You are on page 1of 9

TEKNIK PENGEMBANGAN PARAGRAF

Pengembangan paragraf dapat dibedakan berdasarkan teknik dan isi paragraf . 1) Berdasarkan Teknik : (1) secara alamiah ; a. Urutan ruang ,b. Urutan waktu, (2) Klimaks dan antiklimaks, (3) Umum ke Khusus 2) Berdasarkan Isi : (1) perbandingan dan pertentangan, (2) analogi, (3) contoh-contoh, (4) sebabakibat, (5) definisi luas, (6) klasifikasi Berdasarkan Teknik (1) Secara alamiah Dalam hal ini penulis sekedar menggunakan pola yang sudah ada pada objek atau kejadian yang dibicarakan. Susunan logis ini mengenal dua macam urutan : a) Urutan ruang (spesial) yang membaca dari satu titik ke titik berikutnya yang berdekatan dalam sebuah ruang. Misalnya gambaran dari depan ke belakang, dari luar ke dalam, dari atas ke bawah, dari kanan ke kiri, dan sebagainya. b)Urutan waktu (urutan kronologis) yang menggambarkan urutan terjadinya peristiwa, perbuatan atau tindakan. (2) Klimaks dan Antiklimaks Pikiran utama mula-mula diperinci dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggap paling rendah kedudukannya. Kemudian berangsur-angsur dengan gagasan-gagasan lain hingga ke gagasan yang paling tinggi kedudukannya atau kepentingannya. (3) Umum ke Khusus, Khusus ke Umum Cara ini paling banyak digunakan dalam pengembangan paragraf, baik dari umum ke khusus atau sebaliknya dari khusus ke umum. Dalam bentuk umum ke khusus, pikiran utama diletakkan pada awal paragraf, kemudian diikuti dengan perincian-perincian. Sebaliknya dari khusus ke umum, dimulai dengan perincian-perincian dan diakhiri dengan kalimat utama. Karya ilmiah umumnya berbentuk deduktif artinya dari umum ke khusus.

Salah satu kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa nasional. Kedudukan ini dimiliki sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Kedudukan ini dimungkinkan oleh kenyatan bahwa bahasa Melayu yang mendasari bahasa Indonesia telah menjadi Lingua Franca selama berabad-abad di seluruh tanah air kita. Hal ini ditunjang lagi oleh faktor tidak terjadinya persaingan bahasa, maksudnya persaingan bahasa daerah satu dengan bahasa daerah yang lain untuk mencapai kedudukannya sebagai bahasa nasional. Berdasarkan Isi (1) Perbandingan dan Pertentangan

Untuk menambah kejelasan sebuah paparan, kadang-kadang penulis berusaha membandingkan atau mempertentangkan. Dalam hal ini penulis menunjukkan persamaan dan perbedaan antara 2 hal tersebut. Yang dapat dibandingkan adalah dua hal yang tingkatannya sama dan kedua hal itu mempunyai persamaan dan perbedaan. Perhatikan paragraf berikut ini : Ratu Elizabeth tidak begitu tertarik dengan mode, tetapi selalu berusaha tampil di muka umum seperti apa yang diharapkan rakyatnya. Kalau keluar kota paling senang mengenakan pakaian yang praktis. Ia menyenangi topi dan scraf. Lain halnya dengan Margareth Thatcher. Sejak menjadi pemimpin parta konservatif, ia melembutkan gaya berpakaian dan rambutnya. Ia membeli pakaian sekaligus dua kali setahun. Ia lebih cenderung berbelanja di tempat yang agak murah. Ia hanya memakai topi ke pernikahan, ke pemakaman dan upacara resmi pembukaan parlemen. (2) Analogi Analogi biasanya digunakan untuk membandingkan sesuatu yang sudah dikenal umum dengan yang tidak atau kurang dikenal umum. Gunanya untuk menjelaskan hal yang kurang dikenal tersebut. Perhatikan paragraf berikut ini : Perkembangan teknologi sungguh menakjubkan. Kehebatannya menandingi kesaktian para satria dan dewa dalam cerita wayang. Kereta-kereta tanpa kuda, tanpa sapi, dan tanpa kerbau. JakartaSurabaya telah dapat ditempuh dalam sehari. Deretan gerbong yang panjang penuh barang dan orang, hanya ditarik dengan kekuatan air semata. Jaringan jalan kereta api telah membelah-belah pulau. Asap yang mewarnai tanah air dengan garis hitam, semakin pudar untuk hilang ke dalam ketiadaan. Dunia rasanya tidak berjarak lagi, telah dihilangkan dengan kawat. Kekuatan bukan lagi monopoli gajah dan badak, tepapi telah diganti dengan benda-benda kecil buatan manusia. (3) Contoh-contoh Sebuah generalisasi yang terlalu umum sifatnya agar dapat memberikan penjelasan kepada pembaca, kadang-kadang memerlukan contoh-contoh yang konkret. Dalam hal ini sumber pengalaman sangat efektif. Perhatikan paragraf berikut ini : Masih berkisar tentang pencemaran lingkungan, Gubernur Jawa Tengah, Mardiyanto, memberi contoh tentang jambu mete di Mayong Jepara yang diserang ulat kipat atau Cricula Trifenestrata. Ulat ini timbul akibat berdirinya peternakan ayam di tengah-tengah perkebunan tersebut (4) Sebab Akibat Hubungan kalimat dalam sebuah paragraf dapat berbentuk sebab akibat. Dalam hal ini sebab dapat berfungsi sebagai pikiran utama, dan akibat sebagai pikiran penjelas. Dapat juga sebaliknya. Akibat sebagai pikiran utama dan untuk memahami akibat ini dikemukakan sejulah penyebab sebagai perinciannya. Perhatikan paragraf berikut ini : Jalan Kebon Jati akhir-akhir ini kembali macet dan semarawut. Lebih dari separuh jalan kendaraan

