Professional Documents
Culture Documents
penyakit-penyakit
dan
kelainan-kelainan
traktus Uro-genitalia pada pria dan traktus urinarius pada wanita, termasuk kelenjar suprarenalis (Adrenal Gland).
diperlukan pengetahuan yang cukup tentang ilmu kedokteran dasar seperti embriologi, anatomi, fisiologi traktus uro-genitalia dan pengetahuan tentang patologi anatomi,
patofisiologi,
radiologi.
laboratorium
klinik
dan
Penderita di periksa secara umum karena : Banyak penyakit tr.U-G memberi gejalagejala sistemik Banyak penyakit sistemik memberi gejala pada urine
Tekanan darah meningkat Gangguan sistem kardiovaskuler - Palpitasi - Hipertensi - Sakit Kepala
Retensi cairan Gejala-gejala gastrointestinal Gangguan sistem -Reno intestinal reflex respirasi -Organ relationship -Peritoneal irritation Kongesti paru -Mual-muntah Gejala-gejala -Perut kembung pernafasan : -Ileus paralitik - Sesak napas
Diabetes mellitus
Tumor hipofise Retensi urine Inkontinensia
Pemeriksaan klinik utama berupa gambaran klinik : Gejala-gejala (symptoms) penyakitpenyakit yang didapatkan dengan anamnesis yang lengkap dan terarah baik auto-anamnesis atau alloanamnesis. Tanda-tanda (signs) yang ditemukan pada pemeriksaan fisis yang teliti.
7
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan radiologik: BNO-IVP, RPG, Urethro-cystografi, termasuk pemeriksaan USG, CT Scanning/MRI.
Pemeriksaan endoskopik
Urethroskopi Sistoskopi Ureteroskopi Pyeloskopi
GEJALA-GEJALA/SYMPTOMS PENYAKITPENYAKIT TR.UROGENITALIA Riwayat Penyakit : Keluhan utama & lamanya Akut & pertama kali Khronis/kambuhan/bertambah/berkurang Trauma Pernah berobat Kebiasaan hidup :
Dengan anamnesis yang sistematis dan terarah 60% - 80% diagnosa dpt ditegakkan
10
Pada penyakit-penyakit dan kelainan-kelainan urologik dapat dikelompokkkan pada beberapa gejala-gejala : a.Gejala-gejala sistemik
a. GEJALA-GEJALA SISTEMIK
Merupakan gejala-gejala atau keluhan-keluhan umum.
Demam.
Adanya
gejala
ini
biasanya
dihubungkan dengan infeksi terutama yang akut seperti pyelonefritis akuta, prostatitis akuta.
12
Malaise,
rasa
lemah,
makin
hebat/khronis.
13
b. GEJALA-GEJALA YANG BERHUBUNGAN DENGAN MIKSI Disini menyangkut gangguan pengeluaran dan sifat urine. Gejala-gejala yang timbul pada umumnya merupakan gejala-gejala cystitis, berupa : Sakit daerah suprapubis Dysuri sampai stranguri Urgency sampai tennesmi vesicae Rasa panas aliran urine Polakisuri-frekwensi Hematuri Pyuri
14
Cystitis sendiri adalah peradangan bulibuli. Namun ada sejumlah keadaan lain yang memberikan juga gejala-gejala cystitis :
Interstitial cystitis Cystitis khemis dan radiasi Prostatitis Urethritis senilis Torsio atau ruptura kista ovarium Corpus alienum dalam buli-buli Psychoneurosis.
