Ada dua jenis : Minyak sereh wangi Jawa (Java citronella oil), dihasilkan dari distilasi kukus daun sereh wangi Jawa atau Maha Pengiri (Cym- bopogon winterianus Jowitt); perolehan 0,8 1,2 %-b kering. Minyak sereh wangi Srilangka (Ceylon citronella oil), dihasil-kan dari distilasi kukus daun sereh wangi Srilangka (Cymbo-pogon nardus - lenabatu -); perolehan 0,4 0,7 %-b kering. Cymbopogon winterianus Jowitt - Maha Pengiri - 2 Minyak sereh wangi Jawa jauh lebih unggul, karena selain per- olehannya lebih tinggi, kadar terpen beroksigennya juga jauh lebih besar. Maha Pengiri lalu juga dibudidayakan di Taiwan, Hainan (Cina), Guatemala, dan Honduras ( jadi kompetitor kita !). Untuk cara budidaya, lihat : Hyeronymus Budi Santoso, Sereh Wangi, Penerbit Kanisius, Yogyakarta, 1992, 70 halaman. Karakteristik minyak sereh wangi Jawa : d 20/20 = 0,880 0,895; n D,20
= 1,466 1,473; o D,20 = -5 o sampai 0 o ; kelarutan 1 volume dlm 2 volume alkohol 80 %-v pada 20 o C; angka ester > 250 ( senyawa dapat diasetilasi > 85 %-b sbg geraniol); angka karbo-nil > 127 ( senyawa aldehid > 35 %-b sbg sitronelal). Cairan kuning pucat atau coklat pucat yang berbau kuat sitrone-lal (segak seperti jeruk) tapi juga sedikit bernuansa manis bunga mawar. 3 Komposisi tipikal minyak sereh wangi Jawa Komponen T d,n , o C %-b Limonen 176,5 4,0 2,6-Dimetil-5-heptenal ~ 190 1,5 Linalool 198 1,5 3,7-Dimetil-3,6-oktadien-1-ol ~ 200 1,5 Sitronelal 207-208 32,0 Neral ~ 228 1,0 Geraniol 230 20,0 Geranil asetat ~ 240 8,0 Sitronelil asetat 240 5,0 Sitronelol 244,4 14,5 Elemol ( seskuiterpen alkohol) > 270 2,5 Total 91,5 4 Pemanfaatan industrial minyak sereh wangi Minyak sereh wangi digunakan tidak hanya langsung sebagai bahan ramuan parfum, melainkan juga sebagai bahan mentah paling penting produksi sitronelal dan geraniol, yang merupa-kan bahan awal sintesis aneka senyawa pewangi. Langkah pertama pengolahannya distilasi fraksional pada tekanan vakum menghasilkan 4 fraksi, yaitu fraksi hidrokarbon monoterpen (limonen dsj.), fraksi (kaya dengan) sitronelal, fraksi geraniol- sitronelol, dan fraksi alkohol seskuiterpen (elemol dsj., utk bahan fiksatif). Sitronelal yang diisolasi dari fraksi 2 kemudian dapat diguna-kan untuk mensintesis hidroksi sitronelal, mentol, sitronelol dan dimetil oktanol, serta ester-ester dari ketiga alkohol tsb. Geraniol diisolasi dari fraksi 3 dan dapat digunakan untuk mensintesis dimetil oktanol, ester-ester geranil, serta nerolidol dan farnesol (alkohol seskuiterpen). 