You are on page 1of 13

ACARA I IDENTIFIKASI I

A. Tujuan Tujuan praktikum Acara I Identifikasi I ini adalah : 1. Asam-asam martabat dua : Mengetahui reaksi antara asam oksalat pekat dengan H2SO4 pekat dan KMnO4 encer pada suhu tinggi. 2. Amina aromatis : Mengetahui reaksi yang terjadi antara anilin dengan kalium kromat dalam suasana asam dengan pemanasan. 3. Air dalam alcohol : Mengetahui adanya air dalam alcohol dengan menggunakan CuSO 4 anhidrat 4. Reaksi oksidasi Mengetahui reaksi oksidasi etanol oleh KMnO4 1% dalam suasana asam. B. Tinjauan Pustaka Amina adalah turunan organic dari ammonia. Amina dapat disebut primer,sekunder atau tergantung pada jumlah gugus R yang melekat pada nitrogen. Istilah primer, sekunder atau tersier disingkat 1, 2, 3. Di sini primer, sekunder dan tersier mempunyai arti yang sangat berbeda dengan pada alkohol. Ingat bahwa pada alkohol istilah ini merujuk pada jumlah gugus karbon yang melekat pada karbon pengemban fungsi hidroksil, sedangkan pada amina merujuk pada jumlah gugus karbon yang melekat pada nitrogen amina. Gugus karbon yang melekat pada nitrogen mungkin alifatik, aromatic, atau keduanya (Anthony, 1992). Senyawa aromatic amina banyak digunakan dalam jumlah besar oleh industri sebagai senyawa antra dalam pembuatan zat warna, pestisida, plastic, kosmetik dan obat-obatan. Sel;ain itu pemakaian senyawa amina aromatic ini juga dipakai sebagai antioksidan dan antiozonan dalam industry karet.

Pemakaian dalam jumlah besar ini sudah tentu dampak akhirnya akan mencemari lingkungan kita terutama perairan. Senyawa aromatic amina umumnya sangat polar sehingga mudah larut dalam air. Jadi sudah tentu pencemarannya akan tersebar luas (Sri Sumartini, 2000). Oksidasi dan reduksi tidak mewakili golongan terpisah, mereka lebih mewakili perubahan yang mungkin mengikuti adisi, substitusi atau eliminasi. Istilah ini tentunya sudah dikenal dari pengkajian dalam kimia anorganik, yaitu oksidasi dan reduksi, diartikan kehilangan dan mendapatkan electron oleh atom atau ion. Senyawa organic juga mengalami reaksi redoks, akan tetapi perpindahan electron biasanya tidak diselesaikan dalam proses (Stanley, 1980). Pembentukan ikatan dengan atom yang lebih elektronegatif dari karbon disebut oksidasi dan pembentukan ikatan dengan atom yang kurang elektronegatif dalah suatu reduksi. Dasar dari definisi tersebutadalh bahwa perubahan dalam ikatan kovalen berkaitan dengan berkurang atau bertambahnya kerapatan electron pada atom karbon (James, 1980). Bilangan oksidasi (bilok atau bo) adalah bilangan yang menunjukkan muatan yang disumbangkan oleh atom unsur tersebut pada molekul atau ion yang dibentuknya. Misalnya pada NaCl yang terbentuk melalui ikatan ion, maka bilangan oksidasi Na adalah +1 dan bilangan oksidasi Cl adalah -1. Untuk senyawa HCl yang terbentuk melalui ikatan kovalen, H lebih elektropositif mempunyai bilangan oksidasi +1, sedangkan Cl lebih elektronegatif mempunyai bilangan oksidasi -1. Secara umum, untuk dua atom yang berikatan secara ionik maupun kovalen berlaku: 1. Atom unsur dengan keelektronegatifan lebih besar akan mempunyai bilangan oksidasi negatif. 2. Atom unsur dengan keelektronegatifan lebih kecil (lebih elektropositif) mempunyai bilangan oksidasi positif (Sukarmin, 2004).