15
Cystitis khronik/tbc tanpa gejala-gejala Gejala LUTS (Lower Urinary Tract symptoms) : Gejala-gejala obstruksi saluran kemih bagian bawah misalnya:
FREKWENSI MIKSI
Miksi normal mempunyai rithme yang tertentu. Biasanya tiap 4-6 jam ada yang mengatakan 4-8 jam. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor :
Jumlah cairan yang dikonsumsi (intake) Insensibel loss cairan yang hilang pada keringat, pernapasan, demam dan lain-lain. Perangsangan urogenitalia terutama pada sekitar bladder-neck
17
Penyakit-penyakit yang meningkatkan peransangan pada buli-buli. Normal ransangan pertama pada buli-buli untuk miksi pada pengisian 100-150 cc. Kapasitas buli-buli : 400-500 cc. Untuk orang Indonesia + 300-400 cc. Gangguan neurogenik Gangguan emosional/psychis
18
POLAKISURI
Sering-sering kencing. Inteval antara 2 kali miksi kurang dari 2 jam sudah termasuk miksi frekwent. Hal ini bisa terjadi karena : Ada urine sisa dalam buli-buli setiap selesai miksi akibat obstruksi parsiel uretra atau bladder neck.
19
Kapasitas buli-buli yang berkurang Inflamasi/radang Tumor Batu Fibrosis dinding buli-buli Tbc buli-buli Interstitial cystitis Peransangan dinding buli-buli : urine bersifat asam atau alkalis
20
DYSURI
Pengertian sebenarnya gangguan atau kesulitan waktu miksi. Tapi sebagian besar dokter sudah mengartikan sebagai nyeri/sakit waktu miksi. Biasanya ada ransangan di bladder neck, trigonium vesicae dan urethra posterior.
STRANGURI
Pengertian sama saja dengan nyeri pada dysuria tapi disini biasanya nyeri yang hebat sekali
21
TENNESMI VESICAE
Hasrat untuk miksi yang terus menerus. Biasanya pada radang buli-buli atau sekitar buli-buli
URGENCY
Miksi yang tak dapat ditunda. Biasanya pada perangsangan buli-buli dan bladder neck
22
NOCTURI
Kencing waktu tidur malam. N : 0 1 x Hal ini bisa terjadi pada :
Penderita penyakit parenchym ginjal dimana fungsi konsentrasi menurun. Adanya urine sisa akibat obstruksi parsial pada urethra atau bladder neck. Penderita dengan: Oedem, gagal jantung atau decompensasi cordis dan varices.
Kencing waktu tidur malam normal terjadi pada orang yang minum banyak waktu sore/malam, kopi atau alkohol.
23
ENURESIS (NGOMPOL)
Berarti miksi pada waktu tidur malam tanpa disadari. Pada anak umur 2-3 th masih dianggap normal sebab mungkin perkembangan pada neuromuskuler pada daerah urethrovesikal atau pusat miksi di CNS yang belum sempurna. Tapi pada anak yang lebih besar sampai umur 6-7 th perlu pemeriksaan lebih lanjut.
24
Mungkin pula disebabkan faktor-faktor lain berupa : Infeksi pada buli-buli Urethral stenosis pada anak wanita Valvula urethrae posterior pada anak laki-laki Idiopathic Neuropathic bladder Psychotic
25
RASA PANAS (Burning Sensation) Penderita mengeluh urine yang keluar di urethra terasa panas. Hal ini biasa pada infeksi yang akut seperti :
Cystitis acuta Urethritis acuta Prostatitis acuta
POLYURI
Jumlah urine yang banyak per 24 jam, jumlah urine lebih dari 40 cc/kg BB/24 jam. Hal ini bisa terjadi pada penderita :
Diabetes mellitus Diabetes insipidus Acute renal faillure dimana terjadi gejala : H.O.R.F. (High Output Renal Faillure) pada stadium dini.
27
OLIGURI
Jumlah urine yang kurang per 24 jam. Dibawah 1000 ml sampai 400 ml dianggap oliguri. Hal ini tergantung pada intake cairan dan sensibel loss dan daya konsentrasi ginjal. Ginjal normal dengan fungsi konsentrasi baik, berat jenis 1.035, urine 400 ml/24 jam oliguri. Tapi jumlah urine 1500 ml/24 jam dengan berat jenis 1.002-1.003, juga sudah oliguri sebab disini berat jenisnya sudah mendekati berat jenis air. Seharusnya volumenya lebih besar.