5 6 Cara isolasi sitronelal (dan juga aldehid terpen lainnya). Ke dalam fraksi (kaya dengan) sitronelal yang dingin ditambahkan larutan akuatik NaHSO 3 yang tak mengandung SO 2 bebas, sehingga membentuk padatan senyawa adisi aldehid-bisulfit. Campuran dibiarkan pada 0 o C selama beberapa waktu dan pa-datannya kemudian disaring serta dicuci dengan pelarut mudah menguap utk menyingkirkan sisa-sisa terpen + pengotor. Sitronelal diperoleh kembali via penambahan NaOH ke dalam larutan akuatik senyawa adisi bisulfit-aldehid dan ekstraksi dengan pelarut mudah menguap. Cara isolasi geraniol. Fraksi geraniol direfluks dengan larutan NaOH dalam alkohol utk (a). meresinkan sisa-sisa sitronelal dan (b). menghidrolisis ester-ester geranil dan sitronelil. Campuran geraniol sitronelol yang diperoleh dipisahkan dengan distilasi vakum. 7 Contoh 2 : Minyak Nilam Minyak atsiri yang diperoleh dari daun nilam (tak berbunga), suatu tumbuhan semak; pero-lehan 1,5 - 4 %-b daun kering. Tergolong minyak seskuiter-pen; berbau unik karena mem- bangkitkan kesan aroma hangat- manis bumbu - rempah, kayu dan balsam. Sangat banyak digunakan dalam dunia parfum, terutama sebagai bahan fiksatif. Pemasok utama Indonesia !. Daun pohon nilam tak berbunga (Pogostemon cablin Benth atau Pogostemon patchouli Pellet var. suavis Hook f.) 8 Untuk cara budidaya, lihat : Titik Sudaryani dan Endang Sugi-harti, Budidaya dan Penyulingan Nilam, cetakan ke-3, Penebar Swadaya, Jakarta, 1993. Seskuiterpen-seskuiterpen beroksigen adalah pembawa bau dalam minyak nilam, terutama : alkohol nilam, T L = 56 o C, T d ~ 165 o C pd P = 15 17 mmHg. norpaculenol, T L ~ 182 o C tetapi bisa menyublim. (norpaculenol pembawa bau yang jauh lebih kuat) Dalam minyak nilam mentah, umumnya kadar seskuiterpen beroksigen < 40 %; kadar hidrokarbon seskuiterpen > 60 %. Contoh hidrokarbon seskuiterpen (T d s 142 o C pada 17 mmHg) : o- paculen, o-bulnesen, o-guayen dan seyselen. 9 Komposisi minyak nilam (%-berat) Komponen Jawa Sumatera India Kosta Rika Alkohol nilam 29,69 29,66 25,69 23,82 Pogostol 2,33 2,59 1,68 1,57 Norpaculenol 0,79 0,48 0,53 0,68 Nortetrapaculol T.A. *) T.A. T.A. T.A. Kariofilen oksida 0,85 0,54 0,58 0,57 o-Bulnesen 16,65 14,73 19,67 14,44 o-Guayen 13,52 11,48 15,64 11,68 Seyselen 8,84 10,35 9,78 12,94 o-Paculen 4,47 3,80 5,33 5,38 Kariofilen 4,20 3,50 3,70 2,47 |-Paculen 1,97 2,64 3,88 6,66 o-Kadinen 2,37 1,87 2,84 1,99 *) Tak dianalisis; biasanya ~ 0,001 % !. Sumber : Lawrence (1990).
