Professional Documents
Culture Documents
MANAJEMEN KONSTRUKSI
Disusun oleh : Ir. Sumardjito, MT.
MATA KULIAH
Kuliah MANAJEMEN KONSTRUKSI akan membahas tentang Sistem dan Tata Laksana suatu proyek konstruksi, yang mencakup perencanaan organisasi, perencanaan waktu, perencanaan metoda, perencanaan biaya, berikut sistem kontrol dan pelaksanaannya di lapangan. z TUGAS : 60%, UJIAN 40%
2
zMata
PENDAHULUAN 1. Lingkup materi 2. Target tujuan MANAJEMEN PROYEK 1. Pengertian & Batasan 2. Ciri Umum Proyek 3. Struktur Org. Proyek MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI. 1. Pihak-2 yg terkait 2. Bobot keterlibatan msg-2 pihak 3. Struktur Org Proyek Pemerintah 4. Struktur Org. Proyek Swasta
SISTEM PENGELOLAAN PROYEK 1. sistem konvensional 2. Sistem manajemen konstruksi MANAJEMEN KONSTRUKSI 1. Pengertian & batasan 2. MK sbg suatu sistem dan metoda 3. MK sbg suatu bidang usaha 4. Ciri-2 sistem MK 5. Lingkup kerja sistem MK
MANNING SCHEDULE
KUALIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI DOKUMEN PERENC. DAN PELAKSANAAN PROSES PELELANGAN
NETWORK PLANNING
(NWP)
Buku-2 referensi :
z z z z z z z z z
Manajemen Proyek Konstruksi I dan II, Istimawan D.H. Manajemen KOnstruksi, Sugeng Joyowirono Mengenal KOntrak KOnstruksi, Nazarkhan Yasin Manajemen Konstruksi, Vincent G. Bush Penpres no. 30 th 2005 Construction Project Cost Management, Asiyanto Beberapa Keputusan Pemerintah ttg proses pengadaan dan jasa konstruksi Buku-2 ttg manajemen konstruksi Buku-buku tentang Network Planning
5
MANAJEMEN PROYEK
z
z
PROYEK :
Adalah rangkaian kegiatan yang mempu-nyai dimensi waktu, dimensi fisik, dan dimensi biaya, guna mewujudkan gagasan serta mendapatkan tujuan tertentu. Sebagai suatu sistem, proyek adalah organisasi yg dibentuk dlm rangka menyelesaikan suatu tugas spesifik Proyek adalah usaha yg kompleks , mrpk kesatuan dari tugas-2 yg berhubungan dgn sasaran, jadwal dan anggaran yng tlh dirumuskan (bukan mrpkn suatu kegiatan yg bersifat rutin) Dgn demikian proyek adalah suatu proses utk hasilkan produk, punya siklus hidup, jelas ttk awal dan titik akhirnya
6
P R O Y E K .
z
ADALAH SUATU ORGANISASI UTK SUATU TUGAS YG SPESIFIK, DAN DIBATASI OLEH WAKTU, SASARAN DAN BIAYA
WAKTU KETAT, ADA TITIK AWAL DAN TITIK AKHIRNYA HARUS DIKELOLA OLEH ORG YG PUNYA KEMAMPUAN MANAJEMEN DAN KEPUTUSAN CEPAT, TEPAT KEGIATAN SPESIFIK, LEPAS DARI KEGIATAN RUTIN / FUNGSIONAL
Kejelasan tujuan, sasaran, harapan2 dan strategi, sehingga dpt dipakai sbg dasar kesepakatan tim Kejelasan Rencana Kerja, Jadwal dan Anggaran Biaya Kejelasan Peran & Tg Jawab semua pihak dan personil yg terlibat Kejelasan mekanisme monitoring, koordinasi, pengendalian & pengawasan pelaksanaan tugas Kejelasan mekanisme sistem evaluasi kerja yg dpt digunakan sbg feed back bagi manajemen Sistem kerja yang bersifat DINAMIS, tdk terikat pada kerangka organisasi rutin Kejelasan pemahaman mengenai tatacara dan dasar2 peraturan birokrasi, dan pengetahuan ttg 8 cara2 pengatasan kendala birokrasi
M A N A J E M E N ??