28
ANURI
Pengertian sebenarnya adalah tak ada produksi/ekskresi urine di ginjal. Dalam pengertian sehari-hari tak ada pengeluaran urine ke buli-buli (buli-buli kosong pada kateterisasi) jadi anuri bisa karena : Tak ada ekskresi urine di ginjal Obstruksi total ureter kiri dan kanan misalnya obstruksi karena batu bilateral.
29
RETENSIO URINAE
Tertimbunnya urine yang tidak
normal
dalam
buli-buli
buli-buli
akibat
untuk
ketidakmampuan
30
obstruksi misalnya :
Phymosis Meatal stenosis Hypertrofi prostat Karsinoma prostat Striktura urethrae Batu urehtra atau pada bladder neck Bekuan darah Dll
31
32
RESIDUAL URINE
Urine sisa Urine yang masih tertinggal dalam buli-buli sesudah kencing sepuas-puasnya. Adanya urine sisa dapat diketahui : Anamnesa : rasa tidak puas sesudah miksi. Foto post-voiding dengan kontras. Dimasukkan kontras dalam buli-buli atau sesudah foto IVP. Penderita disuruh miksi. Kalau masih ada kontras ddalam buli-buli itulah urine sisa.
USG buli
Kateterisasi sesudah miksi.
33
PYURI
Urine bercampur nanah. Dapat diklasifikasikan : Pyuri initial, nanah pada permulaan miksi. Biasa pada urethritis. Pyuri terminal. Nanah pada akhir miksi. Biasa pada absces prostat atau divertikel buli-buli. Pyuri total. Nanah pada seluruh aliran urine yang keluar. Biasanya pada infeksi di traktus urinarius bagian tengah (cystitis) atau bagian atas (uretritis, pyelonefritis)
ini
34
PNEUMATURI
Adanya gas atau udara dalam urine. Ini menunjukkan ada hubungan atau fistel antara traktus urinarius dan traktus digestivus, misalnya : Fistel urethro-enterikus kongenital Trauma Ca. recti yang sudah menginfiltrasi buli-buli atau urethra Dll
35
CLOUDY URINE
Kencing keruh. Biasa didapatkan : Urine yang alkalis dimana terdapat presipitat fosfat Chyluria : Cairan limphe dalam urine : Ada fistel antara sistem pembuluh limphe dan traktus urinarius filaria. PUS Pyuria
36
HEMATURI
Urine bercampur darah Harus dibedakan dengan urine merah karena makanan, obatobatan atau haemoglobin urin pada hemolise darah. Harus pula dibedakan dengan perdarahan perurethra pada ruptura urethra.
37
Hematuria dapat diklasifikasikan : Berdasarkan asalnya Pre-Renal. misalnya hemofilia, polycythemia, dll. Renal. misalnya pada glomerulo nephritis acuta, carcinoma renis, trauma ginjal dan lain-lain. Post Renal. mulai dari calyx dan pelvis renis terus ureter, buli-buli dan urethra. Bisa karena batu, infeksi, kanker, trauma dan lain-lain.
38
Berdasarkan pada penglihatan kasat mata Hematuri makroskopik : Gross hematuri. Hematuri mikroskopik = Erythrocyturia. Berdasarkan waktu keluarnya : Hematuri initial. Berasal dari urethra anterior. Hematuri terminalis. Berasal dari urethra posterior, bladder neck, trigonum vesicae atau prostat. Hematuri total. Biasanya berasal dari Buli-buli atau ginjal.
39
- Berdasarkan symptom lain yang menyertainya. Hematuri tanpa gejala-gejala lainnya Silent Hematuria intermittend : ca.buli-buli, ca.ginjal. Juga terjadi pada : Batu staghorn Polycystic kidney Solitaircystic kidney Glomerulonephritis Focal glomerulitis.
