Professional Documents
Culture Documents
Stasiun RRT
Platform
Platform (Peron)
Rush Hour
C = Cv . N . f max
19 m 2.65 m 50.35 m2 6.36 m2 30 pass 0.3 m2/pass 0.2 m2/pass 174.95 pass 204.95 pass/gerbong 10 gerbong/rangkaian 3 menit 40990 pass/jam 20 km/j 819800 pass-km/jam2
Terdiri dari 1 s/d 10 vehicle (gerbong) Panjang kendaraan 32-84 m per gerbong Kapasitas kendaraan 140-280 penumpang per gerbong R/W type A : 100 % Control: signal Tiket: at station Power supply: third rail / overhead Pemberhentian: tinggi platform: tinggi; dengan kontrol akses Kecepatan max 80-100 km/j Kecepatan operasional 25-60 km/jam Max frequency: peak hour 20-40 TU/j; off peak 5-12 TU/j Kapasitas jalur: 10000-40000 penumpang/j Reliability: very high Network Radial, beberapa bagian CBD terlayani Station spacing: 500-2000 m Average trip length: medium-long Hubungan dg moda lain: bus feeder, P+R, K+R
Karena satu rangkaian bisa terdiri dari 10 gerbong, maka panjang platform stasiun RRT adalah 200 meter. Hal ini menyebabkan biaya pembangunan stasiun RRT lebih mahal dibandingkan moda lain yang rangkaiannya lebih pendek Terowongan lebih mahal dibandingkan elevated
Caisson Method
Pengertian
LRT adalah sistem angkutan umum dengan kategori semi rapid transit, kendaraan kereta api ringan, melalui rel, keterpisahan mayoritas ROW B. Masih dapat mengikuti disiplin simpang bersinyal.
Terdiri dari 1 s/d 4 vehicle (gerbong) Panjang kendaraan 14-30 m Kapasitas kendaraan 110-250 penumpang R/W type A : 40 90 % Control: Manual/signal Tiket: On vehicle / at station Power supply: overhead Pemberhentian: tinggi platform: rendah atau tinggi; tanpa atau dengan kontrol akses Kecepatan max 60-120 km/j Kecepatan operasional 18-40 km/jam Max frequency: peak hour 6-120 TU/j; off peak 5-12 TU/j Kapasitas jalur: 4000-15000 penumpang/j Reliability: low-medium Network mengcover CBD, percabangan dimungkinkan Station spacing: 350-800 m Average trip length: medium-long Hubungan dg moda lain: bus feeder, P+R, K+R
LRT modern
Mayoritas rel terletak di permukaan tanah (at grade). Pemberhentian umumnya halte dengan lantai rendah, serendah trotoar (kecuali LRRT) Kendaraan articulated tanpa bisa dilepas. Lantai kendaraan modern umumnya rendah 100% tanpa tangga, serendah trotoar; memerlukan boggie design khusus. Kapasitas jalur sampai dengan 25.000 penumpang per jam. Pada simpang dengan jalan raya berlaku sistem signalized intersection. Ticketing: di Halte
ROW
C = Cv . N . f max
30 pass 0.3 m2/pass 0.2 m2/pass 265.05 pass 295.05 pass/gerbong 1 gerbong/rangkaian 2 menit 8851.5 pass per jam 20 km/j 177030 pass-km/jam2
KUNCI SUKSES: Busway bisa dibangun bertahap, tetapi route bus langsung dari ujung ke ujung (melalui jalan mix traffic)
Close Busway
Busway hanya dikhususkan untuk bus BRT Bus lain tidak boleh melalui Busway Rute Trunk saja
Open Busway
Busway yang dibangun untuk dilewati bus existing Busway yang boleh dilalui bus Trunk Line maupun bus Feeder Line pada sistem BRT Busway yang dilalui oleh bus BRT, tetapi di beberapa tempat bus diperbolehkan meninggalkan busway untuk melayani hinterland sebagai street bus. Bisa dilewati oleh bus rute Trunk maupun bus rute Feeder
Ottawa Transitway
Bogota Transmilenio
Brisbane BRT
Transjakarta Busway
Leeds
C = Cv . N . f max
C = Cv . N . f max fmax = 1/hmin fmax = 60/hmin fmax = 3600/hmin bila h dalam jam bila h dalam menit bila h dalam detik
C = Cv . N . f max fmax = 1/hmin fmax = 60/hmin fmax = 3600/hmin bila h dalam jam bila h dalam menit bila h dalam detik
BUS RAPID TRANSIT ARTICULATED OVERTAKING LANE 17.5 m 2.5 m 43.75 m2 9 m2 30 pass 0.3 m2/pass 0.2 m2/pass 128.75 pass 158.75 pass/gerbong 1 gerbong/rangkaian 0.5 menit 19050 pass per jam 20 km/j 381000 pass-km/jam2
tempat duduk area per tempat duduk area per tempat berdiri tempat berdiri Cv Jumlah gerbong headway C Kecepatan operasi Productive Capacity
Monorail
Regional Rail
Regional Rail menghubungkan wilayah metropolitan dengan pusat kota