You are on page 1of 153

DAFTAR lSI

DAFTAR lSI PEN DAH ULUAN I. II. III. IV. V. VI. VII. VIII. IX. X. XI. XII. Pendahuluan.......................................................................................... Tujuan Pelatihan Peserta Pelatihan . Organisasi Penyelenggaraan Pelatihan Kurikulum................... Kegiatan, Jadwal dan Arus Proses Pelatihan Surat Tanda Mengikuti Pelatihan (STMP) Waktu Dan Tempat Pelatihan Pembiayaan Pembinaan Pasea Pelatihan Lain-lain Penutup

. 1 1 3 3 4 6 9 17 19 19 19 20 22

BAB I :

PERKENALAN DAN KONTRAK BELAJAR 1. Langkah-Iangkah.................................................................................... 2. Tujuan Pelatihan 3. Jadwal Pelatihan 4. Lembar Informasi Kunei (UK) TUGAS-TUGAS KADER POSYANDU 1. Langkah-Iangkah........................ 2. Tugas-tugas Kader Posyandu - Tugas-tugas Kader Posyandu Hari "H-" - Tugas-tugas Kader Posyandu Hari "H" - Tugas-tugas Kader Posyandu Hari "H+" 3. Lembar Informasi Kunei (UK) PELAKSANAAN LIMA LANGKAH KEGIATAN 01 POSYANDU 1. Langkah-Iangkah....................................... 2. Lembar Tugas Simulasi 3. Pelaksanaan 5 Langkah Di Hari "H" Posyandu 2. Lembar Informasi Kunci (UK) TEKNIK MENGISI DAN MEMBACA KARTU MENUJU SEHAT (KMS) 1. Langkah-Iangkah.................................................................................... 2. Cara Mengisi KMS - Cara Menentukan Titik Pad a Grafik KMS - Aspek Yang Dimonitori Dalam Grafik KMS - Cara Membaea Catatan KMS - Cara Menentukan Berat Badan Tidak Naik 3. Lembar Kasus . 4. Membaea Catatan KMS 5. Lembar Informasi Kunei (UK)

38 39 41 42 43

BAB II:

44
45 47 48 50 51 54 55 56 57 58

BAB III:

BAB IV:

60
61 64 65 66 67 68 69 70

I. A.

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

Selama ini Kader Posyandu lebih sering menjadi pelaksana kegiatan saja, bukan pengelola Posyandu. Pengelola Posyandu artinya bukan hanya melaksanakan kegiatan Posyandu saja, tetapi juga merencanakan kegiatan dan mengaturnya. Kader Posyandu sebaiknya mampu menjadi pengelola Posyandu, karena merekalah yang paling memahami kondisi kebutuhan masyarakat di wilayahnya. Namun sejalan dengan berjalannya waktu, muncul permasalahan yang dapat menghambat jalannya penyelenggaraan Posyandu, sebagai berikut: 1. Dari hasil monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan Posyandu akhir-akhir ini, diketahui banyak Kader Posyandu yang tidak aktif lagi dan atau sangat kurang jumlahnya karena berusia lanjut, meninggal dunia dan meninggalkan desa atau kelurahannya untuk bekerja baik di kota-kota besar di Indonesia maupun bekerja di luar negeri. Pengetahuan, sikap dan keterampilan kader Posyandu kurang, bahkan ada yang belum memahami hal-hal baru berkaitan dengan kegiatan Posyandu. Adanya perkembangan keadaan dan kebijakan-kebijakan pengelolaan Posyandu. baru yang berkaitan dengan

2. 3.

Maka menurut temuan di lapangan oleh berbagai pihak terkait, maka perlunya merekrut kader-kader Posyandu yang baru, dan menyelenggarakan pelatihan pelayanan masyarakat di Posyandu bagi kader-kader yang lama sebagai refreshing dan tambahan pengetahuan serta keterampilan baru bagi perkembangan dan kemajuan kader Posyandu Untuk itu telah dilakukan revisi terhadap Modul Pelatihan Kader Posyandu yang sudah ada sesuai dengan perkembangan keadaan dan kebijakan-kebijakan yang baru yang berkaitan dengan pengelolaan Posyandu. Modul Pelatihan Kader Posyandu yang sudah direvisi ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan sikap serta keterampilan kader melakukan pelayanan masyarakat di Posyandu, baik mengenai pelayanan yang sudah dilakukan selama ini maupun pelayanan tentang hal-hal yang baru sesuai perkembangan keadaan dan kebijakan-kebijakan yang baru.

E.

RUANG L1NGKUP

Ruang lingkup Pelatihan Kader Posyandu meliputi: 1. Materi pelatihan yang difokuskan pada Program Minimum Posyandu, termasuk masalah gizi masyarakat, khususnya pada ibu hamil, ibu menyusui, Wanita Usia Subur (WUS) bayi dan balita. 2. Materi pelatihan yang ditekankan pada upaya peningkatan kinerja para kader dalam pengelola Posyandu, meliputi peningkatan pengetahuan, pengembangan sikap dan keterampilan dalam mengelola dan melakukan pelayanan kesehatan dasar dalam Posyandu. TUJUAN PELATIHAN

II.

A. TUJUAN UMUM PELATIHAN Setelah selesai mengikuti Pelatihan Kader Posyandu, diharapkan para Kader Posyandu dapat mengelola dan melaksanakan lima kegiatan di Posyandu. B. TUJUAN KHUSUS PELATIHAN

Setelah selesai mengikuti Pelatihan Kader Posyandu, diharapkan para Kader Posyandu dapat: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. memahami tugas-tugas Kader Posyandu dalam menangani Posyandu. mengerjakan pengisian dan membaca Kartu Menuju Sehat. melakukan penyuluhan. melakukan pencatatan kegiatan posyandu. melakukan penilaian masalah sasaran Posyandu. memahami metode dan media diskusi serta sikap pemandu yang baik. menggerakkan masyarakat. melakukan upaya peningkatan gizi keluarga. melaksanakan lima kegiatan di Posyandu.

III. PESERTA PELATIHAN A. LATAR BELAKANG PESERTA

Peserta Pelatihan Kader Posyandu berasal dari tingkat desa / kelurahan, yang terdiri atas: 1. Kader Posyandu lama 2. Kader Posyandu yang baru direkrut, dan 3. Calon Kader Posyandu. B. PERSYARATAN PESERTA 1. Aspek Fisik: a. Pria atau wanita berusia antara 18-50 tahun. b. Berbadan sehat jasmani dan rohani. c. Mau bekerja secara sukarela mengelola Posyandu. Aspek Pendidikan: Kader Posyandu, baik yang lama maupun yang baru direkrut ataupun yang masih calon, berpendidikan paling sedikit Sekolah Dasar atau yang sederajat.

2.

3.

Bendahara. a. Menyusun anggaran biaya dan mengajukan kepada Ketua Penyelenggara untuk diambil keputusan. b. Menyelesaikan urusan pengajuan anggaran pembiayaan yang telah diputuskan. c. Menyusun pertanggungjawaban penggunaan anggaran biaya pelatihan. Seksi Umum a. Membantu Sekretaris melaksanakan tugasnya. b. Mempersiapkan dan menyampaikan surat pemanggilan calon peserta pelatihan aan surat-surat lainnya. c. Melaksanakan pengetikan dan penggandaan materi serta penyampaiannya kepada peserta. d. Menyelesaikan urusan surat-surat perjalanan bagi peserta pelatihan. e. Menyiapkan akomodasi (tempat pelatihan / ruang sidang / kelas dan ruang diskusi / kerja kelompok (serta asrama bila peserta diasramakan), konsumsi dan transportasi. f. Mengatur ruang sidang / kelas, ruang diskusi / kerja kelompok beserta peralatanperalatan perangkat kerasnya guna kelancaran proses pembelajaran. g. Memprogramkan acara selingan (olah raga dan rekreasi pada waktu-waktu tertentu). Seksi Pelatihan a. Mempersiapkan jadwal pelatihan. b. Mempersiapkan materi, makalah, bahan dan media belajar. c. Mempersiapkan pelatih / fasilitator. d. Mempersiapkan lokasi praktek lapangan (apabila dijadwalkan) dan semua persyaratan yang dibutuhkan. e. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan praktek lapangan (apabila dijadwalkan). f. Mengkoordinir para pelatih / fasilitator, sehingga jelas, lugas akan kewenangan masingmasing pelatih / fasilitator. Seksi Pemantauan dan Penilaian a. Mempersiapkan format-format pemantauan dan penilaian / evaluasi belajar, reaksi dan penyelenggaraan pelatihan. b. Menyelenggarakan pemantauan seluruh kegiatan pelatihan. c. Menyelenggarakan penilaian / evaluasi belajar dan penilaian / evaluasi reaksi untuk Setiap bahasan, serta penilaian / evaluasi penyelenggaraan pad a akhir pelatihan. d. Menganalisis informasi hasil pemantauan dan penilaian, dan memberikan umpan balik kepada yang berkepentingan.

4.

5.

6.

B. TIM PELATIH I FASILITATOR Pelatih / Fasilitator terdiri atas Anggota Tim Penggerak PKK Kabupaten / Kota dan Pegawai Dinas terkait Pemda Kabupaten / Kota. Tugas dan tanggung-jawab Pelatih / Fasilitator adalah: 1. Menata acara belajar, menyiapkan materi, dan penyajian materi sesuai dengan bidangnya. 2. Menata situasi proses belajar dengan mengupayakan terjadinya interaksi proses belajar mengajar. 3. Mengarahkan acara belajar dan menilai bahan belajar sesuai dengan rencana pelatihan. 4. Mengadakan bimbingan pada diskusi / kerja kelompok (dan peninjauan lapangan, bila dijadwalkan ); 5. Merumuskan kegiatan-kegiatan dan hasil-hasil kegiatan peserta. 6. Mengadakan evaluasi terhadap peserta dan proses pelatihan.

NO

POKOK BAHASAN

SILABI

WAKTU (@ 45 MENIT.I JP) 4

2
Pencatatan Kegiatan Posyandu

3
6.1 Pengertian Sistem Informasi Posyandu (SIP) 6.2 Macam-macam Format SIP 6.3 Cara Mengisi Format SIP 7.1 7.2 7.3 7.4 7.5 7.6 Pengertian Masalah Penilaian Masalah Waktu Penilaian Masalah Tiga Jenis Kegiatan Pemberian Rujukan Kriteria sasaran yang perlu dirujuk

135 Menit

Penilaian Masalah Sasaran Posyandu

45 Menit

Penggerakkan Masyarakat dan Kunjungan Rumah

8.1 Perlunya penggerakkan masyarakat 8.2 Cara Penggerakkan masyarakat 8.3 Kunjungan rumah - Pengertian dan Tujuan Kunjungan rumah - Sasaran kunjungan rumah - Langkah-Iangkah kunjungan Rumah - Hambatan dan saran-saran untuk kader 9.1 Pengertian zat gizi seimbang 9.2 Tiga kelompok utama dalam Gizi seimbang. 9.3 Masalah gizi 9.4 Cara menyusun menu gizi seimbang 9.5 Hal-hal yang menghambat usaha peningkatan gizi 9.6 Cara menghadapi faktorfaktor penghambat 10.1 Evaluasi pelatihan 10.2 Rencana tindak lanjut pelatihan - Pembukaan - Penutupan Jumlah Jam Pelajaran

90 Menit

Upaya Meningkatkan Gizi Keluarga

90 Menit

10

Evaluasi Pelatihan dan Rencana Tindak Lanjut Pembukaan dan Penutupan

90 Menit

90 Menit 1.125 Menit (25 Jam Pelajaran)

VI. KEGIATAN, JADWAL DAN ARUS PROSES PELATIHAN A. KEGIATAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN

Penyelenggaraan Pelatihan Kader Posyandu meliputi tahapan persiapan, pelaksanaan serta pemantauan, penilaian dan pelaporan. 1. Persiapan Pelatihan a. Paling sedikit dua minggu sebelum penyelenggaraan pelatihan, Panitia penyelenggara sudah harus menyiapkan hal-hal sebagai berikut: 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) b. Penggandaan makalah dan bahan-bahan lainnya. Menghubungi dan memanggil peserta pelatihan. Menghubungi dan memberitahukan pelatih / fasilitator. Pengiriman jadwal dan paket pelatihan kepada pelatih. dan meminta bahan-bahan yang perlu digandakan. Menyiapkan diperlukan. tempat pelatihan, pihak-pihak pelatihan. akomodasi, perlengkapan dan alat-alat yang

Memberitahukan penyelenggaraan

yang berwenang

dan yang terkait

dengan

Menyelesaikan izin pelatihan kader yang diperlukan.

Selama seminggu sebelum pelaksanaan pelatihan, dilakukan kegiatan dan pembahasan dengan segenap anggota Panitia Penyelenggara dan Tim Pelatih / Fasilitator, meliputi: 1) 2) 3) Peninjauan persiapan pelatihan dan melakukan perubahan dan penyempurnaan apabila diperlukan. Persia pan bahan dan alat / media yang diperlukan. Pengecekan kesiapan bahan dan alat / media yang diperlukan.

2.

Pelaksanaan Pelatihan a. Kegiatan pelatihan teori dan praktek dalam kelas dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang sudah disusun. Namun dapat disesuaikan dengan keadaan. Keberhasilan kegiatan ini banyak ditentukan oleh penyediaan bahan-bahan, kesiapan pelatih / fasilitator dan peserta pada waktu yang tepat. Sehari sebelum pelatihan dimulai, diadakan pendaftaraan calon peserta pelatihan. Pad a saat pendaftaran, calon peserta pelatihan diminta mengisi formulir, biodata, dan menyerahkan pasfoto 4 x 6 berwarna sebanyak 3 lembar. Hari-hari selanjutnya diselenggarakan pelatihan mencakup upacara pembukaan, bina suasana, penyajian materi-materi pelatihan, evaluasi, rencana tindak lanjut dan pembukaan pelatihan serta upacara penutupan.

b.

c.

3.
'

Pemantauan, Penilaian, dan Pelaporan. a. Pemantauan Panitia penyelenggara harus melaksanakan pemantauan terus-menerus terhadap seluruh proses pelatihan. Apabila ada permasalahan harus dicari jalan pemecahannya seawal mungkin. 9

..

D. Analisis Hasil Evaluasi Penyelenggaraan E. Hasil-hasil yang Dicapai Lainnya

Pelatihan

IV. Permasalahan V. Kesimpulan dan Saran

VI. Penutup Lampiran-Iampiran, 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. terdiri atas:

SK Penyelenggaraan Sambutan Pembukaan dan Penutupan Daftar Peserta Hasil Evaluasi Belajar Hasil Evaluasi Reaksi Hasil Evaluasi Penyelenggaraan Hasil Kegiatan Penyelenggaraan Pelatihan Pelatihan Lainnya, kalau ada

Rencana Tindak Lanjut Pelatihan yang disusun Peserta Contoh Surat Tanda Mengikuti Pelatihan (STMP) yang diberikan kepada peserta

10. Bagan Arus Proses Pelatihan dan Alokasi Waktu 11. Jadwal Pelatihan 12. Foto-foto Kegiatan Pelatihan

11

A.

PENJADWALAN PELAKSANAAN PELATIHAN waktu pelatihan, arus proses

Penjadwalan pelaksanaan pelatihan meliputi pengaturan pembelajaran dan jadwal pelajaran, sebagai berikut.: 1. Pengaturan Waktu a.

Contoh Pengaturan jam penyajian materi setiap harinya adalah sebagai berikut:

No

HARI-HARI KECUALI HARI JUMAT 08.30 - 09.00

KEGIATAN

HARI JUM'AT

Registrasi Peserta Kegiatan pelatihan sda. Istirahat minum teh / snack Kegiatan pelatihan Kegiatan pelatihan Ishoma Keg. Pelatihan Keg. Pelatihan Kegiatan pelatihan Istirahat, minum teh / snack Kegiatan pelatihan 4 5 6 3 1 2

08.30 - 09.00 09.00 - 09.45 09.45 - 10.30 10.30 - 10.45 10.45-11.30 11.30 -13.15 13.15-14.00 14.00 - 14.45 14.45 - 15.30 15.30 -: 15.45

1 2

09.00 - 09.45 09.45 - 10.30 10.30 - 10.45

3 4

10.45-11.30 11.30 -12.15 12.15 - 13.15

5 6

13.15-14.00 14.00 - 14.45 14.45 - 15.30 15.30 - 15.45

15.45 - 16.30

15.45 - 16.30

2.

Arus Proses Pembelajaran dan Alokasi Waktu Arus proses pembelajaran menggambarkan alur jalannya kegiatan pelatihan mulai dari upacara pembukaan pefatihan, dinamika kelompok, penyajian-penyajian materi, penyusunan rencana tindak. lanjut pelatihan, pembulatan dan evaluasi belajar, sampai dengan upacara penutupan pelatihan. Alur proses pelatihan digambarkan dalam bagan arus di halaman berikut.

13

....
Contoh Jadwal penyajian materi pelatihan bagi peserta yang diasramakan:

,
JAM PELATIHAN Minggu 06.00 - 06.30 ,06.30 - 08.00 08.00 - 08.45 08.45 - 09.30 09.30 - 10.15 10.15-10.30 10.30 -11.15 11.15 -12.00 .. 12.00 -12.45 ",' 12.45 - 14.00 14.00 -14.45 14.45 ,...15.30 15.30 - 16.00 16.00 - 16.45 16.45 - 19.30
"

""

HARI Senin SKJ POMP PP & PPP / PUPB UPB PB 1 IMT PB 1 PB 2 PB 2 IMS PPPA PPPA PPPA PPPA PB 3 PB 3 IMT PB4 Selasa SKJ POMP PB 4 PB 5 PB 5 IMT PB 6 PB 6 PB 7 IMS PB 7 PB 8 IMT PB 8 Rabu SKJ POMP PB 9 PB 9 PB10 IMT PB 10 PB 10 PB 11 IMS PB 11 PUPT IMT UPT PKTA
"

....

~
..,i
~:

\.Kamis PKTA PKTA PKTA PKTA

..
'".

~.:::'-/,.

Keterangan: PPA PPP SKJ POMP PUPB UPB

= = = =
=

Pendaftaran Peserta (dan pengaturan akomodasi) Penjelasan-penjelasan Panitia

PB 1 -11 = Penyajian-penyajian IMT IMS IMM PUPT UPT PKTA

PB 1

sampai dengan PB 9 ' = Istirahat Minum Teh / Snack = Istirahat Makan Siang

Senam Kesegaran Jasmani Persiapan Oiri & Makan Pagi Upacara Pembukaan

= Persiapan Upacara Pembukaan

= =
= =

Istirahat Makan Malam Persiapan Upacara Penutupan Upacara Penutupan Peserta Kembali ke TempatAsal

Oi dalani Penyelenggaraan bawah ini:

pelatihan, jadwal tersebut di atas dipindahkan ke dalam format di

15

VII. SURAT TANDA MENGIKUTI PELATIHAN (STMP)

A.

PEMBERIAN SURAT TANDA MENGIKUTI PELATIHAN (STMP)

Kepada peserta yang mengikuti kegiatan Pelatihan Kader Posyandu hingga selesai, akan diberikan SuratTanda Mengikuti Pelatihan (STMP). B. PENANDATANGAN STMP 1. Halaman Depan Halaman depan / halaman pertama STMP ditandatangani oleh Ketua TP-PKK setempat, bersama instansi penyelenggara. 2. Halaman Belakang Halaman belakang / halaman kedua, yang berisi Daftar Mata Pelatihan / Pokok Bahasan dan alokasi jam pelatihan, tidak perlu ditanda tangani, dengan eatatan apabila halaman depan dan belakang hanya terdiri atas 1 lembar kertas. C. KETENTUAN STMP 1. Jenis dan Warna Kertas

Untuk meneetak STMP digunakan kertas tebal "buffalo" atau sejenisnya berwarna putih. 2. Ukuran STMP Panjang Lebar 3. 4. : 32 em. : 23 em.

Format STMP: tanpa garis tepi (palos). Lambang TP-PKK dan Instansi Penyelenggara: a. Ukuran Lambang. Lebar Tinggi b. : 2,3 em. : 2,3 em.

Warna Lambang: sesuai ketentuan yang beriaku.

17

VIII. WAKTU DAN TEMPAT PELATIHAN

A. WAKTU PELATIHAN Lama Pelatihan Kader Posyandu selama 3 hari efektif, dengan jumlah jam = 25 jam pelatihan (1 jam pelatihan 45 menit). Dalam jumlah ini termasuk 90 menit untuk Upacara Pembukaan dan Penutupan. Penjelasan-penjelasan Panitia supaya diusahakan sebelum pembukaan atau pada waktu-waktu luang, sehingga tidak menyita waktu 25 jam pelatihan tersebut.

B. TEMPAT PELATIHAN Pelatihan Kader Posyandu agar diupayakan diselenggarakan di wilayah kecamatan di tempat yang layak misalnya di sekolah, kantor kecamatan, Puskesmas atau di tempat lain bila dipandang perlu.

IX. PEMBIAYAAN Sumber biaya Pelatihan Kader Posyandu dapat berasal dari APBN dan atau APBD Provinsi dan atau APBD Kabupaten / Kota, dan atau bantuan dari Lembaga Donor, baik dari dalam maupun luar negeri yang tidak mengikat.

X.

PEMBINAAN PASCA PELATIHAN

Setelah Pelatihan Kader Posyandu berakhir, diperlukan usaha-usaha tindak lanjut, berupa pendayagunaan kader yang telah dilatih dan pembinaannya, sebagai berikut:

A. PENDAYAGUNAAN Kader yang telah dilatih agar didayagunakan sesegera mung kin secara penuh dan merata, serta melibatkan berbagai pihak yang terkait dengan kegiatan Posyandu baik vertikal maupun horizontal. Mereka agar segera dilibatkan dalam kegiatan secara terkoordinasi dan terintegrasi.

B. PEMBINAAN Pembinaan pasca Pelatihan Kader Posyandu perlu dilakukan secara terus-menerus, sampai dicapai suatu kondisi di mana para Kader Posyandu sudah benar-benar dapat melaksanakan pengelolaan dan pelayanan masyarakat dalam Posyandu sesuai dengan yang sudah ditetapkan dan mekanisme kegiatannya terkoordinasi dan terintegrasi. Pembinaan pasca pelatihan ini dapat dilakukan dengan cara: 1. Pertemuan berkala TP-PKK Desa / Kelurahan dengan Kelompok-kelompok PKK termasuk Kader-kader Dasawisma dan Kader-kader Posyandu di desa / kelurahannya serta pihakpihak lain yang terkait, membahas permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan Posyandu dan mencari jalan untuk mengatasinya.
'{
. 'I

19

,'..
'.1

.,

2.

Evaluasi Reaksi Evaluasi ini dilakukan peserta: a. Terhadap Penyajian Fasilitator untuk setiap mata pelatihan pada akhir setiap penyajian Pokok Bahasan. Terhadap Penyelenggaraan Pelatihan evaluasi ini dilakukan

b.

Adalah evaluasi yang dilakukan untuk mengukur tingkat kepuasan peserta (apa yang dipikirkan dan dirasakan) atas seluruh proses penyelenggaraan Pelatihan Kader Posyandu setiap pelatihan, meliputi bahan belajar, pelatih / fasilitator, metodologi dan isi pelatihan, serta sarana dan prasarana yang digunakan. Evaluasi ini dilakukan pada akhir pelatihan,. merupakan bagian dari Pokok Bahasan terakhir dari setiap pelatihan: Pembukaan dan Evaluasi Pelatihan, menggunakan format evaluasi yang ada pada mata pelatihan tersebut. Format Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Kader Posyandu Bahasan 10: Evaluasi Pelatihan dan Rencana Tindak Lanjut. ada pada Pokok

c.

PERTIMBANGAN

DALAM PENGELOMPOKAN

PESERTA

Kegiatan-kegiatan dalam proses pembelajaran Pelatihan Kader Posyandu agar selalu diupayakan dalam bentuk kerjasama tim, sehingga pengelompokan peserta pelatihan dalam proses pembelajaran baik dalam diskusi dan kerja kelompok maupun bermain peran serasi dan seimbang. Yakni perlu mempertimbangkan keseimbangan tingkat pengetahuan, kemampuan dan pengalaman peserta antara satu kelompok dengan kelompok yang lain. Demikian pula perlu mempertimbangkan waktu yang tersedia, apabila waktu tersedia cukup banyak, dapat membagi peserta ke dalam jumlah kelompok yang lebih banyak, sehingga jumlah anggota dalam masing-masing kelompok semakin kecil / sedikit. Ini berarti lebih banyak peserta dapat berpartisipasi dalam diskusi atau kerja kelompok. Jumlah ideal dalam pembagian kelompok untuk diskusi/ kerja kelompok antara 3-6 orang. D. RAPAT TIM PELATIH I FASILITATOR DAN PANITIA PENYELENGGARA Secara berkala, setiap hari setelah selesai pelatihan atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan, selalu diadakan rapat-rapat, seperti: 1. Rapat Tim Pelatih / Fasilitator, yang dipimpin oleh Koordinator Fasilitator, dan atau. 2. Rapat Tim Fasilitator dengan Panitia Penyelenggara, yang dipimpin oleh Koordinator Tim Fasilitator atau Ketua Panitia Penyelenggara. Rapat-rapat tersebut dilakukan untuk: 1. membahas proses pelatihan yang sudah berlangsung, meliputi pencapaian hasil dan permasalahan yang dihadapi serta umpan balik dari peserta pada hari itu;. 2. mencari jalan pemecahan masalah yang dihadapi dan upaya-upaya memenuhi keinginan peserta yang disampaikan melalui umpan balik di pagi hari berikutnya;. 3. membahas proses pelatihan untuk jam / hari berikutnya, dengan mempertimbangkan hasil monitoring dan evaluasi untuk meningkatkan mutu penyajian materi dan pelayanan kepada peserta.

21

TATATERTIB

Lampiran 1

1. TATA TERTIS ADMINISTRASI a. Setibanya di tempat pelatihan, para peserta melapor kepada Sekretariat Panitia

Penyelenggara,

dengan menyerahkan

surat-surat yang diperlukan dan persyaratan

yang diminta serta mengisi biodata yang disediakan Panitia. b. Para peserta memilih pengurus kelas, dalam sesi Kontrak Belajar, sebagai penghubung dengan panitia penyelenggara atau pelatih/fasilitator.
C.

Setiap pembagian diktat dan lain-lain, para peserta diminta menandatangani terima yang disediakan.

tanda

2. TATA TERTIS PELATIHAN a. Para peserta harus sudah siap di ruang kelas, lima menit sebelum penyajian materi dimulai. b. Setiap ada kegiatan baik di dalam maupun di luar kelas, para peserta harus memakai tanda peserta.
C.

Para peserta diwajibkan mengikuti seluruh kegiatan yang telah diprogramkan. Setiap meninggalkan tempat pelatihan, dengan terlebih dahulu mendapat ijin dari Penanggung Jawab Pelatihan pada saat itu.

d. e.

Para peserta diwajibkan mengisi daftar hadir yang telah disediakan setiap sesi. Bagi para peserta yang tidak mengikuti pendidikan dan pelatihan 2 (dua) hari berturutturut, yang bersangkutan dinyatakan dikembalikan kepada instansi asal. gugur sebagai peserta pendidikan dan

f.

Peserta diwajibkan menempati meja / kursi yang telah ditetapkan oleh penyelenggara, sesuai perubahan penataan setiap saat diperlukan. Selama penyajian materi berlangsung, peserta tidak diperkenankan menerima tamu.

g.

3.

KESEHATAN Obat-obatan untuk sakit ringan disediakan penyelenggara. Apabila peserta memerlukan pertolongan dokter dan perawatan rumah sa kit, biaya pemeriksaan dan obat-obatan serta perawatan rumah sa kit menjadi tanggungan peserta sendiri atau instansi pengirim.

23

MONITORING PERSIAPAN PELATIHAN KADER POSYANDU

Monitoring Minggu Ke

Tanggal

Lokasi:

Tingkat Penyelesaian No Aspek Yang Oi Monitor 0% 25% 50% 75% 100 %

1 2

Perencanaan

Kegiatan

Menghubungi pihak-pihak yang berwenang Menyiapkan SK Penyelenggaraan, termasuk lampiran Jadwal Pelatihan Penyiapan Penyiapan tempat pelatihan

3 4
5 6 7

bahan pelatihan

Penyiapan alat & perlengkapan Pengiriman peserta persyaratan

Pengecekan ketepatan peserta dengan persyaratan yang diharuskan Penyiapan Peserta Pengiriman Menghubungi Fasilitator Rapat-rapat Rapat-rapat Surat Panggilan

10 11 12 13 14

Surat Panggilan Pelatih /

Panitia Panitia dengan

Tim Pelatih / Fasilitator


Pengecekan pelatihan persia pan akhir

25

MONITORING PROSES PEMBELAJARAN

PELATIHAN KADER POSYANDU

TERHADAP: <PELATIH I FASILITATOR> Monitoring Minggu Ke Tanggal Lokasi: Tingkat Penyelesaian No Aspek Yang Di Monitor KS 1 2 Kerajinan Kedisiplinan Sikap I etika Cara menggunakan metode Cara menggunakan media Hubungan sesama Fasilitator Hubungan dengan Peserta K C Keterangan

BS

3 4 5 6 7

Hubungan dengan Panitia

Pemonitor:

Keterangan: 1. lsi dengan tanda cek ( 2. KS K C B BS

.J )

= =
= =

Kurang Sekali Kurang Cukup Baik Sekali

= Baik

27

Pemeriksaan bahan-bahan pelatihan, media belajar yang perlu difotokopi pada modul pelatihan, dan alat-alat yang disiapkan panitia.