40
Hematuri yang disertai kolik biasanya batu ureter/pyelum dan bekuan darah dari ca.ginjal Hematuri yang disertai sakit/nyeri dan peransangan buli-buli : Bisa pada cystitis yang hebat Batu buli-buli atau ca. buli-buli yang disertai infeksi.
41
GEJALA-GEJALA MIKSI HIPERTROFI PROSTAT Gejala-gejala Obstruktif A. Hesitancy dan straining = kesulitan yang meresahkan dan lama pada permulaan miksi kalau sudah keluar lancar. merupakan gejala awal HP pembesaran prostat ke bladder neck B. Pancaran dan kaliber miksi berkurang karena resistensi urethrae yg makin meningkat.
42
C. Terminal dribbling : Tetesan tambahan pada akhir atau sesudah miksi. D. Intermittency of the urinary stream atau kencing terputus-putus. E. Sense of residual urine. Tidak puas sesudah miksi. Terasa masih ada urine dalam buli-buli. F. Retensi urine akuta. Ada infeksi inflamasi mukosa obstruksi total G. Retensi Urine khronika. Gejala-gejala pada point a-e. Mungkin terjadi Paradoxic Incontinence.
43
Gejala Irritatif
Urgency Frekwensi Nocturi Urge incontinence
44
IPSS DAN QOL IPSS = International Prostate Symptom Score Tiap gejala-gejala dibawah ini di scoring : 0 5 1. Incomplete emptying : Tidak puas 2. Frequency : sering kencing : < 2 jam 3. Intermittency : kencing ter-putus-putus 4. Urgency : tak bisa menunda kencing 5. Weak urinary stream : pancaran lemah 6. Straining : mengedan 7. Nocturi : bangun kencing malam
45
PENILAIAN : CARA SKORING Dalam bulan yang lalu gejala-gejala diatas dirasakan: 1. Tak ada keluhan : score : 0 2. Keluhan < 20% : score : 1 3. Keluhan < 50% : score : 2 4. Keluhan 50% : score : 3 5. Keluhan > 50% : score : 4 6. Keluhan selalu : 100% : score : 5 Untuk nocturi berapa kali bangun kencing
46
SYMPTOM SCORE :
0 7 : Mildly symptomatic 8 9 : Moderately 20 35 : Severely : Ringan : Sedang : Berat
47
49
50
INCONTINENSIA URINAE
Ketidakmampuan untuk menahan urine keluar. Ada 4 type : A. TRUE INCONTINENCE Disini urine keluar tanpa ada ransangan miksi sebelumnya. Mungkin terus menerus atau periodik. Biasa pada : Muara ureter ektopik Ekstrofi buli-buli. Epispadia Fistel vesico-vaginalis Muara ureter ektopik Kerusakan sphincter uretrae externum pada operasi prostat.
51
B. STRESS INCONTINENCE Kelemahan otot sphincter urethrae externum sedikit kegiatan fisik : Batuk2,ketawa,berdirikencing keluar. C. URGENCY INCONTINENCE Terjadi akibat reflex miksi yang terus menerus misalnya HP, cystitis akuta terutama juga pada yang nervous
52
53
Inkontinensia Urine Berdasarkan Kelainan Organ Kelainan syaraf : a. Kelainan cerebral : Physiologis : anak kecil yang berumur 2,5 4,5 th Kongenital Tumor Trauma capitis Radang : meningitis tbc, siphylis
54
55
c. Kelainan syaraf perifer - Trauma : fraktur panggul - Akibat operasi terpotong - Infeksi - Tumor infiltrasi syaraf - Neuropathi Diabetes mellitus
56
Kelainan Tr.Urogenitalia
-
Kongenital : Epispadia, extrophy bladder Trauma panggul Partus lama fistel vesiko vaginalis Akibat operasi : TUR-P. Prostatektomi Obstruksi khronis
57
NEUROGENIC BLADDER
Gangguan miksi, inkontinensia ataupun retensi/obstruksi akibat gangguan syaraf. Dapat dibagi : a. Fungsional Gangguan sensoris (DM, Tabes Dorsalis) Gangguan motoris Kombinasi b. Anatomis
-
GANGGUAN SYARAF CENTRAL 1. Upper Motor Neuron Lesion (Spastic bladder) Terjadi spastic neurogenik bladder atau reflex neurogenic bladder = Automatic neurogenic bladder kontraksi sampai spasme m.detrussor terjadi reflux dan urgency incontinence.
