You are on page 1of 8

MAKALAH TAFSIR KONTEKSTUAL

EKSISTENSI LAUT

.







Disusun Oleh:
Kelompok 4

Dyah Sukowati (1110016300006)
Anugrah Azhar (1110016300007)
Lia Amelia (1110016300008)




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2012

BAB I
PENDAHULUAN
Al-Quran kitab suci yang berisikan perintah dan larangan dari Allah SWT
untuk umat manusia, tidak hanya itu di dalam Al-Quran banyak berisikan ayat-
ayat peringatan maupun petunjuk kepada manusia diantaranya untuk
mempelajari isi bumi maupun alam semesta. Manusia sebagai khalifah fil ardhi
(makhluk utusan Tuhan untuk mengelola dan memelihara bumi semesta alam).
Beberapa rangkaian ayat-ayat Al Quran diwahyukan oleh Allah dan dalam isinya
tersirat makna agar manusia lebih mempelajari segala sesuatu yang ada di bumi
dan menjaga kelestariannya.
Semua itu tentunya agar manusia lebih beriman kepada sang pencipta.
Sumber daya alam yang ada di bumi terutama di laut dan perairan lainnya
sangatlah berlimpah, tergantung bagaimana manusia bisa memanfaatkan dan
menjaganya. Terkait dengan pemahaman ilmu mengenai Laut sebagai sumber
ilmu pengetahuan dan sumber daya alam yang melimpah. Dalam Al-Quran yaitu
surat Al- Fathir (35) ayat 12, An-Nur (24) ayat 40 dan An-Nahl (16) ayat 14.
Makna dari ketiga ayat Al Quran ini jika ditelaah dengan ilmu pengetahuan
modern, sangatlah berkaitan satu sama lain.
Dalam makalah ini kami akan mengkaji eksistensi Laut di bumi yang
terdapat dalam surat Al- Fathir (35) ayat 12, An-Nur (24) ayat 40 dan An-
Nahl (16) ayat 14


















BAB II
PEMBAHASAN


1. QS. Al- Fathir (35) ayat 12:
4`4 OO4-OEC p-4O4l^- -EOE-
N 4 O ' _ O 4 - [ c E . * j u [ = O 4 - + O +
4 - E O E - ` g U E 7 q } E ~ / W 4 ` g } 7 ]
4pOU> V C@OC
4 O 4 C u O @ _ N O p 4 O g U 1 4 O L
E_4^OOO4:U> W O4O>4 ElU^-
g 1 O g ` 4 O 4 - = O 4 g - 4 - 4 7 O - W ` g }
g)-;_ 7^UE4 ]NO:;= ^g
a.) Makna Kosakata Kunci
'O4N : tawar. Maksudnya manis lagi enak rasanya
-4O : segar. Maksudnya dapat menghilangkan dan
melenyapkan rasa haus
uj*.Ec : mudah ditelan karena tidak mengandung sesuatu
yang tidak disukai oleh nafsu
/~E}q : sangat asin dan panas
LO41UgO : perhiasan. Maksudnya mutiara dan marjan
4O=-4O4` : kapal-kapal yang membelah air ketika berjalan

b.) Pembahasan Ayat
Pada ayat ini Allah swt menerangkan bahwa ada dua
keistimewaa air, masing-masing mempunyai guna sendiri-sendiri dan
dari keduanya dapat dinikmati ikan yang lezat cita rasanya. Yang
satunya tawar di sungai-sungai melalui desa-desa, kota-kota besar,
sedap diminum, menghilangkan dahaga, menyuburkan tanah,
menumbukan rumput, tanam dan pohon-pohonan, perahu-perahu
berlayar di atasnya membawa keperluan hidup dari satu tempat ke
tempat lain, yang satu lagi airnya asin daripadaya dapat mutiara dan
karang laut yang dijadikan perhiasan, menjadi tempat berlayarnya
kapal-kapal besar mengambil hasil bumi dan tambang dari satu
tempat ke tempat-tempat lain yang jauh, baik di daerah sendiri
maupun di luar negeri sebagai bahan ekspor atau mendatangkannya
dari luar negeri sebagai barang import yang tidak dapat dijangkau oleh
perahu-perahu kecil, sebagai dagangan untuk mencari karunia Allah
kepadanya itu. Pada akhir ayat ini dijelaskan bahwa hal-hal yang
menunjukkan kekuasaan Allah seperti tersebut di atas menunjukkan
air tawar dan air asin dapat dipergunakan menurut fungsinya masing-
masing agar manusia bersyukur atas nikmat-nikmat yang telah
dianugerahkan Allah kepadanya itu.