TAHAPPELAKSANAAN
Peran Pelatih Utama Pelatihan Partisipatif akan berjalan baik jika dilakukan dengan kerjasama tim. Pelatih utama memiliki peran memimpin proses belajar pada setiap Pokok Bahasan (PB) dengan langkahlangkah sebagai berikut:

Sesaat sebelum dimulai, pelatih utama mengumpulkan semua media belajar dan bahan yang akan diperlukan selama memandu Pokok Bahasan yang bersangkutan Menyampaikan Judul, Tujuan dan Waktu yang di perlukan pada setiap Pokok Bahasan (PB) dengan mengacu pada modul pelatihan. Memandu kegiatan belajar mengikuti langkah-Iangkah sesuai dengan Modul Pelatihan. pada setiap Pokok Bahasan (PB)

29

Gambar A Gambar A: Pada pendapat peserta Catatlah pendapat dalam menuliskan

Gambar B mencatat Bahasan. kesulitan pencatat.

diskusi pleno atau curah pendapat, pelatih utama sebaiknya pelatihan di atas kertas besar (plano) selama memandu Pokok yang telah disepakati oleh forum. Jika pelatih utama mengalami pendapat, dapat meminta bantuan pelatih pendamping sebagai

Gambar B: Pada akhir setiap Pokok Bahasan, Pelatih utama menyampaikan masukan dengan mengacu pada Lembar Informasi Kunci (UK) hanya pad a hal-hal yang belum dibahas atau belum disampaikan pada langkah-Iangkah sebelumnya. MEMANDU DISKUSI PLENO ATAU CURAH PENDAPAT

Gambar A

Gambar B

Gambar A: Pelatih utama menggugah agar seluruh peserta pelatihan aktif berbicara dan mengemukakan pendapat pada diskusi pleno. Jika banyak sukarelawati untuk permainan, minta peserta yang diam untuk bermain. Dalam diskusi kelompok, untuk menyajikan hasilnya, pilih seorang peserta pelatihan yang belum mendapat kesempatan untuk maju menyajikannya. Gambar B: Pelatih pendamping duduk dengan peserta dan membantu pelatih utama jika diperlukan. Dalam permainan, tim pelatih berbaur dengan peserta lain supaya mengembangkan keakraban.

31

B. TEKNIK MEMANDU MEMANDU LANGKAH-LANGKAH UMUM

Semua Pokok Bahasan (PB) memiliki langkah-Iangkah umum pelaksanaan kegiatan belajar. Dalam memandu langkah-Iangkah pembahasan setiap Pokok Bahasan (PB), beberapa kegiatan penting yang perlu dilakukan pelatih untuk memperlanear proses pelatihan, yaitu:

TUGAS KELOMPOK

Setiap kali ada tugas kelompok, tuliskan tugas-tugas tersebut di atas papan tulis atau kertas besar (plano). Tuliskan dengan huruf besar supaya terbaea dari jauh. Berikan penjelasan seperlunya agar tugas kelompok dapat dipahami oleh peserta pelatihan. Bagilah peserta pelatihan dalam kelompok keeil seeara aeak, agar peserta pelatihan bisa berbaur. Misalnya dengan meminta peserta untuk menghitung diri (yaitu, kalau ingin 4 kelompok, masing-masing peserta akan menghitung "1","2","3","4", "1","2" ,"3","4" ,seeara berurutan sampai semua punya nomor) dan kelompok dibuat berdasarkan nomor peserta masing-masing. Nomor 1 menjadi kelompok I, nomor 2 menjadi kelompok II, dan seterusnya. Gambar kiri: ada banyak media berupa kartu / gambar / tabel / bagan yang di pakai untuk membantu diskusi kelompok selama pelatihan ini. Para pelatih utama dan pendamping perlu selalu memeriksa untuk memastikan peserta pelatihan mengerti isi media / gambar dan eara menggunakanya sebelum mereka memulai kegiatan diskusi kelompok

33

..

Tak apa-apa kita berbeda pendapat tapi kita harus cari jalan keluar yang terbaik .....

Mengenai itu. saya kurang tahu. Sebaiknya kita tanya kepada Bidan .....

Bersikap sederajat dan akrab: Hubungan dengan kader sebaikya dilakukan dengan cara informal, akrab, dan santai, sehingga suasana kesederajatan bisa tercipta. Peserta akan dapat belajar lebih banyak kalau mereka merasa akrab dengan Tim Pelatih. Sebaiknya kita menghindari adanya "jarak" atau "perbedaan" antara Tim Pelatih dan kader Posyandu. Misalnya, Tim Pelatih bisa mencoba memakai baju yang sama dengan kader Posyandu dan melepaskan baju seragam yang terlalu formal. Tidak menggurui: Proses belajar berlangsung sama dengan orang dewasa. Orang dewasa memiliki pengalaman dan pendirian, karena itu pelatihan tidak akan berhasil apabila pelatih bersikap sebagai guru yang serba tahu. Sebaiknya kita belajar dengan saling berbagi pengalaman, agar diperoleh satu pemahaman yang kaya. Tidak memihak, menilai, dan mengkritik: Mungkin dalam pelatihan, perbedaan pendapat bisa muncul diantara peserta. Pelatih tidak boleh menilai dan mengkritik semua pendapat, juga tidak boleh bersikap memihak. Secara netral pelatih harus berusaha memandu komunikasi antara pihak-pihak yang berbeda pendapat untuk mencari kesepakatan dan jalan keluarnya. Bersikap terbuka: Pelatih jangan segan untuk berterus terang kalau merasa kurang mengetahui sesuatu. Dari contoh ini, kader bisa mempelajari bahwa mereka juga bisa memiliki sikap terbuka dengan ibu-ibu di desa. Bersikap positif: Seorang pelatih sebaikya selalu membangun suasana yang positif. Pelatihan seperlunya mendorong kader mencari potensi diri sendiri. Jangan memperdebatkan masalah untuk mencari kesalahan seseorang, tetapi diskusikan jalan keluarnya.

Tidak ada pendapat yang disalahkan karena merupakan pengalaman masing-masing

37

LANGKAH

LANGKAH

Pengantar (3 men it) 1. 2. Pelatih menjelaskan dan menuliskan judul, tujuan dan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan pokok bahasan 1 di atas papan tulis. Pelatih mengajak Panitia dan Pelatih lainnya untuk ikut terlibat dalam proses perkenalan ini.

Perkenalan (32 men it) Pelatih meminta semua peserta, panita dan pelatih lainnya untuk berdiri membentuk lingkaran dan melaksanakan proses perkenalan 4. Pelatih menugaskan peserta untuk mengingat semua nama peserta lainnya karena setelah perkenalan, akan diadakan permainan untuk mengingat nama peserta lain. 5. Semua peserta memperkenalkan diri dengan eara sebagai berikut: " Nama saya , tugas saya di Posyandu adalah melaksanakan " (Peserta menyebutkan satu tugasnya di Posyandu, misalnya: Pendaftaran, menimbang bayi / balita, meneatat / mengisi KMS, memberi penyuluhan, dsb. Sedangkan panitia dan pelatih menyebutkan pekerjaan di lembaganya masing-masing). 6. Pelatih melempar bola kertas (kertas yang diremas berbentuk bola) kepada seseorang yang harus menangkap bola tersebut, sambil menyebutkan nama peserta tersebut dan tugas yang biasanya dilakukannya di Posyandu. 7. Demikian seterusnya sampai semua pesera mendapatkan lemparan bola. 8. Apabila terdapat peserta yang tidak bisa menyebutkan nama dan tugas peserta lain dengan benar, maka peserta itu mendapat hukuman sesuai kesepakatan bersama. 9. Apabila terdapat peserta yang tidak bisa menyebutkan nama dan tugas peserta lain dengan benar, maka peserta itu mendapat hukuman sesuai dengan kesepakatan bersama. 10. Pelatih kemudian menjelaskan manfaat permainan perkenalan ini dengan mengaeu pada Lembar Informasi Kunei (UK) Ungkapan Harapan Peserta (30 men it) 11. Pelatih memberikan kartu metaplan kepada masing-masing peserta dan meminta mereka menuliskan harapannya mengikuti pelatihan ini yang berhubungan dengan tugas-tugas mereka di Posyandu. 12. Apabila perlu, pelatih bisa memberikan beberapa eontoh harapan, antara lain: Saya ingin mengetahui lebih banyak mengenai materi tentang gizi. Saya ingin terampil mengisi KMS. Saya ingin sedikit eeramah tapi lebih banyak praktek. Saya ingin berbagi pengalaman dengan peserta lain. 13. Peserta menuliskan harapannya diatas kartu (1 kartu hanya untuk 1 harapan, ditulis dengan huruf eetak dan ukuran besar agar bisa dibaea dari jarak yang agak jauh) 14. Pelatih menempelkan semua kartu harapan peserta diatas kertas dinding. 15. Pelatih membaeakan dan menyimpulkan garis besar harapan peserta dalam mengikuti pelatihan. Pembahasan Jadwal Pelatihan (15 menit) 16. Pelatih membaeakan dan menjelaskan tujuan pelatihan (LB.1.1.) serta jadwal pelatihan (LB.1.2.) yang telah dipersiapkan sebelumnya diatas kertas dinding (plano). 17. Pelatih mengemukakan pertanyaan sebagai berikut: 3.

39

TUJUAN PELATIHAN

Meningkatkan Keterampilan Peserta pelatihan sebagai Pengelola Posyandu Berdasarkan Kebutuhan Sasaran.

Meningkatkan Keterampilan Peserta Pelatihan Dalam Berkomunikasi Dengan Masyarakat

Meningkatkan Menggunakan Partisipatif

Keterampilan Peserta pelatihan Metode dan Media Diskusi yang

41

LEMBAR INFORMASI KUNCI (UK)

A.

MANFAAT PERKENALAN Dengan adanya perkenalan antara peserta, pelatih dan panitia, akan menumbuhkan suasana kekraban, kompak dan saling menghargai, yang dapat menunjang keberhasilan proses pelatihan. Dalam perkenalan, dilaksanakan permainan "mengingat nama peserta lain (permainan melempar bola)" untuk menghilangkan suasana pelatihan yang formal dan kaku, sehingga menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Pelatihan ini dilaksanakan belajar selama pelatihan. dengan cara-cara partisipatif, sehingga perlu diciptakan suasana santai tapi serius agar peserta tidak merasa segan untuk terlibat dalam proses

B. MANFAAT MENGUNGKAPKAN

HARAPAN PESERTA

Dengan mengungkapkan harapan-harapan, peserta bisa menilai hal-hal apa saja yang bisa atau tidak bisa tercapai dalam pelatihan ini. Sebuah pelatihan tidak mungkin memenuhi semua harapan peserta, karena itu kader perlu belajar terus menerus meskipun telah mengikuti pelatihan ini.

C.

MANFAAT PEMBAHASAN TUJUAN DAN JADWAL PELATIHAN

Dengan membahas tujuan pelatihan, peserta bisa memahami apa yang perlu dicapai bersamasama dalam pelatihan ini. Selain itu, peserta juga bisa menyumbangkan sehingga tujuan pelatihan dapat tercapai. Sedangkan dengan membahas jadwal pelatihan, peserta bisa memahami seluruh proses pelatihan. Selain itu peserta juga bisa menyepakati jadwal pelatihan (kesepakatan jam mulai selesainya kegiatan pelatihan setiap hari). D. MANFAAT PEMBENTUKAN PENGURUS KELAS pengalamannya

Dengan adanya pengurus kelas, proses pelatihan diharapkan akan berjalan lebih lancar. Selain itu, peserta dapat berperan aktif untuk mencapai tujuan pelatihan. Tugas-tugas pengurus kelas yaitu: Ketua kelas, bertugas untuk menjaga ketertiban dan kelancaran proses di kelas, bertanggung jawab mengenai absensi dan pembagian tugas pengurus kelas. Sekretaris, bertugas untuk membantu ketua kelas dalam hal pengisian absensi peserta setiap harinya. Penjaga waktu, bertugas untuk memantau penggunaan waktu, apakah sesuai dengan jadwal mengingatkan yang disepakati. Kalau perlu, petugas penjaga waktu dapat pelatihan dan peserta apabila penggunaan waktu telah melebihi

jadwal atau tidak disiplin.

43

LANGKAH - LANGKAH Pengantar (5 menit) 1. 2. Pelatih menjelaskan dan menuliskan judul, tujuan dan waktu yang diperlukan membahas pokok Bahasan -2 di atas papan tulis atau kertas dinding. untuk

Pelatih menjelaskan apa yang disebut dengan kegiatan sebelum hari buka Posyandu ( H - ) pada hari buka Posyandu ( H ) dan sesudah hari buka Posyandu ( H +), dengan mengacu pad a lembar Informasi Kunci (L1K).

Diskusi Kelompok ( 30 menit ) 3. 4. 5. Pelatih membagi menjadi peserta 4-5 kelompok. Pelatih membagikan media kartu bergambar (LB.2), kertas dinding, dan selotip, kepada masing-masing kelompok. Pelatih menjelaskan tugas kelompok, yaitu: TUGAS KELOMPOK :

Perhatikan dan pelajari setiap kartu bertuliskan tugas-tugas kader Susunlah kartu-kartu tersebut dalam 3 kelompok kartu, yaitu: kartu-kartu tugas kader sebelum hari buka Posyandu (H - ), pad a hari buka Posyandu (H), dan sesudah hari buka Posyandu (H +). Tempelkan ke-3 kelompok kartu tersebut di atas kertas dinding Apabila perlu, tambahkan tugas-tugas kader Posyandu yang masih kurang dengan menuliskan di atas kartu kosong.

6.

Kelompok melaksanakan tugas mereka selama 25 menit

Pleno ( 30 Menit ) 7. 8. 9. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kelompoknya.

Pelatih kemudian mengajak peserta untuk membandingkan hasil semua kelompok dan menyusun pengelompokkan tugas kader pada H -, H dan H + yang disepakati bersama. Pelatih memberikan masukan dengan mengacu pad a Lembar Informasi Kunci (L1K) kartu yang menurut

10. Pelatih meminta masing-masing untuk memilih dua kartu sebagai berikut: 11. Masing-masing peserta menyampaikan alasannya memilih pendapatnya merupakan tugas yang paling mudah atau sulit.

12. Pelatih mengajak peserta mendiskusikan cara mengatasi kesulitan / masalah sesuai dengan pengalaman di lapangan. Penjelasan (20 Menit) 13. Pelatih menyampaikan bahwa tugas-tugas kader menyelenggarakan Posyandu dibagi dalam 2 kegiatan, yaitu: kegiatan Pelayanan Minimal Posyandu dan kegiatan Pilihan di Posyandu. 14. Pelatih memberikan penjelasan tentang kedua kegiatan ini dengan mengacu pada Lembar Informasi Kunci (L1K).

45

TUGAS-TUGAS KADER POSYANDU Hari " H - "

Menerima ibu hamil, kematian kelompok

masukan catatan keberadaan kelahiran. kematian bayi dan ibu melahirkan, nifas dari dasawisma

Menyiapkan sarana kegiatan di Posyandu

Menghubungi Pokja Posyandu

Menyiapkan PMT

Pendekatan tokoh masyarakat formal maupun informal

Mengundang orang tua balita untuk datang ke Posyandu

47

TUGAS-TUGAS KADER POSYANDU Hari " H "

Memberikan Oralit, Vitamin A, Tablet Besi, Pelayanan KB, dll

Pemberian Rujukan

Evaluasi Bulanan dan Perencanaaan Kegiatan Posyandu

Membuat Catatan kegiatan Posyandu

49

LEMBAR INFORMASI KUNCI (UK) A. PENGERTIAN Posyandu, dibagi dalam 3 kelompok

Tugas-tugas kader dalam rangka menyelenggarakan yaitu:

Tugas sebelum hari buka Posyandu atau disebut juga tug as pada H - Posyandu, yaitu berupa tugas-tugas persiapan oleh kader agar kegiatan pad a hari buka Posyandu berjalan dengan baik Tugas pada hari buka Posyandu atau disebut juga pada H Posyandu, yaitu berupa tugas-tugas untuk melaksanakan pelayanan 5 kegiatan Tugas sesudah hari buka Posyandu atau disebut juga tugas pada H + Posyandu, yaitu berupa tugas-tugas setelah hari Posyandu Penyelenggaraan 1 bulan sekali Posyandu 1 bulan penuh, hari buka Posyandu untuk penimbangan

B. TUGAS-TUGAS

KADER

Tugas-tugas kader Posyandu pada H - atau saat persiapan hari buka Posyandu, meliputi: Menyiapkan alat dan bahan, yaitu: alat penimbangan bayi dan balita, Kartu Menuju Sehat (KMS), alat peraga, alat pengukur LILA, obat-obatan yang dibutuhkan (tablet besi, vitamin A, Gralit, dan lain-lain sesuai kebutuhan), bahan/materi penyuluhan dan lain-lain Mengundang dan menggerakkan masyarakat, yaitu memberitahu ibu-ibu untuk datang ke Posyandu, serta melakukan pendekatan tokoh yang bisa membantu memotivasi masyarakat untuk datang ke Posyandu Menghubungi Pokja Posyandu, yaitu menyampaikan rencana kegiatan kepada kantor desa / kelurahan dan meminta mereka untuk memastikan apakah petugas sektor bisa hadir pada hari buka Posyandu Melaksanakan pembagian tugas, yaitu menentukan pembagian tug as diantara kader Posyandu baik untuk persiapan maupun pelaksanaan kegiatan

Tugas-tugas kader pada hari buka Posyandu disebut juga dengan tugas pelayanan 5 langkah kegiatan meliputi: Kegiatan 1, tugas-tugas kader sebagai berikut : Mendaftar bayi / Balita, yaitu menuliskan nama bayi / Balita pada KMS dan secarik kertas yang diselipkan pad a KMS Mendaftar ibu hamil, yaitu menuliskan nama ibu hamil pada Formulir atau Register Ibu Hamil

Kegiatan 2, tugas-tugas kader sebagai berikut : Menimbang bayi / balita Mencatat hasil penimbangan pada secarik kertas yang akan dipindahkan pada KMS

Kegiatan 3, tugas-tugas kader sebagai berikut : Mengisi KMS atau memindahkan catatan hasil penimbangan balita dari secarik kertas ke dalam KMS anak tersebut.

51

Ibu Hamil: 1. 2. 3. 4. Pemeriksaan Kehamilan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi Ibu kurang gizi atau Kurang Energi Kronis (KEK) Pemberian tablet tambahan darah (tablet besi) Penyuluhan tentang gizi dan kesehatan ibu

Ibu Nifas/Menyusui 1. 2. 3. 4. 5. Pemberian kapsul vitamin A Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pelayanan nifas bagi ibu dan bayinya dan pemberian tablet tambah darah Pelayanan KB KIE / Penyuluhan tentang makanan selama menyusui, ASI Eksklusif, perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir, pengenalan tanda bahaya dan KB.

Sedangkan kegiatan pilihan Posyandu merupakan kegiatan di luar kegiatan dasar yang disesuaikan dengan masalah / kebutuhan yang dirasakan masyarakat di wilayah layanan Posyandu masing-masing. Artinya, kegiatan ini tidak wajib dilaksanakan oleh setiap Posyandu karena tergantung pada kebutuhan masing-masing, misalnya: Program samijaga dan perbaikan lingkungan pemukiman Perkembangan anak, termasuk kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB, PAUO) Penanggulangan penyakit end em is setempat, misalnya gondok, Oemam Berdarah Dengue (OBO), malaria dan lain-lain. Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Oesa (UKGMO) dan lain-lain.

53

LANGKAH-LANGKAH Pengantar (5 menit) 1. 2. 3.

(PROSES)

Pelatih menjelaskan dan menuliskan judul, tujuan dan waktu yang diperlukan melaksanakan Pokok Bahasan - 3 di atas papan tulis atau kertas dinding. Pelatih mengajak peserta untuk mendiskusikan pengertian 5 kegiatan.

untuk

Pelatih memberikan masukan dengan mengacu pada Lembar Informasi Kunci (UK).

Simulasi (40 men it) 4. 5. 6. 7. 8. 9. Pelatih meminta peserta untuk melakukan simulasi 5 langkah kegiatan.

Pelatih memberikan kartu peran kepada masing-masing pemain yang disalin dari LB.3.1 Para pemain kemudian mempelajari perannya yang tercantum pada kartu tersebut. Kartu peran masing-masing pemain ditempelkan di dada dengan menggunakan agar bisa dibaca oleh pemain lainnya. Pelatih kemudian menjelaskan tug as masing-masing simulasi yang terdapat pada LB.3.1. Mengatur meja-meja dan kursi Meletakkan alat dan bahan di meja yang tepat (Oacin, KMS, potongan kertas, bahan penyuluhan, tablet tambah darah / besi, Vitamin A, oralit, dan sebagainya). selotip

pemeran dan langkah-Iangkah

Pelatih mengajak para pemain mempersiapkan semua sarana 5 langkah kegiatan, yaitu:

10. Peserta melakukan simulasi selama 15 menit 11. Sementara itu, peserta yang tidak ikut bermain menjadi pengamat yang bertugas untuk mencatat apakah 5 kegiatan berjalan sesuai fungsinya. Pleno (40 menit) 12. Setelah simulasi pelatih meminta pengamat untuk menyampaikan apakah langkah-Iangkah kegiatan 1 s.d 5 dapat berjalan baik atau masih terdapat kekeliruan. 13. Pelatih mengajak peserta mendiskusikan hasil simulasi tersebut dengan membahas satu persatu pertanyaan berikut ini: Oiskusi Pleno Oi dalam simulasi, apakah cara kader menghadapi peserta posyandu yang bermacam-macam keadaannya sudah sesuai dengan tugas masing-masing ? Bagaimana langkah-Iangkah kegiatan 1 s.d 5 yang benar ? Oi lapangan, proses di meja berapa yang paling sulit dilaksanakan ? Mengapa ? Bagaimana cara mengatasi kesulitan tersebut ?

14. Pelatih membagikan LB.3.2. kepada semua peserta dan memberikan masukan dengan mengacu pada Lembar Informasi Kunci (UK). PENUTUP (5 men it) 15. Pelatih memberikan kesempatan kepada peserta untuk meminta oenjelasan mengenai hal-hal yang belum dimengerti. 16. Pelatih merangkum dan menutup hasil diskusi.

55

LB.3.2 PELAKSANAAN 5 LANGKAH 01 HARI H POSYANOU

1. Pendaftaran

Ibu Hamil I Balita

2. Penimbangan

Balita

3. Penilaian

Hasil Penimbangan

4. Penyuluhan

I Nasehat

5. Pelayanan

Kesehatan

dan KB

57

Langkah lima: Khusus untuk kegiatan ini utamanya hanya dapat dilakukan oleh petugas kesehatan, bidan, atau PLKB yang memberikan layanan antara lain: Imunisasi Keluarga Berencana (KB) Pemberian tablet tambah darah (tablet besi), vitamin A, dan obat-obatan lainnya.

c.

MASALAH-MASALAH

YANG DITEMUKAN

Oari hasil temuan lapangan, beberapa kesulitan yang dihadapi kader di masing-masing meja adalah sebagai berikut: Oi kegiatan 1: balita biasanya tidak sabar menunggu giliran apabila peserta yang datang banyak Oi kegiatan 2: bayilbalita biasanya menangis apabila ditimbang Oi kegiatan 3: kader seringkali kerepotan mencatat hasil penimbangan ke dalam KMS apabila pesertanya banyak Oi kegiatan 4 (penyuluhan): merupakan proses yang paling sulit karena kader harus melayani penyuluhan perorangan secara bergantian sedangkan keluarga dan balita biasanya tidak sabar menunggu dan ingin segera pulang.

D. SARAN-SARAN UNTUK KADER AGAR 5 LANGKAH KEGIATAN POSYANDU DAPAT BERJALAN DENGAN BAlK: Selama menunggu, berikan makanan PMT kepada balita supaya mereka menunggu dengan tenang, atau berikan alat mainan edukatif apabila ada bisa

Kader sebaiknya mengusahakan agar penimbangan ini seperti kegiatan bermain yang gembira sehingga anak tidak merasa takut, mintalah para keluarga pengantar untuk terlibat dalam menimbang balita Kader sebaiknya saling membantu, apabila tugas di mejanya sudah selesai, bantulah kader lain yang masih sibuk melayani peserta Oalam melakukan penyuluhan, kader mengutamakan peserta yang keadaan balitanya memang perlu diberi saran-saran atau penyuluhan; selain itu, kader juga bisa melaksanakan penyuluhan kelompok sebelum pendaftaran / penimbangan Laksanakan kegiatan buka Posyandu dengan disiplin waktu, tidak perlu menunggu keluarga balita yang terlambat, dengan demikian, ibu-ibu yang lain tidak merasa bosan karena menunggu terialu lama.

59

LANGKAH-LANGKAH Pengantar (20 men it) 1. 2. 3. Pelatih menjelaskan dan menuliskan judul, tujuan dan waktu yang diperlukan melaksanakan Pokok Bahasan-4 ini diatas papan tulis atau kertas dinding. untuk

Pelatih menjelaskan pengertian Kartu Menuju Sehat (KMS) dengan mengacu pada Lembar Informasi Kunci (UK). Pelatih mengajukan pertanyaan berikut ini satu persatu kepada peserta dan mengajak mendiskusikannya: BAHASAN DISKUSI Kapan dan dimana dilaksanakan pengisian KMS ? Catatan (informasi) apa saja yang terdapat dalam Kartu Menuju Sehat (KMS) ? Apa manfaat KMS ?

4. 5. 6. 7. 8.

Pelatih memberikan masukan dengan mengacu pad a Lembar Informasi Kunci (UK). Pelatih kemudian membagikan LBA.1. (4 halaman) mengenai langkah-Iangkah KMS kepada semua peserta. Pelatih menjelaskan langkah-Iangkah Informasi Kunci (UK). mengisi

pengisian KMS dengan mengacu pada Lembar

Pelatih menjelaskan satu persatu langkah-Iangkah pengisian KMS yang digambarkan pada LBA.1 Pelatih memberikan kesempatan kepada peserta untuk menanyakan hal-hal yang kurang jelas.

Tugas Perorangan: Praktek pengisian KMS (70 menit) 9. Pelatih membagikan LBA.2 yang berisi 2 buah kasus dan KMS kepada semua peserta. Pelatih meminta seorang peserta untuk membacakan kasus dengan suara keras.

10. Pelatih memberikan kesempatan pada peserta untuk menanyakan hal yang tidak dimengerti pada kedua kasus dan menjelaskannya. 11. Pelatih meminta seluruh peserta berhitung dengan nomor 1 sampai 2 (diulang sampai semua peserta mendapat nomor). 12. Pelatih menyampaikan tugas kepada peserta sebagai berikut: TUGAS PERORANGAN: Setiap peserta yang mendapat nomor 1, mengerjakan kasus 1; sedangkan setiap peserta dengan nomor 2, mengerjakan kasus 2 pada LBA.2 Masing-masing peserta memasukkan data-data pada kasus (LBA.2.) ke dalam Kartu Menuju Sehat (KMS)

13. Peserta melaksanakan praktek pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS) selama 20 menit. Pleno (35 menit) 14. Pelatih meminta peserta untuk menukarkan hasil pengisian KMS-nya dengan peserta lain yang kasusnya serupa. 15. Pelatih meminta kedua peserta yang saling bertukar KMS untuk mendiskusikan perbedaan hasil pengisian KMS mereka. 16. Pelatih berkeliling untuk ikut melihat hasil pengisian KMS pada peserta tersebut.

61

LB.4.1. CARA MENGISI KMS 1. 2. 3. Pad a balita yang baru pertama kali ditimbang, isilah nama, nomor pendaftaran dan identitas balita pada KMS. Cantumkan tanggal, bulan, tahun lahir balita pada kolom NOL. Cantumkan bulan penimbangan sesuai dengan hasil setiap kali balita ditimbang.

Ingin lahu kesehalan

anak Anda?

ANAK SEHAT, BERTAMBAH UMUR BERT,AMBAH BERAT


PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK

T1MBANGLAH ANAK ANDA SElIAP BULAN!


}..of CtWCU" }..of enMv 1.>""""'",,,,,,.,.,,
"i,m",A.,." lJhl~~
1"""'fVI'JU Il\'1JIR.><1.."W~klul~r

3_6bUI.n ~::::::::::;~.,.,.j
I p.d~ polBi 1.lunVkup K9 16

i!~~:~~~:'~d~"''',
\,. \J

\\.

~l ~"~
~ M

ill1c;n~;;:",;,"::~""

"~-3Iahun

,~

d ~,p_alMl n In

5 Mev 'Bud.;,

2004

~12bulln: B.~.iarI dftlgan btrpeglngln

::::,~

18-2'bul.n: M~C:O I<O"~. ~ dMlganlll1tuh.

rA
~

et';

15 14 2003 13 12 1 1 11

liI'l MJky.tlll.ITlI.ll.tl'" I I '2 A~


C'J'~

NJrru"',.il,
!'~k'~J.l.I" NJrNlho"

PC1l"CO"
11

Pet"""
TWtWM

10

I'd. '!'jJJ"

Al.m~

D~K"'1"'" D_\<I"""K~
C"! TNI'f Bfll.l ."I""'li".VSI8 l1""U~ 0 6l1l"'~ 5""',oW": . VI Sl8fllJ ., t"'t1UI'o' .",U""

7 6

.. " Im"',~
o(G

Iii ~'''''''''~

0"

3 2

(""P"
P~I,o

""r "1"'" " " " " " T Tr "'Tr T "


INGAT;
JANGAN TANYAKAN BERAPA UMUR ANAK, TETAPI TANYAKAN BULAN KELAHIRANNYA.

I
I
~llu~'eIIf

I
I

"~""',1"!

VJ>SUlIllT~" 0051$ TINGGl ~d_ob<'polod.lwI'ls.."IIul8rt(~'OO,OOOSil """_tw'<l.Il.~I,"" r__ 100000SQMl\l--'" \bfI""""

.. ,,' ... .. ,
, ,,'

T"""lQOOdot>e<,Qft

". ... .."