59
a.
Kausa Cerebral
Disini masih ada sinkron antara spasme m.detrussor dan sphincter urethrae int. Penderita mirip eneuresis pada anak. Tak ada rem/kontrol dari otak. Tak ada urine sisa
b.
Kausa Medulla Spinalis Supra Segmental diatas micturation centra (S2 S4) pada ThX L2 (sympatis) ada
dyssynergisme kontraksi m.detrussor dan sphincter uretra int.buli-buli penuh. Miksi interuppted tanpa disadari.
60
2. Lower Motor Neuron Lesion = Segmental/infra segmental lesion flaccid bladder atonia bladder kerusakan pada S2 S4 , Cauda equina atau pada radix dan saraf sakralis. Otototot detrussor, sphincter uret.int. dan dasar panggul lumpuh. Kapasitas bulibuli tinggi. Tekanan intravesikal nol. Ransangan dan miksi spontan (-). Dapat miksi dgn mengedan dan menekan perut supra pubis.
61
62
64
THE
URINARY
Biasanya pada batu buli-buli yang kecil, Pada waktu miksi, batu terbawa urine sampai menutup orificium urethra internum Biasa pada anak-anak
65
KENCING GANDA (DOUBLE MICTIE) Diverticulum vesicae yang besarnya lebih dari 1/3 volume buli-buli. Sensasi miksi pertama pada pengisian 100-150 cc urine dlm buli-buli (1/3 kapasitas volume bulibuli).
66
Vesical diverticula. Diagramatic sketch showing the most common positions of vesical diverticula. (Dikutip dari Barnes hal. 421) 67
c. NYERI = PAIN
Pada organ urogenitalia ada 2 type nyeri :
Lokal pain : nyeri yang dirasakan pada
68
Refered pain : rasa nyeri yang menjalar dan terasa pada daerah atau organ yang jauh dari organ yang sakit. Mis.: batu ureter proksimal kolik dirasakan
69
Timbul Karena :
Keregangan yg mendadak dari kapsula ginjal mis.: Pyelonefritis akuta Obstruksi ureter akut Nyeri juga kadang-kadang terasa sampai di bahu.
71
Pada pembesaran ginjal & keregangan kapsul yang khronis mis.: Kanker Batu staghorn
Hydronefrosis
Obstruksi ureter parsiel TBC ginjal Biasanya tidak sakit = painless
72
74
Batu 1/3 tengah kiri sampai di daerah perut kiri bawah DD, Diverticulitis dan penyakitpenyakit sigmoid adnexitis.
76
Gejala-gejala Kolik Selain Rasa Nyeri Yang Bersifat : Serangan/datang-datang Dull pain Referred pain Juga meliputi gejala-gejala pada : Tr.cardio vaskuler : - nadi cepat - pucat, shock
77
Tr.digestivus : - mual/muntah - kembung/meteorismus - ileus paralitik Tr.urinarius : hematuri Tr.neurologik : - keringatan - pucat Kolik ini harus dibedakan dengan : kolik usus kolik empedu
78
umbilikus.
79
80
81
NYERI EPIDIDIMIS = EPIDIDYMAL PAIN Biasa pada epididimitis akut. Rasa sakit LOKAL DAN REFFERED PAIN Lipat paha Perut bagian bawah Kadang-kadang sampai di CVA
82
83
Metastasis ca.prostat
84
d. GEJALA-GEJALA GASTROINTESTINAL
Pada penyakit-penyakit ginjal/ureter dengan sakit atau tidak sering timbul gejala-gejala gastro-intestinal yang lebih menonjol.