z
Pada intinya manajemen adalah adalah suatu sistem yang terdiri atas 3 fungsi pokok kegiatan yang saling terkait, yaitu : fungsi perencanaan (planning), fungsi pengendalian (controlling) dan fungsi pelaksanaan (actuating)
SIKLUS MANAJEMEN
PLANNING
GOALS CONTROLLING
ACTUATING
PLANNING
Planning z Assembling resources
z z z
CONTROLLING
Controlling z Directing z Supervising
z z z
Coordinating
Budgeting
Coordinating
Reporting
ACTUATING/IMPLE MENTATION
Organization z Actuating z Staffing
z z
Coordinating
10
Dengan demikian Manajemen Proyek adalah suatu sistem dan atau tatalaksana untuk menjalankan suatu organisasi suatu tugas yg spesifik, dibatasi oleh waktu, sasaran dan biaya. Dari definisi diatas dapat dilihat bahwa apabila suatu sistem dan atau tatalaksana tsb utk menjalankan organisasi kegiatan rutin, maka itu bukan merupakan manajemen proyek, tapi manajemen kegiatan rutin. (misal: manajemen perkantoran dll).
11
KEMAMPUAN MANAJEMEN
ORGANISASI PROYEK
z z
PRINSIP: Organisasi proyek bertanggung jawab utk menyelesaikan /mencapai suatu tujuan yang ditugaskan sesuai dgn : waktu, biaya dan kualitas/kuantitas yang telah ditentukan Organisasi proyek harus bisa mengambil keputusan dengan cepat, lain dgn organisasi rutin/fungsional yang biasanya lebih lambat karena berperannya unsur birokrasi
13
INDIVIDUAL PROJECT ORGANIZATION 2. STAFF PROJECT ORGANIZATION 3. INTERMIX PROJECT ORGANIZATION 4. AGGREGATE PROJECT ORGANIZATION
14
INDIVIDUAL PROJECT ORGANIZATION Pada jenis ini masing-2 project manager bertg jwb ke general manager Pengendalian dilakukan pada tiap-2 fungsi, dan tiap-2 fungsi bertanggung jawab langsung ke general manager
General manager
Project Manager A
Project Manager B
15
EMPAT JENIS ORGANISASI PROYEK . STAFF PROJECT ORGANIZATION z Pada jenis ini masing-2 project manager diberikan staf utk pengendalian proyek. Unit-2 fungsional essensial masih melakukan tugas utama yg bertanggung jawab langsung pd general manager
z
General manager
Project Manager A
Project Manager B
16
INTERMIX PROJECT ORGANIZATION INI mrpk modifikasi jenis 2, sebagian besar unit-2 fungsional dibawah langsung project manager walau ada unit fungsional tertentu yg dianggap essensial, tetap langsung dibawah general manager.
General manager
Project Manager A
Project Manager B
17
AGGREGATE PROJECT ORGANIZATION Pada jenis ini semua fungsi dan kegiatan yang diperlukan utk penyelesaian proyek langsung dibawah tg jawab project manager selanjutnya project manager bertanggung-jawab ke general manager
General manager
Project Manager A
Project Manager B
18
Ada 4 pihak yang terkait langsung pada suatu proses proyek konstruksi, yaitu OWNER / PENYANDANG DANA PIHAK YG MENYIAPKAN DOKUMEN PERENCANAAN/PERANCANGAN PIHAK YANG MELAKUKAN PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PIHAK YG MELAKSANAKAN PEKERJAAN
19
OWNER
50
50 100
100 50
100
50 50
100 / 100
50 0 50 / 50 100
20
0 / 50 100 / 0 100
100
2. 3.