.. ..,,

63

LB.4.1. ASPEK YANG DIMONITOR DALAM GRAFIK KMS (DUA KALI PENIMBANGAN ATAU LEBIH)

No

Aspek yang Dimonitor

Arti

Tindak Lanjut oleh Kader

1 Berat badan naik Anak sehat, gizi baik

Berat badan tidak naik

Anak memiliki kemungkinan makanannya kurang dari segi jumlah atau mutu gizinya, atau terganggu kesehatannya (misalnya: cacingan, panas, campak, dll) Anak perlu mendapatkan perhatian khusus dalam tumbuh kembangnya Anak belum tentu terganggu tumbuh kembangnya, perlu pengecekan panjang / tinggi badannya Anak tersebut memang perlu perhatian khusus jika tubuhnya kurus

Oi Bawah Garis Merah

4 Titik-titik berat badan dalam KMS terputus-putus (tidak teratur) Orang tua kurang giat memantau proses tumbuh kembang anak

Keluarga balita diberi pujian dan diberi dukungan untuk mempertahankan kondisi anak sehat. Oiberikan makanan tambahan Penyuluhan gizi seimbang Perlu dirujuk ke sarana kesehatan (Puskesmas/Rumah Sakit) Perlu pemberian makanan tambahan (PMT) yang diselenggarakan oleh Posyandu Perlu penyuluhan gizi oleh kader/petugas gizi Puskesmas Perlu dirujuk ke sarana kesehatan (puskesmas/Rumah sakit) untuk ditindaklanjuti Pendekatan dan penyuluhan tentang manfaat memantau proses tumbuh kembang anak Oiberi motivasi untuk menimbang setiap bulan

65

LB.4.1. CARA MENENTUKAN Berat badan tidak naik jika: a.

BERAT BADAN TIDAK NAIK

garis pertumbuhannya menurun


Garis perlumbuhannya

, , , ,

_ ..-. ~-.-:= -- f>


menurun

,....

AI{

..

....
"

UI(I

II

NI'"

" " ,

.. , ..
, ,
,

il

rj

l:r iI lT T'
.: j

1l

b.

garis pertumbuhannya mendatar


Garis pertumbuhannya mend.tar

~, ...
"'U18

"'jlOQIIOII~up

---"')_
~

c.

garis pertumbuhannya naik tetapi pindah ke pita warna di bawahnya


Garis perlumbuhannya nalk lelapi

plndah

k. pita wuna

dl bewahny.

K=~~ -.. . ...


.~
'.'1t1ul"

. .. " " " .


,

"0< o.

" o

. . . ,
.... ~ ....... T1' T1' r~ ~lll~li1IT
67

L.B.4.3 MEMBACA CATATAN KMS (DUA KALI PENIMBANGAN ATAU LEBIH)


a. Hubungkan titik berat badan hasil penimbangan bulan lalu dan bulan ini

12
11

1
0
1

Umur 1 - 2 tahun , .

Umur
2-

a - 1 tahun
6

13 9
10
11

14

15

16

17

18 .~

19

20

Z1

~ '"
't

.~

~ " '" ~ ~ ~ t '"


<;) p

i ..

!>

12

~
'" 2

1l
:<

~
't

"'-

:<

.~

...,

.~

~ 1 ..., '"
't

5 ~ ~
<;)

'" ~ ~ ~ " ] .c " " "

'"

i ....

:<

~
't

"'-

:<

.~

...,

.~

1 ...,

b. c.

Tentukan naik atau tidak naik, lalu catat dalam buku register Bila bulan lalu balita tidak ditimbang atau bulan ini baru pertama kali ditimbang, maka tidak dapat dinilai naik atau tidak naik

___ v 1---12

--

Umur 1 - 2 t'ahun

1
0

Umur O. 1tahun
g 2
1

I~

14

I!>

/6

11

IB

'9

2.C

21

23

.3

,;

(;

~
.~

10

II

,1.

't.

~ Z ] 1 !

j
<;)

~ g ~ " " .~ " ~ t ..., ;! p '"

" 2
:<

~ i ~ ! 1 ! ~ ~ ~
<;)

~ ~
't

"'-

:<

...,

.~

1 ...,

1
't

'"

69

D. LANGKAH-LANGKAH

MENCATAT PADA KMS:

Secara garis besar langkah-Iangkah mencatat pada KMS adalah sebagai berikut: Mencatat nama Posyandu, identitas anak-dan orang tua pada tabel di sebelah kiri atas. Mencatat pemberian imunisasi pada tabel di sebelah kiri tengah Mencatat pemberian vitamin A pada tabel di sebelah kiri bawah Mencatat hasil penimbangan balita (berat badan) pada grafik KMS, caranya: 1. Pad a kolom yang harus diisi bulan, cantumkan pada kolom pertama, bulan kelahiran anak tersebut. Kolom selanjutnya diisi dengan bulan-bulan berikutnya. (Lihat LBA.1. halaman pertama) Masukkan data berat badan ke dalam grafik dengan cara membuat titik yang bulan mempertemukan garis datar dan garis tegak: garis tegak menunjukkan

2.

penimbangan, garis datar menunjukkan kilogram atau berat badan anak. (Iihat LBA.1. halaman kedua) 3. Apabila bulan lalu anak ditimbang, sambungkan titik penimbangan bulan ini dengan titik penimbangan bulan lalu. Apabila tidak, titik tidak disambungkan dengan titik lainnya(misal titik 2 bulan sebelumnya). Hanya titik yang merupakan hasH penimbangan secara berurutan yang boleh disambungkan. 4. Mencatat pemberian ASI saja (ASI eksklusif) pada bayi umur 0 sampai 6 bulan pada kotak di bawah 6 kolom bulan pertama (Lihat LBA.1. halaman ketiga). Caranya : a. Membuat tanda setrip (coret) pada kotak, apabila bayi diberi makanan / minuman lain, selain ASI Mencantumkan kode EO sampai E6 pada kotak apabila bayi hanya diberi ASI saja. b. Mencatat lain-lain, yaitu catatan tentang sakit yang pernah dialami anak dan penanganannya, ditulis di dalam garis-garis tegak pada grafik KMS. (Lihat LBA.1 halaman ke empat)

71

LANGKAH-LANGKAH Pengantar (25 menit) 1. 2. Pelatih menjelaskan dan menuliskan judul, tujuan dan waktu yang diperlukan melaksanakan Pokok Bahasan 5 ini di atas papan tulis atau kertas dinding. Pelatih mengajak peserta untuk mendiskusikan satu persatu hal-hal berikut ini: BAHASAN DISKUSI: 3. 4. Apa yang dimaksud penyuluhan? Berapa menit kira-kira penyuluhan dilakukan untuk satu orang di kegiatan 4? untuk

Pelatih membagikan LB.5.1. kepada semua peserta dan meminta seorang peserta untuk menjelaskan arti gambar yang terdapat di dalamnya. Pelatih mengajak peserta untuk mendiskusikan satu per satu hal-hal sebagai berikut ini. BAHAN DISKUSI Apakah perbedaan utama antara gambar pertama (Penyuluhan) kedua (Diskusi Kelompok) pad a LB.5.1.? Jelaskan. dan gambar

Apa manfaat kegiatan diskusi kelornpok seperti yang diperlihatkan pada gambar tersebut?

5. 6.

Pelatih memberikan masukan tentang pengertian diskusi kelompok, perbedaannya dengan penyuluhan, serta manfaatnya dengan mengacu pad a Lembar Informasi Kunci (UK). Pelatih menyampaikan masukan mengenai pengertian penyuluhan, kelemahan dan kelebihannya, serta mengenai topik-topik penyuluhan yang wajib diberikan di kegiatan 4 dengan mengacu pada UK. Pelatih membagikan LB.5.2. kepada semua peserta. Pelatih meminta seorang peserta membacakan menyelenggarakan diskusi kelompok. LB.5.2. tentang langkah-Iangkah

7. 8. 9.

Pelatih memberikan kesempatan kepada peserta untuk meminta penjelasan mengenat hal yang belum dimengerti dengan mengacu pada Lembar Informasi Kunci (UK).

Penjelasan dan Diskusi Kelompok (45 menit) 10. Pelatih menjelaskan UK. isi penyuluhan yang penting diperhatikan dengan mengacu pad a

11. Pelatih membagi peserta kedalam 4-5 kelompok 12. Pelatih menjelaskan tugas kelompok sebagai berikut: TUGAS KELOMPOK Pilihlah satu topik penyuluhan dari Lembar Informasi Kunci (UK). Susunlah penyuluhan yang lamanya 2-3 menit dengan isi sebagai berikut: Pesan-pesan pokok penyuluhan (pergunakan Buku Kader Posyandu untuk mencari Bahan informasi) Manfaat bila melaksanakan pesan penyuluhan tersebut

73

30. Pelatih mengajak peserta untuk menggunakan LB.5.6. sebagai bahan diskusi hasil peragaan dengan membahas satu per satu beberapa hal sebagai berikut: DISKUSI PLENO Hal-hal apa pada LB.5.6. yang dilanggar oleh peraga ? Apa perbedaan kelompok? penggunaan media untuk penyuluhan dan untuk diskusi

Bagaimanakah sikap seorang pemandu diskusi yang baik ?

31. Pelatih memberikan masukan dengan mengacu pad a LB.5.6. dan Lembar Informasi Kunci

(UK).
Penutupan (10 menit)

32. Pelatih mengajukan beberapa pertanyaan kunci kepada peserta untuk mengevaluasi apakah proses pembelajaran bisa dipahami oleh peserta. PERTANYAAN KUNCI Apakah yang disebut Penyuluhan Topik-topik Penyuluhan di Posyandu ? Apa saja isi penyuluhan itu ? Apa perbedaan penyuluhan dengan diskusi kelompok ? Kapan diskusi kelompok dilaksanakan oleh kader Posyandu ? Bagaimana langkah-Iangkah melaksanakan kegiatan diskusi kelompok ? Bagaimana sikap pemandu diskusi yang baik ? pelatih memberikan masukan dengan

33. Apabila masih ada hal yang perlu dijelaskan, mengacu pada Lembar Informasi Kunci (UK). 34. Pelatih merangkum dan menutup hasil diskusi.

"

75

LB.5.2. LANGKAH - LANGKAH MELAKSANAKAN A. TAHAP PERSIAPAN Mengundang peserta Menetapkan waktu pertemuan Men.entukan tempat Pembagian tugas tim pemandu Persia pan materi belajar DISKUSI KELOMPOK

B. TAHAP PELAKSANAAN Pengaturan tempat belajar Pelaksanaan kegiatan belajar

C. TAHAP SESUDAH PELAKSANAAN Mencatat hasil kegiatan pada buku bantu kader

77

LB.5.4. MEDIA - MEDIA BELAJAR

lembar balik

kartu konseling

bahan peraga

poster

brosur

buklet

79

lB.S.5.
APA YANG TIDAK BOlEH DllAKUKAN
,

OlEH PEMANDU

Pemandu menggunakan media untuk banyak bicara (ceramah) Pemandu tidak membuat peserta memegang dan menggunakan media Pemandu tidak berusaha memancing peserta untuk bicara Pemandu menyalahkan pendapat peserta Pemandu memihak pada salah satu peserta Pemandu membiarkan diskusi menjadi debat kusir Pemandu menggunakan bahasa yang sulit dimengerti Pemandu tidak memberi saran atau masukan bila peserta bingung atau salah Pemandu tidak terbuka atau tidak mau mengakui hal yang tidak diketahuinya Pemandu tidak membahas topik diskusi secara tuntas

2
3

4 5 6
7

8
9 10

81

Manfaat Oiskusi Kelompok : Karena caranya dengan saling bertukar pengalaman di antara masyarakat mengenai cara melaksanakan upaya meningkatkan kesehatan ibu, anak dan keluarga, maka kegiatan belajar menjadi lebih mudah dihayati oleh peserta. Menciptakan suasana belajar yang akrab dan santai sehingga masyarakat tidak merasa seperti sedang belajar di kelas. Dengan demikian, diharapkan mereka menyukai kegiatan belajar untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya mengenai cara-cara meningkatkan kesehatan ibu, anak dan keluarga.

C. TOPIK PENYULUHAN 01 P05YANOU Penyuluhan tentang cara memantau pertumbuhan anak yang baik. Penyuluhan pemberian ASI saja (ASI Eksklusif) untuk bayi berusia 0-6 bulan Penyuluhan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) untuk bayi berusia 6 bulan sampai 2 tahun. Penyuluhan gizi dan pemberian Vitamin A untuk balita. Penyuluhan tentang manfaat imunisasi bagi balita Penyuluhan tentang perkembangan anak dan latihan (bimbingan) apa yang perlu diberikan sesuai dengan usia anak, misalnya: latihan berjalan, berbicara, dan mandi sendiri dan sebagainya. Penyuluhan tentang cara merawat ibu hamil / menyusui (pemeriksaan teratur, perawatan gigi, imunisasi, istirahat dan sebagainya). Penyuluhan tentang gizi dan pemberian tablet tambah darah (tablet besi) Penyuluhan tentang persalinan yang aman Penyuluhan tentang Keluarga Berencana seletelah melahirkan Penyuluhan PHBS dan KADARZI Penyuluhan tentang merawat kesehatan Gigi dan mulut Penyuluhan lain sesuai kebutuhan daerah

Penyuluhan di Posyandu dilakukan melalui pendekatan perorangan, sehingga bukan merupakan penyuluhan kelompok, melainkan merupakan penyuluhan perorangan. Meskipun demikian, kader dan petugas kesehatan kadang-kadang melaksanakan penyuluhan kelompok pada hari Posyandu atau luar hari posyandu.

O. 151PENYULUHAN Dalam menyusun informasi penyuluhan, sebaiknya memuat hal-hal sebagai berikut sebagai isi penyuluhan: Pesan-pesan pokok: yaitu informasi yang diharapkan sasaran mau melaksanakannya Manfaat: yaitu penjelasan mengenai manfaat apabila sasaran melaksanakan pesan-pesan itu. Akibat: yaitu penjelasan mengenai apa akibatnya apabila hal itu tidak dilaksanakan Apabila masalah sudah terjadi pada sasaran: yaitu penjelasan tentang bagaimana cara mengatasi masalah yang sudah terjadi, baik keluarga sendiri atau yang bisa dibantu oleh Posyandu, atau yang perlu dirujuk.

83

d.

Pembagian Tugas Tim Pemandu Apabila kelompok akan dipandu 2 orang kader, tentukan siapa yang menjadi pemandu utama dan siapa yang menjadi pengamat. Kader perlu juga membagi tugas tentang siapa dan kapan akan mengundang kembali para ibu (misalnya dengan undangan lisan dari mulut ke mulut).

e.

Persiapan Materi Belajar Kader Posyandu yang akan memandu diskusi kelompok harus menguasai materi diskusi yang bersangkutan. Bacalah bahan-bahan mengenai materi yang bersangkutan dari berbagai bacaan dan bahan pegangan untuk kader.

2.

TAHAP PELAKSANAAN a. Pengaturan Tempat Kader mengatur tempat belajar sedemikian rupa sehingga semua peserta bisa duduk melingkar, tanpa ada seorang pun yang duduk di belakang orang lainnya. Kader menempatkan diri di antara peserta sehingga terlihat membaur tanpa jarak dengan peserta lainnya. Suasana akan lebih santai apabila semua orang duduk di atas tikar. Apabila cuaca baik, bisa dilakukan di bawah pohon atau di halaman.

b.

Pelaksanaan Kegiatan Diskusi Kader memandu kegiatan belajar sesuai dengan topik yang sudah dipersiapkan. Kader menggunakan media untuk membantu proses diskusi. Disarankan agar diskusi dilaksanakan paling lama 1 jam saja. Kegiatan diskusi ditutup dengan rangkuman dan kesimpulan diskusi.

3.

TAHAP SESUDAH PELAKSANAAN Mencatat hasil kegiatan pad a Buku Bantuan Kader.

G.

METODE BELAJAR Metode belajar adalah cara melakukan kegiatan belajar untuk membahas suatu materi tertentu. Kader sebaiknya mencoba menggunakan berbagai macam metode agar kegiatan belajar lebih menarik dan bervariasi.

85

Bisakah Kader Membuat Media Sendiri? Kader Posyandu sebaiknya tidak tergantung pada media cetak yang mahal dan mung kin sulit didapat. Kader bisa membuat sendiri media belajaryang sederhana. Misalnya: membuat kartu-kartu untuk bahan diskusi, yang digambar sederhana asalkan bisa dimengerti. Bisa juga dengan mencari gambaryang sesuai dari majalah bekas atau ditulis tangan saja, kemudian digunting sendiri. CATATAN Media bisa dipergunakan dengan cara partisipatif maupun tidak partisipatif : Media dipergunakan untuk penyuluhan (tidak partisipatif), artinya media Inl dipergunakan untuk memberikan ceramah, dan penyuluh yang lebih banyak bicara meskipun menggunakan media. Media dipergunakan untuk diskusi kelompok (partsipatif), artinya media ini dipergunakan untuk membantu peserta agar bisa terlibat dalam diskusi. Artinya, bukan pemandu melainkan pesertalah yang lebih banyak menggunakan media dalam proses diskusi.

I.

SIKAP PEMANDU YANG BAlK

Bersikap sabar : jika kurang sabar melihat proses pelatihan yang kurang lancar lalu mengambil alih proses itu, berarti kita telah mengambil alih kesempatan belajar peserta. Biasanya pada pelatihan yang partisipatif, proses akan sulit pada tahap-tahap awal karena suasana belum cukup cairo Tetapi proses selanjutnya akan sangat hidup apabila pemandu terus bersabar dalam mendorong proses partisipasi peserta. Mendengarkan dan tidak mendominasi : karena pengalaman dari peserta yang paling penting dalam pembelajaran, pemandu harus lebih banyak menjadi pemerhati dan pendengar proses pelatihan. Pemandu harus percaya bahwa bagaimana cara mengelola Posyandu dengan baik tidak mungkin berasal dari dirinya, melainkan berasal dari proses tukar-menukar pengalaman kader sendiri sehingga mereka bisa mempelajari sendiri bagaimana melakukan kegiatan Posyandu secara lebih baik. Menghargai dan rendah hati : cara menghargai peserta adalah dengan menunjukkan minat yang sungguh-sungguh pada pengetahuan dan pengalaman mereka. Kita sebagai orang luar sering menganggap kemampuan kader Posyandu serba ketinggalan, sehingga sikap rendah hati perlu kita sadari. Mau belajar : pemandu perlu memiliki seman gat untuk belajar dari peserta karena ada banyak hal yang bisa dipelajari dari kader Posyandu yang lebih berpengalaman dalam hal bekerja di masyarakatnya sendiri. Selain itu, pemandu tidak akan berhasil apabila tidak memahami seluk beluk pengalaman peserta karena materi yang disampaikan dengan dikaitkan pada pengalaman peserta akan lebih bermakna. Bersikap sederajat dan akrab : hubungan dengan kader sebaiknya dilakukan secara informal, akrab, dan santai, sehingga suasana kesederajatan bisa tercipta. Peserta akan mempelajari lebih banyak kalau mereka rasa nyaman dengan Tim Pemandu. Sebaiknya kita menghindari adanya "jarak" atau "perbedaan" antara Tim Pemandu dan Kader Posyandu. Misalnya, Tim Pemandu bisa coba memakai baju yang sama dengan kader Posyandu. Tidak menggurui : proses be/ajar berlangsung sama dengan orang dewasa. Orang dewasa memiliki pengalaman dan pendirian, karena itu tidak akan berhasil apabila pemandu

87

PENCATATAN KEGIATAN POSYANDU

Peserta dapat menjelaskan pengertian SIP dan manfaatnya Peserta dapat menyebutkan nama-nama format SIP Peserta dapat mengenal format-format SIP

Diskusi Kelompok, Simulasi, curah pendapat LB.6.1. Format 1: Catatan Ibu hamil, Kelahiran, kematian bayi, dan kematian ibu hamil, melahirkan/nifas LB.6.2. Format 2: Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu (selama 1 tahun) dan Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu (selama 1 tahun) LB.6.3. Format 3: Register WUS/PUS dalam wilayah Kerja Posyandu (selama 1 tahun) LB.6.4. Format 4: Register ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu (selama 1 tahun) LB.6.5. Format 5: Data Posyandu LB.6.6. Format 6: Data hasil kegiatan Posyandu

LCD, Komputer (Note Book), OHP, Flipchart, Kertas dinding (plano), selotip, gunting, kartu metaplan, spidol, papan tulis, dan lain-lain LB.6.1. sampai LB.6.7. difotokopi sebanyak peserta 135 menit

89

Pleno (35 men it) 11. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kelompoknya.

12. Pelatih meminta peserta untuk mendiskusikan lebih lanjut tentang cara-cara melaksanakan tugas mengisi catatan Posyandu dengan baik. 13. Pelatih memberikan masukan dengan mengacu pada Lembar Informasi Kunci (UK). Penutupan (5 menit) 14. Pelatih mengajukan beberapa pertanyaan kunci kepada peserta untuk mengevaluasi apakah proses pembelajaran bisa dipahami oleh peserta. PERTANYAAN KUNCI Apakah yang disebut format SIP? Apa manfaatnya? Apakah format SIP dimaksudkan untuk MENAMBAH register / format lain yang sudah ada di Posyandu ? Sebutkan nama-nama format SIP!

15. Apabila masih ada yang perlu dijelaskan, pelatih memberikan masukan dengan mengacu pada Lembar Informasi Kunci (UK). 16. Pelatih merangkum hasil dikusi

91

C. CARA MENGISI FORMAT SIP 1. Catatan ibu hamil, kelahiran, kematian bayi, dan kematian ibu hamil, melahirkanl nifas, dilaksanakan setiap bulan oleh kader Dasa Wisma dan disampaikan secara lisan kepada Ketua Kelompok PKK RW / Dusun / Lingkungan melalui Ketua Kelompok RT dan Kader Posyandu di wilayah yang bersangkutan. Register bayi dan balita di Wilayah Kerja Posyandu, dilaksanakan oleh kader Posyandu setiap bulan. Satu lembar format ini berlaku untuk 1 tahun. Register ibu hamil di Wilayah untuk selama 1 tahun. Register WUS-PUS di Wilayah untuk selama 1 tahun. Kerja Posyandu, dilaksanakan oleh kader Posyandu

2.

3.

4.

Kerja Posyandu,

dilaksanakan

oleh kader Posyandu

5.

Data Posyandu, dilaksanakan oleh kader Posyandu Posyandu (atau setiap ada kegiatan).

setiap bulan setelah hari buka

6.

Data Hasil Kegiatan Posyandu, dilaksanakan oleh kader Posyandu setiap bulan setelah hari buka Posyandu (atau setiap ada kegiatan).

93

PENGISIAN CATATAN IBU HAMIL, KELAHIRAN, KEMATIAN BAYI DAN PENJELASAN FORMAT 1 KEMATIAN IBU HAMIL, MELAHIRKAN I NIFAS

KOLOM

PENJELASAN

1 2 3

Nomor urut Diisi nama ibu hamil atau ibu yang mempunyai bayi di wilayah kerja Posyandu.

Diisi nama suami dari ibu hamil atau nama bapak bayi. Diisi nama bayi yang lahir. Apabila belum mempunyai nama ibunya sesuai kolom 2 nama, maka kolom ini ditulis

Diisi tanggal, bulan, tahun lahirnya bayi. Apabila ada kelahiran bayi kembar, tanggal lahir keduanya tetap harus ditulis (apabila ada bayi yang pindah dari Dasawisma daerah lain, dan belum mencapai 12 bulan, maka nama ibu, bapak, bayi tersebut dicatat juga).

Diisi tanggal, bulan, tahun meninggalnya bayi. Didalam kolom keterangan disebutkan usia meninggal dan sebab meninggalnya.

Diisi tanggal, bulan, tahun meninggalnya nifas.

ibu karena hamil, melahirkan

dan masa

Diisi dengan catatan beberapa diketahui Lahir kembar Usia Meninggal Penyebab meninggalnya ibu Berat bayi ketika lahir Usia kehamilan Keguguran dan lain-lain

hal sebagai kelengkapan

informasi yang perlu

CATATAN:

Catatan ini merupakan

rekap dari catatan yang sama dari Kelompok

Dasawisma

95

PENJELASAN FORMAT 2 PENGISIAN REGISTER BAYI DAN BALITA 01 WILAYAH KERJA POSYANOU

KOLOM 1 2 3 4 5 6 7 Nomor Urut

PENJELASAN

Diisi nama bayi / balita yang ada di wilayah kerja Posyandu saat ini. Diisi tanggal, bulan, tahun kelahiran bayi tersebut. Apabila tidak mengetahui tanggal, bulan, tahun kelahiran bayi, dapat diisi dengan umur. Diisi be rat badan ketika lahir dalam ukuran Kg Diisi nama ayah balita Diisi nama ibu balita Diisi nama kelompok Dasawisma tempat tinggalnya. Diisi berat badan hasil penimbangan dalam Kg pada saat penimbangan bulan itu. Pada bagian atas ditulis berat hasil penimbangan. Bagian bawahnya ditulis dengan huruf / tanda: N : Apabila hasil penimbangannya naik dari penimbangan bulan lalu T : Apabila hasil penimbangan tetap atau turun o : Apabila bulan sebelumnya tidak datang menimbang. B : Apabila bayi baru datang untuk pertama kalinya ~ : Apabila hasil penimbangan berada dibawah garis merah. Ditengah tanda segitiga ( ~) diberi huruf-huruf sesuai hasil penimbangan atau baru pertama kali Diisi bulan saat pemberian sirup besi Fe 1-2 Sirup besi diberikan dua kali setahun (Dua bulan berturut-turut) pad a usia balita Diisi bulan saat pemberian Vitamin A Diisi bulan saat bayi mendapatkan oralit pada bulan yang bersangkutan Diisi tanggal dan bulan pemberian Imunisasi BCG Diisi tanggal dan bulan pemberian imunisasi DPT I, II dan III Diisi tanggal dan bulan pemberian imunisasi Polio I, II, III dan IV Diisi tanggal dan bulan pemberian imunisasi Campak Diisi tanggal dan bulan pemberian imunisasi Hepatitis B I, II dan III D;;s; tanggal dan bulan bayi meninggal

8 s.d 19

20 s.d 21

22 s.d 23 24 25 26 s.d 28 29 s.d 32 33 34 s.d 36 37

38

Diisi Penjelasan / keterangan yang ada dan belum tertampung pada kolomkolom yang tersedia.

97

PENJELASAN FORMAT 3 PENGISIAN REGISTER WUS-PUS 01 WILAYAH KERJA POSYANOU

KOLOM

PENJELASAN

1 2 3 4 5 6 7

Nomor urut Diisi nama WUS / PUS di wilayah kerja Posyandu Diisi umur WUS / PUS tersebut Diisi nama suami dari WUS / PUS yang ada di kolom 2. Apabila kolom 2 yang bersangkutan WUS, maka pada kolom ini diberi tanda garis keeil (-) Diisi tahapan keluarga sejahtera sesuai klarifikasinya Diisi nama kelompok dasawisma dimana WUS / PUS bertempat tinggal Diisi jumlah anak yang hidup Diisi jumlah anak yang meninggal, serta umur anak saat meninggal. Contoh: 2 orang - 3 bulan - 2 tahun Diisi hasil pengukuran lingkar lengan atas (LILA) WUS yang kurang 23,5 em Diisi tanggal, bulan pemberian kapsul Yodium. Kapsul Yodium hanya diberikan satu tahun sekali. Diisi tanggal dan bulan pemberian imunisasi TT I, II, III, IV dan V Diisi jenis kontrasepsi yang dipakai WUS / PUS saat ini.

9 10 11 S.D 15 '16

17

Diisi jenis kontrasepsi apabila ada pergantian jenis kontrasepsi yang hanya dipakai

18

Diisi penjelasan-penjelasan eatatan yang belum tereantum dalam kolom-kolom yang ada. Catatat: WUS adalah Wanita Usia Subur, dimulai dari saat pertama kali mendapatkan Haid sampai dengan terakhir kali mendapatkan haid. PUS adalah Pasangan Usia Subur, suami istri pada usia-usia produktif untuk mempunyai anak. Diisi Penjelasan yang belum tertampung pada kolorn-kolom yang tersedia.

