You are on page 1of 23

2.

JARAK PANDANG
Pertemuan ke-2 Alokasi Waktu: 4 jam Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa dapat menjelaskan tentang jarak pandangan dan kegunaan dalam perencanaan jalan raya dengan benar

Jarak Pandangan adalah panjang bagian jalan di depan pengemudi yang masih dapat dilihat dengan jelas, diukur dari tempat kedudukan pengemudi. Kemampuan untuk dapat melihat kedepan dengan jelas merupakan hal yang penting untuk keselamatan dan pemakaian kendaraan yang efisien bagi pengemudi di jalan. Lintasan dan kecepatan kendaraan sangat dipengaruhi oleh kontrol pengemudi seperti: kemampuan, ketrampilan dan pengalaman pengemudi.

Untuk keamanan di jalan, perencana harus mengutamakan faktor keamanan sebagai faktor yang harus dipenuhi. Agar dapat terpenuhi, suatu jalan harus direncanakan sedemikian rupa sehingga dapat menyediakan jarak pandangan yang cukup. Pertimbangan ekonomi dan kondisi medan yang ada, biasanya menjadi kendala dalam perencanaan jalan. Jarak pandangan dapat dimanfaatkan pula dalam merencanakan penempatan rambu-rambu lalulintas dan marka jalan yang diperlukan pada bagian ruas jalan, baik secara geometrik maupun kondisi lingkungan yang kurang memenuhi persyaratan.

Jarak pandangan yang cukup dapat direncanakan dengan menyesuaikan pada dua hal, yaitu:
Jarak yang diperlukan oleh kendaraan untuk berhenti (stopping), jarak ini harus berlaku pada semua jalan. Jarak yang diperlukan untuk melakukan penyiapan/mendahului (passing) kendaraan lain, diperlukan pada jalan dua/tiga lajur dua arah tanpa median

Besarnya jarak pandangan yang diperlukan tergantung dari beberapa faktor yang meliputi faktor pengemudi dan kendaraan yang bersangkutan. Diantara faktor tersebut yang terpenting adalah :
Waktu PIEV (Perception, Intellection, Emotion, Vilition) atau waktu persepsi/sadar dan reaksi dari masing-masing pengemudi. Waktu yang diperlukan untuk menghindari bahaya pada keadaan bahaya. Kecepatan kendaraan.

Jarak Pandang Henti adalah panjang bagian jalan yang diperlukan oleh pengemudi untuk menghentikan kendaraannya. Jarak ini haruslah cukup panjang agar memungkinkan kendaraan berjalan dengan kecepatan rencana dapat diberhentikan sebelum mencapai suatu penghalang yang ada pada lintasannya. Oleh karena itu jalan harus direncanakan dapat memberikan jarak pandangan minimum sama dengan jarak pandangan henti.

Jarak pandangan henti merupakan penjumlahan dua bagian jarak, yaitu:


Jarak PIEV (Dp), yaitu jarak yang ditempuh oleh kendaraan pada saat pengemudi melihat suatu penghalang (object), hingga saat pengemudi menginjak rem. Jarak Mengerem (breaking distance=Db), yaitu jarak yang diperlukan untuk menghentikan kendaraan dengan menginjak rem.

Waktu persepsi adalah waktu yang diperlukan pengemudi untuk menyadari adanya halangan pada lintasannya dan pemikiran untuk mengantisipasi keadaan tersebut dengan keharusan menginjak rem. Waktu reaksi adalah waktu yang dibutuhkan oleh pengemudi untuk menghentikan kendaraannya setelah mengambil keputusan untuk menginjak rem.

Kedua waktu tersebut dipengaruhi oleh waktu PIEV (Perception, Intellection, Emotion, Volition) dan waktu PIEV juga tergantung beberapa faktor :
Karakteristik fisik dan mental pengemudi Tipe dan kondisi jalan Warna ukuran dan bentuk halangan Kemampuan pengemudi mengontrol kendaraannya Tujuan perjalanan Kecepatan kendaraan

Menurut pengukuran yang dilakukan sebagai standar di Amerika (A Policy on Geometric Design of Highway and Street, AASHTO 1984) menyebutkan bahwa total waktu persepsi dan reaksi adalah 2,5 detik bagi semua pengemudi pada umumnya.

Jarak persepsi dan reaksi adalah jarak perjalanan kendaraan selama waktu persepsi dan reaksi. Jarak ini merupakan hasil perkalian antara kecepatan kendaraan dengan waktunya.
Besarnya jarak PIEV dirumuskan sebagai berikut :
Dp = 0,278 V. T Dp = jarak PIEV (m) V = kecepatan rencana (km/jam) t = waktu PIEV (detik)

Jarak mengerem dapat diturunkan dengan prinsip mekanika dengan meninjau kendaraan yang sedang berjalan naik dengan kecepatan V, seperti pada gambar :

V2 Db 254 f G

Hukum Newton

Untuk mendapatkan jarak mengerem, kendaraan yang dipengaruhi oleh parameter koefisien friksi antara ban dan perkerasan jalan, sehingga nilainya sangat tergantung dari kondisi dan bentuk ban, jalan dan lingkungan seperti iklim.