PROYEK PEMERINTAH Pihak yg terlibat harus lengkap dan jelas perannya Azas FORMAL/LEGAL Prosedur lebih birokratis/administra tif
z 1.
2. 3.
PROYEK SWASTA Pihak yg terlibat biasanya lebih ramping & sederhana Azas KEPERCAYAAN Prosedur lebih sederhana
21
PROYEK PEMERINTAH
OWNER
KONSULTAN PERENCANA
KONSULTAN PENGAWAS/MK
PELAKSANA / KONTRAKTOR
Pada proyek swasta ada yang Menghendaki organisasi yang Lengkap spt pd proyek pemerintah 22 Tapi kebanyakan lebih sederhana
TERDIRI 2 PIHAK
OWNER
PELAKSANA/ KONTRAKTOR
Pada intinya tedapat 2 sistem pada pengelolaan proyek konstruksi yaitu : SISTEM KONTRAKTOR UTAMA/KONVENSIONAL Ada 2 ciri utama pada sistem ini, yaitu ; z Tahapan proyek dilaksanakan secara bertahap penuh
KONSEP
PERENCN
LELANG
PELAKS.
24
Biasanya hanya dikerjakan oleh satu kontraktor pada satu proyek atau bagian proyek, yg dikenal sbg main contractor (kontraktor utama) dgn organisasi sbb:
OWNER
MAIN CONTR
27
z
z
KONSEP
PERENCN
LELANG
PELAKS.
TOTAL WAKTU DGN SISTEM KONVENSIONAL TOTAL WAKTU DGN SISTEM MENKON EFISIENSI WAKTU
28
Tidak terdapat kontraktor utama, dan keterlibatan lebih dari satu Konsultan Perencana dan Kontraktor
OWNER/PIMPRO
KONS. MK
KONTRAKTOR SPESIALIS A
KONTRAKTOR SPESIALIS B
KONTRAKTOR SPESIALIS C
29
PRINSIP : SISTEM KONVENSIONAL, pengendalian menggunakan Konsultan Pengawas, Lingkup kerja mulai dari Tahap Lelang, Tahap Pelaksanaan dan Tahap Pemeliharaan SISTEM MANAJEMEN KONSTRUKSI, pengendalian menggunakan Konsultan Manajemen Konstruksi, lingkup kerja mulai dari Tahap Konsep/pra-disain, Disain, Lelang, Pelaksanaan dan tahap Pemeliharaan
30
PRINSIP :
Men-Kon merupakan suatu sistem pengelolaan proyek konstruksi yang ditangani secara multi disiplin profesional, dimana tahapan-2 ; persiapan, perencanaan, pelelangan pelaksanaan dan operasional diberlakukan sebagai suatu sistem yg terpadu, dgn tujuan untuk mencapai hasil yg optimal dlm aspek : quality, quantity, cost & time. Dgn demikian pada sistem Men-Kon, akan terlibat banyak tenaga ahli multi disiplin profesional sesuai dgn lingkup pekerjaan yng ditangani
31
1. 2. 3.
4.