19

99

PENJELASAN FORMAT 4 PENGISIAN REGISTER IBU HAMIL 01 WILAYAH KERJA POSYANOU

KOLOM 1 2 3 4 5 Nomor urut

PENJELASAN

Diisi nama ibu hamil yang ada di wilayah kerja posyandu Diisi umur ibu hamil yang bersangkutan Diisi nama kelompok Dasawisma (RT/RW) dimana ibu tinggal Diisi tanggal dan bulan saat ibu datang pertama kali saat kehamilannya Diisi dengan umur (berapa bulan) kehamilan, saat ibu tersebut datang pertama kali ke posyandu Diisi urutan kehamilan (yang ke berapa) termasuk diihitung juga anak yang meninggal Diisi hasil pengukuran dengan LILA Diisi dengan tanggal dan bulan apabila menerima PMT pemulihan Diisi dengan hasil penimbangan. Kolom atas diisi dengan BB hasil penimbangan. Kolom bawah diisi dengan tanggal saat ibu hamil hadir memeriksakan kehamilannya. Diisi dengan jumlah berapa bungkus tablet tambah darah ke I, II, III diterima Diisi dengan tanggal dan bulan penerimaan imunisasi TT I, II, III, IV dan V Diisi dengan jumlah kapsul yodium yang diberikan Diisi penjelasan-penjelasan yang belum tertampung dalam kolom yang ada

7 8
9

10 s.d 21

22 s.d 24 25 s.d 29 30 31

101

PENJELASAN FORMAT 5 PENGISIAN DATA POSYANDU

KOLOM 1 2 3 .4 5 6 Nomor Urut

PENJELASAN

Diisi bulan saat posyandu tersebut melaksanakan kegiatan Diisi jumlah bayi umur 0 - 12 bulan yang datang ke Posyandu saat itu Diisi jumlah balita umur 1 - 5 tahun yang datang ke posyandu saat itu Diisi jumlah WUS yang datang mendapatkan Pelayanan di Posyandu Diisi jumlah PUS yang hadir mendapatkan pelayanan di Posyandu Diisi jumlah ibu hamil yang datang mendapatkan pelayanan di Posyandu Diisi jumlah ibu menyusui yang ada dalam wilayah kerja Posyandu tersebut Diisi jumlah bayi yang lahir saat pertama kali Posyandu dibuka (bulan tertentu) Diisi jumlah bayi yang meninggal saat itu Diisi jumlah ibu hamil melahirkan, nifas yang meninggal saat itu Diisi jumlah kader PKK yang hadir saat itu Diisi jumlah PLKB yang hadir saat itu Diisi jumlah tenaga medis dan paramedis yang hadir saat itu Diisi penjelasan-penjelasan yang belum tertampung dalam kolom yang ada

7 8
9 10 11 12 13 14 15

103

PENJELASAN FORMAT 6 PENGISIAN DATA HASIL KEGIATAN POSYANDU

KOLOM 1 2 3 4 5 6 7 s.d 9 Nomor Urut

PENJELASAN

Diisi bulan saat posyandu tersebut melaksanakan kegiatan Diisi jumlah ibu hamil (bumil) yang datang ke Posyandu saat itu Diisi jumlah bumil yang memeriksakan kehamilannya Diisi jumlah bumil yang mendapat Fe Diisi jumlah ibu menyusui yang datang ke Posyandu Diisi jumlah peserta KB yang mendapat pelayanan berupa kondom, pil, dan suntikan Diisi jumlah semua balita yang ada di wilayah kerja Posyandu yang menjadi sasaran pelayanan Posyandu (S) Diisi jumlah balita yang punya KMS (K) Diisi jumlah balita yang datang dan ditimbang (D) Diisi Jumlah balita yang ditimbang dan naik timbangannya (N) Diisi jumlah yang setelah penimbangan dan pencatatan diketemukan berada di Bawah Garis Merah (BGM) Diisi jumlah balita yang mendapatkan Vitamin A Diisi jumlah balita yang baru pertama kali datang dan baru diberikan KMS Diisi jumlah balita yang mendapatkan Fe I dan II Diisi jumlah balita yang mendapatkan PMT Diisi jumlah balita yang mendapatkan Imunisasi BCG Diisi jumlah balita yang mendapatkan Imunisasi DPT I, II dan III Diisi jumlah balita yang mendapatkan Imunisasi POLIO I, II, III dan IV Diisi jumlah balita yang mendapatkan Imunisasi CAMPAK Diisi jumlah balita yang mendapatkan Imunisasi HEPATITIS B I, II dan III Diisi jumlah balita yang mendapatkan Imunisasi TT I dan II Diisi jumlah balita yang menderita Diare Diisi jumlah balita Diare yang mendapatkan Oralit Diisi penjelasa n-penjelasan / Keterangan yang belum tertampung dalam kolom yang ada

10 11 12 13 14 15 16 17 s.d 18 19 20 21 s.d 23 24 s.d 27 28 29 s.d 31 32 s.d 33 34 35 36

105

LANGKAH-LANGKAH Pengantar (10 menit) 1. 2. 3. 4. Pelatih menjelaskan dan menuliskan judul, tujuan, dan waktu yang diperlukan melaksanakan Pokok Bahasan 6 ini diatas papan tulis atau kertas dinding. Pelatih menanyakan kepada peserta apa artinya istilah "masalah". Pelatih menanyakan pada peserta masalah-masalah apa yang sering dijumpai di Posyandu dan apa upaya yang telah dilakukan. Pelatih member! masukan dengan mengaeu pada Lembar Informasi Kunei (UK). untuk

Diskusi (20 menit) 5. 6. 7. 8. 9. Pelatih membagikan LB.7.1. (4 halaman) dan LB.7.2. kepada semua peserta dan meminta seorang peserta untuk membaeakan tulisan didalamnya. Pelatih memberi penjelasan mengenai beberapa istilah yang berkaitan dengan masalah pada LB.7.1. dengan menggunakan LB.7.2. Pelatih membagikan LB.7.3. (3 halaman) dan LB.7.4. kepada semua peserta dan meminta seorang peserta untuk membaeakan tulisan didalamnya. Pelatih memberi penjelasan mengenai beberapa istilah yang berkaitan dengan LB.7.3. dengan menggunakan LB.7.4. Pelatih mengajak peserta untuk mendiskusikan satu per satu hal-hal sebagai berikut: BAHAN DISKUSI Menurut pengalaman peserta, masalah-masalah paling sering ditemukan di Posyandu?

apa saja pada LB.7.1. yang

Mengapa kader perlu memahami sebab-sebab dan akibat dari suatu masalah?

10. Pelatih memberikan masukan mengenai pengertian mengaeu pada Lembar Informasi Kunei (UK). Diskusi Kelompok (30 menit)

"Pembahasan

masalah" dengan

11. Pelatih membagi peserta menjadi 4-5 kelompok. 12. Pelatih meminta masing-masing kelompok untuk memotong/menggunting (4 halaman) dan LB.7.3. (3 halaman) agar berbentuk kartu-kartu.

LB.7.1.

13. Pelatih menuliskan tugas kelompok diatas papan tulis atau kertas dinding (plano), yaitu :

TUGAS KELOMPOK Pilihlah 3 kartu (masalah) dari LB.7.1. yang menurut kelompok merupakan masalah yang paling sering terjadi di lapangan. Apabila masalah belum ada pada LB.7.1. tuliskan pada kartu / kertas kosong. Pilihlah kartu-kartu dari LB.7.3. kegiatan-kegiatan yang perlu dan bisa dilakukan untuk mengatasi 3 masalah tersebut. Apabila kegiatan belum ada pad a LB.7,3. tuliskan pad a kartu / kertas kosong. Tempelkan kartu-kartu masalah dan kegiatannya diatas kertas plano.

14. Kelompok melaksanakan tugas mereka selama 20 menit.

107

LB.7.1 MASALAH-MASALAH KESEHATAN IBU

ibu hamil kurang gizi

gondok

bengkak kaki muka dan tangan

puslng dan muntah-muntah

keluar cairan

kematian ibu

109

LB.7.1 MASALAH-MASALAH KESEHATAN ANAK

tetanus

campak

linkungan kotor

sakit gigi

banyak jajan

111

LB. 7.2
PENJELASAN MASALAH
Kurang Energi Protein (KEP) yaitu istilah untuk kurang gizi pada Balita. Cara mengetahuinya adalah dengan melihat eatatan pad a Kartu Menuju Sehat (KMS). Apabila berat badan Balita berada di Bawah Garis Merah (BGM) berarti anak kurang gizi atau menderita KEP. Kurang Energi Kronis (KEK), yaitu istilah untuk kurang gizi pada ibu hamil. Cara mengetahuinya adalah dengan mengukur LILA (Lingkar Lengan Atas). Apabila LILA ibu hamil kurang dari 23.5 em berarti ibu hamil kurang gizi atau menderita KEK. Kurang Vitamin A (KVA) terjadi karena orang kekurangan makan sayuran dan buah-buahan berwarna serta makanan lain sumber Vitamin A. Akibatnya antara lain: menurunnya daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit, seperti batuk, diare. eampak, dan gangguan kesehatan mata. Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY) yaitu penyakit yang diakibatkan karena orang tidak menggunakan garam beryodium dalam makanannya sehari-hari. Akibatnya antara lain: kemampuan dan keeerdasan anak terhambat, pertumbuhan jasmani terhambat (kerdil, mengalami ketulian, pembengkakan kelenjar gondok). Ibu hamil yang mengalami GAKY akan membahayakan jiwa bayinya. Lumpuh Layuh yaitu penyakit lumpuh yang disebabkan oleh virus polio yang menyebabkan kaki anak menjadi layu (Iemas) dan biasanya datang mendadak. Hal ini akan menjadi eaeat pad a anak sampai ia dewasa (seumur hidup). Cara meneegahnya adalah dengan memberikan imunisasi polio pada anak. Kematian ibu merupakan istilah di bidang kesehatan. Artinya yaitu kematian setiap ibu yang sedang hamil, bersalin, nifas sampai 40 hari sesudah bersalin. Di luar saat kehamilan, persalinan dan 40 hari sesudah persalinan, dianggap kematian biasa (tidak termasuk kematian ibu). 'Bayi Lahir Mati' yaitu kematian bayi usia 0-1 bulan. Apabila anak mati di bawah usia 12 bulan. disebut 'Kematian Bayi', sedangkan anak mati dibawah 5 tahun, disebut 'Kematian Balita'. Hal ini merupakan istilah-istilah dibidang kesehatan. Kurang Darah (ANEMIA) yaitu kekurangan zat besi, yang terjadi karena orang kurang memakan sayuran, terutama yang berwarna hijau tua. Kurang darah biasa terjadi pada siapa saja (wanita, pria, ibu hamil, ibu menyusui). Kurang darah bagi ibu hamil akan membahayakan jiwa dirinya dan bayi yang dikandung. Sedang bagi ibu yang menyusui, akan mengganggu pertumbuhan anak yanq sedanq disusui.

Kurang Energi Protein (KEP)

Kurang Energi Kronis (KEK)

Kurang Vitamin A (KVA)

Gangguan Akibat Kurang YODIUM (GAKY)

Lumpuh Layu (POLIO)

Kematian Ibu

Bayi lahir mati, kematian bayi dan kematian balita

Kurang darah (ANEMIA)

113

LB.7.3
KEGIATAN.KEGIATAN UNTUK MENANGANI MASALAH

Membuang sampah di Tempatnya

Memelihara kebersihan (pribadi)

diri

Memasak dengan garam beryodium

Membawa anak sakit ke Puskesmas I Rumah Sakit

PMT - Pemulihan

PMT - Penyuluhan

Mengadakan ambulan desa I alat transportasi

Membiasakan anak cuci tangan sebelum I sesudah makan dan sesudah buang air dengan sabun

Melatih anak berbicara

Melatih anak berjalan

115

DAFTAR ISTILAH
ASI Eksklusif yaitu pemberian 'ASI saja' kepada bayi berumur 0 sampai 6 bulan tanpa memberikan makanan atau minuman lain. Menurut ahli kesehatan, bayi pada usia tersebut sudah terpenuhi gizinya hanya dengan ASI saja. Manfaat ASI Eksklusif yaitu agar bayi kebal terhadap berbagai penyakit pada usia selanjutnya. MP-ASI yaitu makanan lain selain ASI yang diberikan untuk memenuhi kebutu han gizi bayi. ASI dianjurkan diberikan sampai bayi berusia 2 tahun. Tetapi, setelah bayi berusia diatas 6 bulan sampai 2 tahun, kebutuhan gizi bayi tidak lagi bisa terpenuhi oleh ASI saja sehingga harus MP-ASI yang sesuai tingkat usia bayi. PMT Penyuluhan yaitu pemberian makanan tambahan kepada masyarakat, khususnya yang mengalami kekurangan gizi. Tujuannya adalah agar mereka lebih memahami perlunya meningkatkan pengetahuan tentng gizi. Pemberian PMT ini merupakan salah satu kegiatan di Posyandu. PMT Pemulihan yaitu pemberian makanan di luar porsi biasa yang bertujuan untuk memperbaiki keadaan orang yang kekurangan gizi kronis. Pemberian PMT pemulihan dilaksanakan oleh keluarga sehari-hari dirumahnya sendiri. Tetapi, pada saat ini terdapat program bantuan dari pemerintah maupun lembaga swadaya masyarakat karena krisis moneter yang menyebabkan banyak kasus orang kekurangan gizi kronis. Bumil Resti yaitu ibu hamil yang memiliki gejala atau tanda-tanda bahaya,seperti: pembengkakan kaki, mengalami kurang gizi (KEK), perdarahan, usia di bawah atau di atas batas aman (di bawah 20 tahun, di atas 35 tahun), pernah melahirkan prematur atau keguguran, berat badan kurang dari 38 kg sebelum hamil, tinggi badan kurang dari 140 em, jarak kelahiran dari anak terdahulu kurang dari 2 tahun, telah melahirkan lebih dari 4 kali. BKB yaitu upaya merawat anak bukan hanya dari segi kesehatan fisik (pertumbuhan) saja, melainkan juga dari segi perkembangan mental, keeerdasan, dan kepekaan sosialnya. Pertumbuhan yaitu perubahan fisik anak yang ditandai dengan bertambahnya berat dan tinggi badan anak. Pertumbuhan anak yang normal bisa dipantau melalui penimbangan rutin di Posyandu. Perkembangan yaitu peningkatan kematangan mental, keeerdasan, emosi dan kepekaan sosial anak. Perkembangan anak perlu dilatih oleh kedua orang tua (ayah dan ibu) di rumah agar anak sehat jasmani dan rohani. Bayi yang baru lahir harus segera diimunisasi untuk meneegah tertularnya penyakit Hepatitis B baik dari ibunya maupun dari orang tua lain.

ASI Eksklusif

Makanan Pendamping ASI (MP - ASI)

Pemberian Makanan Tambahan (PMT)

Penyuluhan PMT Pemulihan

Ibu Hamil, Resiko Tinggi (BUMIL RISTI)

Bina Keluarga Balita (BKB)

Pertumbuhan Anak

Perkembangan Anak

117

C.

UPAYA PEMECAHAN MASALAH

Dalam upaya menentukan pemecahan masalah yang ditemukan di Posyandu, kader sebaiknya mengutamakan kegiatan yang bisa ditangani oleh masyarakat sendiri, kegiatan yang perlu dikenal oleh kader antara lain, yaitu: 1. Kegiatan oleh masyarakat Melaksanakan kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat dalam keluarga (kebersihan diri, lingkungan rumah, melaksanakan pola hidup sehat, memanfaatkan pekarangan untuk menyediakan bahan makan~n bergizi bagi keluarga, dan sebagainya). Menggunakan pelayanan kesehatan yang terjamin untuk ibu hamil, bayi serta balita yang sakit, dan sebagainya. Melaksanakan anjuran-anjuran dari kader Posyandu maupun petugas lainnya, seperti memeriksakan kehamilan secara rutin, membawa anak untuk imunisasi, membawa anak yang sa kit ke Puskesmas atau petugas kesehatan lain, dsb.

2.

Kegiatan oleh Posyandu Kegiatan-kegiatan Posyandu yang paling dasar disebut sebagai Kegiatan Pelayanan Minimal Posyandu, yang terdiri dari: kegiatan perbaikan gizi (termasuk paket PMT), kesehatan ibu dan anak, Keluarga Berencana, imunisasi, penanggulangan diare. Kegiatan-kegiatan di luar paket minimal disebut Paket Pelayanan Pilihan Posyandu yaitu kegiatan di luar paket minimal berdasarkan masalah / kebutuhan yang dirasakan di wilayah masing-masing, sehingga berbeda pada setiap wilayah. Kegiatan-kegiatan yang bisa dipilih antara lain: kesehatan lingkungan, perkembangan anak (termasuk BKB, PAUD), penanggulangan penyakit menetap (demam berdarah, malaria, gondok, dll). Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Daerah(UKGMD), dan sebagainya.

3.

Rujukan oleh Kader Apabila kader tidak bisa membantu masyarakat untuk menangani suatu masalah kader perlu memberikan rujukan ke Puskesmas agar orang tersebut segera ditangani oleh petugas kesehatan. Kader posyandu melakukan rujukan ke Puskesmas pada hari buka Posyandu tetapi bisa juga melakukan rujukan di luar hari buka Posyandu bila kader menemukan masalah.

D. PENGERTIAN RUJUKAN
Rujukan adalah pemberian surat pengantar kepada orang yang dianggap memiliki tanda-tanda masalah. Surat itu biasanya ditujukan kepada Puskesmas. Meskipun memberi rujukan merupakan tugas utama dari petugas kesehatan yang bertugas di langkah-5 pada hari buka Posyandu, tetapi kader perlu juga memberi rujukan apabila diperlukan. Biasanya, kader memberikan rujukan di kegiatan 4, pada saat bertugas memberikan penyuluhan. Tetapi bisa juga memberikan rujukan di luar hari Posyandu, ketika kader menemukan suatu masalah.

119

PENGGERAKKAN MASYARAKAT DAN KUNJUNGAN RUMAH

Peserta dapat menjelaskan cara-cara menggerakkan Peserta dapat menjelaskan tujuan kunjungan rumah Peserta dapat menyebutkan kunjungan rumah langkah-Iangkah

masyarakat

melaksanakan

Peserta dapat menyebutkan sasaran kunjungan rumah

Ceramah singkat, eragaan, curah pendapat (Pleno) LB.8.1. Langkah-Iangkah kunjungan rumah media dalam kunjungan rumah

LB.8.2. Cara menggunakan posyandu (selama 1 tahun)

Kartu Konseling " Sehat dan selamat bagi ibu dan anak "

LCD, Komputer (Note Book), OHP, Flipchart, Kertas dinding (plano), selotip, gunting, kartu metaplan, spidol, papan tulis, Kartu Menuju Sehat (KMS) dan lain-lain LB.8.1. dan LB.8.2 difotokopi sebanyak peserta Media kartu konseling disediakan sebanyak 2 eksemplar

90 menit

121

Peragaan Kunjungan Rumah (40 menit) 14. Pelatih membagikan LB.8.2. kepada semua peserta. 15. Pelatih meminta seorang peserta membaeakan LB.8.2. tentang eara menggunakan kartu konseling dalam melaksanakan kunjungan rumah. 16. Pelatih memberikan penjelasan untuk setiap langkah tersebut. 17. Pelatih meminta dua orang peserta untuk melaksanakan peragaan kunjungan rumah dengan menggunakan media kartu konseling, langkah-Iangkah peragaan, mengaeu pad a LB.8.2. 18. Pelatih meminta tiga peserta lainnya menjadi ibu-ibu (masyarakat) yang akan dikunjungi oleh kedua kader dengan peran-peran sebagai berikut: Satu (1) orang menjadi Bapak Siamet yang kesal pada kader karena istrinya selalu dianjurkan ikut KB padahal bapak ini tidak setuju. Satu (1) orang menjadi Ibu Siamet yang sedang hamil 5 bulan, nampak pueat dan lelah, tetapi takut pada suaminya. Satu (1) orang menjadi Ibu Kardi, mertua Ibu Siamet yang selalu menyindirnyindir kader sebagai orang yang suka meneampuri urusan orang lain.

Catatan: Bapak dan Ibu Siamet adalah petani dan memiliki 5 orang anak, yaitu 2 orang balita (1 tahun dan 3 tahun), 2 orang masih di Sekolah Dasar, dan yang paling besar 15 tahun sudah tidak sekolah. 19. Pelatih meminta kedua kader (peraga) meneeritakan kesan dan kesulitannya melaksanakan peragaan kunjungan rumah. 20. Pelatih meminta peserta untuk membahas hal-hal sebagai berikut: Apakah kader memiliki pengalaman diperlakukan oleh masyarakat seperti yang diperagakan kader tadi? Ceritakan. Bagaimana sikap kader apabila diperlakukan demikian? Bagaimana eara melaksanakan seperti itu? kunjungan yang tidak menimbulkan hal-hal

Apakah memberikan masukan dengan mengaeu pada Lembar Informasi Kunci (UK).

21. Pelatih memberikan masukan dengan mengaeu pada Lembar Informasi Kunci (UK). Penutup (5 men it) 22. Pelatih mengajukan beberapa pertanyaan kunei kepada peserta untuk mengevaluasi apakah proses pembelajaran bisa dipahami oleh peserta. PERTANYAAN KUNCI Apa tujuan kunjungan rumah? Siapa sasaran kunjungan rumah? Bagaimana langkah-Iangkah melaksanakan kunjungan rumah?

23. Apabila masih ada hal-hal yang perlu dijelaskan, pelatih memberikan masukan dengan mengaeu pada Lembar informasi Kunei (UK). 24. Pelatih merangkum dan menutup hasil diskusi.

123

LB.8.2. CARA MENGGUNAKAN MEDIA DALAM KUNJUNGAN RUMAH

Berikut ini adalah CONTOH langkah-Iangkah kunjungan rumah menggunakan media kartu sebagai bahan 'obrolan' bersama sasaran: 1. Kader mengucapkan pokok tujuan. salam dan beramah-tamah

oleh kader

dengan

terlebih dahulu sebelum sampai pad a

2.

Kader menyampaikan bahwa kedatangannya adalah untuk melihat keadaan ibu hamil, ibu menyusui atau bayi dan balita di keluarga ini dalam rangka tugas sebagai kader Posyandu. Kader menanyakan pad a keluarga / ibu tersebut tentang keadaan ibu hamil / ibu menyusui / bayi / balita dan alasan mengapa mereka tidak datang ke Posyandu. Oi dalam obrolan, kader kemudian menyampaikan manfaat mengetahui informasi mengenai kesehatan ibu hamil / ibu menyusui / bayi / balita di Posyandu. Sebagai contoh, kader memperlihatkan kartu bergambar dengan keterangan di belakangnya yang merupakan informasi mengenai kesehatan ibu hamil / ibu menyusui / bayi / balita. Kader kemudian mengajak keluarga / ibu untuk melihat gambar-gambar tersebut.

3.

4.

5.

6. 7.

Kader meminta keluarga / ibu tersebut menjelaskan pengalaman keluarga mengenai hal yang terdapat pad a gambar-gambar tersebut. Keterangan di belakang gambar kemudian dibacakan. Kader juga menambahkan informasi lainnya apabila perlu. Sebelum berpamitan pulang, kader menanyakan apakah mereka berminat hadir pada kegiatan Posyandu atau kegiatan belajar kelompok bersama kader. Kader memberitahukan kapan dan dimana kegiatan tersebut akan dilaksanakan.

8.

9.

125

B. KUNJUNGAN RUMAH Pengertian dan tujuan kunjungan rumah Kunjungan rumah adalah salah satu kegiatan kader Posyandu yang bertujuan untuk melakukan pendekatan kepada masyarakat tentang kegiatan di Posyandu dan manfaatnya. Selain itu, kunjungan rumah juga dilakukan untuk menggerakkan mereka agar mau datang ke Posyandu. Sasaran Kunjungan Rumah Dalam menentukan sasaran yang perlu dikunjungi, kader bisa mempertimbangkan beberapa hal berikut ini: Sasaran yang pernah datang ke Posyandu tetapi kemudian tidak datang lagi. Sasaran yang tidak pernah datang ke Posyandu dan tidak menggunakan sarana kesehatan lainnya (misalnya langsung menggunakan pelayanan Puskesmas atau dokter swasta). Sasaran yang perlu dikunjungi adalah sebagai berikut: Ibu yang anak balitanya selama 2 bulan berturut-turut tidak hadir lagi ke Posyandu. Ibu yang anak balitanya belum mendapat kapsul Vitamin A. Ibu yang anak balitanya pada bulan lalu dikirim ke Puskesmas karena: a. 2 (dua) bulan berturut-turut berat badannya tidak naik b. Berat badannya di Bawah Garis Merah c. Sakit d. Balita kegemukan Ibu hamil yang selama 2 bulan berturut-turut tidak menghadiri kegiatan di Posyandu. Ibu yang kehamilannya baru saja diketahui (hamil baru). Ibu yang mengalami kesulitan menyusui anaknya. Ibu hamil dan ibu menyusui yang belum mendapat kapsul Yodium. Ibu/bapak yang belum mau mengikuti KB.

c.

LANGKAH-LANGKAH 1.

KUNJUNGAN RUMAH

TAHAP PERSIAPAN Memilih sasaran yang akan dikunjungi lihat penjelasan sebelumnya tentang penentuan sasaran. Pembagian tugas kader Apabila terdapat sejumlah keluarga / ibu yang harus dikunjungi, kader sebaiknya melakukan pembagian tugas. Disarankan satu tim terdiri dari 2 orang kader yang melakukan kunjungan bersama-sama. Persiapan materi belajar Kader Posyandu yang akan melakukan kunjungan harus menguasai topik yang bersangkutan. Bacalah dan pelajari bahan-bahan dan buku yang merupakan buku acuan kader. SARAN UNTUK KADER POSYANDU Untuk mendapatkan informasi mengenai sasaran yang perlu dikunjungi, kader bisa mengacu pada catatan-catatan kegiatan Posyandu. Selain itu, sasaran bisa ditentukan berdasarkan hasil temuan kader atau informasi ibu-ibu lainnya di desa.

127

UPAYA MENINGKATKAN GIZI KELUARGA

Peserta dapat menjelaskan pengertian gizi dalam keluarga dengan benar Peserta dapat menyebutkan meningkatkan gizi keluarga hal-hal penghambat upaya

Peserta dapat menyusun menu makanan bergizi seimbang yang murah dan mudah didapat

Ceramah sing kat, curah pendapat, diskusi kelompok LB.9.1. Masalah-masalah gizi yang perlu kita kenali (2 halaman)

LB.9.2. Hal-hal yang menghambat upaya meningkatkan gizi keluarga (1 halaman) LB.9.3. Pesan-pesan gizi untuk keluarga (2 halaman)

LCD, Komputer (Note Book), OHP, Flipchart, Kertas dinding (plano), selotip, gunting, kartu metaplan, spidol, papan tulis, Kartu Menuju Sehat (KMS) dan lain-lain LB.9.1. dan LB.9.3 difotokopi sebanyak peserta

90 menit

129


Pleno (20 menit) 12. Masing-masing wakil kelompok menyampaikan hasil kerja kelompoknya. 13. Pelatih mengajak peserta mendiskusikan satu per satu pertanyaan berikut ini DISKUSI PLENO Apakah menu yang disusun setiap kelompok sudah memenuhi kebutuhan 3 gizi utama yang kita perlukan? Apa yang masih perlu diperbaiki? Sebagai kader, mengapa kita perlu memberikan pesan-pesan gizi yang sesuai dengan kemampuan masyarakat?

14. Pelatih kemudian memberi eontoh daftar menu sederhana dengan mengaeu kepada Lembar informasi Kunei (UK). Curah Pendapat (20 men it) 15. Pelatih kemudian membagikan LB.9.2. kepada semua peserta dan meminta salah seorang peserta untuk membaeakan isinya dengan suara keras dan jelas. 16. Pelatih mengajak peserta mendiskusikan satu per satu pertanyaan berikut ini: BAHAN DISKUSI Sebutkan 3 hal yang terdapat pada LB.9.2. yang masih sering diueapkan masyarakat apabila mendapatkan anjuran tentang gizi? Bagaimana eara kader menghadapi masyarakat yang mengueapkan hal-hal itu?

17. Pelatih kemudian memberi masukan mengenai eara kader menghadapi faktor-faktor penghambat seperti yang tereantum pada LB.9.2. dengan mengaeu kepada Lembar Informasi Kunei (UK). 18. Pelatih membagikan LB.9.3. kepada semua peserta dan meminta salah seorang peserta untuk membaeakannya. 19. Pelatih meminta peserta untuk memilih tiga anjuran tentang gizi pada LB.9.3. yang paling penting untuk disampaikan kepada masyarakat. Penutup (10 menit) 20. Pelatih mengajukan beberapa pertanyaan kunei kepada peserta untuk mengevaluasi apakah proses pembelajaran bisa dipahami oleh peserta. PERTANYAAN KUNCI Apakah yang disebut gizi? Apakah yang disebut masalah gizi? Sebutkan beberapa eontoh alasan dari masyarakat yang menghambat untuk meningkatkan gizi keluarga? upaya

21. Apabila masih ada hal yang perlu dijelaskan, pelatih memberikan mengaeu kepada Lembar Informasi Kunei (UK). 22. Pelatih merangkum dan menutup hasil diskusi.

masukan

dengan

131

LB.9.1. MASALAH - MASALAH GIZI YANG PERLU KITA KENALI

KECERDASAN ANAK TERHAMBAT MISAL: UMUR 3-4 TAHUN BELUM BISA BICARA JELAS

.'

ANAK UMUR 2 TAHUN BELUM BISA BERJALAN

ANAK KERDIL ATAU CEBOL

ANAK IIBU KURANG MINUM (MINIMAL MINUM 6-8 GELAS PERHARI)

IBU HAMIL KURUS (BERAT BADAN KURANG)

IBU MELAHIRKAN BAYI KECIL (BERAT BADAN LAHIR RENDAH)

IBU HAMIL MUDAH LELAH, PUCAT DAN LESU

IBU HAMIL SERING PUSING

133

LB.9.3. PESAN-PESAN GIZI UNTUK KELUARGA

Biasakan makan pagi agar kita memiliki tenaga untuk melaksanakan pekerjaan atau kegiatan sehari-hari

Apabila memasak menggunakan garam, pakailah garam beryodium, agar anak tumbuh lebih cerdas dan terhindar dari penyakit gondok ...

Usahakan menanami pekarangan I kebun sendiri dengan tanaman pangan,sayu~sayuran, buahbuahan,dll

Utamakan untuk menyediakan makanan yang baik untuk keluarga daripada membeli barang-barang yang bukan kebutuhan mendesak atau menyimpan uangnya ...

Biasakan cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan. Anak yang mendapat makanan bergizi, tetapi tidak sehat apabila memiliki kebiasaan hidup tidak bersih ...

Berikan Vitamin A pad a balita sejak usia 6 bulan sampai 5 tahun, setiap 2 x setahun agar mata mereka sehat dan juga memiliki daya tahan terhadap penyakit

Usahakan makan secara teratur 3 x sehari serta minum air yang dimasak minimal 6-8 gelas air setiap harinya

Peliharalah ternak kecil untuk kebutuhan gizi keluarga (misalnya ayam, itik, bebek, kelinci, atau ikan kolam, dll)

Perut kenyang saja tidak cukup. Makanlah beraneka ragam jenis makanan untuk memenuhi semua zat gizi yang dibutuhkan (makanan pokok, sayuran, lauk pauk dan buahbuahan)

Hindari kebiasaan merokok atau banyak jajan ... karena uangnya bisa dipakai untuk membeli telur atau makanan yang sehat ...

8atasi jumlah dan aturlah jarak kelahiran anak, agar keluarga dapat memenuhi kebutuhan gizi mereka ....

Supaya anak mau makan, masaklah makanan dirumah agar enak dan menarik, meskipun sederhana dan murah ....

135

LEMBAR INFORMASI KUNCI (UK)

A. PENGERTIAN ZAT GIZI Zat gizi adalah unsur-unsur yang diperlukan oleh tubuh agar seseorang hidup sehat. Zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh kita terdiri dari bermacam-macam unsur sehingga kita perlu memakan berbagai jenis makanan. Setiap manusia memerlukan makanan untuk hidup. Makanan yang dibutuhkan oleh tubuh kita bukan sekedar makanan yang mengenyangkan, tetapi makanan yang mengandung zat gizi. Upaya memelihara gizi dalam keluarga perlu dilaksanakan terutama untuk anak-anak usia 0-5 tahun, karena usia tersebut merupakan usia terpenting bagi pertumbuhan jasmani dan perkembangan otak anak.