Pada percobaan uji asam martabat dua ini menggunakan asam oksalat pekat. Penambahan asam sulfat dan pemanasan menghasilkan larutan jernih tidak berwarna, panas, dan gelembung udara kecil yang jumlahnya sedikit. Penambahan asam sulfat berfungsi sebagai katalis untuk menguraikan asam oksalat, mengkondisikan suasana asam, dan sebagai pendehidrasi. Koefisien reaksi penguraian oksalat untuk karbondioksa pada penambahan kalium permanganat lebih besar dari pada koefisien karbondioksida pada penambahan asam sulfat. Hal ini ditunjukkan dengan adanya gelembung udara yang lebih banyak saat penambahan KMnO4 dari pada saat penambahan asam sulfat (Anonim1, 2009). Untuk dapat memprediksi antara gambaran sifat dan aktivitas molekul tersebut terdapat dua pendekatan teoritik yang banyak digunakan oleh para ahli kimia sekarang. Alternatif pertama berupa suatu perhitungan teoritikal yang berdasarkan mekanika kuantum dan mekanika statistik. Perhitungan dengan berdasarkan persamaan Schrdinger akan dapat menghasilkan gambaran keadaan elektronik dari seluruh factor molekul dalam berbagai keadaan (Iqmal Tahir, 2002). Asam amino adalah sembarang senyawa organik yang memiliki gugus fungsional karboksil (-COOH) dan amina (biasanya -NH2). Dalam biokimia seringkali pengertiannya dipersempit: keduanya terikat pada satu atom karbon (C) yang sama (disebut atom C "alfa" atau ). Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa. Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat amfoterik: cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam. Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu menjadi zwitter-ion. Asam amino termasuk golongan senyawa yang paling banyak dipelajari karena salah satu fungsinya sangat penting dalam organisme, yaitu sebagai penyusun protein (Anonim2, 2010).

C. Metodologi Alat dan Bahan 1. Alat - Tabung reaksi - Pipet - Waterbath 2. Bahan - Larutan H2SO4 pekat - Larutan Asam Oksalat - Larutan KMnO - Larutan H2SO4 encer - Larutan K2CrO7 - Amilum - Larutan alcohol 50% - Larutan CuSO4 anhidrat - Larutan H2SO4 pekat - Larutan KMnO4 1% - Larutan Etanol 3 tetes Cara Kerja 1. Asam-asam martabat dua Beberapa tetes H2SO4 pekat dilarutkan kedalam asam oksalat lalu dipanaskan Ditambahkan larutan KMnO4 10% dan dipanaskan kembali

Diamati apa yang terjadi

2. Amina aromatis

Ditambahkan larutan K2CrO7 dan dipanaskan pelan-pelan

3. Air dalam alkohol Alkohol 50% dimasukkan kedalam tabung reaksi

Ditambahkan sedikit CuSO4 anhidrat

Dibiarkan beberapa lama dan diamati yang terjadi

4. Reaksi oksidasi Ditambahkan 1 tetes H2SO4 pekat kedalam 5cc larutan KMnO4 1%, diaduk dengan baik Ditambah 3 tetes etanol dan dipanaskan sebentar dalam waterbath

Diamati yang terjadi

D. Hasil dan Pembahasan 1. Asam-asam martabat dua Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Asam-asam martabat dua Warna Bahan + perlakuan Warna Akhir Awal 1. Oksalat + H2SO4 Putih Putih 2. Oksalat + H2SO4 + KMnO4 Putih Sumber : Laporan Sementara Keterangan : ++ : Sedikit gelembung +++ : Banyak gelembung Pada percobaan ini menggunakan asam oksalat pekat yang ditambahkan asam sulfat.Penambahan asam sulfat dan pemanasan menghasilkan larutan tidak berwarna atau putih dan terdapat gelembung udara yang jumlahnya sedikit. Penambahan asam sulfat ini bertujuan sebagai katalis untuk menguraikan asam oksalat, mengkondisikan suasana asam, dan sebagai pendehidrasi. Reaksi penguraian oksalat pada susana asam: (COO) 2 2 H 2 O + H 2 SO 4 Putih +++

Keterangan ++

CO 2 + CO + H 2 O

Kemudian ditambahkan kalium permanganat. Larutan kemudian dipanaskan kembali. Pemanasan menghasilkan larutan putih dan gelembung udara kecil yang jumlahnya lebih banyak. Gelembung udara yang dihasilkan merupakan gas karbodioksida. Penambahan kalium permanganat menghasilkan gelembung udara yang lebih banyak. Kalium permanganat berfungsi sebagai autokatalis sehingga reaksi penguraian oksalat lebih cepat. Hal ini dibuktikan dengan adanya gelembung udara yang lebih banyak. Reaksinya: 5 (COOH) 2 + 2 MnO 4