PIHAK yang menekuni Men-Kon harus menguasai: BUILDING LOGIC BUiLDING ECONOMICS HUKUM-2 PEMBANGUNAN MANAJEMEN PENGENDALIAN
32
Penjelasan
z
BUILDING LOGICS, yaitu mempunyai pengetahuan yang cukup ttg material, struktur, utilitas, alat, metoda pelaksanaan dll BUILDING ECONOMICS, yaitu mrmpunyai pengetahuan ttg biaya pembangunan, harga bahan, upah kerja, metoda optimasi dll HUKUM PEMBANGUNAN, Yaitu menyangkut hukum-2 perjanjian, hkm perdata, hkm perburuhan, peraturan-2 pembangunan regional/ lokal maupun nasional MANAJEMEN PENGENDALIAN, yaitu menyangkut perencanaan, supervisi, sistem informasi, teknik informasi dsb
33
PERLU PENGUASAAN, WAWASAN, PENGALAMAN DAN PENGETAHUAN YANG MENCAKUP : BUILDING LOGIC, BUILDING ECONOMICS, HUKUM PEMBANGUNAN DAN MANAJEMEN PENGENDALIAN
34
Penerapan/penugasan engineers konsultan MK pada suatu tergantung pada jenis, lingkup dan spesifikasi proyek yang ditangani. Misal : suatu proyek bangunan bertingkat tinggi dgn lingkup kerja: pek struktur, pek arsitektur, pek elektrikal, pek. Mekanikal & plambing dll, akan membutuhkan : civil/structural engineer, architect engineer, electrical engineer, dan mechanical engineer, disamping tenaga penunjang lainnya.
35
36
BAGIAN-BAGIAN PEKERJAAN: 1. PEKERJAAN STRUKTUR 2. PEKERJAAN ARSITEKTUR 3. PEKERJAAN ELEKTRIKAL 4. PEKERJAAN MEKANIKAL 5. PEKERJAAN LANSEKAP
KEBUTUHAN TENAGA AHLI: 1. STRUCTURAL ENGINEER 2. ARCHITECT ENGINEER 3. ELECTRICAL ENGINEER 4. MECHANICAL ENGINEER 5. AGRONOMIST DSB
37
Personil proyek yang dimaksud disini adalah personil pada PIHAK-2/ lembaga yg terlibat pada proses proyek tersebut, mencakup : Owner, perencana, pengawas/MK, dan kontraktor Prinsip kejelasan instruksi/komando, koordinasi dan peran masing-masing personil akan sangat menunjang kelancaran pekerjaan, yang kesemuanya harus membentuk kerucut menuju satu titik komando.
38
Prinsip : pada konsultan Men-Kon, personil proyek terdiri atas ; personil struktural, personil fungsional / tenaga ahli dan personil penunjang
SUB PROYEK B SITE ENGINEER
CRE
PROJECT ADM.
Architect engineer
structural engineer
Electrical engineer
Architect engineer
Structural engineer
Eletrical engineer
39
Mechanical engineer
Mechanical engineer
CONTOH STRUKTUR ORG. PERSONIL INTI YG LEBIH LENGKAP PADA KONSULTAN MK PADA SATU PROYEK BANGUNAN GEDUNG TINGGI
CHIEF RES. ENG.
PROJECT ADMINISTR.
ADM/KOMP
ARCH. ENG
CIVIL ENG.
ELECTR. ENG.
MECH. ENG.
S.S.
S.S.
S. S. S. S.
S. S. S.S.
S.S.
S.S.
S.S.
S.S.
40
z z
DARI CONTOH-2 ORGANISASI PERSONIL YG ADA, MK PRINSIP-2 YNG DPT DIAMBIL ADALAH SBB : Organisasi personil proyek selalu membentuk segitiga dgn puncak diatas sbg pimpinan Personil terdiri atas: personil struktural, personil tenaga ahli/engineer/teknis, dan personil penunjang Apabila proyek dibagi dlm beberapa sub proyek, maka diperlukan koord sub proyek atau site engineer, tapi kalau hanya terdiri dari satu proyek, mk tidak memerlukan site engineer Makin keatas, maka kemampuan manajerial dan leadership personil harus makin besar
41
MANNING SCHEDULE
z
MANNING SCHEDULE adalah jadwal penugasan personil proyek yang disesuaikan dengan jadwal pekerjaan yang akan diampu (dikerjakan, diawasi atau direncanakan) oleh personil tersebut Dengan demikian penyusunan manning schedule yang benar harus berdasarkan skedul kerja (work schedule) masing-2 bagian pekerjaan pada proyek tersebut. Penyusunan manning schedule yang salah akan mengakibatkan adanya pemborosan biaya personil atau bahkan keterlambatan proyek
42
43
44
45
1. 2. 3.
