You are on page 1of 5

DAJJAL SUDAH ADA DI SEBUAH PULAU

Kategori : Akhir Zaman & Kiamat


Penulis: Al-Ustadz Qomar ZA, Lc

Asy-Sya’bi rahimahullahu mengatakan kepada Fathimah bintu Qais radhiyallahu ‘anha:


“Beri aku sebuah hadits yang kamu dengar dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
yang tidak kamu sandarkan kepada seorang pun selain beliau.” Fathimah mengatakan:
“Jika engkau memang menghendakinya akan aku lakukan.” “Ya, berikan aku hadits itu,”
jawab Asy-Sya’bi.

Fathimah pun berkisah: “…Aku mendengar seruan orang yang berseru, penyeru
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, menyeru ‘Ash-shalatu Jami’ah’. Aku pun keluar
menuju masjid lantas shalat bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan aku
berada pada shaf wanita yang langsung berada di belakang shaf laki-laki. Tatkala
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam selesai dari shalatnya maka beliau duduk di
mimbar dan tertawa seraya mengatakan: ‘Hendaknya setiap orang tetap di tempat
shalatnya.’ Kemudian kembali berkata: ‘Apakah kalian tahu mengapa aku kumpulkan
kalian?’ Para sahabat menjawab: ‘Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.’ Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam melanjutkan: ‘Sesungguhnya –demi Allah-, aku tidak kumpulkan kalian
untuk sesuatu yang menggembirakan atau menakutkan kalian. Namun aku kumpulkan
kalian karena Tamim Ad-Dari. Dahulu ia seorang Nasrani lalu datang kemudian berbai’at
dan masuk Islam serta mengabariku sebuah kisah, sesuai dengan apa yang aku ceritakan
kepada kalian tentang Al-Masih Ad-Dajjal.

Ia memberitakan bahwa ia naik kapal bersama 30 orang dari Kabilah Lakhm dan Judzam.
Lalu mereka dipermainkan oleh ombak hingga berada di tengah lautan selama satu bulan.
Sampai mereka terdampar di sebuah pulau di tengah lautan tersebut saat tenggelamnya
matahari. Mereka pun duduk (menaiki) perahu-perahu kecil. Setelah itu mereka
memasuki pulau tersebut hingga menjumpai binatang yang berambut sangat lebat dan
kaku. Mereka tidak tahu mana qubul dan mana dubur-nya, karena demikian lebat
bulunya. Mereka pun berkata: ‘Apakah kamu ini?’ Ia (binatang yang bisa berbicara itu)
menjawab: ‘Aku adalah Al-Jassasah.’ Mereka mengatakan: ‘Apa Al-Jassasah itu?’ Ia
(justru mengatakan): ‘Wahai kaum, pergilah kalian kepada laki-laki yang ada rumah
ibadah itu. Sesungguhnya ia sangat merindukan berita kalian.’ Tamim mengatakan:
‘Ketika dia menyebutkan untuk kami orang laki-laki, kami khawatir kalau binatang itu
ternyata setan.’ Tamim mengatakan: ‘Maka kami pun bergerak menuju kepadanya dengan
cepat sehingga kami masuk ke tempat ibadah itu. Ternyata di dalamnya ada orang yang
paling besar yang pernah kami lihat dan paling kuat ikatannya. Kedua tangannya terikat
dengan lehernya, antara dua lututnya dan dua mata kakinya terikat dengan besi. Kami
katakan: ‘Celaka kamu, apa kamu ini?’ Ia menjawab: ‘Kalian telah mampu mengetahui
tentang aku. Maka beritakan kepadaku siapa kalian ini?’ Mereka menjawab: ‘Kami ini
orang-orang dari Arab. Kami menaiki kapal ternyata kami bertepatan mendapati laut
sedang bergelombang luar biasa, sehingga kami dipermainkan ombak selama satu bulan
lamanya, sampai kami terdampar di pulaumu ini. Kami pun naik perahu kecil, lalu
memasuki pulau ini dan bertemu dengan binatang yang sangat lebat dan kaku rambutnya.
Tidak diketahui mana qubul-nya dan mana duburnya karena lebatnya rambut. Kamipun
mengatakan: ‘Celaka kamu, apa kamu ini?’ Ia menjawab: ‘Aku adalah Al-Jassasah.’
Kamipun bertanya lagi: ‘Apa Al-Jassasah itu?’ Ia malah menjawab, pergilah ke rumah
ibadah itu sesungguhnya ia sangat merindukan berita kalian. Maka kami pun segera
menujumu dan kami takut dari binatang itu. Kami tidak merasa aman kalau ternyata ia
adalah setan.’