+ 6H +

10 CO2 + 2 Mn 2

+8H2 O

Koefisien reaksi penguraian oksalat untuk karbondioksa pada penambahan kalium permanganat lebih besar dari pada koefisien karbondioksida pada penambahan asam sulfat. Hal ini ditunjukkan dengan

adanya gelembung udara yang lebih banyak saat penambahan KMnO 4 dari pada saat penambahan asam sulfat. 2. Amina Aromatis Tabel 1.2 Hasil Pengamatan Amina aromatis Bahan + Perlakuan 1. H2SO4 + Anilin Warna Awal Bening Warna Akhir Bening kekuningan 2. H2SO4 + Anilin + Hijau K2CrO7 + dipanaskan Sumber : Laporan Sementara Pada uji amina aromatis asam sulfat yang dicampur dengan anilin akan menghasilkan endapan berwarna putih. Endapan ini merupakan anilin hidrogen sulfat. Senyawa SO 4 pada H 2 SO 4 akan mengendapkan anilin serta unsur H yang terkandung didalamnya. Saat ditambahkan K 2 Cr 2 O
7

Keterangan Terbentuk endapan putih hitam

Hijau pekat

gelap Terbentuk endapan

menghasilkan larutan berwarna hijau gelap pekat. Warna larutan ini

dipengaruhi oleh ion Cr 3 + yang berasal dari reduksi kalium dikromat. Dengan persamaan reaksi : Cr 2 O 7
2

+ 14 H + + 6e

2 Cr 3 + + 7 H 2 O

+ H 2 SO 4

Anilin Hidrogen Sulfat

Reaksi anilin dengan kalium dikromat dan larutan asam sulfat pada akhir pemanasan membentuk endapan berwarna hitam yang merupakan anilin black.

3. Air dalam alkohol Tabel 1.3 Hasil Pengamatan Air dalam alkohol Bahan + Perlakuan 1. Alkohol + CuSO4 anhidrat Sumber : Laporan Sementara Pada uji kandungan air dalam alkohol menggunakan kristal CuSO 4 anhidrat. Kristal [ Cu ( H 2O ) 4 ] Warna Awal Biru Muda Warna Akhir Biru Tua Keterangan Anhidrat Hidrat

[ ( SO4 )( H 2O ) ]

(hidrat) harus dipanaskan

terlebih dahulu untuk menghilangkan molekul H 2 O yang terkandung didalamnya. Kristal CuSO 4 hidrat berwarna biru setelah pemanasan menghasilkan kristal CuSO 4 anhidrat berwarna putih. Kemudian kristal CuSO 4 anhidrat tersebut dimasukkan kedalam alkohol. Terjadi

perubahan warna pada kristal CuSO 4 anhidrat yang pada awalnya putih menjadi berwarna biru. Hal ini menunjukkan bahwa alkohol mengandung air. Warna biru pada CuSO 4 anhidrat dalam alkohol disebabkan oleh adanya peran air tehadap kation Cu 2 + . Ikatan yang terjadi pada Cu 2 + dan H 2 O adalah ikatan kovalen koordinasi. Peralihan elektron yang terjadi pada pengisian orbital d dari ion logam Cu 2 + oleh pasangan

elektron bebas (PEB) H 2 O menyebabkan adanya penyeraan kuantum cahaya yang mempunyai energi sama dengan perbedaan dua tingkat energi yang terlibat dalam peralihan tersebut. [ Cu ( H 2O ) 4 ]
2+

menyerap cahaya

kuning (pada panjang gelombang 580 nm) dan melewatkan cahaya biru pada panjang gelombang 450 nm. Hal inilah yang mengakibatkan CuSO 4 tampak berwarna biru ada alkohol yang mengandung air. Reaksi yang terjadi : Cu 2 + + 4 H 2 O Putih

[Cu ( H 2O ) 4 ] 2 +
biru

Reaksi Oksidasi Tabel 1.4 Hasil Pengamatan Reaksi Oksidasi Sampel Warna Awal Warna Akhir Merah Angur Tua + Merah Coklat Keterangan Tidak ada gelembung dan endapan Ada endapan tapi tidak ada gelembung

1. KMnO4 + H2SO4 Ungu Tua + Etanol 2. KMnO4 + dipanaskan Sumber : Laporan Sementara

H2SO4 + Etanol Anggur Tua Muda

Larutan kalium permanganat yang diasamkan dengan asam sulfat encer dapat digunakan untuk mengoksidasi etanol. Proses oksidasi ini mengubah etanol (CH3CH2OH) menjadi asam etanoat (CH3COOH). Sebagai oksidator adalah ion dikromat (VI) Cr2O72- yang kemudian tereduksi menjadi ion kromium (III) Cr3+. Persamaan reaksi yang terbentuk adalah: MnO 4