85
Juga :
Mual/ muntah Perut kembung Sakit seluruh perut
86
Kolik ginjal/ureter :
Nyeri lokal CVA Reffered pain Hematuri
Juga :
Mual/ muntah Perut kembung Paralitik ileus
87
Gejala - gejala gastro-intestinal kadang-kadang lebih menonjol daripada gejala-gejala urologik membingungkan sebagai kelainan di organ intra-peritoneal. Hal ini disebut : Uro-intestinal reflex atau Reno-intestinal reflex.
88
B. ORGAN RELATIONSHIP Hubungan antara ginjal kiri dan kanan yang sangat berdekatan dengan organ-organ intraperitoneal. - Ginjal kanan : dengan colon, hepar, dua denum,caput pancreas,ductus choledochus dan gall bladder - Ginjal kiri : dengan lien, lambung, colon, pancreas. Radang/tumor dari ginjal/organ retro-peritoneal akan meluas ke organ tersebut memberi gejala-gejala seperti dari organ tersebut.
90
C. PERITONEAL IRRITATION Permukaan depan ginjal dan ureter ditutupi peritoneum. Peradangan ginjal akan memberikan pula gejala-gejala peritonitis : Perut kembung Paralytic ileus Defans muscular Dll
91
e. GEJALA-GEJALA YANG BERHUBUNGAN DENGAN ORGAN SEX Banyak keluhan tr. Urinarius yang disebabkan oleh : psychogenic,emosi atau tension atau kehidupan sexual yang Inadekwat. Pada : - Banyak yg terus terang
- Ada yang malu-malu timbul keluhan-keluhan urologik : sistitis, prostatitis, dll
92
Kesulitan-kesulitan sexual biasanya : Impotent total/parsiel prematur loss of ereksi Abscens of ejaculation with orgasm Premature ejaculation Loss of desire hilang gairah sexual Hilang nafsu Umumnya ini karena psychogenic anatomi/physiologi tetap harus di periksa
93
Pada : akibat kehidupan seksual yang tidak bahagia/puas timbul keluhan : - Cystitis - Frekwensi miksi - nyeri vagina/nyeri urethrae post sexual inter caurse yang inkompleta Dyspareunia bisa juga pada
94
Harus dicari tahu kehidupan : - Waktu kecil - Puberitas - Perkawinancinta/paksa - Hubungan sexual - Hubungan bisnis, masyarakat dll kehidupannya Karena hubungan psychis & soma sangat erat tetap dilaksanakan pemeriksaan physic & laboratorium.
95
INFERTILITY = KEMANDULAN
Ketidak mampuan seorang pria atau wanita untuk berreproduksi (hamil atau menghamili). Satu pasangan
urolog
96
97
- Hyperadrenalism pembentukan androgen yang berlebihan, feed back ke hipofise menekan gonadotropin yang akhirnya mengganggu spermatogenesis
98
2. Gangguan yang non endokrin - Varikokel - Hidrokel - Intoksikasi obat-obat mis.: kemoterapi : adriamycin.Obat Furadantin.