B. TIGA (3) KELOMPOK UTAMA ZAT GIZI MAKANAN POKOK DAN LEMAK / MINYAK yaitu makanan yang dibutuhkan tubuh agar kita punya tenaga untuk bekerja dan melakukan kegiatan sehari-hari. Sumbersumber makanannya, antara lain yaitu: Makanan Pokok yaitu makanan yang mengandung zat tepung, seperti: beras, jagung, gandum, gula, umbi-umbian, kentang, sagu, rati, mie, dll Makanan yang mengandung minyak atau lemak, seperti: minyak, mentega, santan, dll. LAUK PAUK (PROTEIN) yaitu makanan yang dibutuhkan untuk membangun tubuh dan otak kita. Sumber-sumber makanannya antara lain yaitu: Lauk-pauk dari tumbuh-tumbuhan, kacang kedelai, dll. seperti: kacang-kacangan, tempe, tahu, susu,

Lauk-pauk dari hewan, seperti: telur, ayam, daging, ikan, susu kambing / sapi, dll. SAYUR-SAYURAN DAN BUAH-BUAHAN, yaitu makanan yang dibutuhkan agar tubuh kuat, segar dan tidak mudah sakit.

C. MASALAH GIZI Masalah gizi adalah masalah yang disebabkan oleh kekurangan gizi. Misalnya, tubuh kita menjadi kurus, lemah, mudah sa kit, dan sebagainya. Masalah-masalah gizi yang perlu dikenali oleh kader Posyandu tercantum pada LB.9.1. Meskipun anak tidak sakit dan makan banyak (merasa kenyang), apabila makanan itu tidak memenuhi syarat gizi yang baik, maka tetap saja anak akan kekurangan gizi. Akibat kekurangan gizi pada anak bisa sekarang dan bisa juga terjadi pada saat usia dewasa. Seseorang menjadi mudah sakit dan daya tahan tubuhnya kurang karena masalah gizi yang terjadi pada masa kanak-kanaknya.

137

atau pisang di kerok saja sebagai makanan bayi. Kepercayaan yang sulit diubah, misalnya: Secara turun menurun masyarakat menganggap bahwa perlu memberi bayi makanan tambahan setelah usianya beberapa hari dan menganggap pemberian ASI Eksklusif akan membuat bayi merasa lapar Tidak memberi ikan kepada anak karena takut terkena cacingan Anak gadis tidak boleh makan nanas atau pisang ambon, dsb.

F. CARA KADER MENGHADAPI TANTANGAN INI Karena berbagai faktor penghambat di atas, kader sebaiknya menguasai materi tentang gizi sehingga bisa memberi penjelasan dengan tepat. Pesan-pesan gizi kepada masyarakat ini harus praktis dan sesuai keadaan mereka. Pesan-pesan gizi ini bisa dilihat pad a LB.9.3. Selain itu, kader menghadapi tantangan ini dengan cara menggiatkan pelayanan Posyandu untuk memperkenalkan cara meningkatkan gizi keluarga. Kegiatan-kegiatan itu antara lain adalah: Kegiatan penyuluhan gizi: baik pada hari Posyandu, maupun pad a saat kegiatan kelompok dan kunjungan rumah Pemberian obat-obatan: tablet besi (untuk kasus kurang darah), Vitamin A, Gralit, dll. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Demo mengolah (masak) makanan sehat. Pemberian rujukan apabila menemukan kasus kurang gizi. Menyelenggarakan 'Lomba Balita Sehat', misalnya pada saat perayaan 17 Agustus, dan sebagainya. Kader Posyandu yang berhasil adalah kader yang bisa mendorong masyarakat melaksanakan sendiri usaha-usaha meningkatkan kebiasaan makan bergizi.

139

LANGKAH - LANGKAH Pengantar (5 menit) Pelatih menjelaskan dan menuliskan judul, tujuan, dan waktu yang diperlukan melaksanakan Pokok Bahasan 10 ini di atas papan tulis atau kertas dinding. Evaluasi (45 menit) 1. 2. Pelatih menampilkan kembali kartu-kartu metaplan harapan yang disusun pada awal pelatihan. Pelatih meminta peserta menyepakati bersama penempelan kartu-kartu harapan tersebut ke dalam tabel LB.1 0.1. yang telah disalin ke atas kertas dinding (plano), yang terdiri atas 2 kolom sebagai berikut: Harapan-harapan yang tercapai dalam pelatihan Harapan-harapan yang tidak tercapai dalam pelatihan Pelatih kemudian menempelkan kertas dinding (plano) berisi tabel yang disalin dari LB.1 0.2. yang memuat 3 gambar wajah sebagai berikut: Wajah sedih (materi kurang dimengerti) Wajah biasa (Iumayan, materi cukup dimengerti) Wajah senang / tertawa (bag us, materi bisa dimengerti) Pelatih meminta semua peserta untuk menilai bersama keberhasilan belajar untuk setiap Pokok Bahasan yang telah dilaksanakan (PB.1. sampai 9) dengan memberi tanda dot (.) pad a kolom yang sesuai pad a tabel LB.10.2. Setelah tabel LB.1 0.2. terisi penuh, pelatih meminta beberapa peserta untuk menjelaskan alasan penilaiannya. Pelatih kemudian meminta peserta mengungkapkan hal-hal yang belum dimengerti dari materi PB.1. sampai 9. Pelatih memberikan penjelasan yang diperlukan. Pelatih lainnya, juga bisa menambahkan penjelasan-penjelasan apabila diperlukan. Pelatih memberikan masukan mengenai hasil evaluasi dengan mengacu pada lembar Informasi Kunci (UK). untuk

3.

4.

5. 6. 7. 8.

Rencana Tindak Lanjut (RTL) (30 men it) 1. 2. 3. Pelatih menampilkan tabel dari LB.10.3. yang telah disalin ke atas kertas dinding. Pelatih membagi peserta ke dalam kelompok, sesuai Posyandu masing-masing. Pelatih meminta setiap kelompok (per Posyandu) untuk menyalin tabel LB.10.3. ke atas kertas HVS dan mengisinya dengan rencana tindak lanjut di Posyandu masing-masing (dibuat rangkap dua: 1 untuk pelatih dan 1 untuk kader). Pelatih berkeliling dan membantu setiap kelompok apabila diperlukan, untuk mengisi tabel RTL dengan baik. Rencana yang dibuat ini harus dibuat sesederhana mungkin agar benarbenar bisa dilaksanakan oleh mereka. Pelatih menyampaikan manfaat penyusunan RTL dengan mengacu pada Lembar Informasi Kunci (UK).

4.

5.

Penutupan (10 menit) 1. 2. Pelatih meminta seorang peserta untuk menyampaikan kesan-kesan sing kat tentang kegiatan pelatihan. Pelatih mengucapkan terima kasih atas partisipasi aktif peserta dalam kegiatan pelatihan. Pelatihan ditutup dengan pembacaan do'a. 141

lB.10.2
lABEL EVAlUASI

JUDULPOKOKBAHASAN
Perkenalan dan pembahasan Jadwal Tugas-tugas kader posyandu Pelaksanaan 5 kegiatan posyandu Mengisi dan membaca data KMS Penyuluhan di Kegiatan 4 Pencatatan kegiatan posyandu Penilaian masalah sasaran posyandu Pelaksanaan diskusi kelompok Pelaksanaan kunjungan rumah Upaya meningkatkan gizi keluarga

1 2

3
4 5

6 7 8
9 10

Catatan: Beri tanda dot (.) pad a kolom yang sesuai dengan penilaian berikut ini:

@ @ @

= materi

kurang dimengerti

= materi

cukup dimengerti

= materi

dapat / bisa dimengerti

143

LEMBAR INFORMASI KUNCI (UK) A. MANFAAT EVALUASI Dalam setiap pelatihan kita perlu melaksanakan evaluasi untuk menilai seberapa jauh materi-materi belajar bisa dipahami oleh peserta. Pada kesempatan ini, peserta masih bisa menanyakan hal-hal yang perlu penjelasan kepada pelatih. Evaluasi juga bisa menilai apakah harapan-harapan peserta bisa terpenuhi dalam pelatihan ini. Apabila harapan peserta kurang terpenuhi, sebaiknya dicarikan jalan keluarnya melalui penyusunan RTL pribadi (masing-masing peserta). Beberapa saran untuk peserta adalah: Sebuah pelatihan tidak dapat memenuhi seluruh kebutuhan peserta, karena itu sebaiknya peserta terus-menerus belajar baik dari orang lain maupun membaca. Belajar terus-menerus akan bermanfaat bagi diri pribadi kader sendiri maupun untuk meningkatkan kemampuannya dalam membantu masyarakat di Posyandu. Bahan belajar yang disarankan untuk dikuasai oleh kader adalah Buku Kader UPGK yang memuat semua hal tentang tugas kader Posyandu. Selain itu, bisa juga dimanfaatkan bahan-bahan belajar yang berasal dari berbagai sektor. B. MANFAAT PENYUSUNAN RTL Penyusunan RTL diharapkan dapat menjadi bukti hasil pelatihan bagi peserta, untuk dilaporkan kepada ketua dan pembina TP PKK di Desa/Kelurahannya masing-masing. Dengan demikian, diharapkan kader mendapatkan dukungan. RTL yang disusun itu merupakan RTL peserta untuk masing-masing Posyandu yang diharapkan bisa dilaksanakan oleh mereka sebagai upaya meningkatkan pelayanan Posyandu di wilayahnya.

145

PESAN DASAR Gizi Seimbang

Buku ini menyampaikan 13 Pesan Utama Gizi Seimbang yang meliputi jenis-jenis makanan yang diperlukan oleh tubuh, bagaimana perilaku mengkonsumsi makanan yang sehat dan mencukupi gizi, serta bagaimana mengukur orang yang kurang gizi atau kelebihan gizi. Buku ini menarik karena disertai banyak gambar berwarna yang memperjelas isinya.

Buku ini diterbitkan oleh Departemen Kesehatan, tahun 1996

BAHAN PENYULUHAN LEMBAR BALIK MENUJU BALITA SEHAT Lembar balik MENUJU BALITA SEHAT ini dibuat untuk membantu para kader di Posyandu dalam melakukan konseling pertumbuhan balita. Lembar balik ini dapat digunakan sebagai pedoman bagi kader untuk memberikan konseling kepada ibu/pengasuh balita sesuai dengan masalah yang dihadapi, meliputi: Balita yang Posyandu pertama kali datang di

~.,

'"~.'

Q"

INDONESIA

Men uj u

SEHAT

2010

BALITA SEHAT

Balita dengan berat badan naik dalam KMS Balita dengan be rat badan tidak naik dalam KMS Balita yang posyandu. datang tidak teratur ke

U EI' A R TE~I E:\ KES EHA TA N R I


Dirtktoral j'u\li IIlnd Gizi Masprakal

lila nj! I; i l i da n ~I a k3 nan

''"

147

r-------------

---

DAFTAR BACAAN

Berikut ini adalah beberapa bacaan yang dianjurkan untuk menjadi bahan acuan, baik oleh pelatih Kabupaten / Kecamatan yang akan memandu Pelatihan Pengelolaan Posyandu untuk kader Posyandu, maupun oleh kader yang akan melaksanakan kegiatan di Posyandunya masing-masing. Apabila membutuhkan, mudah-mudahan bacaan ini bisa diperoleh di dinas / instansi yang menerbitkannya. Buku ini merupakan buku 'wajib' kader Posyandu karena berisi berbagai kegiatan Posyandu. Buku ini memuat lengkap semua aspek kegiatan Posyandu, termasuk cara mengelola pelayanan Posyandu di 4 kegiatan (ditambah kegiatan ke 5), dan langkah-Iangkah mengisi serta menilai data Kartu Menuju Sehat (KMS). Buku ini juga menyertakan ringkasan materi pokok penyuluhan Posyandu, baik yang tercakup pad a UPGK maupun kegiatan lainnya. Seluruh materi disampaikan dengan gambar sehingga buku ini cukup menarik.

BUKU KADER POSYANDU


dalam Usaha Perbaikan Gizi Keluarga

STANDAR PEMANTAUAN PERTUMBUHAN

BALITA Media ini berbentuk buku dengan ukuran 18 x 23 em, 41 halaman full colour Jadi, terdapat 12 topik dengan 24 halaman pada kedua seri lembar balik. Media ini dikembangkan bersama poster cara menimbang balita dengan baik dan benar, sebagai alat bantu kader dalam melaksanakan kegiatan kelompok maupun kunjungan rumah. Pada buku ini di lengkapi daftar tilik, yaitu suatu alat sederhana untuk melakukan pembinaan dan penilaian kepatuhan terhadap pelaksanaan tahapan pemantauan pertumbuhan balita

~ ~

L:-J
Standar Pertumbuhan
BALITA

Buku ini diterbitkan oleh: Departemen Kesehatan, tahun 2005

146

LB.10.3 TABEL RENCANA TINDAK LANJUT (UNTUK 3 BULAN)

SUMBER DAYA NO KEGIATAN PENDUKUNG WAKTU ORANG! PELAKSANA


5

ALAT & BAHAN 6

SUMBER

DAY A
7

CATATAN: Kegiatan dibuat sesuai dengan kemampuan Posyandu masing-masing benar-benar bisa dilaksanakan, misalnya: penyuluhan terarah agar RTL ini

Pendukung: bisa diisi dengan sektor atau lembaga yang bisa membantu terlaksananya suatu kegiatan yang diusulkan, misalnya: bidan, petugas Puskesmas, PLKB. Waktu diisi dengan bulan dan tahun yang diperkirakan kegiatan bisa dilaksanakan Sumber daya: diisi sesuai dengan kebutuhannya, tidak harus selalu memerlukan biaya berupa uang

144

LB.10.1 TABEL PENGELOMPOKKAN HARAPAN

HARAPAN-HARAPAN YANG TERPENUHI DALAM PELATIHAN

HARAPAN-HARAPAN YANG TIDAK TERPENUHI DALAM PELATIHAN

142

EVALUASI DAN RENCANA TINDAK LANJUT

Peserta dapat menilai harapan-harapannya tercapai dalam pelatihan ini Peserta dapat merencanakan posyandunya masing-masing tindak

yang telah dan belum lanjut pelatihan untuk

Ceramah sing kat, curah pendapat LB.1 0.1. Tabel Pengelompokan Harapan

LB.10.2. Tabel Evaluasi' LB.10.3. Tabel RTL (untuk 3 bulan) spidol, selotip, papan tulis, gunting, kartu

kertas dinding (plano), metaplan, kertas HVS.

Kartu-kartu metaplan berisi ungkapan pembahasan PB 1 dipersiapkan kembali Kartu-kartu metaplan berisi ungkapan pembahasan PB 1 dipersiapkan kembali

harapan harapan

peserta peserta

hasil hasil

90 menit

140

D. CARA MENYUSUN MENU BERGIZI Menu yang sehat dan bergizi sebaiknya memenuhi ke 3 gizi utama. Berikut ini adalah contoh menu sederhana yang sehat dan bergizi:

WAKTU Pagi Selingan Siang Selingan Sore / malam

MENU Nasi, telur dadar, tumis kacang panjang Talam, ubi Nasi, tempe / tahu goreng, sayur santan daun singkong dan teri, pepaya atau pisang Pisang goreng Nasi, tempe / tahu bumbu kecap (bacem), sayur santan daun singkong dan bunga pepaya, teri goreng, pepaya atau pisang

Dalam menyusun menu yang bergizi dan sehat, sebenarnya tidak perlu bahan makanan yang mahal-mahal. Gunakan bahan-bahan lokal, baik yang berasal dari kebun / pekarangan kita sendiri, maupun yang bisa dibeli dengan mudah dan murah. Sayuran yang biasanya mudah diperoleh adalah daun singkong, labu, pucuk daun labu, kangkung, kacang panjang, sawi, bunga pepaya, dsb. Agar rasanya enak bisa diolah sebagai sayur santan atau ditumis dengan bumbu sederhana. Sebagai sumber protein, bisa disesuaikan dengan bahan yang murah di wilayah kita. Apabila ikan segar murah dan mudah diperoleh, akan lebih baik. Kalau tidak, usahakan menyediakan tempe, tahu dan telur. Ikan kering seperti teri, juga merupakan sumber protein yang tinggi. Peliharalah ayam untuk dimakan telur dan dagingnya oleh keluarga paling tidak seminggu sekali, jangan dijual semuanya. Akan lebih baik apabila kita bisa lebih sering makan telur, ikan atau daging. Sebaiknya sebagian makanan digoreng dibutuhkan oleh tubuh kita. agar mengandung minyak / lemak yang

E.

HAL-HAL YANG MENGHAMBAT USAHA PENINGKATAN GIZI

Pad a LB.9.2. terdapat sejumlah alasan yang menjadi penghambat perilaku makan yang sehat dari masyarakat. Alasan-alasan ini disebabkan karena: Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang gizi, misalnya: anak dibiarkan banyak jajan padahal makanan tersebut tidak memenuhi syarat gizi yang baik. Rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi bagi masa depan anak, misalnya: kebiasaan merokok dan menyimpan uang untuk kepentingan lain, sementara untuk memenuhi gizi anak dan keluarga dinomor duakan. Kebiasaan yang sulit diubah, misalnya: hanya makan ikan dan daging tanpa sayuran sehingga pola makannya kurang seimbang, memberikan nasi uleg (nasi yang di haluskan)

138

:.'

LB.9.3. 'PESAN-PESAN GIZI UNTUK KELUARGA

Berikan ASI saja ASI (eksklusif) pada bayi usia 0-6 bulan karena gizinya cukup dan akan meningkatkan kekebalan bayi terhadap penyakit

Berikan ASI pad a bayi secepatnya, yaitu % jam (30 men it) sesudah bayi lahir. Dengan demikian ASI akan terangsang untuk keluar lebih cepat dan lebih banyak

Jangan berikan pisang, air, atau makanan lain kepada bayi berusia sampai 6 bulan karena pencernaan bayi masih belum cukup kuat untuk menerimanya

Setelah bayi berusia diatas 6 bulan, ASI saja tidak cukup. Berikan ASI dan makanan bayi yang sehat untuk bayi diatas usia 6 bulan

Berikan bubur beras sebagai makanan pertama bayi karena bahan ini merupakan makanan yang sangat baik bagi bayi

Berikan kuning telur setelah bayi berusia 6 bulan dan hati ayam setelah berusia 8 bulan, telur 4 x seminggu dan hati ayam 1 x seminggu

Jangan batasi pemberian ASI pad a bayi. Berikan sesering dan sebanyak yang bayi suka

Berikan Air Susu Ibu (ASI) sampai anak berusia 2 tahun karena ASI merupakan makanan bergizi serta mengandung zat kekebalan terhadap penyakit

Kalau menjadi atau rasanya

anak biasa jajan, mereka tidak suka makan sayuran makanan di rumah yang tidak segurih makanan dari jajanan

Peliharalah kebersihan lingkungan dengan cara memanfaatkan dan merawat jamban agar anak tidak kurang gizi akibat penyakit cacingan atau diare

136

LB.9.2. HAL-HAL YANG MENGHAMBAT UPAYA MENINGKATKAN GIZI KELUARGA

Sudah kebiasaan masyarakat kami untuk memberikan bubur cair kepada bayi berumur beberapa hari. Hasilnya mereka gemuk dan tidak sakit ....

Bayi kami berumur seminggu, akan menangis terus kalau hanya diberi ASI saja, .... mungkin karena bayi kami masih merasa lapar ....

Anak saya hanya makan nasi dengan lauk pauk atau ikan saja karena dia tidak suka makan sayuran ...

Kami memberi bayi kami hanya nasi yang dihaluskan karena kamu tidak mampu membeli ikan, daging dan telur ....

Kami hanya merebus saja makanan kamu supaya gampang. Memasak dengan cara rumit akan menambah pekerjaan kami yang sudah melelahkan ....

Anak saya susah sekali kalau disuruh makan dirumah ... daripada dia tidak makan sarna sekali, saya biarkan saja dia jajan ....

Kami sudah biasa hidup seadanya Bisa makan saja, kami sudah beruntung ...

Kami orang bodoh tidak mengerti soal gizi ... apalagi istilah-istilah yang dipakai kader dan petugas sulit dimengerti

Kami sudah biasa dengan cara seperti ini, orang tua kami yang mengajarkan hal ini berdasarkan pengalamannya ...

Kami tidak tahu apa gunanya memberikan kapsul Vitamin A untuk balita umur 6 bulan sampai 5 tahun

Bagi kami, yang penting anak-anak cukup kenyang dan tidak sakit

Kami tidak tahu gunanya menimbang bayi I balita setiap bulan ...

134


LB.9.1. MASALAH - MASALAH GIZI YANG PERLU KITA KENALI ANAK KURUS (BERAT BADAN BERKURANG) ANAK UMUR 6 -12 BULAN HANYA DIBERI MAKAN NASI YANG DIHALUSKAN SAJA

ANAK UMUR 6 BULAN KE AT AS BELUM DIBERI MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI)

ANAK BERUMUR DI BAWAH 6 BULAN SUDAH DIBERI MAKANAN PADAT

ANAK MUDAH JATUH SAKIT (MISAL: CAMPAK, DIARE, BATUK, PILEK)

ANAK SULIT KEMBALI SEHAT BILAMANA SUDAH JATUH SAKIT

BADANANAKLEMAH

DAN LESU

JUMLAH MAKANAN YANG DIBERIKAN PADA BAYI KURANG (MINIMAL 5 X SEHARI)

ANAK TIDAK SUKA MAKAN

ANAK BANYAK MAKAN TETAPI CACINGAN

132

LANGKAH-LANGKAH Pengantar (5 menit) 1. Pelatih menjelaskan dan menuliskan judul, tujuan dan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan Pokok Bahasan 9 ini di atas papan tulis atau kertas dinding (plano).

Diskusi (15 men it) 2. Pelatih mengajak peserta mendiskusikan beberapa hal dengan mengajukan satu persatu pertanyaan sebagai berikut: BAHAN DISKUSI 3. 4. 5. 6. 7. Apakah yang disebut dengan zat gizi ? Makanan-makanan apa saja yang merupakan sumber makanan bergizi ? Apa manfaat makanan bergizi ?

Pelatih menulis pengertian 'zat-zat gizi' di atas papan tulis (kertas dinding). Pelatih memberikan masukan dengan mengaeu pad a Lembar Informasi Kunei (UK). Pelatih membagikan LB.9.1. (2 halaman) kepada semua peserta. Pelatih meminta seorang peserta untuk membaeakan LB.9.1. Pelatih mengajak peserta mendiskusikan beberapa hal dengan mengajukan satu per satu pertanyaan berikut ini: BAHAN DISKUSI Apakah yang disebut dengan masalah gizi? Menurut pengalaman peserta, masalah-masalah gizi apa saja pad a LB.9.1. yang masih sering ditemukan di masyarakat? Sebutkan masalah lain yang belum tereantum pada LB.9.1.?

8.

Pelatih memberikan masukan mengenai pengertian 'masalah gizi' dengan mengaeu pada Lembar Informasi Kunei (UK).

Tugas Kelompok (20 menit) 9. Pelatih membagi peserta ke dalam 4-5 kelompok.

10. Pelatih menuliskan tugas kelompok di atas papan tulis atau kertas besar (plano), yaitu sebagai berikut: TUGAS KELOMPOK Susunlah daftar menu untuk 1 hari, yaitu untuk sarapan pagi, makan siang, dan makan sore / malam yang mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: Bahannya sudah tersedia di kebun sendiri (tidak perlu membeli). Apabila harus membeli, mudah didapat dan harganya terjangkau oleh masyarakat pedesaan. Memenuhi kebutuhan tiga (3) zat gizi utama.

11. Kelompok melaksanakan tugas kelompok.

130

2.

TAHAP PELAKSANAAN KUNJUNGAN Kader mengucapkan salam dan beramah tamah terlebih dahulu sebelum sampai pad a pokok tujuan, karena untuk meminta kesediaan waktunya. Kader menyampaikan tujuan kedatangannya. Kader kemudian berbincang-bincang dengan keluarga / ibu tersebut tentang keadaan ibu hamil / ibu menyusui / bayi / balita. Apabila diperlukan, kader memberikan tablet besi, tablet Yodium, Vitamin A untuk balita, dan sebagainya. Sebelum berpamitan pulang, kader mengajak keluarga/ibu tersebut untuk menghadiri kegiatan Posyandu yang akan dilaksanakan.

3. TAHAP SESUDAH KUNJUNGAN


Membuat catatan kegiatan pada Buku Bantu Kader.

D.

SARAN-SARANUNTUKKADER Banyak kader yang mengeluh bahwa kedatangan mereka seringkali dianggap sebagai 'gangguan' oleh sasaran. Apalagi bila sasaran itu termasuk orang yang sulit didekati dan diajak melaksanakan kegiatan Posyandu. Berikut ini adalah beberapa saran untuk kader agar kunjungan rumah berjalan dengan baik: Kader sebaiknya bersikap ramah, sabar dan tidak 'menggurui', apalagi sambil memarahi dan mengomeli sasaran. Berikan penjelasan dengan cara sederhana, terutama tentang manfaat apabila melaksanakan saran-saran yang diberikan. Laksanakan kunjungan rumah dengan santai, seperti sedang bertamu dan mengobrol biasa. jangan bertamu terlalu lama atau pad a jam-jam sibuk mereka. Pergunakan media bantu (kartu konseling atau yang lainnya) hanya untuk sasaran yang telah menerima kedatangan kader dengan baik. Jangan paksakan penggunaan media bantu apabila itu tidak tepat. Contoh cara melaksanakan kunjungan gambar bisa dilihat pad a LB.8.2. rumah dengan menggunakan media

128

LEMBAR INFORMASI KUNCI (UK) A. MENGGERAKKAN MASYARAKAT

Mengapa perlu menggerakkan masyarakat? Kader perlu terus-menerus menggerakkan dan memotivasi ibu-ibu atau masyarakat agar mau memanfaatkan pelayanan di Posyandu. Karena, tidak gampang membuat masyarakat bersedia menanggapi suatu ajakan, apalagi melaksanakan ajakan kita. Menggerakkan masyarakat merupakan tantangan bagi kader dikarenakan:

Masyarakat hanya mau melakukan sesuatu yang sudah pasti atau langsung dirasakan manfaat atau keuntungannya, sedangkan Posyandu memiliki kegiatan yang manfaat atau keuntungannya seringkali tidak secara langsung. Misalnya: imunisasi dan penggunaan garam yodium, merupakan tindakan pencegahan yang manfaat atau hasilnya tidak bisa langsung terlihat. Masyarakat merasa sudah terbiasa dengan hal-hal yang secara turun-temurun telah dilakukannya, sedangkan Posyandu memperkenalkan banyak hal baru yang seringkali berbeda dengan kebiasaan masyarakat. Misalnya: cara memberi makanan pertama pad a bayi. Masyarakat lebih percaya pada contoh yang nyata daripada anjuran-anjuran saja, Posyandu memperkenalkan cara hidup sehat yang seringkali sulit menjelaskannya dengan contoh. Misalnya: apa hubungan Iingkungan yang kotor dengan berbagai penyakit yang terjadi. Masyarakat hanya bersedia melakukan sesuatu apabila hal itu merupakan masalah yang sedang dialaminya dan tidak bisa dipecahkan sendiri, sedangkan Posyandu bukan lembaga pelayanan kesehatan yang memiliki keahlian medis seperti Puskesmas sehingga kemampuan kader terbatas. Misalnya: kader tidak dilatih untuk me nolong orang sakit yang minta pertolongan. Bagaimana cara menggerakkan masyarakat ?

Menggerakkan atau memotivasi ibu-ibu (masyarakat) agar datang ke Posyandu merupakan seni dalam bekerja untuk masyarakat. Hal ini perlu dilakukan dengan gembira dan kesukarelaan. Untuk menghadapi berbagai alasan ibu-ibu (masyarakat) yang sulit digerakkan atau dimotivasi antara lain dengan cara sebagai berikut: Memberikan contoh langsung melalui penerapan hidup sehat pad a keluarga kader sendiri agar mereka tergerak untuk meniru. Melakukan pendekatan individu melalui KUNJUNGAN RUMAH. Kader sebaiknya tidak bersikap menggurui kepada sasaran dalam melakukan kunjungan. Mengobrol sambil memberi informasi tentang manfaat kegiatan Posyandu merupakan cara yang lebih baik daripada menggurui. Untuk membina hubungan yang baik dengan ibu-ibu, kader perlu bersikap ramah dan menghindari kebiasaan mengecam atau memarahi masyarakat. Melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat yang bisa membantu menggerakkan atau memotivasi masyarakat. Misalnya: kepala desa, tokoh agama (ulama), pemimpin adat, guru, dan sebagainya. Mengembangkan kegiatan-kegiatan Posyandu secara menarik dan berdasarkan kebutuhan masyarakat, sehingga mereka bisa merasakan manfaatnya.

126

LB.8.1 LANGKAH-LANGKAH KUNJUNGAN RUMAH

A.

TAHAP PERSIAPAN Memilih sasaran yang akan dikunjungi Pembagian tugas kader Persiapan materi belajar

B. TAHAP PELAKSANAAN

KUNJUNGAN

Mengucapkan salam dan beramah-tamah Menyampaikan tujuan kedatangan tentang keadaan ibu hamil / ibu menyusui / bayi / balita Berbincang-bincang

Memberi saran-saran praktis apabila ditemukan masalah Apabila diperlukan, memberikan tablet tambah darah (tablet besi), vitamin A dan sebagainya Mengajak sasaran untuk menghadiri kegiatan Posyandu Berpamitan

C. TAHAP SESUDAH KUNJUNGAN Mencatat hasilnya di buku kader

124

LANGKAH-LANGKAH
Pengantar (5 menit) 1. Pelatih menjelaskan dan menuliskan judul, tujuan, dan waktu yang diperlukan melaksanakan Pokok Bahasan 8 ini di atas papan tulis atau kertas dinding. Masyarakat (20 menit) untuk

Diskusi: Menggerakkan 2. 3.

Pelatih membagikan sebuah kartu atau potongan kertas kepada semua peserta. Pelatih meminta masing-masing peserta untuk menuliskan hal sebagai berikut:

SATU (1) alasan yang PALING SERING dilontarkan ibu-ibu apabila tidak mau atau tidak bisa datang ke Posyandu.

4. 5. 6.

