You are on page 1of 2

SIRKULASI JANIN Sistem sirkulasi

Janin memperoleh oksigen dari plasenta karena fungsi paru belum berkembang. Sirkulasi janin diatur oleh tiga komponen penting, yaitu duktus venosus, foramen ovale, dan duktus arteriosus. Sirkulasi janin dimulai dari plasenta yang menukar hasil akhir metabolisme dengan sumber energi dan metabolisme baru seperti oksigen, glukosa, asam amino, asam lemak, cairan, dan elektrolit. Darah dari plasenta melalui vena umbilikalis sebagian masuk ke vena hepatika dan sebagian lagi masuk ke duktusvenosus menuju vena kava inferior. Dari vena kava inferior, 1/3 darah akan masuk ke atrium kiri, ventrikel kiri, dan aorta., sedangkan 2/3-nya lagi akan masuk ke atrium kanan, ventrikel kanan, dan A.pulmonalis. Hal ini disebabkan oleh muara vena kava inferior terdapat di septum interatrium. Darah dari ventrikel kanan sebagian kecil akan ke paru, sebagian lainnya akan masuk ke aorta desenden melalui duktus arteriosus yang menghubungkan A.pulmonalis dengan aorta desenden Hampir semua darah yang berasal dari tubuh bagian atas akan masuk ke atrium kanan melalui vena kava superior, kemudian masuk ke ventrikel kanan. Setelah kelahiran, terjadi perubahan sirkulasi berupa : 1. Penurunan resistensi vaskuler paru 2. Peningkatan aliran darah paru 3. Peningkatan resistensi vaskuler sistemik 4. Penutupan arteri umbilikalis 5. Penutupan vena umbilikalis dan duktus venosus 6. Pengaliran darah melalui duktus arteriosus terutama dari kiri ke kanan 7. Penutupan foramen ovale

Penutupan arteri umbilikalis terjadi beberapa menit setelah lahir karena kontraksi otot polos dinding pembuluh darah tersebut, dan mungkin karena rangsangan suhu dan mekanik serta perubahan dalam kadar oksigen. Secara fisiologis, penutupan ini terjadi karena proliferasi jaringan fibrotik dalam waktu 2-3 bulan. Bagian distalnya akan menjadi ligamentum umbilikalis medialis, sedangkan bagian proksimalnya akan tetap terbuka sebagai A.vesikalis superior. Vena umbilikalis dan duktus venosus akan menutup segera setelah penutupan A.umbilikalis. Vena umbilikalis akan membentuk ligamentum teres hepatis yang berjalan pada tepi bawah hati. Duktus venosus yang berjalan dari ligamentum teres hepatis ke vena kava inferior juga akan menutup dan membentuk ligamentum venosum. Duktus arteriosus akan menutup setelah kelahiran, disebabkan oleh kontraksi otot-otot dinding duktus tersebut, dan mungkin dipengaruhi oleh bradikinin (suatu zat yang dikeluarkan oleh paru selama permulaan perkembangannya). Pirau kiri ke kanan melalui duktus arteriosus biasanya menetap samapi 15-20 jam setelah lahir, tetapi dapat berlangsung sampai beberapa hari. Namun pada bayi sehat umumnya hanya berlangsung selama 1 jam setelah lahir. Penutupan lengkap secara anatomik terjadi dalam waktu 1-3 bulan, selanjutnya menjadi ligemantum arteriosum. Penutupan foramen ovale terjadi bersamaan dengan tarikan nafas pertama. Pernutupan ini terjadi terjadi akibat meningkatnya tekanan dalam atrium kiri yang disertai penurunan tekanan dalam atrium kanan. Penutupoan fungsional foramen ovale terjadi tidak lengkap segera setelah lahir. Pada 50% bayi sewaktu menangis masih terdapat pirau dari kanan ke kiri sampai usia 8 hari. Pada 50% individu lainnya masih dapat terbuka sampai usia 5 tahun.

You might also like