Lalu orang itu mengatakan: ‘Kabarkan kepadaku tentang pohon-pohon korma di Baisan.’

Kami mengatakan: ‘Tentang apanya engkau meminta beritanya?’

‘Aku bertanya kepada kalian tentang pohon kormanya, apakah masih berbuah?’ katanya.

Kami menjawab: ‘Ya.’

Ia mengatakan: ‘Sesungguhnya hampir-hampir ia tidak akan mengeluarkan buahnya.


Kabarkan kepadaku tentang danau Thabariyyah.’

Kami jawab: ‘Tentang apa engkau meminta beritanya?’

‘Apakah masih ada airnya?’ jawabnya.

Mereka menjawab: ‘Danau itu banyak airnya.’


Ia mengatakan: ‘Sesungguhnya hampir-hampir airnya akan hilang. Kabarkan kepadaku
tentang mata air Zughar1.’

Mereka mengatakan: ‘Tentang apanya kamu minta berita?’

‘Apakah di mata air itu masih ada airnya? Dan apakah penduduknya masih bertani
dengan airnya?’ jawabnya.

Kami katakan: ‘Ya, mata air itu deras airnya dan penduduknya bertani dengannya.’ Ia
mengatakan: ‘Kabarkan kepadaku tentang Nabi Ummiyyin, apa yang dia lakukan?’

Mereka menjawab: ‘Ia telah muncul dari Makkah dan tinggal di Yatsrib (Madinah).’

Ia mengatakan: ‘Apakah orang-orang Arab memeranginya?’

Kami menjawab: ‘Ya.’

Ia mengatakan lagi: ‘Apa yang dia lakukan terhadap orang-orang Arab?’ Maka kami
beritakan bahwa ia telah menang atas orang-orang Arab di sekitarnya dan mereka taat
kepadanya.

Ia mengatakan: ‘Itu sudah terjadi?’

Kami katakan: ‘Ya.’


Ia mengatakan: ‘Sesungguhnya baik bagi mereka untuk taat kepadanya. Dan aku akan
beritakan kepada kalian tentang aku, sesungguhnya aku adalah Al-Masih. Dan hampir-
hampir aku diberi ijin untuk keluar sehingga aku keluar lalu berjalan di bumi dan tidak ku
tinggalkan satu negeri pun kecuali aku akan turun padanya dalam waktu 40 malam
kecuali Makkah dan Thaibah, keduanya haram bagiku. Setiap kali aku akan masuk pada
salah satunya, malaikat menghadangku dengan pedang terhunus di tangannya,
menghalangiku darinya. Dan sesungguhnya pada setiap celahnya (dua kota itu) ada para
malaikat yang menjaganya.’

Fathimah mengatakan: ‘Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dengan


menusukkan tongkatnya di mimbar sambil mengatakan: ‘Inilah Thaibah, inilah Thaibah,
inilah Thaibah2, yakni Al-Madinah. Apakah aku telah beritahukan kepada kalian tentang
hal itu?’

Orang-orang menjawab: ‘Ya.’

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Sesungguhnya cerita Tamim


menakjubkanku, di mana sesuai dengan apa yang kuceritakan kepada kalian tentangnya
(Dajjal), serta tentang Makkah dan Madinah. Ketahuilah bahwa ia berada di lautan Syam
atau lautan Yaman- tidak, bahkan dari arah timur. Tidak, dia dari arah timur. Tidak, dia
dari arah timur. Tidak, dia dari arah timur -dan beliau mengisyaratkan dengan tangannya
ke arah timur-.’

Fathimah mengatakan: “Ini saya hafal dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.”

(HR. Muslim, Kitabul Fitan wa Asyrathis Sa’ah, Bab Qishshatul Jassasah)

1 Nama sebuah daerah di Syam.

2 Dalam riwayat lain beliau mengatakan: "Dan itu adalah Dajjal."

You might also like