Hal tersebut menyebabkan besarnya koefisien friksi tidak tetap, disamping itu juga ditentukan oleh besarnya kecepatan (berbanding terbalik)

Berikut ini tabel besarnya koef friksi menurut standar AASHTO yang dapat digunakan untuk perencanaan geometrik jalan.

Kecepatan (km/jam) 32 40 48 56 64 72

Koefisien friksi (f) 0,40 0,38 0,35 0,34 0,32 0,31

Kecepatan (km/jam) 80 88 97 104 113

Koefisien friksi (f) 0,30 0,30 0,29 0,29 0,28

Sumber : A Policy on Geometric Design of Highway and Streets, Washington DC AASHTO

Adalah panjang bagian jalan yang diperlukan oleh pengemudi suatu kendaraan untuk melaksanakan gerakan menyiap kendaraan lain yang lebih lambat dengan aman Jarak pandangan menyiap diperlukan untuk menjamin pengemudi dalam gerakan menyiap terhadap kendaran dimuka dengan menggunakan jalur lain yang berlawanan arah pada jalan dua / tiga lajur dengan memberikan pandangan kemuka yang cukup jauh agar memperkecil kemungkinan benturan dengan kendaraan yang datang dari arah berlawanan

d1

1/3 d2

2 3
2/3 d2

4
d3 d4

d = d1 + d2 + d3 + d4

GERAKAN MENYIAP PERKIRAAN

d1 = 0,278 t1 (V m + 0,5 a.t1) d2 = 0,278 V. t2 d3 = 30 m s/d 100 m d4 = 2/3 d2

d1

= jarak yang diperlukan selama pengamatan (PIEV) d2 = jarak yang ditempuh selama penyiapan d3 = jarak antara kendaraan menyiap (setelah gerakan menyiap) dengan kendaraan lawan arah (30 s/d 100 m) d4 = jarak yang ditempuh kendaraan lawan arah t1 = waktu yang diperlukan untuk persiapan menyiap (3,7 s/d 4,3 detik) V = kecepatan rata-rata kendaraan yang menyiap m = perbedaan kecepatan antara kendaraan yang menyiap dan disiap ( + 15 km/jam) a = percepatan rata-rata (2,26 km/jam/detik sampai 2,36 km/jam/detik) t2 = waktu kendaraan menyiap berada di jalur berlawanan (9,3 sampai 10,4 detik)

Kendaraan yang disiap berjalan dengan kecepatan tetap Sebelum menyiap, kendaraan yang akan menyiap menyamakan kecepatannya dengan kendaraan yang disiap. Perbedaan kecepatan kendaraan yang disiap dengan menyiap + 15 km/jam Pada akhir gerakan menyiap, kendaraan menyiap dengan kendaraan lawan arah mempunyai jarak tertentu (30 sampai 100 meter) Kendaraan lawan arah mempunyai kecepatan sama dengan kendaraan menyiap.

VR (km/jam)
Jarak Pandang Henti Minimum (m) Jarak Pandang Mendahului Minimum (m)

120

100

80

60

50

40

30

20

250

175

120

75

55

40

27

16

800

670

550

350

250

200

150

100

Sumber: Tatacara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota (TPGJAK), Bina Marga, PU

Jarak pandangan diukur dari ketinggian mata pengemudi ke puncak penghalang di atas jalan pada waktu pertama kali dilihat oleh pengemudi.
Untuk jarak pandangan henti :
Tinggi mata pengemudi Tinggi penghalang = 105 cm = 15 cm

Untuk jarak pandangan menyiap :


Tinggi mata pengemudi Tinggi penghalang = 105 cm = 105 cm

10 105 105

1. Tentukan jarak pandangan henti minimum pada daerah

tanjakan dengan kelandaian 4% sedangkan kecepatan rencana jalan 80 km/jam, waktu persepsi dan reaksi 2,5 detik, koefisien friksi antara roda dan permukaan jalan 0,35. 2. Dua buah kendaraan berjalan pada satu lintasan dari arah yang berlawanan, dengan kelandaian 3%, jika kecepatan masing-masing kendaraan 90 km/jam, asumsi total waktu persepsi dan reaksi 2 detik, koefisien friksi 0,8 dan efisiensi pengereman 75%. Hitung jarak pandangan minimum antara dua kendaraan tersebut agar tidak saling bertabrakan. 3. Sebuah kendaraan berkecepatan 70 km/jam akan mendahului kendaraan yang berkecepatan 50 km/jam. Hitung jarak pandangan menyiap minimum.

You might also like