11 Minyak nilam sebaiknya diperoleh (dari daun nilam kering) via distilasi kukus kering pada tekanan 3 4 bar (temp. 135 145 o C), supaya kadar seskuiterpen-seskuiterpen beroksigennya maksimal. Konsentrat minyak nilam (yang berbau lebih lembut) dapat di-peroleh via distilasi vakum minyak nilam mentah pada tekanan vakum; misalnya pada 15 17 mmHg dan menyingkirkan fraksi bertitik didih < 160 o C (hidrokarbon seskuiterpen). Alkohol nilam (isolat) dapat diperoleh dengan mendinginkan fraksi bertitik-didih 160 170 o C pada distilasi vakum tsb.; al-kohol nilam mengkristal dan dapat dipisahkan via penyaringan. Kemungkinan pemrosesan lanjut : alkohol nilam dikonversi menjadi norpaculenol (yang berbau- wangi jauh lebih kuat). fraksi hidrokarbon seskuiterpen dioksidasi utk menghasilkan seskuiterpen-seskuiterpen beroksigen tambahan. 12 Contoh 3 : Terpentin Terpentin himpunan komponen-komponen mudah menguap dari getah pohon berdaun jarum, terutama pinus; komponen-komponen hidrokarbon monoterpen. Minyak atsiri bervolume produksi terbesar di dunia; tetapi harganya paling murah (karena praktis tak mengandung terpen beroksigen). Ada 4 jenis : terpentin gom, diperoleh dari distilasi vakum getah pinus. terpentin kayu, diperoleh via distilasi kukus serpihan- serpihan halus kayu dari tunggul dan akar pohon pinus. terpentin sulfat dan terpentin sulfit, diperoleh sebagai pro- duk samping pembuatan bubur kertas ( pulp) dari kayu pinus dengan, masing-masing, proses sulfat (soda) dan sulfit. Komposisi terpentin sulfit cukup banyak berbeda dari tiga terpentin lainnya. 13 Indonesia hanya memproduksi terpentin gom; dari getah pohon pinus mindoro (Pinus mercusii Junk); mengekspor sejak 1915; tingkat produksi sekarang ~ 13.000 ton/tahun (PERHUTANI). 1 ton getah pinus menghasilkan ~ 700 kg rosin ( gondoru-kem) dan 87 174 kg (100 200 liter) terpentin. Komponen-komponen terpentin dan titik didihnya pada 100 mmHg (13,33 kPa) : o-pinen, 89 o C. |-pinen, 98 o C. kamfen, 91 o C. p-simen, 110 o C. dipenten (camp. limonen + p-mentadien lain), 110 120 o C. p-simen komponen utama terpentin sulfit; hampir nihil pada terpentin-terpentin gom, kayu, dan sulfat. Komposisi terpentin bervariasi bergantung pada varitas pohon pinus sumbernya. 14 Komposisi terpentin gom dari berbagai asal Negeri asal Kadar zat-zat utama, dalam %-berat. Varitas pinus sumber o-Pinen |-Pinen Kamfen 3-Karen Limonen Amerika Serikat 40 65 20 35 ~ 1 0 4 2 20 ponderosa + Honduras 65 85 7 28 ~ 1 1 4 1 11 oocarpa India 20 40 5 20 1 5 45 70 - longifolia Indonesia 65 85 1 3 ~ 1 10 18 1 3 mercusii Meksiko 70 95 2 15 2 15 1 2 0 4 montezuma Perancis 65 75 20 26 ~ 1 - 1 5 pinaster Polandia 40 70 5 15 ~ 1 0 25 1 5 sylvestris Portugal 75 85 15 20 ~ 1 - 1 4 pinaster R. R. Cina 60 92 4 9 1 2 0 5 1 3 massoniana + Rusia 40 75 4 15 1 5 0 20 0 5 pumila Selandia baru 30 50 40 60 - - - radiata Yugoslavia 70 85 10 18 ~ 1 0 1 1 3 nigra Yunani 92 97 1 3 ~ 1 0 1 0 2 halepensis 15 Peringkat terpentin sebagai sumber isolat-isolat pinen o- Pinen |-Pinen Total pinen Peringkat > 40 > 40 80 + Istimewa : Selandia Baru 40 60 25 35 80 + Baik 65 75 20 80 + Cukup-baik ~ 90 < 5 90 93 Cukup : Indonesia < 50 < 20 < 70 Buruk : India > 75 < 5 < 75 Buruk Sumber : Tropical Products Institute (London).