Pelatih meminta peserta untuk saling bertukar kertas yang telah mereka tulisi itu dengan peserta yang duduk di dekat / sebelahnya. Boleh di kiri boleh di kanan. Pelatih meminta peserta untuk membaeakan kartu / kertas yang dipegangnya. Pelatih kemudian mengajak peserta untuk mendiskusikan: BAHAN DISKUSI Mengapa kader perlu menggerakkan masyarakat ? Bagaimana eara menggerakkan masyarakat ?

7.

Pelatih memberikan masukan dengan mengaeu pad a Lembar Informasi Kunei (L1K). kunjungan rumah (20 men it)

Penjelasan dan Diskusi: Langkah-Iangkah 8. 9.

Pelatih menanyakan kepada peserta apakah mereka sering melakukan kunjungan rumah dan apakah tujuannya. Pelatih mengajak peserta untuk mendiskusikan: BAHAN DISKUSI Siapa sasaran yang perlu dikunjungi ? Bagaimana eara menentukannya ? Menurut pengalaman kader, hambatan apa yang dialami dalam melaksanakan kunjungan rumah ? masukan dengan mengaeu pada Lembar Informasi Kunei (L1K).

10. Pelatih memberikan

mengenai pengertian, tujuan, dan sasaran kunjungan rumah. 11. Pelatih membagikan LB.8.1. kepada semua peserta. 12. Pelatih meminta seorang peserta membaeakan LB.8.1. tentang langkah-Iangkah kunjungan rumah. 13. Pelatih memberikan penjelasan untuk setiap langkah dalam melaksanakan kunjungan rumah dengan mengaeu pada L1K.

122

ORANG-ORANG

YANG PERLU DIRUJUK

Balita yang berat badannya berada di BAWAH GARIS MERAH (BGM) atau kurus Balita yang berat badannya 2 kali berturut-turut TIDAK NAIK Balita yang terlalu gemuk Balita yang tampak sa kit, dengan tanda-tanda sebagai berikut: Keadaan anak lemah, lesu, dan tidak bergairah Badannya panas tinggi Rewel dan tidak mau makan Tidak mau menetek Memiliki bercak putih pada matanya Badan berbercak-bercak Muntah-muntah Tidak bisa kencing lebih dari Y:2 hari Batuk lebih dari 100 hari Batuk cepat disertai nafas sesak Kelihatan kena penyakit kulit merah Buang air terus menerus (diare) lebih dari 1 hari

Ibu hamil yang mengalami tanda-tanda sebagai berikut: Lingkar Lengan Atas (L1LA)-nya kurang dari 23,5 em atau kurus Kepala sering pusing Penglihatan berkunang-kunang Muntah terus menerus Nafsu makan kurang Kakinya bengkak Sesak nafas Mengalami perdarahan pada usia kehamilan muda Lesu, lemah, mudah capek dan mudah mengantuk Kelopak mata bag ian dalam pucat Mencret Lebih dari sehari semalam Mencretnya mengandung darah

Orang sa kit yang minta pertolongan kepada Kader.

120

LEMBAR INFORMASI KUNCI (UK)

A.

PENGERTIAN MASALAH I KEBUTUHAN Masalah / kebutuhan adalah keadaan-keadaan yang dianggap mengganggu, menghambat atau mengurangi kesejahteraan hidup masyarakat. Masalah I kebutuhan yang menjadi perhatian kader posyandu antara lain: Masalah dari kelompok sasaran umum: antara lain ibu hamil, ibu menyusui / ibu nifas, bayi, balita dan pasangan usia subur. Masalah dari kelompok sasaran yang perlu perhatian segera, antara lain: Ibu hamil / menyusui I nifas: ibu hamil risiko tinggi, ibu hamil kurang gizi dan anemia, ibu hamil berisiko. Bayi / balita: bayi berat lahir rendah, balita kurang gizi, balita yang belum di imunisasi, balita yang mengalami rabun ayam (kekurangan vitamin A), balita di daerah gondok, balita yang mengalami batuk dengan nafas sesak (gejala radang paru-paru), balita yang sering sakit diare. Pad a saat ini, kader sebaiknya mengutamakan untuk memperhatikan masalah gizi masyarakat, khususnya gizi ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita.

B. PEMBAHASAN MASALAH Yang dimaksud dengan pembahasan masalah adalah mendiskusikan masalah-masalah yang berhasil ditemukan oleh kader di Posyandu untuk melihat apa penyebab dan akibat suatu masalah. Manfaat pembahasan masalah antara lain adalah: Kader bisa menentukan masalah yang paling mendesak untuk segera ditangani. Kader bisa menentukan kegiatan yang tepat untuk menangani suatu masalah. Perlu diingat, kader Posyandu bukanlah satu-satunya orang yang mampu memecahkan masalah masyarakat, tetapi masyarakat sendiri yang harus didorong agar berusaha memecahkan masalah-masalahnya sendiri, dan sebaiknya mencegahnya agar tidak terjadi.

Kapan kader Melakukan Penilaian Masalah ? Kader bisa melakukan penilaian masalah pad a saat: Kegiatan buka Posyandu atau pelayanan 5 langkah kegiatan karena pada saat itu biasanya ditemukan sejumlah masalah Posyandu. Kegiatan evaluasi bulanan bersama petugas sektor atau Puskesmas untuk merencanakan kegiatan Posyandu bulan berikutnya. Bahan-bahan yang bisa dipergunakan untuk melihat masalah yaitu: Data KMS / SIP dan catatan kegiatan Posyandu lainnya. SKDN SIP I buku catatan lain. Buku Bantu Kader.

118

LB.7.3 KEGIATAN.KEGIATAN UNTUK MENANGANI MASALAH

Penyuluhan

ASI EKSKLUSIF

Penyuluhan

MP - ASI

Penyuluhan

gizi

Penyuluhan

KB

Penyuluhan

kesehatan pribadi dan lingkungan

Pengadaan, pemanfaatan dan pemeliharaan Jamban

116

LB.7.3 KEGIATAN-KEGIATAN UNTUK MENANGANI MASALAH

penimbangan

balita

memeriksakan kehamilan secara teratur

Pemberian kapsul vitamin A

Pemberian tablet tam bah darah

Imunisasi

Pemberian Air Susu Ibu (ASI)

Pemberian Makanan Pendamping ASI ( MP-ASI)

Menjadi peserta KB

Pemberian Dralit

114

LB.7.1 MASALAH-MASALAH KESEHATAN IBU DAN ANAK

kawin muda

banyak anak

Ba

ba

ba

belum bisa jalan

belum bisa bicara

112

....
','

LB.7.1 MASALAH-MASALAH KESEHATAN ANAK

balita kurang

gizi

kematian

bayi

diare

kerdil

lumpuh

[polio]

batuk

110

Pleno (20menit) 15. Masing-masing wakil dari setiap kelompok menyampaikan hasil kelompoknya.

16. Pelatih meminta peserta untuk mendiskusikan satu per satu hal-hal sebagai berikut: DISKUSI PLENO Apakah kegiatan-kegiatan masalah sudah tepat ? yang dipilih oleh kelompok untuk menangani suatu

Kegiatan-kegiatan mana yang bisa ditangani oleh masyarakat sendiri dan mana yang perlu dibantu oleh Posyandu ? Mengapa kader harus mendorong masalahnya sendiri ? masyarakat agar mampu memecahkan

17. Pelatih memberi masukan dengan mengacu pada Lembar Informasi Kunci (UK), mengenai 3 jenis kegiatan yang perlu diketahui kader. 18. Pelatih kemudian sebagai berikut: melanjutkan diskusi dengan mengajukan satu per satu pertanyaan

DISKUSI PLENO: RUJUKAN Apa yang disebut rujukan ? Masalah-masalah apa saja yang bila ditemukan diberikan rujukan? kader di Posyandu perlu

19. Pelatih memberi masukan dengan mengacu pada Lembar Informasi Kunci (UK), mengenai pengertian rujukan dan orang yang perlu dirujuk. Penutup (10 menit) 20. Pelatih mengajukan beberapa pertanyaan kunci kepada peserta untuk mengevaluasi apakah proses pembelajaran bisa dipahami oleh peserta. 21. Apabila masih ada halyang perlu dijelaskan, pelatih memberikan masukan dengan mengacu pada Lembar Informasi Kunci (UK). 22. Pelatih merangkum dan menutup hasil diskusi.

108

PENILAIAN MASALAH SASARAN POSYANDU

Peserta dapat menjelaskan pengertian / masalah kebutuhan Peserta dapat menyebutkan masalah-masalah yang sering ditemukan di Posyandu Peserta dapat menyebutkan potensi/kemampuan yang dimiliki Peserta dapat menentukan kegiatan untuk menangani masalah yang ada Peserta dapat menyebutkan masalah-masalah yang perlu dirujuk ke sarana kesehatan

Ceramah sing kat, diskusi kelompok, pleno LB.7.1. Masalah-masalah LB.7.3. Kegiatan-kegiatan ibu dan anak (4 halaman) untuk menangani masalah (3 halaman)

LB.7.2. Penjelasan masalah (1 halaman) LB.7.4. Daftar Istilah (1 halaman)

LCD, Komputer (Note Book), OHP, Flipchart, Kertas dinding (plano), selotip, gunting, kartu metaplan, spidol, papan tulis, Kartu Menuju Sehat (KMS) dan lain-lain LB.7.1. sampai LB.7.4. difotokopi sebanyak peserta 90 men it

106

vO~

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
I II III I II JUMLAH BALITA I II III I II III IV BULAN JUMLAH

NO
OJ

mmo CO(")(j)(j) ---<


O::"Z
:;0

::"::"0-0 ::"$-- o::;::!mo .... rc -< ZC

c
:r:

JUMLAH YANG MEMERIKSAKAN JUMLAH YANG OAPAT Fe

OIRI

J>
5: ,

JUMLAH YANG MENYUSUI KONOOM PIL SUNTIK JUMLAH BALITA SASARAN POSYANOU (S) YANG PUNYA KMS (K) YANG OITIMBANG (0) YANG NAIK YANG 01 BGM YANG OAPAT VIT A
L..

I
Z crS2ccmc
~~:::"""U'-

S;:~o-<(J)s: z~>~gJs;: GJ>;;?GJ~I z'-l


J>m Cz );!~ L:~ Cz 5:G") 'J> ii;z
CD-o

o
C YANG OAPAT Fe

~ ~

KMS YANG KELUAR

~
N

5: , J>

:r:

:I:

J> ,

CD

~
YANG OAPAT PMT BeG

r ,,'Tl mO G'):::O

-s:

~ ~ zen
0 -i
L..

-0

o en
C

"'C

, J>
5:

:r: 0 , a
-0 CD ;to>

z o
c

,
~ ~ z ~
G")

g :c m C z J>

:ii! -i

U:i

:::j U:i
-i -i

~ >:::jz~~
(Xl

::o>ozJUMLAH BALITA OAPAT ORALIT zm J>m z::O =F"


G")-i
A

~G>~

36

FORMAT 5 DATA POSYANDU

POSYANDU DESA/KELURAHAN KECAMATAN KAB / KODYA ,.JUMLAH PENGUNJUNG NO BULAN BAYI 0-12 BULAN 3 BALITA 1-5 TAHUN 4 IBU WUS 5 PUS
6

JUMLAH BAYI

HAMIL
7

MENYUSUI
8

LAHIR 9

MENINGGAL 10

JML KEMATIAN IBU HAMIL MELAHIRKAN NIFAS 11

JUMLAH PETUGAS HADIR KADER PKK POSYANDU 12 KETERANGAN

PLKB 13

MEDIS DAN PARAMEDIS 14

15

JUMLAH

oo~

1 2 3 4 5

NO NAMAIBU UMUR ALAMAT KLP DASAWISMA


"U

"'/\0""0

mmO
O}>/\z

--.:-< /\~--.
);:zc ::u

OJO(f)CJ)

o~mo ---" ,c

I
Z

TGL UMUR KEHAMILAN

m
z
0

6 7 8 9 10 11 12 o
(f)

(BLN) HAMIL KELILA PMT PEMULIHAN JANUARI FEBRUARI MARET APRIL

""Tl >! :::0 z

;:0 m m ;:0

en -l
c... C Z:::I: C s:
I

G)

OJ

13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

o ,
m
I
/\

MEl JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER

(IJ

;:0_r

eno" . -0

o
m

:::0

m z s:: OJ z
GJ

"U

0::E~ 0-:::.

rn>~
m~.j:o.

S::::I:
OJ;;li;

mm

;:0;:0

c...
"'C

~
Z

o en
C

OJ
/\ (IJ

o>!~ s::~ :::0 OJ , m II-I

s::
(jj

c z

<:
<
CATATAN

~
-I -I

FORMAT 3 REGISTER WUS DAN PUS DALAM WILAYAH KERJA POSYANDU JANUARI S.D DESEMBER TAHUN ....

POSYANDU DESA/KELURAHAN KECAMATAN KAB / KODYA

en
~

:!:
en
~

JUMLAH ANAK

PEMBERIAN

::::>

ll.

:!:
::J :!: ::J
0:::

en
~ ~
Z

ll.

...I
OJ

IMUNISASI TT

<.9 z

PENGANTIAN

~
(f)

en
~

::J :!: z
2

::J en :!: z

en c
~ 0

C C

::J
PENGUKURAN LILA <=ATAU>
23,5 eM

c-

::J e" Z
~

::I:
~

::I:

:!:
0
...I

ll.

Z Z

::J e,,:!: e,,::J


w

...10:::

::!!: ::J

w(f);2
I II III IV V
zO
(f)

in o.

is
>-

!Yct: 1-0

...I

w
6 7

:!:
8 9

::J en c.

e"
rc
...I

z ...I

en 0: Iz
0

KETERANGAN

l-

;2

z w ....,

en Z

w ..,

10

11 12 13 14 15

16

17

18

19

96

1 2 3 4 5 5 7

No Nama Balita/bayi Tanggal,bulan,tahun BBL (Kg) AYAH IBU KELOMPOK JANUARI FEBRUARI
I

Lahir

DASA WISMA

G')

;:0 m
CJ) -l

\ \ \ 1\1\ \ \ \ \ 1\ \ \ \ \ \ \ \ 1\1\ \ \ \ \ 1\ \ \ \ \ \ \ \ 1\1\ \ \ \ \ 1\ \ \ \ \ \ \ \ \ 1\ \ \ \ \ 1\ \ \ \ \ \ \ \ \ 1\ \ \ \ \ 1\ \ \ \ \ \ \ \ \ 1\ \ \ \ \ 1\ \ \ \ \ \ \ \ \ 1\ \ \ \ \ 1\ \ \ \ \ \ \ \ \ 1\ \ \ \ \ 1\ \ \ \ \ \ \ \ 1\1\ \ \ \ 1\1\ \ \ \ \ \ \ \ 1\1\ \ \ \ '\ 1\ \ \ \ \ \ \ \ 1\1\ \ \ \ 1\1\ \ \ \ \ \ \ \ \ 1\ \ \ \ \ 1\ \ \ \ \

8 9

;:0
OJ

10 MARET 11 APRIL 12 MEl 13 JUNI 14 JULI 15 AGUSTUS 16 SEPTEMBER 17 OKTOBER 18 NOVEMBER 19 DESEMBER 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
34 35 36

~
C

(j)

r -0

z
~
C

OJ

m
~
OJ

I' I'
~ ~
I'

z
G)

3: ::I:

BLN BLN BLN BLN BLN


I SIRUP BESI

m or mz

"U

-?( OJ~
VITAMIN A ORALIT BCG

m ;:0 c...

"

""C

~~

~z z>: z
G)

o CJ)
~
Z
C C

c...
-0

z
DPT

II
III I II III IV

c ~

m
~
OJ

CJ) C

m
POLIO

;::0

5>
~

z
c

c
m m
CJ)

3:
OJ

z
CAMPAK
(j) (j)

m
~

;:0

I II III TGL BAYI MENINGGAL CATATAN HEPATITIS

::I:
C Z

37 38

FORMAT 1 : CATATAN IBU HAMIL, KELAHIRAN, KEMATIAN BAYI, DAN KEMATIAN IBU HAMIL, MELAHIRKAN/NIFAS
TANGGAL MENINGGAL BAYI IBU

NAMA NO IBU BAPAK

NAMA BAYI

TANGGAL LAHIR

KETERANGAN

Catatan : 1. 2. 3. 4. Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Ibu hamil Bayi Lahir bayi meninggal ibu hamil, melahirkan

dan Nifas yang meninggal

= = = =

orang bayi bayi orang

LEMBAR INFORMASI KUNCI (UK) A. PENGERTIAN SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP) Sistem Informasi Posyandu (SIP) adalah seperangkat alat penyusunan data / informasi yang berkaitan dengan kegiatan, kondisi dan perkembangan yang terjadi di setiap Posyandu. Manfaat Sistem Informasi Posyandu (SIP) antara lain adalah: 1. Menjadi bahan acuan bagi Kader Posyandu untuk memahami permasalahan sehingga bisa mengembangkan kegiatan yang tepat dan disesuaikan dengan kebutuhan sasaran. Menyediakan informasi yang tepat guna dan tepat waktu mengenai pengelolaan Posyandu, agar berbagai pihak yang berperan dalam pengelolaan Posyandu bisa menggunakannya untuk membina Posyandu demi kepentingan masyarakat.

2.

Tujuan format SIP adalah untuk menata dan menyederhanakan tugas pencatatan kader yang sangat banyak; untuk melaksanakan hal ini, kader perlu mendapatkan pelatihan pengisian format SIP terlehih dahulu.

B. MACAM-MACAM 1.

FORMAT SIP

Catatan ibu hamil, kelahiran, kematian bayi dan kematian Ibu hamil, melahirkan, nifas. Berisi catatan dasar mengenai sasaran Posyandu. Registrasi bayi dan balita di Wilayah Kerja Posyandu. Berisi catatan pemberian tablet besi, vitamin A, pemberian Oralit, tanggal imunisasi, dan tanggal bayi meninggal di wilayah Kerja Posyandu tersebut. Register ibu hamil di wilayah kerja Posyandu. Berisi daftar ibu hamil, catatan umur kehamilan, pemberian tablet tambah darah, imunisasi, pemberian kapsul yodium, pemeriksaan kehamilan, risiko kehamilan, tanggal dan penolong kelahiran, data bayi yang hidup dan meninggal, serta data ibu meninggal di wilayah kerja Posyandu. Register WUS-PUS di Wilayah Kerja Posyandu. Berisi daftar wanita dan suami-isteri usia produktif yang memiliki kemungkinan mempunyai anak (hamil). Data Posyandu. Berisi catatan jumlah pengunjung (bayi, balita WUS, PUS, ibu hamil, menyusui, bayi lahir dan meninggal), jumlah petugas yang hadir (kader Posyandu, kader PKK, PKB / PLKB, paramedis dan sebagainya). Data hasil kegiatan Posyandu. Berisi catatan jumlah ibu hamil yang diperiksa dan mendapat tablet tambah darah, jumlah ibu menyusui, peserta KB ulang yang dilayani, penimbangan balita, semua balita yang punya KMS (K), balita yang timbangannya naik dan yang di Bawah Garis Merah (BGM), balita yang mendapat vitamin A, KMS yang dikeluarkan (dibagikan), balita yang mendapat sirup besi, dan imunisasi (OPT, polio, campak, hepatitis B) serta balita yang menderita diare.

2.

3.

4.

5.

6.

92

LANGKAH-LANGKAH Pengantar (5 menit) 1. Pelatih menjelaskan dan menuliskan judul, tujuan, dan waktu yang diperlukan melaksanakan Pokok Bahasan 6 ini diatas papan tulis atau kertas dinding. untuk

Penjelasan dan Diskusi (30 men it) 2. 3. 4. Pelatih catatan Pelatih Pelatih meminta beberapa orang peserta untuk menyebutkan nama formulir / register / kegiatan posyandu yang biasa mereka lakukan. menuliskan semua nama formulir / register / catatan tersebut diatas papan tulis. mengajak peserta mendiskusikan satu per satu hal-hal berikut ini:

BAHAN DISKUSI Informasi atau catatan apa saja yang terdapat pada formulir/register yang biasa dilakukan oleh kader? 5. 6. Bagaimana cara mengumpulkan informasi atau catatan tersebut?

Pelatih menyampaikan pengertian Sistem Informasi Posyandu (SIP) dan manfaatnya dengan mengacu pada Lembar Informasi Kunci (L1K). Pelatih menyalin nama-nama format SIP berikut ini ke atas papan tulis atau kertas dinding (plano ). Format 1: Catatan Ibu Hamil, Kelahiran, Kematian Bayi, dan Kematian Ibu (Hamil, Melahirkan/Nifas). Format 2: Register Bayi dan Balita dalam Wilayah Kerja Posyandu (selatna 1 tahun) Format 3: Register WUS-PUS dalam Wilayah Kerja Posyandu (selama 1 tahun) Format 4: Register Ibu Hamil dalam Wilayah Kerja Posyandu (selama 1 tahun) Format 5: Data Hasil Kegiatan Posyandu. Format 6: Data Posyandu.

Diskusi Kelompok (60 men it) 7. 8. 9. Pelatih membagikan LB.6.1. sampai LB.6.6. yang merupakan 6 format Sistem Informasi Posyandu (SIP) kepada semua peserta. Pelatih membagi peserta ke dalam 4-5 kelompok. Pelatih menuliskan 2 jenis tug as kelompok di atas papan tulis atau kertas dinding dan meminta 1 kelompok melaksanakan hanya 1 jenis tugas saja.

10. Kelompok melaksanakan tugas mereka selama 15 menit. TUGAS KELOMPOK Tugas-1: Format 1 sampai 3 Tugas-2: Format 4 sampai 6 Pertanyaan untuk setiap kelompok: 1. 2. Informasi atau catatan apa saja yang terdapat pada masing-masing format? Bagaimana cara mengumpulkan informasi pada masing-masing format?

90

bersikap sebagai guru yang serba tahu. Sebaiknya kita belajar dengan pengalaman, agar diperoleh satu pemahaman yang kaya.

saling berbagi

Tidak memihak, menilai, dan mengkritik : mungkin dalam pelatihan perbedaan bisa muncul antara peserta. Pemandu tidak boleh menilai dan mengeritik semua juga tidak boleh bersikap memihak. Secara netral pemandu mesti berusaha komunikasi antara pihak-pihak yang berbeda pendapat untuk mencari kesepakatan keluarnya.

pendapat pendapat, memandu dan jalan

Bersikap terbuka : pemandu jangan segan untuk berterus terang kalau merasa kurang mengetahui sesuatu. Dari contoh ini, kader bisa mempelajari bahwa mereka juga bisa memiliki sikap terbuka dengan ibu-ibu desa. Bersikap positif : seorang pemandu sebaiknya selalu membangun suasana yang positif. Pelatihan seharusnya mendorong kader mencari potensi diri sendiri dan bukan menekankan hal-hal yang buruk.

88

Contoh metode-metode

belajar dan sifatnya

Berikut ini adalah contoh-contoh metode belajar yang terdapat pada LB.5.3.

Penyuluhan

Metode ini kurang melibatkan peserta (tidak partisipasif) karena penyuluh akan menyampaikan materi belajar melalui ceramah sedangkan peserta lebih banyak menjadi pendengar saja. Metode ini mendorong peserta berpartisipasi secara aktif karena peserta merupakan kelompok -kelompok keeil untuk melaksanakan pembahasan suatu materi bersama-sama Metode ini melibatkan semua peserta dalam sebuah permainan yang menggambarkan proses yang sesungguhnya terjadi di masyarakat. Misalnya : seseorang berperan sebagai kader Posyandu, sedangkan peserta lain berperan sebagai masyarakat, kemudian melakukan sesuatu seolah-olah berada dalamkeadaan yang sesungguhnya di desa. Hasil simulasi kemudian didiskusikan. Metode ini memerlukan beberapa peserta sebagai pemain, kemudian melaksanakan sepenggal adegan/peristiwa. Peserta lainnya yang tidak ikut bermain, bertindak sebagai penonton. Setelah sandiwara, dilanjutkan dengan diskusi tentang adegan tersebut. Metode ini biasanya digunakan untuk memberikan eontoh dalam melakukan sesuatu yang bersifat teknis. Misalnya : eara mengisi Kartu Menuju Sehat (KMS) dan eara membuat Larutan Gula Garam (LGG) untuk anak yang diare. Setelah itu, peserta melakukan praktek (meneoba) apa yang telah diperagakan. Biasanya, demonstrasi dianggap eukup untuk memperkenalkan sesuatu yang bersifat teknis (ketrampilan) sehingga kemudian dilakukan praktek. Misalnya : ibu-ibu mempraktekkan eara mengisi KMS dan membuat LGG dibimbing oleh kader Posyandu Metode ini digunakan untuk melihat langsung suatu keadaan dan kemudian membahas keadaan itu bersama-sama, langsung di lokasi kejadian.

Diskusi Kelompok

Simulasi

Sandiwara

Peragaan I Demonstrasi

Praktek

Kunjungan lapangan

H. MEDIA BELAJAR Media belajar adalah alat bantu dalam melakukan kegiatan belajar. Berbagai bentuk media ini antara lain adalah : lembar balik, kartu konseling, poster, buklet, brosur, lembar simulasi (beberan), lembar kasus, komik, alat peraga dan sebagainya (sebagian bisa dilihat pad a LB.5.4.). Manfaat media belajar antara lain agar proses belajar menjadi lebih menarik serta lebih mudah dilaksanakan.

86

Agar kader bisa menjadi penyuluh yang baik, kader harus menguasai materi-materi dan pesan-pesan pokok. Setiap topik penyuluhan yang wajib di kegiatan-4. earanya, tentu saja dengan banyak belajar dari orang lain dan membaea.

E.

BAGAIMANA CARANYAAGAR

PENYULUHAN MENARIK

Agar kader bisa menjadi penyuluh yang baik, perlu mengikuti hal-hal sebagai berikut: Informasi dan saran-saran diberikan berdasarkan keadaan atau permasalahan peserta yang datang ke posyandu, misalnya: keadaan yang terdapat pada data KMS atau permasalahan yang disampaikan oleh peserta itu sendiri. Saran-saran yang disampaikan jelas dan eukup praktis sehingga bisa dilaksanakan oleh ibu-ibu, misalnya: jenis makanan yang bergizi yang mudah didapat dan murah diperoleh ibu-ibu di desa tersebut. Penjelasan dan saran diberikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh masyarakat, khususnya penjelasan tentang bahasa-bahasa kesehatan, misalnya: Imunisasi, alat kontrasepsi, tablet tambah darah (tablet Besi), kurang darah (Anemia), kurang gizi, dan sebagainya. Kader bersikap ramah dalam memberikan informasi dan saran-saran, tidak disertai dengan keeaman atau omelan terhadap ibu atau seseorang yang bermasalah. Peserta diberi kesempatan untuk bertanya, bukan mendengarkan saja.

F. 1.

LANGKAH-LANGKAH TAHAP PERSIAPAN a. Mengundang

PELAKSANAAN

KEGIATAN DISKUSI KELOMPOK

Peserta pada saat mereka hadir pada mereka. banyak 20 orang per kelompok. beberapa kelompok keeil yang kader.

Kader akan mudah mengundang keluarga balita hari buka Posyandu untuk menimbang bayi/balita Ingat, peserta dibatasi yaitu 12-15 orang saja, paling Apabila banyak peserta yang berminat, bisa dibuat masing-masing dipandu oleh satu atau dua orang

b.

Menetapkan Waktu Diskusi Kelompok Apabila peserta diundang pad a hari Posyandu, sebaiknya kegiatan diskusi kelompok ini dilaksanakan beberapa hari sesudah hari Posyandu. Bisa juga kegiatan ini dilakukan pada hari arisan atau hari pengajian, yaitu sesudah kegiatan itu selesai.

e. fylenentukan Tempat Diskusi Kelompok Dari hasil diskusi dengan ibu-ibu, salah satu alasan yang membuat mereka enggan datang ke Posyandu adalah jarak yang jauh dari rumah mereka. Untuk mengatasi masalah jarak, kader sebaiknya membuat pertemuan kelompok untuk petugas yang rumahnya berdekatan (kelompok dasa wisma). Pertemuan bisa dilaksanakan di rumah salah seorang ibu atau kader, di kantor Posyandu, atau di tempat yang paling mudah dijangkau peserta. Sebaiknya tempat pertemuan eukup untuk 12-15 orang bisa duduk melingkar tanpa ada yang duduk di belakang.

84

LEMBAR INFORMASI KUNCI (UK) A. PENGERTIAN PENYULUHAN

Penyuluhan merupakan penyampaian pesan / informasi dari satu orang atau kelompok kepada satu orang atau kelompok lain mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan suatu program. Sesuai dengan Program Kegiatan Posyandu, penyuluhan yang diberikan di Posyandu lebih banyak mengenai kesehatan ibu dan anak. Kelebihan dan kekurangan Penyuluhan Kelebihan: cara ini bisa menjangkau lebih banyak orang dan kader bisa lebih mudah mempersiapkan informasi-informasi apa saja yang akan disampaikan. Untuk mengatasi kelemahan diatas, dalam melakukan penyuluhan, kader bisa memberi kesempatan kepada sasaran untuk bertanya dan mengemukakan pendapat.

Kekurangan: biasanya penyuluhan dilakukan dengan ceramah yang merupakan proses komunikasi satu arah. Karena itu sasaran atau pendengar tidak bisa menceritakan pendapat dan pengalamannya. Penyuluhan menjadi seperti guru yang memberitahu segala sesuatunya pada peserta. Karena tidak dilibatkan, seringkali peserta menjadi bosan dan kurang memperhatikan pembicaraan.

B. KEGIATAN DISKUSI KELOMPOK Pengertian Kegiatan diskusi kelompok di Posyandu yaitu kegiatan di luar hari buka Posyandu untuk membahas suatu topik atau permasalahan, khususnya mengenai topik-topik kesehatan keluarga, ibu dan anak. Perbedaan penyuluhan dengan kegiatan diskusi kelompok penyuluhan : Penyuluhan adalah cara belajar yang kurang partisipatif atau tidak banyak melibatkan peserta. Meskipun penyuluh bisa juga memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya, tetapi masih lebih banyak peran penyuluh daripada peran peserta. Penyuluh bersikap seperti guru dan lebih banyak memberitahu peserta tentang cara memecahkan masalah.

