You are on page 1of 27

GE NESA BAH AN

GAL IA N
IV. KONSENTRASI MAGMATIK
(MAGMATIC CONCENTRATION)

IRZAL NUR

TEKNIK PERTAMBANGAN UMI


PEN DAHU LUAN
PEN DAHU LUAN
 Endapan bijih magmatik (magmatic ore
deposits) dicirikan oleh hubungannya yg
sangat dekat dengan batuan beku intrusif
dalam, atau batuan beku intermediet-basa
 Sebenarnya endapan ini adalah batuan
beku itu sendiri, dengan komposisi yang
mengandung unsur-unsur logam yg
ekonomis.
 Endapan ini adalah produk magmatis, yang
terkristalisasi langsung dari magma.
Model Mi ner alisas i Emas-T embaga di P acific Rim
(Corbett & Leach, 199 4)
Ist ilah-ist ilah yg s ering
digunakan untuk endapan
bijih magmatis :
 Endapan segregasi magmatik
(magmatic segregations deposits)
 Endapan injeksi magmatik
(magmatic injections deposits)
 Endapan singenetik batuan beku
(igneous syngenetic deposits)
En dapan Bij ih
Magmatik t erbentuk
dari:
 Kristalisasi langsung dari massa batuan
beku, atau
 Konsentrasi melalui proses differensiasi
magma.
 Secara umum merupakan endapan
mineral bijih yg terbentuk akibat
kristalisasi paling awal dari magma.
Pneumot ectic dan
Ort hotectic
 Dalam kenyataannya, endapan-endapan magmatik tidak
terbentuk secara serentak, melainkan ada yg terbentuk
duluan (awal) dan ada yg belakangan (akhir).
 Magma, setelah terkristalisasi, ada sebagian sisanya yg
masih tetap dalam keadaan cair (diistilahkan dgn immiscible
liquids; cairan yg tak dapat campur).
 Untuk membayangkan magma & immiscible liquids,
bayangkanlah minyak dan air.
 Graton & McLaughlin meingistilahkan orthotectic untuk
endapan yg langsung terbentuk dari magma saja, dan
pneumotectic untuk endapan yg terbentuk dari sebagian
magma dan sebagian immiscible liquids.
 Istilah orthotectic ini sama pengertiannya dengan
orthomagmatic yg diusulkan oleh Niggli.
Endapan B ijih Magmatik diklasifikasikan lagi
berdasark an tipe dan prosesnya (Bateman, 1962) ;
I. Early Magmati c D eposit s
(Endapan Magmat ik Awa l)
I.A. Di ssemi nation
(Di ssemi nasi)
 Kristalisasi langsung dari magma di kedalaman akan
membentuk batuan beku yang granular (berkristal kasar), di
mana kristal2 yg terbentuk paling awal tsb, akan
terdisseminasi (tersebar merata) di dalamnya.
 Jika kristal2 tsb melimpah dan berharga, maka terbentuklah
endapan mineral magmatik yang disseminated.
 Keseluruhan atau sebagian massa batuan beku tsb
tersusun oleh end min, dan individu kristal2nya bisa atau
bisa tidak, membentuk fenokris.
 Ciri umum endapan ini adalah: berbentuk tubuh intrusif
(dike, pipe, atau stock kecil), ukurannya relatif lebih besar
dibanding jenis endapan sejenis lainnya.
 Contoh endapan ini adalah pipa intan kimberlit di Kimberley,
Afrika Selatan dan korundum yg terdisseminasi dalam
batuan sienit nefelin di Ontario, Kanada.
Inta n K imb erley
 Intan terdisseminasi dalam keseluruhan batuan
kimberlit, dan keseluruhan pipa kimberlit tersebut
adalah endapan mineral !
 Intan ini berada dalam bentuk fenokris
 Intan mulai terkristalisasi di dalam dapur magma,
kemudian terbawa ke atas bersama-sama dgn
magma yang melingkupinya, dan kemungkinan
“tumbuh” di dalam sebelum magma tsb
terkonsolidasi sempurna.
 Sehingga tdk ada konsentrasi intan terjadi
sebelum magma terkonsolidasi dengan
sempurna.
Inta n K imb erley
Intan Kimber ley
I.B. Segregati on (Segregasi )
 Endapan ini adalah endapan mineral2 berharga yg terkonsentrasi (dari
magma) pd tahap awal, yg terjadi akibat “diferensiasi kristalisasi akibat
gravitasi” (sebelum magma terkonsolidasi).
 Sehingga sering juga diistilahkan dengan endapan magmatik cair
(liquid magmatic deposits).