QS.An-Nur (24) ayat 40:
u E O U E e ) O 4 ^ O e E - / ] ~
+O4=^4C /O4` }g)` gOg~O /O4`
` ) g } O ~ g O g E 4 O _ _ U E e l
OgO^u4 -O `*u4 .-O)
E4Ou= +E4C ;4C E_.4O4C
}4`4 - E^_ +.- +O -4OO+^
E +O }g` OO-^ ^j

a.) Makna Kosakata Kunci:
O^4 : samudra. Maksudnya adalah sebagai perumpamaan
dari hati seorang kafir 4
O4` : gelombang. Maksudnya adalah kebodohan dan
keraguan serta kebimbangan yang menutupi hati itu.
O4E : awan. Maksudnya adalah lambang dari kekotoran dan
karat yang telah melekat pada hatinya.

~]/-Ee : diambil dari kata lujj yaitu air yang melimpah.

b.) Pembahasan Ayat
Pada ayat ini Allah swt memberi misal bagi amal orang-orang kafir
dengan kegelapan yang hitam kelam yang berlapis-lapis sebagaimana
kelamnya suasana di laut yang dalam di malam hari di mana ombak
sambung menyambung dengan hebatnya menambah kegelapan di
dalam laut itu, ditambah lagi dengan awan tebal yang hitam menutupi
langit sehingga tak ada sekelumit cahayapun yang nampak. Semua
bintang yang kecil maupun yang besar tak dapat menampakkan
dirinya ke permukaan laut itu karena dihalangi oleh awan tebal dan
hitam itu. Tak ada satupun yang dapat dilihat ketika itu, sehingga
apabila seseorang mengeluarkan tangannya di hadapan mukanya
tangan itu tidak nampak sama sekali meskipun sudah dekat benar ke
matanya. Demikianlah hitam kelamnya amal-amal orang kafir itu.
Jangankan amal itu akan dapat menolong dalam menghadapi bahaya
dan kesulitan di akhirat yang amat dahsyat itu, melihat amal itu
sajapun ia tidak dapat, karena semua amal yang sesat dan ucapan-
ucapan yang mengadung takabur dan kesombongan dan perbuatan
serta tindakannya yang zalim.
Al-hasan berkata tentang hal ini: Orang kafir berada dalam tiga
kegelapan, kegelapan aqidah, kegelapan ucapan dan kegelapan amal
perbuatan.
Demikianlah keadaan orang-orang kafir, mereka berada dalam
kegelapan dalam segala hal, karena mereka sedikitpun tidak dapat
pancaran Nur Ilahi. Allah tidak akan memberikan kepada mereka
pancaran nur-Nya, Karena itulah mereka selalu berada dalam
kegelapan. Tak ada pedoman yang dapat dilihatnya karena memang
mereka sudah sesat sangat jauh sekali dan tak ada harapan lagi bagi
mereka untuk kembali kepada jalan yang benar.

QS.An-Nahl (16) ayat 14:

O-4 Og~-.- 4OOCEc 4O4l^-
W-OU4-g +OuLg` V C@OC
W-ON_@OuC4-O4 +Ou4g` LO41UgO
E_4^OOO4:U> O4O>4 CU^-
4O=-4O4` gO1g W-O74l4g4 ;g`
g)-;_ :^UE4 ]NO7;=> ^j

a.) Makna Kosa kata Kunci
ON_@OuC4-O: terambil dari kata akhraja yang berarti
mengeluarkan
E_4^OOO4:U> O41UgO : perhiasan yang kamu
pakai
O=-4O4` : terambil dari kata al-makhr yaitu pelayaran bahtera
membelah
laut ke kiri dan ke kanan menghadapi angin sehingga
memperdengarkan suara yang menakjubkan

O4O> : kamu lihat. Maksudnya ditujukan kepada siapa pun yang
dapat melihat dengan pandangan mata dan atau dengan
nalar.

