitu menghitung banyaknya detak pulsa dalam satu periode waktu, membagi frekuensi, dan pengurutan alamat. 1. Pencacah Sinkron Pencacah sinkron yang beroperasi serentak dengan pulsa clock yang kadang kadang disebut juga pencacah deret (series counters), atau pencacah jajar. Pencacah sinkronous di desain menggunakan flip flop pada keadaan toggle. FlipFlop JK atau D dapat dibuat toggle. Flip Flop JK dapat dirubah menjadi toggle dengan cara kedua input J dan K di beri kondisi High, sedangkan pada flip flop D, dapat dibuat dalam keadaan toggle dengan menghubungkan keluaran Q dengan input.

2.

Pencacah tak Singkron Pencacah tak sinkron (ripple trough counter/special counter). Dinamakan jga

serial counter karena output yang dihasilkan masing masing flip flop yang digunakan akan berubah kondisi dari 0 ke 1, atau sebaliknya dengan secara berurutan . Hal ini disebabkan karena hanya flip flop yang paling ujung saja yang dikendalikan oleh sinyal clock, sedangkan clock untuk flip flop yang lainnya diambil dari masing masing flip flop sebelumnya. Pencacah tak sinkron bekerja dengan mengkaskadekan seri flip flop dalam keadaan toggle secara bersamaan. Keluaran tiap tiap flip flop di jadikan clock untuk flio flop berikutnya secara berurutan. Hal ini menyebabkan berubah secara asynkronous secara bersamaan, seperti gelombang. Pencacah aSinkronous dapat disebut juga dengan pencacah ripple, karena setiap penghubungannya setiap flip flop sama seperti diatas senhingga frekuensinya di bagi 2.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Instrumen Penelitian Alat-alat dan bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Catu daya dc +5 volt, IC-7408, IC-7476, IC-7400, resistor, saklar SPDT, papan rangkaian, multimeter, LED, kabel-kabel penghubung. B. Rancangan Penelitian a. Pencacah biner sinkron Dua buah IC-7476, I , digunakan untuk FFA dan FFB, dan setengah dari I digunakan sebagai FFC. Angka-angka pada gambar menunjukkan nomor pin

dari IC. Untuk IC-7476 pin 5 adalah Vcc dan pin 13 adalah GDN. IC-7408 yang digunakan sebagai gerbang AND. Pin 14 dihubungkan ke Vcc dan pin 7 ke GND. Hubungkan reset dan input pada generator bit. Aturlah reset=1, clock=0. Kemudian masukkan pulsa input sebanyak 8 kali dan catat hasilnya.

gambar skema alat.

b.

Pencacah tak singkron Wujudkanlah rangkaian berikut pada papan rangkaian yang telah tersedia

menggunakan dua buah IC-7476, I setengah dari I

digunakan untuk FFA dan FFB, dan

digunakan sebagai FFC. Angka-angka pada gambar

menunjukkan nomor pin dari IC. Untuk IC-7476 pin 5 adalah Vcc dan pin 13 adalah GDN. Hubungkan reset dan input pada generator bit. Aturlah mula-mula reset=1, clock=0 dan hidupkan sumber daya. Masukkanlah pulsa input sebanyak 8 kali dan catat keadaannya.

gambar skema alat.

C. Data Pengamatan
Pulsa Masukan 0 1 2 3 4 5 6 7

BAB IV PEMBAHASAN

A. Pencacah Sinkron dan Taksinkron Pada praktikum yang membahas mengenai pencacah atau counter dapat dianalisa bahwa rangkaian pencacah dapat terbentuk dari beberapa flip-flop (FF). Penyusunan rangkaian flip - flop ini mengikuti urutan yang telah ditentukan. Agar dapat menyusun sejumlah flip - flop yang memenuhi urutan urutan perubahan, maka proses tersebut bergantung pada macam pencacahnya. Maksudnya adalah jenis flip flop yang digunakan tersebut dapat sinkron atau tidak. Pencacah itu sendiri terbagi menjadi pencacah yang sinkron dan pencacah yang tak sinkron. Pencacah yang sinkron terdiri dari pencacah biner, pencacah biner, serta pencacah BCD (Binary Code Decimal). Sedangkan pencacah yang tak sinkron ini pun terdiri atas pencacah tak sinkron biner, dan pencacah tak sinkron biner. Pada rangkaian pencacah sinkron biner, keluaran akan menjadi 0 kembali apabila pada pulsa clock yang ke-8. Lalu untuk pencacah sinkron, maka keluaran akan menjadi 0 kembali pada pulsa clock yang ke-6. Sedangkan pada pencacah sinkron yang BCD, keluaran pada pencacah ini akan menjadi 0 kembali pada saat di pulsa clock yang ke-10 lalu selanjutnya akan sama kembali lagi seperti pada pulsa clock yang ke-1. Untuk pencacah yang tak sinkron, yang terdiri atas pencacah asinkron, sama halnya dengan pencacah sinkron biner. Jadi keluarannya akan menjadi 0 lagi hasilnya pada saat di putaran pulsa clock yang ke-8. Begitu pula untuk pencacah asinkron biner. Sama halnya dengan pencacah sinkron biner,

jadi akan menghasilkan keluaran yang 0 apabila pada pulsa clock yang ke-6. Selebihnya akan seperti awal lagi. Maksudnya nilai dari keluaran itu akan sama lagi seperti keluaran pada pulsa klok yang ke-1 dan seterusnya. Lalu yang terakhir adalah bentuk pencacah asinkron BCD, pada pencacah asinkron BCD ini, kondisi keluaran yang menjadi 0 lagi akan ditemui apabila pada pulsa clock yang ke-8, setelah pulsa clock yang 8 itu maka pulsa clock yang ke-9 hingga yang ke-11 akan menghasilkan keluaran yang sama seperti pada keluaran pulsa clock putaran yang ke-1 begitupun seterusnya.

BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Dari hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa beberapa flip flop biasanya akan membentuk suatu rangkaian pencacah. Agar dapat menyusun sejumlah flip flop yang memenuhi urutan perubahan yang telah ditentukan maka bergantung pada macam pencacahnya. Pencacah itu sendiri terbagi menjadi dua bagian, yakni pencacah sinkron dan pencacah tak sinkron. Pencacah sinkron dibagi lagi menjadi beberapa bagian yakni pencacah sinkron modulo8, pencacah sinkron modulo6, dan pencacah BCD sinkron.

DAFTAR PUSTAKA

Widjanaka, W. 2006. Teknik Digital. Jakarta: Erlangga. Zuhal. 2008. Prinsip Dasar Elektronika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Indrajit, D. 2007. Mudah dan Aktif Belejar Fisika. Bandung: Grafindo Media Pratama. http://annas91.wordpress.com, diakses tanggal 16 Juni 2013 jam 16.35 WIB.

You might also like