 Mineral yg paling terkenal untuk tipe ini, adalah kromit.
 Proses segregasinya berlangsung oleh “tenggelamnya” kristal-kristal
berat yg terbentuk pd tahap awal, ke bagian bawah dapur magma.
 Ciri umum: melensa dan berukuran relatif kecil.
 Bentuk2 endapannya yg lain: pita (bands), lensa-lensa (lenses), balok-
balok halus atau senar (stringers), dan rangkaian atau mengelompok
(bunches) yang tidak menerus (disconnected).
 Contoh yg terkenal adalah kromit di Bushveld, Afrika Selatan, di mana
ditemukan end kromit dalam bentuk stratiform bands (pita yang
“berlapis-lapis”) dgn tebal yg seragam dan hampir sejajar dengan
“perlapisan semu” (pseudo-stratification) dari batuan beku basa
(anortosit, gabro, dan gabro piroksen) yg melingkupinya.
 Panjang endapan tsb sampai bermil-mil !
Kromi t Bushvel d
I.C. Inj ection s (Inj ek si )
 Endapan ini terbentuk/terkonsentrasi dari diferensiasi kristalisasi
(diferensiasi magma).
 Terbentuk lebih awal atau bersamaan dengan terbentuknya mineral-
mineral penyusun batuan beku (ignous pyrogenic minerals) yang
berasosiasi dengannya.
 End min ini tidak tetap berlokasi di tempat asal akumulasinya (dapur
magma dan bagian atasnya), tetapi terinjeksi ke host rock (batuan
pembawa) atau surrounding rocks (batuan sekitar).
 Ciri end: bentuk atau struktur endapannya sangat jelas memperlihatkan
terjadinya proses injeksi (penyuntikan) ke batuan sekelilingnya;
memotong batuan sekitar, mengandung fragmen2 batuan, dalam bentuk
retas (dike), atau bentuk2 lain dari tubuh intrusif dalam batuan asing,
bahkan kadang memetamorfkan batuan samping (wall rocks)-nya.
 Contoh yg terkenal: endapan magnetit (bijih besi) di Kiruna, Swedia
(merupakan end magnetit terbesar di dunia); end magnetit titaniferus di
Cumberland, Irlandia; dan sebagian kromit di Bushveld, Afrika Selatan.
Magnet it Ki runa
II. Lat e M agmatic D eposits
(Endapan Magmatik A khir)
Endapan Magmatik Akhir
 Tubuh end min yg terkristalisasi pada bagian akhir periode
magmatik.
 Proses kristalisasinya terjadi sesaat setelah mineral-mineral
utama penyusun batuan (mineral2 silikat) atau setelah
terkristalisasinya ignous pyrogenic minerals; perhatikan
perbedaannya dgn end min magmatik awal.
 Sehingga, end ini umumnya memotong, terhenti di tengah,
atau bereaksi dgn mineral2 penyusun batuan tsb.
 End ini umumnya berasosiasi dgn batuan beku basa, dan
merupakan hasil/produk dari variasi diferensiasi kristalisasi,
akumulasi gravitatif dari larutan sisa, immiscibility liquid, dan
berbagai jenis diferensiasi lainnya.
 End pegmatit, yg terutama terbentuk dari hasil injeksi
maupun segregasi, juga termasuk ke dalam kelompok ini,
karena terbentuk dari hasil kristalisasi larutan residual
(larutan sisa).
II. A. Resi dual Li qui d
Segreg ation (Segr egasi Larutan
Si sa)
 Pada saat magma terdiferensiasi, magma sisanya akan
segera menjadi kaya akan silika, senyawa2 alkali (senyawa2
yg bersifat asam), dan air, serta kadang besi dan titanium.
 Larutan sisa ini lalu teralirkan keluar atau tersegregasi keluar
meninggalkan kristal2 pyrogenic yg sudah terbentuk, dan
kemudian terkristalisasi membentuk endapan “segregasi
larutan sisa” di bagian tengah dapur magma atau pada layer2
(“lapisan2”) bagian bawah.
 Ciri end ini: sejajar dgn struktur2 batuan beku yg ada dalam
host rock, host rock-nya antara lain: anortosit, norit, gabro,
atau batuan2 sejenis.
 Contoh endapan: titaniferrous magnetite bands di Bushveld,
Afrika Selatan; end platina di Iron Mountain, Wyoming, USA;
dan end bijih besi titaniferus (dengan cadangan mencapai
450 juta ton) di Taberg, Swedia.
II. B. Resi dua l Li qui d I nj ecti on
(In jeksi Laru tan Si sa)