b.) Pembahasan Ayat
Melalui ayat 14 diuraikan apa yang terdapat di dalam di dalam
air lagi tertutup olehnya. Ayat ini menyatakan bahwa : Dan Dia, yakin
Allah swt, yang menundukkan lautan dan sungai serta menjadikannya
arena hidup binatang dan tempatnya tumbuh berkembang serta
pembentukkan aneka perhiasan. Itu dijadikan demikian agar kamu
dapat menangkap hidup-hidup atau yang mengapung dari ikan-ikan
dan sebangsanya yang berdiam di sana sehingga kamu dapat
memakan darinya daging yang segar yakni binatag-binatag laut itu
dan kamu dapat mengeluarkan yakni mengupayakan dengan cara
bersungguh-sungguh untuk mendapatkan darinya yakni dari laut dan
sungai itu perhiasan yang kamu pakai: seperti permata, mutiara,
marjan dan semacamnya.
Al-Biqai memahami dari kalimat hilyatan talbasunaha /
perhiasan yang kamu pakai yang menggunakan bentuk redaksi
masculine (ditujukan kepada pria) padahal menurutnya perhiasan itu
dipakai oleh para wanita, sebagai isyarat tentang kesatuan pria dan
wanita, dan bahwa mereka adalah bagian dari pria (sebagaimana pria
bagian dari wanita). Dari sini kalaupun wanita yang memakainya,
maka itu karena makna kesatuan tersebut adalah bagaikan pria yang
memakainya. Ibn Asyur memahaminya sebagai taghlib yakni
penilaian banyak, walaupun kebanyakan perhiasan dipakai oleh
wanita kecuali cincin dan perhiasan pedang. Demikian tulisannya.
Bahkan cincin pun lebih banyak dipakai oleh wanita, walau memang
banyak lelaki yang memakainya. Agaknya pendapat Al-Biqai di atas
lebih tepat dari pendapat Ibn Asyur itu. Atau dapat juga dikatakan
bahwa karena pada umumnya lelaki yang mengusahakan perolehan
perhiasan itu baik dengan mencari bahan mentahnya, maupun
dengan mengolah atau membelinya maka redaksi ayat ini ditujukan
kepada lelaki.

2. NILAI-NILAI ILMU PENGETAHUAN DALAM AYAT
Dalamnya lautan akan membuat kita takjub karena semakin
dalam lautan, maka tidak akan ada cahaya yang akan
menembus kedalamannya yang akan membuat tempat itu gelap
gulita.
Dengan sumber daya laut yang amat melimpah, maka
manusia hendaklah memanfaatkannya demi kemaslahatan
kehidupan manusia.
Air yang diciptakan oleh Allah ada dua jenis yaitu air tawar dan
air asin (laut) yang memiliki manfaat yang luar biasa bagi
kehidupan manusia.
Karena di laut memiliki sumber daya alam yang melimpah,
maka manusia bisa melakukan penelitian yang akan
meningkatkan kualitas ilmu pengetahuan dengan mempelajari
manfaat yang diberikan lautan yang memiliki banyak ilmu yang
belum terpecahkan.

Laut menjadi salah satu tempat observasi bagi para peneliti.
Hal ini dikarenakan laut memiliki begitu banyak kekayaan, mulai
dari hewan, terutama karang, sampai partikel-partikel terkecil
yang ada di laut seperti gas atau mineral terlarut

Nilai ilmu pengetahuan yang terdapat dari Laut, terutama
sebagai sumber pembangkit listrik. PLTA (Pembangkit Listrik
Tenaga Air) ini mengandalkan aliran air laut, ombak dan pasang
surutnya. Turbin-turbin yang dipasang akan berputar bila terkena
aliran air laut yang cukup deras. Dari perputaran turbin inilah
akhirnya dihasilakan listrik yang sangat dibutuhkan oleh
manusia.

3. NILAI-NILAI KEIMANAN DALAM AYAT
Jika manusia menginginkan cahaya petunjuk dari Allah akan
memberinya nur itu, namun apabila manusia enggan menerima nur
petunjuk, maka Allah pun tidak akan memberinya cahaya sedikit
pun.
Kegelapan hati manusia itu ibarat gelapnya laut yang paling
dalam.
Dengan melihat ciptaan Allah yaitu laut, maka betapa
pantaskah jika Dia disembah oleh manusia akan kuasa dan karunia
yang telah diberikan-Nya.
Allah menciptkan laut untuk dimanfaatkan oleh manusia,
akan tetapi manusia pun harus menjaga dan melestarikannya,
karena laut adalah ciptaan Allah.










BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dua macam air yang berbeda, yang satu tawar dan yang lain asin.
Dari keduanya dapat dinikmati daging ikan yang lezat cita rasanya, dapat
dikeluarkan mutiara dan karang laut menjadi perhiasan. Perahu-perahu
dan kapal-kapal berlayar membawa keperluan hidup dari satu tempat ke
tempat lain untuk mencari karunia Allah dan untuk mensyukuri nikmat-
Nya. Dan gelapnya lautan mengibaratkan hati orang-orang kafir yang
diselimuti kegelapan yang begitu kelam dikarenakan oleh tiga makan
kegelapan, yaitu kegelapan aqidah, kegelapan ucapan dan kegelapan
amal perbuatan yang mereka miliki sehingga mereka tidak mendapatkan
pancaran Nur Ilahi.

You might also like