99
- Pengaruh suhu panas suhu rongga skrotum 1-20 C < rongga abdomen. - Pekerja duduk lama : - Sopir - Bisnis eksekutif - Celana ketat - Sering rendam air panas - Demam yang lama sampai 3 bulan - Depresi - Kelelahan
100
II. Penyebab Testikuler : kelainan pada testis yang memberikan gangguan proses spermatogenesis :
101
dari testis :
Torsio testis Akibat operasi Trauma
- Orchitis - Mumps
- Penyebab lain atrofi testis
102
103
c. Disfungsi ereksi/impoten d. Ejakulasi dini e. Stenosis epididimitis,vas deferens atau ductus ejaculatorius f. Striktura uretra g. Penyakit/kelainan vesica seminalis
104
2. Keadaan yang mempengaruhi sperma - Ph cairan ejakulat terlalu asam/basa - Abnormal dari viscositas cairan vesica seminalis - Infeksi : seminal vesiculitis - Immune factor : antibody sperma
105
106
Funikulus Spermatikus Perineum urethra Pada wanita : vulva : labia majora et minora dan clitoris
Muara urethra Vaginal toucher - urethra
107
C. Pemeriksaan Colok Dubur (Digital Rectal Examination = DRE) dan Vaginal Toucher (VT) pada Wanita
Buli-buli dikosongkan sebelumnya disuruh miksi/kateterisasi Dilakukan dengan bimanuel : untuk memeriksa : Prostat-urethra pars prostatika Vesica seminalis Buli-buli Keadaan rektum Organ-organ lain dalam rongga panggul Pada wanita : - Buli-buli - Portio - Urethra
108
109
A. PEMERIKSAAN PERUT Ginjal yang besar : Tumor,hydronephrosis dapat segera dilihat Buli-buli yang penuh tampak Ureter tak dapat diperiksa
110
Radang yang hebat : perinephric absces kulit oedem, hyperenis Pada trauma luka lecet Pada tumor/hidroneprhrosis yang besar : terlihat benjolan di RCV atau abdomen bagian lateral yang bergerak dengan pernapasan.
111
112
Pada anak-anak :
Kista ginjal Wilms tumor = adeno myosarcoma = nephroblastoma Neuroblastoma
Palpasi : Posisi duduk/baring 1 tangan di costo-vertebral dari 1 tangan di depan dd perut. Biasanya ginjal normal sukar teraba kanan yang lebih rendah kadangkadang teraba ballotement pada inspirasi maximum Ginjal nyeri tekan : Pyelonefritis Renal carbuncle Perinephric absces Pyonephrosis
113
(A) Method of palpating kidney. At expiration. (B) Method of palpating kidney. At inspiration. (Dikutip dari Barnes hal. 72)
114
Konsistensi :
Kenyal hypertrophy Keras tumor Soft hydronephrosis Pembesaran ginjal harus di DD: - Tumor-tumor retroperitoneal neuroblastoma, lipoma - Splenomegali - Tumor gall bladder - Kista pancreas - Tumor colon
115
Perkusi : Terutama pada trauma ginjal untuk melihat : Perluasan/progresifitas perdarahan Membedakan dengan perdarahan intraperitoneal Auscultasi : dengan stetoscopeTerutama pada stenosis atau aneurysma a. renalis terdengar bising karena penyempitan.
116
Transilluminasi
Terutama pada anak < 1 th dengan massa supra pubic atau CVA. Digunakan senter dalam kamar gelap. Massa yang berisi cairan yang transparant Transilluminasi test (+) seperti pada pemeriksaan hydrocele
117
PEMERIKSAAN SUPRA PUBIK PEMERIKSAAN BULI-BULI Inspeksi : Penonjolan supra pubic : Buli-buli yang penuh (retentio urinae) Tumor buli-buli yang besar
Palpasi : Normal tak teraba Bila ada urine sisa teraba dengan RT bimanual : - Nyeri tekan sistitis - Juga dapat diraba : batu buli-buli dan tumor buli-buli
118
Perkusi : Kosong tidak dapat diperkusi. Bila dapat diperkusi isi minimal 150 cc urine. PEMERIKSAAN INGUINAL & KELENJAR LAINNYA Kelenjar-kelenjar inguinal & sub inguinal akan membesar pada penyakit-penyakit radang atau tumor: penis, scrotum dan vulva. Juga pada chancroid,syphilis,limphe granuloma venerum dan G.O. Tumor-tumor testis & prostat kelenjarkelenjar pararenal, paraaorta atau parailiacal supraclavicular kiri