Nilai komersial : |-pinen > kamfen > limonen > o-pinen > 3-karen 16 Penggunaan terpentin Sampai 1970-an, digunakan langsung sebagai pelarut dan pengencer untuk cat, pernis, dan berbagai jenis pelabur atau pemols permukaan (surface coatings). Pangsa pasar penggunaan langsung ini terus menyusut karena, disaingi pelarut 2 yang diperoleh/dibuat dari minyak bumik; makin berkembangnya aneka cat berpelarut air. Kian berkembang sejak 1960-an : sebagai sumber bahan mentah industri kimia zat pewangi/pengharum, zat penyedap (penggai-rah selera), desinfektan, insektisida, dan komponen inti bahan perekat. Dewasa ini, yang banyak dibutuhkan pasar bukan lagi terpentin utuh, melainkan komponen-komponennya; dipisah-pisahkan dengan distilasi vakum !. 17 18 Penggunaan utama produk-produk hulu terpentin o-Pinen |-Pinen Pembuatan minyak pinus. Pembuatan resin terpen. Pembuatan kamfen + |-pinen. Pembuatan mirsen. Dipenten/limonen 3-Karen Pembuatan resin politerpen. Pelarut. Pelarut (cat, pernis, karet). Pestisida hutan industrial. Pembuatan p-simen. Pembuatan bahan pewangi. Minyak pinus (pine oil) Resin (poli)terpen Flotasi bijih tembaga, seng, dll. Komponen lengket perekat. Pembersih dan desinfektan Penyekat elastomerik. Aditif insektisida/pengawet kayu. Basis permen karet. ######### 19 Contoh 4 : Minyak kayu manis
Minyak atsiri kayu manis dapat diperoleh dari kulit, ranting dan daun. Produk yang diminta dari minyak kayu manis didasarkan pada jenis kayu manis dan asalnya.
20 Ada 3 jenis : 1. minyak atsiri Cinnamomum leaf oil adalah minyak yang diperoleh dari daun kayu manis jenis Cinnamomum zeylanicum. Perolehan minyaknya 1,5 2 % berat kering. Yang terdiri dari 70- 95 % eugenol , 5-30% sinamaldehid. 2. Minyak atsiri Cinnamomum bark oil adalah minyak yang diperoleh dari kulit kayu manis Cinnamomum zeylanicum . Perolehan minyaknya 0,5- 1 % berat kering. Yang terdiri dari 60% sinamaldehid, 10% eugenol. 3. Cassia oil adalah minyak yang diperoleh dari daun, ranting dan bubuk kulit manis jenis Cinnamomum burmannii.
21 Dari akarnya diperoleh minyak atsiri yang tidak berbau khas minyak kayu putih mengandung : safrol, eugenol dan kamfer. Bijinya mengandung sejenis lemak berbutir- butir dan meleleh pada suhu 42C. Pada kulit kayu manis masih banyak komponen kimia lain : damar, perekat, tanin, gula, kalsium oksalat, insektisida, cinnzelanol dan kumarin. Dengan demikian kandungan kimia kayu manis ini sangat tergantung pada daerah asalnya. Contoh : Eugenol kayu manis dari Srilangka ( Ceylon) = 70 80 %. Eugenol kayu manis dari seyelles = 87 96 %.
22 Minyak kayu manis diperoleh dari penyulingan/ distilasi air dan uap. Tergantung pada cara penyulingan. Perbandingan bahan baku dengan air = 1: 25. Lama penyulingan 3 jam. Penyulingan dengan uap menyebabkan sebagian besar minyak terdekomposisi, sedangkan dengan air atau air dan uap hanya sedikit terdekomposisi. Kadar minyak atsiri sangat rendah bila di panen dibawah umur 8 tahun. Karakteristik minyak atsiri C. Zeylanicum : Sp. Gr = 1,03 -1,05 ; rotasi optik (20C) = (+1) - (-2) ; Indeks bias = 1,529-1,537 ; kelarutan dalam 70% etanol = 1,5. 23 Untuk cara budidaya, lihat Rismunandar dan Farry B Paimin. Budidaya& Pengolahan. Cet -6, Edisi revisi. Penebar Swadaya 2001. Komponen utama yang terkandung dalam minyak atsiri kayu manis adalah sinamaldehid, eugenol, acetoeugenol,aldehid,benzil benzoat dan felandren. Sinamaldehid mudahlarut dalam air sehingga pemisahan nya dengan air sanagt sulit sekali. Eugenol, adalah senyawa aromatik. Sifat kimia kayu manis, pedas, sedikit manis, hangat dan wangi. Minyak atsiri kayu manis banyak mengandung senyawa monoterpen.