 Larutan sisa yg kaya besi, yg telah dibahas pada sub bab II.A
sebelumnya, jika terganggu (misalnya terintrusi lagi), maka akan dapat
mengalami dua hal: (a) tersemprot keluar menuju ke tempat yg <
tekanannya, di bagian atas bagian magma yg telah terkonsolidasi atau di
batuan sekitar, atau (b) tersaring keluar secara perlahan; membentuk end
yg disebut “injeksi larutan sisa”.
 Ini berbeda dgn “segregasi larutan sisa” yg telah dibahas sebelumnya;
dalam hal yg pertama berpindah secara normal (tersegregasi), sedangkan
yg kedua terdesak keluar (terinjeksi).
 Ciri end: tubuh bijih berbentuk massa, sill, atau dike yang tidak teratur
bentuknya; umumnya memotong struktur primer host rock, atau
memotong batuan2 yg melingkupinya.
 Jika injeksi larutan kaya besi ini juga kaya akan unsur-unsur volatil, maka
akan terbentuk endapan pneumatolitik.
 Jenis endapan ini umumnya didominasi oleh magnetit dan ilmenit.
 Contoh end: magnetit titaniferus yg berasosiasi dgn batuan beku basa di
Adirondack, New York, USA; end magnetit titaniferus di Iron Mountain,
Wyoming, USA; end magnetit di Kiruna, Swedia.
II. C. Immi sci bl e Li qui d
Segreg ation (Segr egasi Larutan
Immi sibel )
 Pada magma basa yg kaya akan sulfida2 besi-nikel-tembaga, setelah
mengalami pendinginan, dapat terpisah secara immisibel dari magma
utamanya dan drop (“jatuh”) serta terakumulasi ke bagian dasar dapur
magma, dan membentuk end min yg disebut “segregasi larutan
immisibel” yg kaya sulfida.
 Sulfida2 tsb akan tetap dalam bentuk larutan sampai semua silikat
(pyrogenic minerals) terkristalisasi.
 Ciri end: umumnya merupakan tubuh2 yg disconnected (tidak menerus
atau terpisah-pisah), terletak di bagian dasar tubuh intrusi terutama jika
ada cekungan di bagian dasar (Gambar 5.1-4)
 End mineralnya umumnya terdiri atas: pirotit, kalkopirit, pentlandit, nikel,
dan tembaga, yg berasosiasi dgn platina, emas, dan perak. Umumnya
berasosiasi dgn batuan beku basa, terutama gabro.
 Contoh end: end nikel-tembaga sulfida di Insizwa, Afrika Selatan
(Gambar 5.1-4); end nikel sulfida di Bushveld (Afrika Selatan), Norwegia,
dan di Sudbury, Ontario, Kanada.
Ni kel -Tembaga Insi zwa
II. D. Immi scibl e Li qui d Inj ecti on
(Inj eksi Larutan Immi sibe l)
 Larutan kaya sulfida, yg telah dibahas pada sub bab II.C sebelumnya, jika
terganggu (misalnya terintrusi lagi) sebelum terkonsolidasi, maka akan dapat
tersemprot keluar menuju ke tempat yg < tekanannya, di bagian atas bagian
magma yg telah terkonsolidasi atau di batuan sekitar, dan membentuk end yg
disebut “injeksi larutan immisibel”.
 End ini adalah tipe yg tak pelak lagi merupakan penciri end magmatik akhir;
mengintrusi batuan2 yg lebih tua, dan mengandung fragmen2 breksiasi dari host
rock dan foreign rocks (batuan asing); berhubungan dgn intrusi dike; mineral-
mineral bijihnya mempenetrasi, mengkorosi, mengalterasi, dan bahkan me-
replace mineral-mineral silikat; bentuk endapannya tidak beraturan (irregular
body).
 Jika larutan kaya sulfida tersebut juga kaya akan unsur-unsur volatil, maka akan
dapat terbentuk endapan tipe hidrotermal.
 Jenis end ini didominasi oleh nikel.
 Contoh end: end nikel di Vlackfontein, Afrika Selatan; end nikel di Norwegia; dan
end nikel sulfida di Sudbury, Ontario, Kanada.
Mineral -Mineral Ek ono mis
TU GAS
 BUAT DESKRIPSI SEMUA JENIS
MINERAL YANG TELAH
DIBICARAKAN DALAM KULIAH KALI
INI, MELIPUTI NAMA, RUMUS KIMIA,
SIFAT-SIFAT MINERAL/KRISTAL,
GENETIK, ASOSIASI MINERALNYA,
SERTA FOTO ATAU GAMBARNYA.
 GUNAKAN BUKU ROCKS AND
MINERALS YG ANDA MILIKI.
SE KIAN DAN TE RIMA KA SIH …
( KIT A SAMU A BASUD ARA ! )

You might also like