Disebut skedul kurve S, karena grafik linier yang terjadi pada skedul tersebut harus menyerupai huruf S miring Hal ini terjadi dari adanya 3 tahapan proses pelaksanaan dengan akselerasi yang berbeda, yaitu : PEKERJAAN PERSIAPAN, akselerasi prestasi berjalan lambat PEKERJAAN KONSTRUKSI, akselerasi prestasi relatif cepat dgn bobot cukup besar PEKERJAAN FINISHING, akselerasi dan bobot pekerjaan kecil, proses lambat
46
persiapan
Pelaksanaan/konstruksi
finishing
100,%
PREST
0,00% WAKTU
0,00%
47
Fungsi scheduling dgn curve S adalah untuk pengendalian dan monitoring laju kemajuan pekerjaan (biasanya dlm satuan/lingkup perminggu) Dgn demikian, evaluasi prestasi pekerjaan perminggu adalah dgn membandingkan prestasi rieel pd minggu ybs dgn prestasi rencana yg telah ditentukan dlm skedul (time schedule/kurve S/bar chart) Untuk menyusun schedule dgn curve S, diperlukan komponen-komponen : Harga & volume total satuan pekerjaan (dari RAB) Nilai bobot satuan pekerjaan Nilai bobot tiap kelompok pekerjaan
z 1. 2. 3.
48
DOKUMEN PERENCANAAN
z
Pada intinya dokumen perencanaan terdiri dari banyak komponen, namun kkomponen dokumen perencanaan penting ada 3 jenis, yaitu: Rancangan/disain Hasil Survei & pengukuran Soil test / test tanah Analisis struktur Engineering design / gambar kerja Rencana Kerja dan Syarat-2 Pelaksanaan Pekerjaan (RKS) Persyaratan administrasi Persyaratan umum Persyaratan bahan Persyaratan pekerjaan Rencana Anggaran Biaya (RAB) / engineers estimate/EE Daftar Rekapitulasi Biaya Daftar Volume dan Harga Satuan Pekerjaan Daftar Harga Satuan Upah Harian Tukang dan Tenaga Daftar Harga Satuan Bahan dan Material Daftar Analisis Harga Satuan Pekerjaan
1. z z z z 1. z z z z 1. z z z z z
50
z z
z z
z z
Survei dan Pengukuran, Berupa kegiatan pengukuran survei lingkungan lokasi dan pengukuran geodetic horizontal dan vertikal calon lokasi perencanaan, berguna sebagai data awal perencanaan/pra rencana Soil test/test tanah Berupa kegiatan pengeboran tanah untk mengetahui jenis tanah, kekuatan tanah, kedalaman air tanah dll, yang berguna sebagai data awal perencanaan sub struktur Analisis / perhitungan struktur Yaitu perhitungan/analisis struktur yang akan menghasilkan dimensi struktur, dimensi tulangan dll sebagai detail dari dokumen perencanaan (engineering design) Engineering design Berupa gambar rancangan detail yang siap untuk dilaksanakan, berupa detail struktur, detail arsitektur, detail mekanikal dan detail kelistrikan, serta detail-2 lain yang dibutuhkan utk pelaksanaan.