119
PEMERIKSAAN GENITALIA EXTERNA PENIS Inspeksi : Preputium disunat/tidak belum : Preputium redundant tarik kebelakang untuk melihat : Phimosis Meatal stenosis Kelainan-kelainan di sulcus coronarius : Scar syphilis Tumor : ca.penis
120
Urethral discharge keluar nanah : urethritis Darah : - Corpus alienum - Ruptura urethra - Tumor
121
Curvatura penis Peyronies disease Tumor Muara urethra : Hypospadia Epispadia Fistel urethra
122
Palpasi Teraba keras/indurasi pada corpus cavernosum terjadi penimbunan jaringan ikat PEYRONIES DISEASE = INDURATIO PENIS PLASTICA - Urethra : Teraba keras seperti tali strictura urethra - Teraba batu dlm urethra biasa di :
-
123
Oedem elaphantiasis
- Penyakit-penyakit jantung dan liver
Pembesaran scrotum
Orchitis Tumor/ca.testis :seminoma Hydrocele Varicocele Hernia scrotalis Torsio testis Hematocele
125
Palpasi
Jumlah testis
Cryptochismus/undesensus testis/ectopic testis Rectractile testis
126
Torsio testis : >> (Deming) Horisontal (Angell) Testis diangkat + 1 jam tetap sakit atau tambah Prehns Pada orchitis diangkat sakit berkurang atau hilang - Varicocele spt cacing (baring kempes)
127
Pembesaran testis - Orchitis Nyeri lihat DD diatas - Torsio testis - Ca.testis keras,tdk sakit - Hernia scrotalis usus dapat didorong ke dlm rongga perut testis teraba - Hydrocele testis testis tidak teraba transilluminasi test (+) - Hydrocele funiculi testis teraba diluar/distal dari hydrocele
128
EPIDIDIMYS
Epididymitis keras dan nyeri Epididymitis tbc tidak nyeri Tumor epididymis tidak sakit. Vas deferens teraba seperti benang besar. - Tak teraba : agenesis vas deferens
129
Pada Harus diperiksa : Vulva : - Bartholinitis - Cysto Nucki Muara urethra : Perhatikan : - Caruncula urethrae - Prolapsus urethrae
130
VT DAN RT
Dilakukan setelah bulibuli dikosongkan Vagina Toucher : Periksa
Dinding urethra Divertikel Buli-buli tumor/batu Cystocele Fistel Kelainan-kelainan postio/uterus
RECTAL TOUCHER PADA Dengan bimanuel/abdomino-rectal toucher : jari telunjuk tangan kanan di rectum dan tangan kiri menekan buli-buli dari supra pubis.
131
Pada RT diperhatikan :
Keadaan perineum Tonus sphicter ani Keadaan ampulla recti Kosong berisi feces Tumor dll Urethra pars prostatica batu urethra
132
Prostat :
Pembesarannya : pole atas penonjolan ke rektum Konsistensi Permukaan Berbenjol (tidak bisa digerakkan/terfixersymetris) Nyeri tekan/tidak, krepitasi batu prostat
133
HP : Kenyal,rata,tidak berbenjol bisa digerakkan,tidak nyeri tekan. Prostatitis : nyeri tekan (+) Ca.prostat, keras, berbenjol, tidak rata, terfixer, tidak nyeri, asymetri. Buli-buli kedua jari dapat dipertemukan : Bisa diraba:
Ca.buli-buli,batu buli-buli Batu ureter intramural
134
PEMERIKSAAN NEUROLOGIK Diperiksa kelainan-kelainan vertebra Penderita-penderita neuropathic bladder,incontinentia Pemeriksaan tonus sphincter ani dan reflex ani Bulbocavernosus reflex Caranya : Satu jari dalam rectum : glans penis dipijit terjadi kontraksi pada otot sphincter ani dan m.bulbo cavernosus.
135
Reflex ani dapat juga dengan meransang dengan jarum pada kulit perineum. Bila reflex bulbo cavernosus dan reflex ani (-) terjadi lesi pada lower motor neuron Pada orang impotensi organik Pemeriksaan tonus sphincter ani dapat dengan : rectum diisi 20 cc metylen blue pakai celana putih setelah 4 jam, lihat apa ada biru di celana.
136