Professional Documents
Culture Documents
Jalan Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789 Ext. 264 Bandung
Pokok Materi
:1 : 1/12
Referensi yang digunakan dalam pengujian ini antara lain: 1. ASTM C. 188 89, Pengujian Density. 2. ASTM C. 150, Standard Spesification for Portland Cement. 3. SNI 03 2531 1991, Metode Pengujian Berat Jenis Semen. 4. SNI 15 - 7064 - 2004, Semen Portland Komposit.
II.
TUJUAN
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui cara pengujian dan menentukan berat jenis Portland Cement Composit (PCC)
III.
DASAR TEORI
Menurut SNI - 7064 - 2004, PCC (Portland Composite Cement) merupakan bahan pengikat hidrolus hasil penggilingan bersama-sama terak semen Portland dan gips dengan satu atau lebih bahan anorganik,atau hasil pencampuran antara bubuk semen Portland dengan bubuk bahan anorganik lain. Bahan anorganik tersebut antara lain terak tanur tinggi (blast furnace slag), pozzolan, senyawa silikat, batu kapur, dengan kadar total bahan anorganik 6% sampai dengan 35% dari massa semen Portland. Kegunaannya adalah untuk konstruksi umum, seperti pekerjaan beton, pasangan bata, selokan, jalan, pagar dinding dan pembuatan elemen bangunan khusus seperti beton pracetak, beton pratekan, panel beton, bata beton (paving block) dan sebagainya.
Pokok Materi
:1 : 1/12
Berat jenis semen Portland komposit tidak sama dengan berat jenis semen Portland biasa. Apabila semen Portland memiliki berat jenis kisaran 3,0 - 3,2 maka semen Portland komposit memiliki berat jenis kurang dari 3,00. Untuk mengetahui berat jenis semen maka digunakan rumus sebagai berikut. .
( )
BJ = Berat jenis semen Portland (gram/ml) W =Berat semen Portland (gram) V1 = Volume awal (ml) V2 = Volume akhir (ml) d = Massa jenis air pada suhu ruang yang tetap 4oC (1 gram/ml)
:1 : 1/12
Berikut ini peralatan dan bahan yang dibutuhkan dalam pengujian berat jenis semen :
1. Peralatan
No
Alat
Gambar
Sebagai alat Labu Le Chatelier utama dalam menentukan BJ semen dengan kapasitas 24 ml
Untuk mengukur 2 Timbangan elektrik berat suatu bahan dengan ketelitian 0,001 kg
Pokok Materi
:1 : 1/12
Thermometer
Untuk mempermudah pemasukan 5 Corong kaca semen dan minyak tanah (kerozin) pada Labu Le Chatelier Untuk menuangkan 6 Spatula semen kedalam Labu Le Chatelier
Pokok Materi
:1 : 1/12
mempermudah 7 Sendok dalam pengambilan sample Untuk membersihkan sisa-sisa semen yang masih 8 Kuas terdapat pada saat gelas ukur dimasukkan kedalam Labu Le Chatlier Tissue yang dibalut pada kawat berfungsi 9 Tissue untuk membersihkan leher Labu Le Chatlier Untuk melancarkan 10 Kawat jalur masuknya semen kedalam Labu Le Chatlier
Pokok Materi
:1 : 1/12
Gelas takar yang berfungsi untuk 11 Gelas beaker wadah minyak tanah (kerozen) dan semen
Sebagai alas Labu Le Chatlier apabila sedang di 13 Lap putar untuk menghindari pecahnya Labu Le Chatlier
Pokok Materi
:1 : 1/12
Merk Tiga Roda 1 Semen Portland Komposit yang akan dihitung BJ semen
V.
PROSEDUR PENGUJIAN
Dalam pengujian berat jenis semen dilakukan beberapa langkah kerja sebagai berikut : 1. Mengisi Labu Le Chatlier kapasitas 24 ml dengan kerozen/ minyak tanah sampai memenuhi skala antara 0 dan 1, kemudian membersihkan dan mengeringkan bagian atas permukaan kerozen dengan menggunakan kawat yang dibalut dengan tissue.
Pokok Materi
:1 : 1/12
2. Meletakkan Labu Le Chatlier yang berisikan kerozen di ruang yang bersuhu tetap selama 15 menit untuk menyamakan suhu cairan (kerozen) dengan suhu ruangan 24,5oC
3. Mengamati dan mencatat volume awal (V1) dengan membaca skala pada Labu Le Chatlier.
Pokok Materi
:1 : 1/12
4. Menimbang Semen Portland Komposit 60,6 gram, kemudian memasukkan Semen Portland Komposit yang telah ditimbang ke dalam Labu Le Chatlier secara perlahan menggunakan spatula dan corong kaca. Jika saluran masuk terhambat, dapat dibantu dengan menusukkan kawat ke saluran yang terhambat. Diupayakan semen tidak menempel di dinding Labu Le Chatlier. Apabila semen menempel di dinding Labu Le Chatlier, maka putar Labu Le Chatlier secara perlahan.
5. Meletakkan kembali Labu Le Chatlier yang berisikan semen dan kerozen di ruangan yang bersuhu 24,5oC selama 15 menit. 6. Memutar benda uji secara perlahan sampai tidak terdapat gelembung udara.
Pokok Materi
:1 : 1/12
7. Apabila gelembung udara tidak timbul kembali, kemudian membaca volume akhir (V2) dengan skala yang terdapat pada Labu Le Chatlier
VI.
HASIL PENGUJIAN DAN PENGOLAHAN DATA 1. Hasil Pengujian Nomor Contoh I B V1 V2 ( ) 60,11 0,1 20,7 2,9 II 60,06 0,1 20,6 2,92 2,92 III 63,9 0 21,4 2,944
Berat benda uji (gram) Volume awal (ml) Volume akhir(ml) Berat jenis semen (gr/ml)
Pokok Materi
:1 : 1/12
Setelah dilakukan pengujian diperoleh data sebagai berikut: a. Volume Awal (V1) adalah 0.1 ml b. Volume Akhir (V2) adalah 20.6 ml c. Berat Semen (W) adalah 60,6 gram d. Berat jenis air (d) adalah 1
VII. KESIMPULAN
Setelah dilakukan pengujian didapat hasil berat jenis semen dengan nilai 2,92.
11
: Pengujian Bahan Perekat Hidrolis : Uji Berat Semen Portland : Semen PCC Type I / Tiga Roda : Lab Uji Bahan
:1 : 1/12
Kelembaban : 83%
Semen Portland Nomor Contoh Berat benda uji (gram) Volume awal (ml) Volume akhir(ml) Berat jenis semen (gr/ml) ( B V1 V2 ) I 60,11 0,1 20,7 2,9 II 60,06 0,1 20,6 2,92 2,92 III 63,9 0 21,4 2,944
Diperiksa,
Dikerjakan
(________________________)
(________________________)
12