51
RANCANGAN / DISAIN
RAB / ENGINEERS ESTIMATION RENCANA KERJA & SYARAT 2 / RKS PELAKSANAAN
52
Pengertian : hubungan kontrak adalah suatu hubungan antara dua pihak yang saling membutuhkan dan saling menguntungkan, serta dibatasi oleh lingkup waktu, lingkup biaya dan lingkup kerja. Pada proyek konstruksi, hubungan kontrak terjadi antara owner/pemberi tugas dengan konsultan perencana, konsultan pengawas dan kontraktor. Atau antara kontraktor utama dengan para sub kontraktor. Hubungan kontrak proyek konstruksi terjadi apabila satu pihak (mis. Owner) punya keinginan dan biaya, dan pihak lain (mis. Kontraktor) mempunyai kemampuan profesional untuk mewujudkan keinginan pihak tersebut. Maka dgn kemampuan profesinya, kontraktor dpt mewujudkan keinginan tersebut dgn biaya dari pihak owner tsb. 53
z z
z z
Lump sum contract / fix price Yaitu jenis kontrak dgn harga total yg sudah pasti. Semua volume dan harga yg tercantum pada butir-2 pekerjaan sdh dianggap benar. Maka kerugian atau kesalahan perhitungan menjadi tg jawab kontraktor. Kontrak jenis ini paling sering digunakan pd proyek-2 konstruksi pd kondisi normal. Unit price contract (kontrak harga satuan) Disini harga sat. masing-2 pekerjaan sdh disepakati bersama, namun besar volume pekerjaan masih fleksibel. Dgn demikian yg dibayar adalah yang telah dilaksanakan berdasarkan volume. Kontrak ini sering ditrapkan pada daerah/lokasi sulit, bencana alam dsb. Cost & Fee Contract Disini kontraktor/pelaksana hanya mendapat jasa dari pekerjaan yang telah dilaksanakan, dihitung dgn prosentase dari nilai biaya rieel pembangunan. Misal : 10% x biaya rieel. Sistem ini banyak digunakan pada pelaksanaan pembangunan dgn cara swa kelola.
54
B.O.T Contract z Pada sistem ini, investor sekaligus kontraktor melaksanakan pembangunan milik owner, dengan dana sepenuhnya dari investor tersebut, z Imbalan: investor tersebut berhak untuk mengoperasikan sarana terbangun tersebut dalam jangka waktu tertentu (hasilnya menjadi hak investor). Setelah itu sarana tsb baru dikembalikan kepada owner
z
SARANA DIBANGUN SARANA DIOPERASIKAN SARANA DIKEMBALIKAN55
z z
Disini pemilik / investor mempunyai lahan dan dana, memberi perintah kepada kontraktor turn key builder untuk membangun suatu sarana tertentu (termasuk didalamnya kegiatan menyiapkan perencanaan, pengawasan dan pelaksanaan) terhadap keseluruhan pekerjaan ( misalnya gedung berikut perlengkapan dan perabotnya) Setelah semua siap (siap pakai/siap huni) baru diserahkan kepada investor Pembayaran bisa dgn cara:
1. 2.
Per termijn pembayaran Atau setelah semua selesai dikerjakan (voor financiring)
56
INVESTOR
KON TRAKTOR
PELAKS.
58
z z 1.
2.
3. 4.
PERENCANAAN DIAGRAM PANAH PRINSIP : Membuat gambaran urut-2an bagian pekerjaan secara logis, sehingga membentuk suatu sistem kerja yg jelas logis dan terstruktur Utk itu harus lebih dulu diketahui daftar aktifitas apa saja yang harus dilakukan utk mencapai tujuan suatu proyek/pekerjaan Penguasaan building logic sangat diperlukan dalam menyusun diagram ini Makin tinggi tkt manajemen, diperlukan jaringan kerja bersifat makro, makin kebawah makin bersifat rinci dan teknis.
59
Panjang anak panah tidak Menunjukkan skala wkt AKTIVITAS : SELALU MEMERLUKAN SUMBER DAYA , YAITU SUMBER DAYA WAKTU, MANUSIA, BIAYA, PERALATAN, BAHAN/MATERIAL DAN METODA (SUMBER 5 M) AKTIVITAS DUMMY : AKTIVITAS YANG TIDAK MEMERLUKAN SUMBER DAYA (aktifitas semu)
60
z z 1. 2. 3. 4. z z
EVENT : Adalah suatu keadaan atau situasi pada suatu saat (satu kejadian/ peristiwa) Contoh : bahan mentah sampai di gudang Siap mulai berproduksi Cor beton siap dimulai Pemeriksaan selesai Simbol event adalah lingkaran EVENT dipergunakan sbg tanda kapan suatu aktifitas dpt mulai dilaksanakan (start event) juga sbg tanda kapan suatu aktifitas dinyatakan selesai (finish event) AKTIFITAS : adalah kegiatan atau pekerjaan apa yng hrs dilakukan diantara 2 event
61
2.