Kegiatan Diskusi Kelompok : Kegiatan kelompok belajar merupakan cara atau metode belajar yang bersifat partispatif atau melibatkan peserta secara aktif. Pemimpin diskusi berperan sebagai pemandu, bukan sebagai guru. Pemandu bertugas untuk mendorong peserta agar aktif mengemukakan pengalaman dan gagasan tentang memikirkan cara memecahkan suatu masalah. Pemandu hanya memberi saran-saran apabila diperlukan.

82

LB.5.5. CARA MEMANDU DISKUSI KELOMPOK Berikut ini adalah CONTOH langkah-Iangkah memandu diskusi kelompok yang menggunakan GABUNGAN MEDIA LEMBAR BALIK dan KARTU KONSELING (maksimal 15-20 orang). Kader meminta peserta untuk saling memperkenalkan dan umur anak, serta berapa yang masih bayi / balita. Kader memperlihatkan lembar gambar dari LEMBAR BALIK dan menyampaikan topik yang akan dibahas pada pertemuan ini. Kader meminta seorang ibu untuk memegang gambar dari LEMBAR BALIK tersebut dan menjelaskan apa yang terdapat pada gambar kepada peserta lainnya. Peserta lain menambahkan gam bar. Kader memperlihatkan kartu-kartu keeil bergambar (KARTU KONSELlNG) kepada atau mengajukan pendapatnya tentang apa yang terdapat pada diri, juga menyebutkan jumlah

peserta yang berhubungan dengan gambar besar (LEMBAR BALIK). Kader meminta beberapa ibu untuk memegang masing-masing (KARTU KONSELlNG) dan berdiskusi tentang apa yang ada dalam gambar tersebut. Kader meminta masing-masing ibu yang memegang gambar keeil (KARTU 1 kartu/gambar keeil kiri-kanannya

dengan teman di samping

KONSELlNG) untuk menjelaskan kepada peserta lainnya. Peserta lain menambahkan atau mengajukan pendapatnya tentang apa yang terdapat pada gambar. Setelah selesai, kader mengambil kembali gambar kecil (KARTU KONSELlNG) yang terdapat di belakang gambar besar (LEMBAR BALIK). Bahaslah satu per satu pertanyaan yang ada di "bahan diskusi" dari gambar besar (LEMBAR BALIK). Sampaikan hal-hal yang belum dikemukakan oleh peserta saja. Sebelum penutupan, kader mengajak peserta mengemukakan 2 hal berikut ini : Apa yang mereka pelajari dari proses belajar ini ? Apa yang sudah atau ingin mereka terapkan dari materi belajar ini ? Kader kemudian merangkum dan menyampaikan kesimpulan hasil pertemuan. pendapatnya tentang dan

memandu ibu-ibu untuk mendiskusikan materi dengan menggunakan "bahan diskusi"

80

LB.5.3. METODE - METODE BELAJAR

ceramah

diskusi kelompok

Serbuk Oralll

demonstrasi

kunjungan lapangan

78

LB.5.1 PERBEDAAN PENYULUHAN Penyuluhan / Ceramah DENGAN KEGIATAN DISKUSI KELOMPOK

Anak harus diimunisasi lengkap yaitu BeG, DPT, polio dan campak ....

Anak saya tidak di imunisasi sehat-sehat saja kok ...

\
Diskusi Kelompok

Hasilnya untuk

anak.anak kita, jangan dijual semua ....._. Kitajuga biasa pia,a


ayam .....

76

13. Pelatih membagikan LB.5.3. dan LB.5.4. kepada semua peserta. 14. Pelatih mengajak peserta untuk mendiskusikan satu per satu beberapa hal sebagai berikut: BAHAN DISKUSI Metode-metode mana saja pada LB.5.3. yang biasa dipergunakan oleh kader? Jelaskan pengalaman dalam melaksanakannya. Media-media mana saja pada LB.5.4. yang biasa dipergunakan Jelaskan cara penggunaannya. oleh kader?

15. Pelatih menjelaskan pengertian, sifat dan manfaat Metode dan Media Belajar dengan mengacu pada Lembar Informasi Kunci (UK). 16. Kelompok melaksanakan tugasnya selama 30 menit. Peragaan dan Pleno (55 menit) 17. Peserta yang dipilih memperagakan penyampaian pesan penyuluhan, sementara anggota kelompoknya berperan sebagai ibu-ibu peserta Posyandu, sedangkan peserta lain mengamati. 18. Setelah semua kelompok melaksanakan peragaan, mendiskusikan satu persatu hal-hal sebagai berikut: DISKUSI PLENO Tepatkah isi pesan-pesan pokok penyuluhan yang disampaikan oleh masingmasing peraga ? jelaskan ! Kesulitan-kesulitan apa yang masih dirasakan kader dalam melaksanakan penyuluhan di Posyandu ? Bagaimana cara mengatasinya ? Bagaimana caranya agar penyuluhan menarik perhatian sasaran ? Pelatih mengajak peserta untuk

19. Pelatih memberikan masukan mengenai cara membuat penyuluhan yang menarik dengan mengacu pad a Lembar Informasi Kunci (UK). 20. Pelatih memperlihatkan dan memperagakan cara penggunaan lembar balik dan kartu konseling yang telah dikembangkan dalam rangka pelatihan ini. 21. Pelatih menjelaskan bahwa berikut ini akan dilakukan peragaan diskusi kelompok dengan menggunakan media lembar balik dan kartu konseling. 22. Pelatih membagikan LB.5.5. kepada semua peserta dan meminta salah seorang peserta untuk membacakannya dengan suara jelas. 23. Pelatih memberikan penjelasan pad a setiap langkah yang dibacakan dari LB.5.5. 24. Pelatih membagikan LB.5.6. kepada semua peserta dan meminta salah seorang peserta untuk membacakannya dengan suara jelas. 25. Pelatih memberikan penjelasan pada setiap hal yang dibacakan dari LB.5.6. 26. Pelatih meminta seorang peserta untuk melaksanakan peragaan penggunaan media lembar balik dan kartu konseling dengan memilih topik yang paling dikuasainya (lihat LB.5.5.). 27. Pelatih meminta 10 orang peserta lainnya untuk menjadi ibu-ibu (masyarakat) yang sedang mengikuti diskusi kelompok dengan dipandu oleh peraga. 28. Tanpa sepengetahuan peserta lain, pelatih meminta kepada peraga untuk melaksanakan diskusi dengan cara yang bertentangan dengan saran-saran pada LB.5.6. 29. Kemudian peragaan diskusi kelompok dilaksanakan selama 10 menit.

74

PENYULUHAN DI POSYANDU

Peserta dapat menjelaskan pengertian penyuluhan Peserta dapat menjelaskan perbedaan antara penyuluhan dengan diskusi kelompok Peserta dapat mengembangkan pesan-pesan penyuluhan di Posyandu yang berhubungan dengan catatan KMS Peserta dapat menjelaskan diskusi kelompok langkah-Iangkah menyelenggarakan

Peserta dapat menyebutkan jenis-jenis media dan metode belajar Peserta dapat menyebutkan sikap pemandu diskusi kelompok yang baik dan partisipatif

Ceramah singkat, diskusi kelompok, simulasi, curah pendapat (pleno) LB.5.1. Perbedaan Penyuluhan dengan Kegiatan Diskusi Kelompok LB.5.2. Langkah-Iangkah menyelenggarakan kegiatan diskusi kelompok LB.5.3. Metode Belajar LB.5.4. Media-media belajar LB.5.5. Cara memandu diskusi kelompok LB.5.6. Apa yang tidak boleh dilakukan oleh pemandu belajar Kartu Menuju Sehat (KMS). Buku Kader Posyandu Panduan Konseling Gizi Balita. Lembar Balik Menuju Balita Sehat.

LCD, Komputer (Note Book), OHP, Flipchart, Kertas dinding (plano), selotip, gunting, kartu metaplan, spidol, papan tulis, Kartu Menuju Sehat (KMS) dan lain-lain Kartu Menuju Sehat (KMS) dan Buku Kader Posyandu disiapkan sebanyak peserta LB.5.1. sampai LB.5.6. difotokopi sebanyak peserta Media lembar balik dan kartu konseling disediakan eksemplar sebanyak 2

135 menit

72

LEMBAR INFORMASI KUNCI (UK) A. PENGERTIAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) KMS adalah kartu yang memuat data pertumbuhan serta beberapa informasi lain mengenai perkembangan anak, yang dicatat setiap bulan dari sejak lahir sampai berusia 5 tahun. KMS juga dapat diartikan sebagai 'Raport' kesehatan gizi balita

B. JENIS CATATAN PADA KMS Pengisian KMS dilakukan pada saat hari buka Posyandu, yaitu di kegiatan berikut ini: Oi Kegiatan 3: Kader memindahkan catatn hasil penimbangan balita yang ditulis di atas secarik kertas ke dalam KMS anak tersebut. Catatan yang dimaksud adalah catatan berat badan ke dalam grafik. Oi Kegiatan 4: Kader membaca data KMS, menjelaskan kepada ibu mengenai keadaan anak berdasarkan catatan berat badan dalam grafik KMS. Kader juga menanyakan berbagai informasi yang penting mengenai perkembangan tumbuh-kembang anak, kemudian dimasukkan ke dalam KMS. Oengan demikian, jenis-jenis catatan (informasi) pada KMS adalah: Berat badan anak (pertumbuhan anak) Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif untuk bayi berumur 0 sampai 6 bulan Imunisasi yang sudah diberikan pada anak Pemberian vitamin A Penyakit yang pernah diderita anak dan tindakan yang diberikan Selain itu, kader juga menggunakan yaitu kemampuan-kemampuan KMS untuk menanyakan perkembangan anak, yang harus dimiliki anak sesuai dengan tingkat usianya

(misalnya: kemampuan merangkak, duduk, berjalan, bicara, dan sebagainya) C. MANFAAT CATATAN IINFORMASI PADA KMS

Catatan / informasi pad a KMS merupakan alat pemantau keadaan balita yang bisa dijadikan acuan untuk memberikan penyuluhan, penyuluhan kepada ibu/keluarganya. Selain sebagai acuan catatan KMS juga dijadikan bahan acuan untuk memberikan rujukan, baik ke

langkah-5 maupun ke Puskesmas. Rujukan balita ini diberikan pada bayi terdapat catatan berikut ini: Berat badan balita berada di Bawah Garis Merah (BGM) pada KMS dan dicurigai gizi buruk Berat badan balita 2 kali (2 bulan) berturut-turut tidak naik Berat badan balita berada di atas normal pada KMS (terlalu gemuk) Balita sakit Balita belum diimunisasi dan mendapat kapsul vitamin A.

70

L.B.4.2 LEMBAR KASUS

KASUS-1 : Anak pertama Bapak dan Ibu bernama Ani, lahir pada bulan Agustus 1998 dengan be rat badan 2,8 kg. Pada usia 1 bulan, berat badan Ani 3,0 kg. Sedangkan pada 3 bulan berikutnya Ani tidak pernah ditimbang karena Ibu Amin bepergian. Sejak lahir sampai umur 4 bulan, Ani hanya mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) saja. Setelah itu, atas saran Kader Posyandu, Ani mendapatkan makanan pendamping AS!. Pad a umur 6 bulan Ani agak demam, tetapi tetap mendapatkan vitamin A, berat badannya waktu itu 5,4 kg. Umur 7 bulan, Ani menderita mencret, kemudian dibawa ke PUSKESMAS dan saat ditimbang berat badannya 5,4 kg. Hasil penimbangan bulan April 1999, be rat badan Ani 5,7 kg. Imunisasi yang telah diberikan Ani adalah BCG, 2x OPT, dan 2x polio. Tugas: Isilah KMS Ani secara lengkap Siapkan penjelasan tentang keadaan pertumbuhan Ani

KASUS-2 : Pada bulan April 1999, Yanto anak Bapak dan Ibu Hasan berumur 6 bulan. Pada saat lahir, berat badan Yanto 3,1 kg. Sampai usia 1 bulan, Yanto hanya mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) saja. Tetapi, pad a saat Yanto berusia 2 bulan, ibunya memberikan makanan berupa bubur dan pisang yang dilumatkan. Hal ini karena ketidaktahuan Ibu Hasan. Saat berumur 4 bulan, tanggal 5 Februari 1999, untuk pertamakalinya Yanto dibawa ke Posyandu, dengan be rat badan 4 kg, dan mendapatkan imunisasi BCG walaupun sedang pilek, pada umur 5 bulan, berat badannya 3,9 kg dan mendapatkan imunisasi OPT dan polio yang pertama. Pada 4 April 1999, Yanto mendapatkan imunisasi OPT dan polio kedua, berat badannya saat itu 4,2 kg. Tugas: Isilah KMS Yanto secara lengkap Siapkan penjelasan tentang keadaan pertumbuhan Yanto

68

LB.4.1. CARA MEMBACA CATATAN KMS ANAK DIKATAKAN BERAT BADANNYA NAIK APABILA: 1. Garis pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita warna

Garis pertumbuhannya naik menglkutl salah satu pita warna

3~5 bulan:

Mengangkal kepala

j"
E,~
~

~:~.;"~~~~lungkUP
Kg 16 15 14 AK U EF AT N UK

8-12 bulan: Berjalan dengan berpegangan /

J,
. " NI AS

1M

13 12
11 10

8
7 6 ---,""-::

....
4

-7 8

----

/'

/
2

3..,..4

10

11

12

2.

Garis pertumbuhannya pindah ke Pita warna di atasnya


Garis pertumbuhannya Pindah ke pita warna dl atasnya

3.5 bulan:

Mengangkat kepala
pada poslsllelungkup

j~
"dJ
\,.~ ).

~.~.
Kg 1 6

~~;a~a~a;~ngan ~
berpegangan

f-

15 14
AK U E AT

L ."
N
UK 1M

NI

AS

13 12 11 10 9 8
7

6-I-5-~

:,../
/
2 1 1

....
,/ 2 3 4 5
6

-7

..

;; ,

..

10

11 1

66

LB.4.1. CARA MENENTUKAN

TITIK PADA GRAFIK KMS

Tentukan letak titik hasH penimbangan be rat badan pada KMS dengan cara menghubungkan garis mendatar berat badan dan garis tegak umur pada grafik KMS, lalu buat titik yang mudah terlihat.

ANAK SEHAT, BERTAMBAH UMUR PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK


2_18

3 - 6 bulan;

Meng.nokat kepala
-.

.ng.nl'."
Pos Petayanan Terpadu Wosyandul

bulan: Minum nodiri dari Golas lanpa tumpah

pad. posisl talungkup

D~Suka.majw
5 MeV 2005
Kg 16

9-12 bulan:

B.rjalan deng.n b.rpegangan

f
~

18-24 bulan: M.nco~t-eor.1 deOl;;!an alilt luJi!

15
TRt,Latw

1.
13 12 11

v~. 2004
Gram

P,k'n~n
Nama Ibu

PetCU'W

Darm.-V

10

Pekerjaoln Iama.

v"""'s~w
RT 03
CAMT"'"

R\<I06
PfM8[RIAN SAMrA'

N&. 9
IMUNlSA$1 SE8HUM

SAY!
I TAHUN

11

12

64

17. Pelatih mengajak peserta mendiskusikan hasil praktek tersebut dengan mengajukan satu persatu pertanyaan ini: DISKUSI PLENO Kesalahan apa yang masih terjadi dalam pengisian KMS ? Catatan (informasi) apa yang paling sering lupa dimasukkan kedalam KMS ? Bagaimana cara membaca atau mengartikan catatan pada KMS ? isinya

18. Pelatih membagikan LBA.3. dan meminta seorang peserta untuk membacakan pelan-pelan, dan kemudian dibahas bersama.

19. Pelatih memberikan penjelasn tentang cara membaca KMS dengan mengacu pad a LBA.3. tersebut. Penutup (10 men it) 20. Pelatih memberikan kesempatan kepada peserta untuk menanyakan hal-hal yang masih belum jelas tentang pengisian dan cara membaca KMS. 21. Pelatih merangkum dan menutup hasil diskusi.

62

TEKNIK MENGISI DAN MEMBACA KARTU MENUJU SEHAT (KMS)


Peserta dapat melakukan pengisian Data Kartu Menuju Sehat (KMS) Peserta dapat menyebutkan catatan apa saja yang terdapat di dalam KMS Peserta mengerti cara membaca KMS

Praktek, curah pendapat (Pleno), ceramah singkat LBA.1. Cara mencatat di KMS (4 Halaman) LBA.2. Lembar kasus (1 Halaman) LBA.3. Cara Membaca KMS (2 Halaman) LCD, Komputer (Note Book), OHP, Flipchart, Kertas dinding (plano), selotip, gunting, kartu metaplan, spidol, papan tulis, Kartu Menuju Sehat (KMS) dan lain-lain Kartu Menuju Sehat (KMS) balita disediakan sebanyak peserta L.BA.1., L.BA.2., dan L.BA.3. difotokopi sebanyak peserta

135 men it

60

LEMBAR INFORMASI KUNCI (UK) A. PENGERTIAN Lima langkah kegiatan Posyandu adalah kegiatan pelayanan yang dilaksanakan pada hari buka Posyandu. Langkah satu sampai dengan empat dilaksanakan oleh para kader, sedangkan langkah lima oleh petugas sektor, yaitu petugas kesehatan, PLKB atau sektor yang lainnya. Lima langkah kegiatan bukan berarti benar-benar harus ada lima meja karena ini hanyalah merupakan sistem kegiatan, artinya lima jenis kegiatan, dan bisa saja tidak semua kegiatan menggunakan meja yang sesungguhnya (Lihat LB.3.2.)

B. LANGKAH-LANGKAH Langkah satu:

PELAKSANA KEGIATAN

Kader mendaftar bayi / balita yang dibawa ibu-ibu: yaitu nama bayi / balita tersebut ditulis pada secarik kertas yang kemudian diselipkan pada KMS-nya. Apabila balita merupakan peserta baru, berarti KMS baru diberikan, nama anak ditulis pada KMS dan secarik kertas yang kemudian diselipkan pad a KMSnya.

Selain itu, kader juga mendaftar ibu hamil, yaitu nama ibu hamil tersebut ditulis pada Formulir atau Register Ibu Hamil. Apabila ibu hamil tidak membawa balita, langsung dipersilahkan menuju ke kegiatan 4.

Langkah dua: Kader di kegiatan 1 meminta orang tua balita untuk membawa bayi / balitanya dan menyerahkan KMS kepada kader di kegiatan-2. Kader di kegiatan 2 menimbang dan mencatat hasil penimbangan bayi / balita tersebut pada secarik kertas yang diselipkan dalam KMS. Langkah tiga: Setelah ditimbang, kader meminta keluarga balita menyerahkan KMS dan kertas catatan kepada kader di kegiatan 3. setelah itu kader memindahkan catatan hasil penimbangan balita dari secarik kertas ke dalam KMS anak tersebut. Kader menyerahkan KMS kepada keluarga balita yang kemudian menuju ke kegiatan 4. Langkah empat: Kader yang bertugas menerima KMS anak dari keluarga balita membacakan menjelaskan data KMS tersebut. Kader kemudian memberikan nasihat kepada keluarga balita, baik dengan mengacu pada data KMS maupun pada hasil pengamatan terhadap anaknya. Apabila tidak ada petugas kesehatan di kegiatan 5 (pelayanan), kader dapat melakukan rujukan ke tenaga kesehatan, bidan, PLKB, atau Puskesmas apabila ditemukan dasar, masalah pad a balita, ibu hamil, atau ibu menyusui. Selain itu, kader juga dapat memberikan Vitamin A, Gralit dan sebagainya. penyuluhan gizi atau pertolongan misalnya Pemberian Makanan Tambahan (PMT), tablet tambah darah (tablet besi), dan

58

LB.3.1 LEMBAR TUGAS SIMULASI

PEMERAN Pemeran-1: Kader yang bertugas di kegiatan ke-1 (Pendaftaran) Pemeran-2: Kader yang bertugas di kegiatan ke-2 (Penimbangan) Pemeran-3: Kader yang bertugas di kegiatan ke-3 (Pencatatan) Pemeran-4: Kader yang bertugas di kegiatan ke-4 (Penyuluhan) Pemeran-5: Kader yang bertugas di kegiatan ke-5 Pemeran-6: Ibu / Bapak yang membawa balita usia 2 tahun yang keadaannya sangat kurus Pemeran-7: Ibu hamil dengan balita usia 1 tahun yang sedang Diare Pemeran-8: Ibu menyusui dengan bayi usia 8 bulan dan belum diimunisasi Pemeran-9: Ibu / Bapak yang membawa mendapat imunisasi lengkap Pemeran-10: bengkak balita usia 15 bulan yang belum

ibu hamil yang usianya lebih dari 37 tahun dan kedua kakinya

Pemeran-11: Ibu / Bapak yang sakit perut hebat sekali sehingga mengaduhaduh kesakitan dan meminta pertolongan kepada kader dan petugas kesehatan.

CATATAN: Setiap orang yang jadi Pemeran 1 sampai 11 menuliskan perannya masing-masing kartu yang ditempelkan di dadanya sehingga semua orang bisa melihat. pad a

LANGKAH-LANGKAH

SIMULASI :

Para kader dan petugas kesehatan bersiap-siap dan duduk di depan mejanya masing-masing. Pemeran-6 dan 7 kemudian datang dan dilayani oleh kader sesuai langkahlangkah yang seharusnya. Setelah itu, pemeran-8, 9 dan 10 datang menyusul dan juga dilayani sebagai mana mestinya oleh para kader Pemeran-11 kemudian datang juga menyusul

56

PELAKSANAAN LIMA LANGKAH KEGIATAN 01 POSYANOU

Peserta dapat menyebutkan pelaksanaan 5 langkah kegiatan pada hari buka Posyandu Peserta dapat melaksanakan proses atau langkah-Iangkah kegiatan dari langkah kegiatan 1 sampai langkah kegiatan 5

Simulasi, curah pendapat, ceramah singkat LB.3.1. Lembar Tugas Simulasi LB.3.2. Pelaksanaan 5 langkah kegiatan LCD, Komputer (Note Book), OHP, Flipchart, Kertas dinding (plano), selotip, gunting, kartu metaplan, spidol, papan tulis, dan lain-lain. Sarana KMS, dacin, sarung, celana timbang meja, kursi, bahan penyuluhan dan sebagainya Masing-masing peran pada L.B.3.1 disalin dan ditulis pada kartu L.B.3.2. difotokopi sebanyak peserta Sarana kegiatan dipersiapkan

90 menit

54

Kegiatan 4, tugas-tugas kader sebagai berikut: Menjelaskan data KMS atau keadaan anak berdasarkan data kenaikan be rat badan yang digambarkan grafik KMS kepada ibu .dari anak yang bersangkutan. Memberikan nasehat kepada setiap ibu dengan mengacu pada data KMS anaknya atau dari hasil pengamatan mengenai masalah yang dialami sasaran Memberikan rujukan ke Puskesmas apabila diperlukan, untuk balita, ibu hamil dan menyusui berikut ini: Balita: apabila berat badannya dibawah garis merah (BGM) pad a KMS, 2 kali berturut-turut be rat badannya tidak naik, kelihatan sa kit (Iesu-kurus, busung lapar, diare, rabun mata dan sebagainya) Ibu hamil atau menyusui: apabila keadaannya kurus, pucat, bengkak kaki, pusing terus menerus, pendarahan, sesak napas, gondokan dan sebagainya Orang sakit Memberikan pelayanan gizi dan kesehatan dasar oleh kader Posyandu, misalnya pemberian tablet tambah darah (tablet besi), vitamin A, Oralit, dan lain sebagainya.

Kegiatan 5, merupakan kegiatan pelayanan sektor yang biasanya dilakukan oleh petugas kesehatan, PLKB, dan lain-lain. Pelayanan yang diberikan antara lain: Pelayanan Imunisasi Pelayanan Keluarga Berencana (KB) Pengobatan Pemberian tablet tambah darah (tablet besi), vitamin A dan obat-obatan lainnya Pemeriksaan kehamilan bagi Posyandu yang memiliki sarana yang memadai dan lainlain sektor yang terkait. Tugas-tugas kader setelah hari buka Posyandu, meliputi: Memindahkan catatan-catatan pada Kartu Menuju Sehat (KMS) kedalam buku register atau buku Bantu kader Menilai (mengevaluasi) hasil kegiatan dan merencanakan kegiatan hari Posyandu pad a bulan berikutnya Kegiatan diskusi kelompok (penyuluhan kelompok) bersama orang tua balita yang lokasi rumahnya berdekatan (kelompok Dasawisma) Kegiatan kunjungan rumah (penyuluhan perorangan), sekaligus untuk tindak lanjut / rujukan dan mengajak orang tua balita datang ke Posyandu pada kegiatan bulan berikutnya

C. KEGIATAN PELAYANAN MINIMAL DAN KEGIATAN PILIHAN POSYANDU


Paket Pelayanan Minimal Posyandu adalah kegiatan-kegiatan dasar yang merupakan tugas utama kader untuk dilaksanakan di Posyandu. Artinya kegiatan ini harus dilaksanakan oleh setiap Posyandu di Indonesia. Program yang termasuk dalam paket pelayanan minimal adalah: Bayi dan Balita: 1. Penimbangan bulanan dan penyuluhan gizi dan kesehatan 2. Pemberian paket pertolongan gizi: Pemberian vitamin A, pemberian paket Makanan Pendamping ASI (MP-ASI), Pemberian Makanan Tambahan (PMT) 3. Imunisasi lengkap dan pemantauan kasus lumpuh layuh 4. Identifikasi gangguan/penyakit, pengobatan sederhana dan rujukan, terutama untuk diare, radang paru-paru (pneumonia)

52

TUGAS-TUGAS KADER POSYANDU Hari " H + "

Kunjungan rumah, kepada keluarga yang tidak hadir di posyandu

Melaksanakan kegiatan diskusi kelompok

Memberikan informasi hasil kegiatan posyandu kepada pokja posyandu, pada pertemuan bulanan, dan merencanakan kegiatan posyandu yang akan datang.

50

TUGAS-TUGAS KADER POSYANDU Hari " H "

Mendaftar Bayi/balita dan Ibu hamil

Menimbang Balita

Mencatat hasH penimbangan di Kartu Menuju Sehatl KMS dan menilai Berat Badan Naik/ Tidak naik

Melakukan Pengukuran Lingkar Lengan Atas Ibu Hamil

Memberikan

penyuluhan dan konseling

Pemberian Makanan Tambahan (PMTJ

48

Penutup (5 Menit) 15. Pelatih mengajukan beberapa pertanyaan kunci untuk mengevaluasi apakah proses be/ajar bisa dipahami mereka. PERTANYAAN KUNCI Sebutkan tugas-tugas kader sebelum hari buka Posyandu, Posyandu dan sete/ah hari buka Posyandu! Kegiatan-kegiatan apa yang harus diselenggarakan melaksanakan Paket Pelayanan Minimal Posyandu? pada hari buka

kader dalam rangka

16. Apabila masih ada hal yang perlu dijelaskan, mengacu pada Lembar Informasi Kunci (UK). 17. Pelatih merangkum dan menutup hasil diskusi.

pelatih memberikan

masukan dengan

46

TUGAS-TUGAS KADER POSYANDU

Peserta dapat menyebutkan tugas-tugas kader posyandu, baik sebelum hari buka posyandu, pad a sa at buka posyandu, atau sesudahnya. Peserta dapat menjelaskan apa yang disebut Paket Pelayanan Minimal Posyandu dan Paket Pelayanan Pilihan Posyandu.

Diskusi kelompok, pleno, ceramah sing kat. LB.2. Tugas-tugas kader Posyandu. LCD, Komputer (Note Book), OHP, Flipchart, Kertas dinding (plano), selotip, gunting, kartu metaplan, spidol, papan tulis dan lain-lain L.B.2. difotokopi sebanyak kelompok dan dipotong-potong sesuai ukuran kartu. (digunting)

90 men it

44

JADWAL PELATIHAN NO 1 08.00 09.00 09.45 11.15 11.30 13.00 14.00 16.15 2 HARI DAN JAM Hari Ke - 1 - 09.00 - 09.45 - 11.15 - 11.30 - 13.00 - 14.00 - 16.15 - 16.30 Ke - 2 11.15 11.30 13.45 14.45 17.00 17.15 KEGIATAN

Pendaftaran peserta Pembukaan PB.1. Perkenalan dan Kontrak Belajar Rehat Kopi PB.2. Tuqas-tuqas Kader Ishoma PB.3. Pelaksanaan Lima Lanqkah Keqiatan Posyandu Rehat Kopi

Hari 09.00 11.15 11.30 13.45 14.45 17.00 -

PB.4. Teknik Mengisi dan Membaea KMS Rehat Kopi PB.5. Penyuluhan di Posyandu Ishoma PB.6. Peneatatan Keqiatan Posyandu Rehat Kopi

3 09.00 09.45 11.15 11.30 13.00 14.00 15.30 15.45

Hari Ke - 3 - 09.45 - 11.15 - 11.30 - 13.00 - 14.00 - 15.30 - 15.45 - 16.30

PB.7. Penilaian Masalah Sasaran Posyandu PB.8. Penqqerakkan Masyarakat dan Kunjunqan Ru mah Rehat Kopi PB.9. Upaya Meningkatkan Gizi Keluarqa Ishoma PB.10. Evaluasi Pelatihan dan Reneana Tindak Lanjut Rehat Kopi Penutupan

42

BAHAN DISKUSI Apakah tujuan dan jadwal pelatihan memenuhi harapan / kebutuhan peserta ? Apakah masih ada yang belum memenuhi harapan peserta ?

18. Pelatih kemudian menjelaskan maksud pembahasan tujuan, jadwal, dikaitkan dengan ungkapan peserta, dengan mengacu pada Lembar Informasi Kunci (UK) Pemilihan Pengurus Kelas (5 menit) 19. Pelatih untuk meminta peserta memilih ketua kelas dan sekretaris secara musyawarah. Juga memilih "Petugas Penjaga waktu" untuk mengingatkan pelatih dan semua peserta tentang disiplin waktu (bertugas per hari). 20. Pelatih menjelaskan manfaat pembentukan pengurus kelas, dan tugas mereka dengan mengacu pada Lembar Informasi Kunci (UK). Penutup (5 men it) 21. Pelatih mengajukan beberapa pertanyaan kunci kepada peserta untuk mengevaluasi apakah proses dan isi bisa dipahami mereka.