+8H+ +5e

Mn 2 + + 4 H 2 O

20KMnO4 + 30H2SO4 10K2SO4 + 20MnSO4 + 3H2O + 80 O 12KMnO4 + 6H2SO4 + 5C2H5OH 6K2SO4 + 12MnO + 10CO2 + 21H2O Etanol adalah cairan tak berwarna yang mudah menguap dan terbakar tanpa asap dengan aroma yang khas. Saat akhir proses pemanasan terdapat endapan yang berwarna coklat muda. Endapan ini merupakan ion kromium (III) Cr3+ yang tereduksi oleh ion dikromat (VI) Cr2O72F. Kesimpulan Dari praktikum acara I Identifikasi I dapat ditarik kesimpulan : 1. Penambahan asam sulfat bertujuan sebagai katalis untuk menguraikan asam oksalat, mengkondisikan suasana asam, dan sebagai pendehidrasi. 2. Terdapat gelembung udara yang berupa karbon dioksida yang dihasilkan oleh reaksi antara asam oksalat dengan asam sulfat.

3. Kalium permanganat berfungsi sebagai autokatalis sehingga reaksi penguraian oksalat lebih cepat serta menghasilkan gelembung yang lebih banyak. 4. Semakin banyak gelembung udara maka reksi penguaraian asam oksalat semakin cepat. 5. Persamaan reaksi yang terjadi:

CO 2 + CO + H 2 O 5(COOH) 2 + 2 MnO 4 + 6H + 10 CO2 + 2 Mn 2


(COO) 2 2 H 2 O + H 2 SO 4

+8H2 O

6. Terjadi endapan berwarna putih yang terbentuk setelah dilakukan pencampuran anilin dan asam sulfat yang merupakan anilin hidrogen sulfat. 7. Terjadi endapan hitam yang terbentuk setelah penambahan K 2 Cr 2 O 7 yang merupakan anilin black. 8. Persamaan reaksi yang terjadi: Cr 2 O 7
2

+ 14 H + + 6e

2 Cr 3 + + 7 H 2 O

+ H 2 SO 4

9. Kristal CuSO 4 hidrat berwarna biru setelah pemanasan menghasilkan kristal CuSO 4 anhidrat berwarna putih. 10. Terjadi perubahan warna pada kristal CuSO 4 anhidrat yang berwarna putih menjadi berwarna biru yang disebabkan oleh peran air terhadap kation Cr 2 + . 11. Persamaan reaksi yang terjadi: Cu 2 + + 4 H 2 O Putih (CH3COOH). 13. Persamaan reaksi yang terjadi:

[Cu ( H 2O ) 4 ] 2 +
biru

12. Proses oksidasi ini mengubah etanol (CH 3CH2OH) menjadi asam etanoat

MnO 4

+8H+ +5e

Mn 2 + + 4 H 2 O

20KMnO4 + 30H2SO4 10K2SO4 + 20MnSO4 + 3H2O + 80 O 12KMnO4 + 6H2SO4 + 5C2H5OH 6K2SO4 + 12MnO + 10CO2 + 21H2O 14. Endapan yang terbentuk berwarna coklat muda dan merupakan ion kromium (III) Cr3+ .

DAFTAR PUSTAKA Anonim1. 2009. http://google.com/ Uji asam martabat 2. Diakses pada tanggal 31 Mei 2010 pukul 12.00 WIB Anonim2. 2010. http://Wikipedia.com/ Asam Amino. Diakses pada tanggal 31 Mei 2010 pukul 13.15 WIB Anthony, dkk. 1992. Pengantar Kimia Organik dan Hayati. ITB. Bandung. Hendrikson, James. 1980. Dasar-Dasar Kimia Organik. ITB. Bandung Stanley, dkk. 1980. Oksidasi Reduksi. Erlangga. Jakarta Sukarmin. 2004. Reaksi Oksidasi dan Reduksi. Jakarta Sumartini, Sri. 2000. Identifikasi Senyawa Amina Aromatik Lewat Iodinisasi Menggunakan Kromatografi Gas Spektroskopi Massa. Puslitbang. Tangerang Tahir, iqmal. 2002. Hubungan Kuantitatif Antara Struktur Molekul dan Titik Leleh dari Berbagai Senyawa Organik. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ORGANIK

Kelompok 2 :

1. AULIA .H 2. BRANCA FEBRI .S 3. FITRI .K 4. IKA PUSITASARI DR 5. ITA .N 6. TIARA AYU .P

H0909010 H0909015 H0909032 H0909041 H1909010 H0909067

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2010

You might also like