PINTU GARASI HARUS DIBUKA LEBIH DAHULU SEBELUM DPT MENGELUARKAN MOBIL
A C B
63
A B
C D
B A C
64
Apabila lebih dari satu aktifitas berasal dari dan menuju event yg sama.
A B C 2 4 3 A B C 8 D 5 F E D 5
1 4 7
3 6
65
DAFTAR AKTIFITAS KASUS 01 : A. Menghentiikan mobil B. Melepas roda yg kempes C. Menambal ban kempes D. Mengambil roda cadangan E. Memasang roda cadangan F. Meneruskan perjalanan
z z z z z z z
DAFTAR AKTIFITAS KASUS 02 : A. Duduk di kursi pangkas B. Rambut dipangkas C. Kuku dipotong D. Membayar ongkos E. Meninggalkan tempat F. Mencari taksi
DAFTAR AKTIFITAS: Pekerj persiapan Pembuatan bekist plat dan balok Potong&bentuk besi Setel besi Setel inst listrik Periksa pekr pembesian Periksa pekerj listrik Pengecoran beton plat balok
AKT
Akt sebelum
Akt sesudah
Status
A B C D E F G H
A A B,C D D E F,G
B,C D D E,F G H H -
awal akhir
67
DAFTAR AKTIFITAS; Rundingkan pinjaman Membangun pabrik semen Membangun pabrik pupuk Membangun station hydro listrik Membangun bendungan Membangun jar irigasi Membangun industri berat Persiapkan tanah persawahan Rayakan tercapainya target
AKT
A B C D E F G H I
E 7 40 D 15 50
60 2
G H 2 80
10
70 F 3
50 200
G I 7
70
80
NETWORK PLANNING: Event Orientated Network, jaringan kerja berorientasi event Activity Orientated Network, jaringan kerja berorientasi aktifitas. No. 2 dipakai secara luas dlm perenca-naan proyek. Pada pembahasan lebih lanjut, metode ini yang digunakan sbg dasar teori.
A : Ruang untuk nomor Event B : Ruang untuk EET (Earliest Event Time) C : Ruang untuk LET (Latest Event Time)
z z
B A C
70
0 0
A 4
4 4
B 10
14 14
C 16
30 30
z 1. 2.
3. 4.
5.
PRINSIP-2 CPM : Untuk menghitung nilai EET dilakukan dgn perhitungan MAJU Jika satu event merupakan TITIK KUMPUL dari beberapa aktifitas, maka nilai terbesar dari perhitungan waktu dipakai sbg nilai EET dari event tsb. Utk menghitung nilai LET dilakukan perhitungan mundur Jika satu event mrpk titik derai dari beberapa aktifitas, mk nilai terkecil dari perhit waktu dipakai sbg nilai LET dari event tsb Jalur kritis (critical path) ditentukan oleh 2 hal yaitu a). Waktu terpanjang dan b). EET dan LET pada event2 tsb sama besar
71
30 30 20 D E 25 F 30 50 7 50 G 10 60 8 60
20 25
10 20
72
40 C B 14 10 A 4 60 16 50
30
30
30
20
73
E 7 40 D 15 50
60 2
G H 2 80
10
70 F 3
50 200
G I 7
70
80
POKOK-POKOK MATERI
MANAJEMEN KONSTRUKSI
Disusun oleh : Ir. Sumardjito, MT.
MATA KULIAH
76