24 Komposisi kimia Cinnamomum zeylanicum Uraian Kandungan (%).
Kadar air Minyak atsiri Alkohol ekstrak Abu Abu larut dalam air Abu tidak dapat larut Serat kasar Karbohidrat Eter ekstrak yang tidak menguap Nitrogen Berat jenis rata-rata 7,9 3,4 8,2 4,5 2,23 0,013 29,1 23,3 4,2 0,66 1,02-1,07 Rismunandar dan Farry B Paimin, Budidaya dan Pengolahan, Cet-6, edisi revisi, Penebar Swadaya, 2001. 25 Komposisi Kimia Minyak Kayu Manis (C. burmannii) Komposisi minyak atsiri % -pinene 0,3 Kamfena 0,19 -pinene 0,18 4-tujanol 0,18 Cineole 0,2 -linalol 0,5 -caryophylene 1,3 -caryophylene 0,26 Caryophylene 3,91 Terpineol 0,1 Isoeugenol 44,45 Sinamaldehid 38,92 Nerolidol 0,38 Daun kering angin C. burmannii mengandung 0,9% minyak atsiri Sumber : Andria Agusta, Minyak Atsiri Tumbuhan Tropika Indonesia, Laboratorium Fitokimia Puslitbang Biologi LIPI 26 Komposisi Kimia Minyak Kayu Manis (C. zeylanicum) Komposisi minyak atsiri % -pinene 2,21 Kamfena 1,98 Limonena 10,91 p-cimena 13,54 D,L-Kamfor 9,61 -linalol 2,84 -caryophylene 1,35 Borneol 19,18 Kopaena 22,15 -terpineol 0,99 Isoeugenol 2,36 Isocaryophylene 7,58 -kadinena 1,18 Patchulana 1,41 Kulit batang kering angin C. zeylanicummengandung 0,4% minyak atsiri Sumber : Andria Agusta, Minyak Atsiri Tumbuhan Tropika Indonesia, Laboratorium Fitokimia Puslitbang Biologi LIPI 27 Komposisi Kimia Minyak Kayu Manis (C. J avanicum) Kulit batang kering angin C. javanicummengandung 0,75% minyak atsiri Daun kering angin C. javanicummengandung 0,07% minyak atsiri
Komposisi Minyak Atsiri % dalam Daun % dalam Kulit Batang -pinene 2,24 19,55 Kamfena 40,52 5,46 Limonena - 7,64 p-cimena 1,88 - D,L-Kamfor 4,84 0,78 Sineol 7,04 - -linalol - 0,29 Borneol 14,25 - Saprol - 32,27 Metil eugenol - 2,62 Isoeugenol 6,95 - Oktadekanol 4,78 - Sumber : Andria Agusta, Minyak Atsiri Tumbuhan Tropika Indonesia, Laboratorium Fitokimia Puslitbang Biologi LIPI 28 Komposisi Kimia Minyak Kayu Manis (C. kinaboluensis) Daun segar C. kinaboluensis mengandung 0,06% minyak atsiri Komposisi Minyak atsiri % -pinene 4,5 Kamfena 1,08 Limonena 0,63 Osimena 1,06 -cis osimena 2,12 -pinena 1,03 -gurjumena 0,12 Caryophylene 1,07 Sumber : Andria Agusta, Minyak Atsiri Tumbuhan Tropika Indonesia, Laboratorium Fitokimia Puslitbang Biologi LIPI 29 Pemanfaatan minyak kayu manis : Minyak kayu manis digunakan sebagai antiseptik, membunuh baksil typus 15 menit, beda dengan minyak cengkeh 25 menit. Digunakan sebagai obat disentri dan singkir angin, reumatik, pilek, jantung, pinggang dan darah tinggi, menguatkan lambung. Dalam industri, sebagai obat kumur, penyegar bau sabun, lotion, parfum, deterjen,peningkat cita rasa pada makanan. Digunakan sebagai emenaqoque (pelancar haid) dan abortif. 30 Skema penyulingan minyak kayu manis Bahan baku Mesin penggiling Ketel uap Pemanasan Uap (air + minyak) Pendingin Pemisah minyak Minyak atsiri