PERTANYAAN KUNCI Apa tujuan dari pelatihan ini ? Apa materi materi pokok yang terdapat dalam pelatihan ini ?

22. Apabila masih terdapat hal yang perlu dijelaskan, mengacu pada Lembar Informasi Kunci (UK) 23. Pelatih merangkum dan menutup hasil diskusi.

Pelatih memberi masukan dengan

40

PERKENALAN DAN KONTRAK BELAJAR

Peserta, pelatih, dan panitia dapat menciptakan suasana keakraban selama pelatihan Peserta dapat menyebutkan tujuan pembelajaran Peserta dapat melaksanakan jadwal pelatihan

Penjelasan, permainan, eurah pendapat. LB.1.1. Tujuan Pelatihan LB.1.2. Jadwal Pelatihan LCD, Komputer (Note Book), OHP, Flipehart, Kertas dinding (plano), selotip, gunting, kartu metaplan, spidol, papan tulis dan lain-lain LB.1.1 dan LB.1.2. masing-masing (plano) disalin di atas kertas dinding meja dan kursi

Menyiapkan ruangan belajar, yaitu menyusun berbentuk setengah lingkaran (huruf 'U').

90 menit

CATATAN UNTUK PELATIH Kartu metaplan adalah guntingan karton manila berwarna dengan ukuran sekitar 11 x 20 em. manfaatnya untuk menuliskan berbagai pendapat peserta pada kertas dinding Kartu-kartu ini akan ditempelkan diatas papan tulis atau kertas dinding (plano) sehingga semua peserta bisa melihat dan membaeanya. Karena itu peserta dianjurkan untuk menulis dengan ukuran besar dan huruf kapital

38

Oi de,a kami, ada hantu pengganggu bayi ,ehingga mendadak ,akit atau meninggal. .

c.

SIKAP PELATIH YANG BAlK

Bersikap sabar: Jika kurang sabar melihat proses pelatihan yang kurang lancar lalu mengambil alih proses itu, berarti kita telah mengambil alih kesempatan belajar peserta pelatihan. Biasanya pada pelatihan yang partisipatif, proses akan sulit pada tahap-tahap awal karena suasana belum cukup cairo Tetapi proses selanjutnya akan sangat hidup apabila pelatih terus bersabar dalam mendorong proses partisipasi peserta pelatihan. Mendengarkan dan tidak Mendominasi: Karena pengalaman dari peserta yang paling penting dalam pembelajaran, pelatih perlu lebih banyak menjadi pemerhati dan pendengar selama proses pelatihan. Pelatih perlu percaya bahwa bagaimana cara mengelola Posyandu dengan baik tidak mungkin berasal dari dirinya.melainkan berasal dari proses tukar menukar pengalaman kader sendiri sehingga mereka bisa mempelajari bagaimana melakukan kegiatan Posyandu secara lebih baik. Menghargai dan rendah hati: Cara menghargai peserta pelatihan adalah dengan menunjukan minat yang sungguh-sungguh pada pengetahuan dan pengalaman mereka. Kita sebagai orang luar sering menganggap kemampuan kader posyandu serba ketinggalan, sehingga sikap rendah hati perlu kita sadari. Mau belajar: Pelatih perlu memiliki semangat untuk belajar dari peserta karena ada banyak hal yang bisa dipelajari dari kader Posyandu yang lebih berpengalaman dalam hal bekeja di masyarakatnya sendiri. Selain itu, pelatih tidak akan berhasil apabila tidak memahami seluk beluk pengalaman peserta pelatihan dan mengkaitkan dengan materi yang disampaikan berdasarkan pengalaman peserta pelatihan.

Ibu.ibu katanya

tidak malu

,uka kalau ...

IUD

memasangnya

36

,.

TIPS UNTUK KERJASAMA TIM PELATIH


Selama melibatkan diri dalam diskusi, perhatikan cara pelatih utama membawakan materi Pokok Bahasan (PB) dan hindari perdebatan dengan sesama pelatih. Tunjukkan bagaimana cara berbeda pendapat yang baik, meskipun perbedaan pendapat itu terjadi sesama pelatih, tetapi hindari perbedaan pendapat yang menjatuhkan pelatih lainnya Amati peserta-peserta yang pasif dan bantulah pelatih utama untuk membangkitkan partisipasi peserta pelatihan ini dengan cara mendorong agar mereka berani mengemukakan pendapat Ciptakan suasana tim kerja yang positif dan saling membantu sepenuhnya selama proses 5 hari pelatihan. Pelatih sebaiknya tidak pernah keluar masuk ruangan seperti juga peserta lainnya.

EVALUASI TIM PELATIH Di tengah-tengah proses pelatihan, Tim Pelatih perlu memantau perkembangannya mengadakan pertemuan pendek (5-10 menit). dengan

Dalam pertemuan ini, Tim Pelatih mengevaluasi beberapa hal berikut ini:

EVALUASI

Apakah semua peserta pelatihan terlibat ? Siapa yang tidak cukup terlibat ? Mengapa ? Bagaimana lebih aktif ? kita bisa mendorongnya untuk

Apakah ada peserta yang mendominasi? Bagaimana kita bisa mendorongnya untuk memberi kesempatan kepada peserta pelatihan lain? Apakah peserta pelatihan bisa menerima dan menghargai perbedaan pendapat? Adakah yang bisa kita lakukan untuk membangun suasana saling menghargai?

Apakah Pelatih masih dominan dibandingkan peserta ? Bagaimana caranya agar peserta semakin aktif dan peran pelatih semakin sedikit ?

Pelatih kemudian menanyakan BAGAIMANA cara mengatasi keadaan tersebut? Pelatih perlahan-Iahan membiarkan peserta saling menceritakan pengalaman dan

melontarkan pendapatnya.

34

CARA MELIBATKAN PESERTA


Proses diskusi partisipatif pada awalnya sering mendapat kesulitan, karena metode belajar ini masih relatif baru. Meskipun demikian, proses ini akan berjalan lancar apabila pelatih dengan sabar melakukan usaha meningkatkan partisipasi peserta pelatihan. Berikut ini adalah beberapa cara untuk melibatkan peserta pelatihan dalam proses diskusi: Pelatih mengajukan pertanyaan APA terlebih dahulu sehingga peserta bisa menceritakan pengalamannya,serta KAPAN hal itu terjadi ? Pelatih kemudian menanyakan kepada beberapa menemukan kejadian yang serupa ? peserta lain, apakah mereka juga

Pelatih kemudian menanyakan mengapa hal tersebut terjadi ? (Apa sebabnya hal tersebut terjadi ?) Kembali pelatih meminta tanggapan kepada beberapa peserta lainnya, apakah mereka setuju pendapat peserta tersebut tentang penyebab suatu keadaan ?

32

Peran Pelatih Pendamping Sementara satu orang menjadi pelatih utama yang memimpin kegiatan belajar, anggota Tim Pelatih lainnya sebaiknya membaur dengan para peserta pelatihan. Beberapa peran Pelatih Pendamping adalah: Membantu Pelatih Utama yang sedang bertugas apabila diperlukan, misalnya memancing pertanyaan kepada peserta agar lebih aktif berbicara dan mengemukakan pendapatnya Ikut berdiskusi dengan peserta lainnya agar suasana membaur dan akrab, peserta lebih aktif Mendampingi kegiatan kelompok kecil, satu pelatih perkelompok jika diperlukan.

Saya malu karena tidak pandai bicara

Kalau ibu-ibu mengerti manfaatnya, pasti mereka datang

pelatih pendamping

Saya sudah sering mengajak mereka

Mengapa ada ibu-ibu yang sulit diajak ke Posyandu?

Bagaimana caranya agar masalah ini teratasi ?

Perlu kreatif dalam membuat kegiatan ....

30

PANDUAN PENYELENGGARAAN
A. PERAN DAN TUGAS TIM PELATIH TAHAP PERSIAPAN Sebelum hari pelatihan, Tim Pelatih perlu bertemu untuk mempersiapkan pelatihan. Hal-hal yang perlu dipersiapkan adalah pembagian tugas sebagai pelatih yaitu menentukan satu pelatih untuk setiap Pokok Bahasan (PB). Apabila terdapat 3-4 pelatih, karena terdapat 11 PB, maka masing-masing mendapat tugas untuk 2-3 PB.

Pada hari pelatihan, persiapan yang perlu dilakukan Tim Pelatih adalah mengatur ruangan. Pengaturan ruangan yang tepat untuk mendorong proses partisipasi para peserta adalah bentuk setengah lingkaran atau huruf "U". Sebaiknya disediakan kursi yang memiliki meja lengan sehingga tidak perlu meja lagi. Meja akan memenuhi ruangan dan menghalangi ruang gerak peserta sehingga membatasi proses partisipasi.

28

r
MONITORING PROSES PEMBELAJARAN PELATIHAN KADER POSYANDU TERHADAP:<PESERTA> Monitoring Minggu Ke Tanggal Lokasi: Tingkat Penyelesaian No Aspek Yang Di Monitor KS 1 2 3 4 Kerajinan Kedisiplinan Partisipasi Prestasi Belajar Hubungan sesama peserta Hubungan dengan Fasilitator Hubungan dengan panitia K C B BS Keterangan

5
6

Pemonitor:

Keterangan: 1. 2. lsi dengan tanda cek ( -V ) KS K C B

Kurang Sekali

= Kurang = Cukup = Baik

BS = Baik Sekali

26

4.

LAIN - LAIN Kegiatan lain di luar penyajian materi dapat dikoordinasikan oleh Pengurus Kelas dengan Panitia Penyelenggara dan dapat dilaksanakan dengan memperhatikan keluangan waktu, terutama di sore hari setelah kegiatan Pelatihan. Apabila dikehendaki Tata Tertib ini dapat disesuaikan dengan kondisi yang ada.

24

r
E. TATA TERTIB Untuk kepentingan kelancaran pelaksanaan pelatihan, perlu diberlakukan tata-tertib. Tatatertib pada Lampiran 1, dapat dikembangkan sesuai dengan situasi dan kondisi pad a saat penyelenggaraan pelatihan dan seyogyanya dibahas bersama dan atau dimodifikasi oleh peserta, agar peserta merasa memiliki sehingga akan melaksanakan tata tertib tersebut dengan senang hati.

XII. PENUTUP Buku Pedoman menyelenggarakan Penyelenggaraan ini dipergunakan Pelatihan Kader Posyandu. sebagai acuan dalam

Penerapan Pedoman Penyelenggaraan ini agar disesuaikan dengan kondisi lokasi dimana pelatihan ini diselenggarakan. Hal-hal yang belum cukup diatur dalam pedoman ini agar diatur kemudian sesuai kebutuhan setempat.

22

r
2. Diadakan bimbingan langsung kepada para Kader Posyandu di saat melaksanakan pelayanan di Posyandu dari mulai penyusunan rencana (identifikasi kebutuhan, analisis, dan pembahasan bersama), sampai kepada pelaksanaan serta monitoring dan evaluasinya. 3. 4. 5. Studi banding Posyandu. Apabila ada perkembangan baru, para alumni pelatihan perlu diikutkan dalam Pelatihan Penyegaran Kader Posyandu. Pengiriman selebaran, buletin atau majalah berkala kepada para Kader Posyandu. Catatan: rencana tindak lanjut pelatihan yang disusun oleh masing-masing peserta dapat dipergunakan sebagai acuan pembinaan. ke desa / kelurahan lain yang telah berhasil melaksanakan kegiatan

Setiap proses kegiatan pelayanan dalam Posyandu sebaiknya dilakukan monitoring, dimana hasilnya dapat dipergunakan untuk: 1. 2. 3. 4. meluruskan proses pelayanan yang sesuai dengan prosedur. mengatasi permasalahan yang ada serta pemecahannya. sebagai bahan evaluasi kinerja Posyandu sebagai bahan umpan balik secara berjenjang

XI. LAIN-LAIN

A.

MONITORING

PROSES PEMBELAJARAN

Setiap proses penyajian Pokok Bahasan dilakukan monitoring, yang dapat dipergunakan untuk: 1. 2. Perbaikan untuk proses Pokok Bahasan berikutnya Alat ukur keberhasilan pembelajaran

B. EVALUASI Setiap penyajian materi dan proses penyelenggaraan yang dilakukan dalam pelatihan ini adalah: 1. Evaluasi Belajar Evaluasi ini dilakukan fasilitator penyaji Pokok Bahasan yang bersangkutan untuk mengukur tingkat penyerapan peserta terhadap materi yang diterimanya atau untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan instruksional/ pembelajarannya. Evaluasi ini dilakukan melalui test tertulis atau lisan pada akhir penyajian mata pelatihan, atau melalui pengamatan selama proses penyajian terhadap kegiatan peserta beserta hasilnya, seperti diskusi kelompok / pleno, kerja perorangan / kelompok, simulasi, bermain peran, dll. Pada Pelatihan Kader Posyandu ini dilakukan evaluasi mandiri, menggunakan evaluasi yang ada pad a masing-masing Pokok Bahasan. format pelatihan dilakukan evaluasi. Evaluasi

20

5. Contoh STMP: Halaman Depan

Lambang TP PKK

Nama Alamat Pekerjaan Telah mengikuti Pelatihan Kader Posyandu yang diselenggarakan di dari tanggal s.d 20 _ dengan hasH baik. Jakarta,
INSTANSI PENYELENGGARA Pejabat ybs. TIM PENGGERAK PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN Ketua

20
KELUARGA

Halaman Sebaliknya

JUMLAH JAM PELATIHAN KADER POSYANDU 1. Perkenalan dan Kontrak Belajar 2. Tugas-TugaskaderPosyandu 3. Pelaksanaan Lima langkah Kegiatan Posyandu 4. Teknik mengisi dan membaca Kartu Menuju Sehat 5. Penyuluhan di Posyandu 6. Pencatatan Kegiatan di Posyandu 7. Penilaian Masalah Sasaran Posyandu 8. Penggerakkan Masyarakat dan Kunjungan Rumah 9. Upaya Meningkatkan Gizi Keluarga 10. Evaluasi pelatihan dan Rencana Tindak Lanjut 2 2 Jp Jp Jp Jp Jp Jp Jp Jp Jp Jp Jp Jp

3 3
3 3 1 2

2 2
23 2

* Pembukaan dan penutupan

Jumlah Jam Pelatihan seluruhnya

25 Jp

18

CONTOH FORMAT JADWAL PELATIHAN KADER POSYANDU ........................ , s.d 20 .

Hari / Tanggal 1

Jam Pelajaran 2

Pokok Bahasan 3

Fasilitator 4

Keterangan 5

16

B. BAGAN ARUS DAN ALOKASI WAKTU PROSES PELATIHAN KADER POSYANDU

JAM PELATIHAN (1 JAM PELAJARAN 45 MENIT)

JUMLAH JAM PEL. 1 Jp 25 Jp

1 Jp

2 Jp

19 Jp

2 Jp

1 s.d 11

Keterangan : No 1 No 2 No 3 - 9 No 10 No 11 : Upacara Pembukaan : Kontrak Belajar : Penyajian Materi Pelatihan (PB 3 s.d PB 9) : Evaluasi Pelatihan dan Rencana Tindak Lanjut : Upacara Penutupan

14

_.

-... ...._~ -

r
JADWAL SELURUH KEGIATAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN
Minggu Ke VII DST

NO

KEGIATAN 3

II 4

III

IV

V 7

VI 8

PERSIAPAN
1. Perencanaan Kegiatan 2. Menghubungi pihak yang berwenang 1. Menyiapkan SK Penyelenggaraan 2. Penyiapan tempat, bahan, alat dan perlengkapan pelatihan 3. Pengiriman panggilan kepada peserta 4. Menghubungi Fasilitator 5. Rapat-rapat panitia 6. Rapat-rapat panitia dengan tim fasilitator 9. Pengecekan persiapan pelatihan

PELAKSANAAN PELATIHAN 1. Upacara Pembukaan 2. Dinamika Kelompok 3. Kegiatan Pelatihan 4. RTL, Pembulatan dan Evaluasi Pelatihan 5. Upacara Penutupan

II

MONITORING, EVALUASI DAN TINDAK LANJUT 1. Monitoring & Evaluasi 2. Penyusunan dan Pengiriman Laporan 3. Tindak lanjut Pelatihan _

III

12

r
Pemantauan dilakukan terhadap: 1) Bahan / alat belajar. 2) Administrasi (termasuk absensi). 3) Penyajian materi oleh fasititator / pelatih. 4) Peserta pelatihan. 5) Kegiatan pelatihan lainnya. Hasil pemantauan Penyelenggara. b. merupakan bahan pertemuan rutin antara fasilitator dengan Panitia

Penilaian I Evaluasi Penilaian dilakukan terhadap proses pelatihan meliputi: 1) Penilaian terhadap fasilitator oleh peserta. Hasilnya sebagai masukan bagi fasilitator untuk meningkatkan kemampuan atau cara penyajiannya, atau untuk mengadakan koreksi terhadap penyajian fasilitator dengan waktu yang tepat. Penilaian terhadap peserta selama proses dan akhir pelatihan, untuk mengetahui sejauh mana pemahaman dan penguasaan peserta terhadap materi yang telah diterimanya. Evaluasi ini dapat diperoleh dari hasil tes atau pengamatan selama proses pembelajaran dan pad a akhir pelatihan. Penilaian kegiatan dapat diperoleh dalam rapat atau pertemuan rutin atau sewaktuwaktu selama pelatihan berlangsung untuk apabila ada permasalahan dapat segera diatasi.

2) 3) 4)

c.

Pelaporan Panitia Penyelenggara hendaknya sudah mempersiapkan Laporan Penyelenggaraan Pelatihan Kader Posyandu seawal mungkin. Paling lambat satu minggu setelah selesai pelatihan, laporan harus sudah siap dan dikirimkan kepada yang berwenang, terkait dengan sistematika laporan seperti terurai di bawah ini. Sistematika Laporan Pelatihan Kader Posyandu I. Pendahuluan A. Latar belakang B. Dasar Hukum Penyelenggaraan

Pelatihan

II.

Pelaksanaan Pelatihan A. Waktu dan Lama Pelatihan B. Tempat Pelatihan C. Peserta Pelatihan, Fasilitator dan Panitia Penyelenggara D. Penyelenggaraan 1. 2. 3. 4. Pelatihan, mencakup: Tujuan Pelatihan Kegiatan Pelatihan Pembiayaan Kurikulum (Materi pelatihan dan alokasi waktunya, pendekatan pelatihan, serta metode dan media pembelajaran)

III. Hasil Pelatihan A. Analisis Hasil Secara Umum B. Analisis Hasil Evaluasi Belajar C. Analisis Hasil Evaluasi Reaksi

10

r
B. PROSES INSTRUKSIONAL DAN METODE BELAJAR Proses pembelajaran Pelatihan Kader Posyandu dilakukan dengan pendekatan partisipatoriandragogi, yakni pendekatan yang memperlakukan peserta pelatihan sebagai orang dewasa yang mempunyai konsep diri, pengetahuan, sikap, kemampuan dan pengalaman, serta mempunyai kecenderungan bersikap dan menentukan tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan kebutuhannya. Proses pembelajaran dilakukan dengan melibatkan peserta sepenuhnya untuk berpartisipasi aktif. Hal ini dilakukan dengan cara menggali pengetahuan, pengalaman dan permasalahan peserta untuk dipergunakan sebagai acuan pembahasan materi yang disajikan dan memecahkan permasalahannya. Dalam proses pembelajaran, kedewasaan peserta dihargai, sehingga penyaji materi pelatihan bukan sebagai guru, tetapi sebagai fasilitator (yang memberikan kemudahan belajar), komunikator dan motivator, serta ikut melibatkan diri di dalamnya. Dengan demikian peserta selain sebagai peserta didik, juga sebagai nara sumber yang pendapat dan pengalamannya dapat dipergunakan sebagai titik tolak pembahasan materi yang disajikan. Untuk melaksanakan proses pembelajaran sebagaimana dipergunakan pula metode-metode belajar sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Penugasan kerja perorangan. Penugasan kerja kelompok. Diskusi kelompok. Studi kasus. Penyegaran. Curah pendapat. 7. 8. 9. dimaksudkan di atas, perlu

Diskusi pleno Bermain peran. Simulasi.

10. Tanya jawab. 11. Ceramah dan tanya jawab. 12. Demonstrasi.

C. MEDIA BELAJAR
Setiap metode pembelajaran akan dilengkapi dengan satu atau lebih media pembelajaran.

Media pembelajaran yang dipergunakan berupa:

1. Perangkat Lunak, antara lain:


a. Lembar informasi proses penyajian b. Lembar penugasan (diskusi Kelompok / pleno, Kerja perorangan / kerja kelompok, dll. c. d. Kartujodoh Kartu arus I. f. g. h. i. j. k. Lembar skenario bermain peran Bagan Format perencanaan Tabel-tabel Lembar kasus Lembar pengamatan proses pembelajaran Lembar evaluasi

e. Lembar petunjuk simulasi

2.

Perangkat Keras, antara lain: a. b. c. d. LCD dan / atau OHP (overhead projector), Papan tulis putih (white board) serta spidol non permanen. Standar / papan lembar balik serta spidol permanen. Sound sistem, dll

r
v.
A. KURIKULUM MATERI DAN ALOKASI WAKTU

Materi Pelatihan Kader Posyandu terdiri atas 11 Pokok Bahasan, dengan alokasi waktu seluruhnya, termasuk untuk upacara pembukaan dan penutupan, 1.125 menit (25 jam pelatihan @ 45 menit tiap jam pelajaran) untuk penyelenggaraan pelatihan selama 3 hari efektif. MATERI PELATIHAN KADER POSYANDU NO 1 1 POKOK BAHASAN 2 Perkenalan dan Kontrak Belajar SILABI 3 1.1 Perkenalan 1.2 Kontrak Belajar 2.1 Pengertian 2.2 Tugas-tugas Kader Posyandu 2.3 Paket Pelayanan Minimal 2.4 Paket pilihan Posyandu 3.1 Pengertian Lima Langkah Kegiatan Posyandu 3.2 Langkah-Iangkah pelaksanaan lima kegiatan Posyandu 3.3 Kesulitan yang dihadapi Kader di masing-masing Kegiatan Posyandu 3.4 Simulasi pelaksanaan Lima Kegiatan di Posyandu 4.1 Pengertian KMS 4.2 Jenis catatan pada KMS 4.3 Manfaat catatan / informasi pada KMS 4.4 Langkah-Iangkah Pencatatan Pada KMS 4.5 Penilaian hasil penimbangan pada KMS 5.1 Pengertian Penyuluhan 5.2 Kelebihan dan Kekurangan penyuluhan 5.3 Topik Penyuluhan di Posyandu 5.4 lsi Penyuluhan 5.5 Cara Penyuluhan Yang baik dan menarik 5.6 Metode Belajar - Jenis-jenis Metode Belajar - Teknik Penggunaan Metode Diskusi Kelompok 5.7 Media Diskusi 5.8 Sikap Pemandu yang baik WAKTU (@ 45 MENIT.I JP) 4 90 Menit

Tugas-tugas Kader Posyandu

90 Menit

Pelaksanaan Lima Langkah Kegiatan Posyandu

135 Menit

Teknik Mengisi dan Membaca Kartu Menuju Sehat

135 Menit

Penyuluhan di Posyandu

135 Menit

3.

Aspek Administratif: a. Tercatat sebagai penduduk desa / kelurahan terkait. b. c. Dalam waktu sedikitnya 2 tahun tidak pindah ke tempat (desa / kelurahan) lain. Disetujui oleh Kepala Desa / Kelurahan tempat tinggalnya.

C. JUMLAH PESERTA PER KELAS Jumlah peserta Pelatihan Kader Posyandu yang ideal, sesuai dengan pendekatan pelatihan partisipatif yang digunakan, adalah antara 12 - 20 orang per kelas, apabila keadaan menghendaki dapat sampai sejumlah 24 - 30 per kelas dengan penyesuaian metode-metode penyajiannya agar proses pembelajaran tetap partisipatif. Apabila peserta melebihi jumlah yang telah ditentukan maka pelatihan dilakukan dengan beberapa kelas secara paralel. Penyelenggara pelatihan terdiri atas Panitia Penyelenggara dan Tim Pelatih / Fasilitator. PELATIHAN

IV. ORGANISASI PENYELENGGARAAN A. PANITIA PENYELENGGARA

Terdiri atas: 1. 2. 3. 4. Ketua Sekretaris Bendahara Seksi-seksi: a. b. c. Seksi Umum Seksi Pelatihan Seksi Pemantauan dan Penilaian.

Tugas dan tanggung jawab Panitia Penyelenggara secara umum adalah: 1. 2. 3. Mempersiapkan kelengkapan administrasi dan logistik untuk penyelenggaraan kegiatan pelatihan. Mengatur agenda kegiatan pelatihan dan menyediakan dukungan administratif dan logistik selama berlangsungnya penyelenggaraan pelatihan, dan keuangan Menyusun laporan penyelenggaraan pelatihan dan laporan pertanggungjawaban pelatihan.

Rincian tugas Panitia Penyelenggara adalah sebagai berikut: 1. Ketua a. Mengadakan perencanaan dan persiapan pelaksanaan pelatihan. b. c. d. Mengkoordinasikan kegiatan Sekretariat, Bendahara, Seksi Pelatihan, Seksi Pemantauan dan Seksi Penilaian. Memimpin dan mengawasi pelaksanaan pelatihan. Untuk kelancaran tugasnya, Ketua Panitia Penyelenggara dengan pihak lain yang dipandang perlu. 2. Sekretaris a. Membantu Ketua Panitia Penyelenggara dalam melaksanakan tugasnya. b. Memimpin kegiatan-kegiatan kesekretariatan. 4 mengadakan hubungan

r
B.
1. 2. DASAR HUKUM Surat Menteri Dalam Negeri Nomor: 411.2/1180/PMD tanggal 25 Agustus 2000, perihal Revitalisasi Posyandu. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor: 411.3/116/SJ, tanggal13 Pedoman Umum Revitalisasi Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU). PENGERTIAN DAN SINGKATAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. ASI BADUTA BGM BKB BALITA BATITA BUMIL RESTI DBD GAKY KEK KEP KIE KMS KVA LGG LILA MP-ASI PAB-PLP PMT SAMIJAGA SIP TPA UKGMD Juni 2001, tentang

c.

= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =

Air Susu Ibu Bawah Dua Tahun Bawah Garis Merah Bina Keluarga Balita Bawah Lima Tahun Bawah Tiga Tahun Ibu Hamil Resiko Tinggi Demam Berdarah Dengue Gangguan Akibat Kurang Yodium Kurang Energi Kronis Kurang Energi Protein Komunikasi, Informasi dan Edukasi Kartu Menuju Sehat Kurang Vitamin A Larutan Gula Garam Lingkar Lengan Atas Makanan Pendamping Air Susu Ibu Penyediaan Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan Pemberian Makanan Tambahan Sarana Air Minum dan Jamban Keluarga Sistem Informasi Posyandu Tempat Penitipan Anak Usaha Kesehatan Gizi Masyarakat Desa

D.

PAKET PELATIHAN Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Kader Posyandu

Panduan Pelatih / Fasilitator, terdiri atas: Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP). Satuan Acara Pelajaran (SAP).

Pegangan / Bahan Bacaan Peserta Pelatihan, terdiri atas: Himpunan Materi Pelatihan Kader Posyandu, dan Buku-buku Referensi, seperti:

Buku Kader Posyandu dalam UPGK Buku Standar Pemantauan Pertumbuhan Balita Lembar balik Menuju Balita Sehat

dst. (Semua buku pedoman kader untuk melaksanakan kegiatan Posyandu)

BAB V:

PENYULUHAN DI POSYANDU 1. Langkah-Iangkah...... - Perbedaan Penyuluhan dengan Kegiatan Diskusi Kelompok - Langkah-Iangkah Melaksanakan Diskusi Kelompok - Metode-metode Belajar - Media-media Belajar - Apa Yang Tidak Boleh Dilakukan Pemandu 4. Lembar Informasi Kunci (UK) PENCATATAN KEGIATAN POSYANDU 1. Langkah-Iangkah... 2. Lembar Informasi Kunci (UK) 3. Bagan Format 1, Catatan Ibu Hamil 4. Bagan Format 2, Register Bayi Dan Balita 5. Bagan Format 3, Register Wus Dan Pus 6. Bagan Format 4, Register Ibu Hamil 7. Bagan Format 5, Data Posyandu 8. Bagan Format 6, Data Hasil Posyandu PEMBAHASAN MASALAH SASARAN POSYANDU 1. Langkah-Iangkah 2. Masalah-masalah Kesehatan Ibu dan anak - Masalah-masalah Kesehatan Ibu Hamil - Masalah-masalah Kesehatan Anak - Masalah-masalah Kesehatan Ibu Dan Anak 3. Penjelasan Masalah 4. Kegiatan-kegiatan Untuk Menangani Masalah 5. Daftar Istilah 6. Lembar Informasi Kunci (UK)

72
73 76 77 78 79 81 82 89 90 92 94 97 98 100 102 104

BAB VI:

BAB VII:

106
107 109 110 111 113 114 117 118 121 122 124 125 126 129 130 132 134 135 137 140 141 142 143 144 145

BAB VIII: PENGGERAKKAN MASYARAKAT DAN KUNJUNGAN RUMAH 1. Langkah-Iangkah 2. Langkah-Iangkah Kunjungan Rumah 3. Cara Menggunakan Media Dalam Kunjungan Rumah 4. Lembar Informasi Kunci (UK) BAB IX: UPAYA MENINGKATKAN GIZI KELUARGA 1. Langkah-Iangkah 2. Masalah-masalah Gizi Yang Perlu Kita Kenali 3. Hal-hal Yang Dapat Menghambat Upaya Meningkatkan Gizi Keluarga 4. Pesan-pesan Gizi Untuk Keluarga 5. Lembar Informasi Kunci (UK) EVALUASI DAN RENCANA TINDAK LANJUT 1. Langkah-Iangkah 2. Tabel Pengelompokan Harapan 3. Tabel Evaluasi 4. Tabel Rencana Tindak Lanjut (Untuk 3 Bulan) 5. Lembar Informasi Kunci (UK)

BAB X:

DAFTAR BACAAN

146

ii

You might also like