kembali tersita oleh kegiatan perdagangan dan kaki lima. Untuk mengatasinya, pemerintah akan memasang pagar pemisah antara jalan kendaraan dengan trotoar. Pagar ini juga berfungsi sebagai batas pemasangan tenda pedagang kaki lima tempat mereka diijinkan berdagang. Pemasangan pagar ini terpaksa dilakukan mengingat pelanggaran pedagang kaki lima di lokasi itu sudah sangat keterlaluan, sehingga menimbulkan kemacetam lalu lintas. Pengembangan paragraf dapat dibedakan berdasarkan teknik dan isi paragraf. 3) Berdasarkan Teknik : (1) secara alamiah ; a. Urutan ruang ,b. Urutan waktu, (2) Klimaks dan antiklimaks, (3) Umum ke Khusus 4) Berdasarkan Isi : (1) perbandingan dan pertentangan, (2) analogi, (3) contoh-contoh, (4) sebabakibat, (5) definisi luas, (6) klasifikasi

Berdasarkan Teknik (1) Secara alamiah

Dalam hal ini penulis sekedar menggunakan pola yang sudah ada pada objek atau kejadian yang dibicarakan. Susunan logis ini mengenal dua macam urutan : a)Urutan ruang (spesial) yang membaca dari satu titik ke titik berikutnya yang berdekatan dalam sebuah ruang. Misalnya gambaran dari depan ke belakang, dari luar ke dalam, dari atas ke bawah, dari kanan ke kiri, dan sebagainya. b) Urutan waktu (urutan kronologis) yang menggambarkan urutan terjadinya peristiwa, perbuatan atau tindakan.

(2)

Klimaks dan Antiklimaks

Pikiran utama mula-mula diperinci dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggap paling rendah kedudukannya. Kemudian berangsur-angsur dengan gagasan-gagasan lain hingga ke gagasan yang paling tinggi kedudukannya atau kepentingannya. (3) Umum ke Khusus, Khusus ke Umum Cara ini paling banyak digunakan dalam pengembangan paragraf, baik dari umum ke khusus atau sebaliknya dari khusus ke umum. Dalam bentuk umum ke khusus, pikiran utama doletakkan pada awal paragraf, kemudian diikuti dengan perincian-perincian. Sebaliknya dari khusus ke umum, dimulai dengan perincian-perincian dan diakhiri dengan kalimat utama. Karya ilmiah umumnya berbentuk deduktif artinya dari umum ke khusus. Salah satu kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa nasional. Kedudukan ini dimiliki sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Kedudukan ini dimungkinkan oleh kenyatan bahwa bahasa Melayu yang mendasari bahasa Indonesia telah menjadi Lingua Franca selama berabad-abad di seluruh tanah air kita. Hal ini ditunjang lagi oleh faktor tidak terjadinya persaingan bahasa, maksudnya persaingan bahasa daerah satu dengan bahasa daerah yang lain

untuk mencapai kedudukannya sebagai bahasa nasional. b)Berdasarkan Isi 1)Perbandingan dan Pertentangan Untuk menambah kejelasan sebuah paparan, kadang-kadang penulis berusaha membandingkan atau mempertentangkan. Dalam hal ini penulis menunjukkan persamaan dan perbedaan antara 2 hal tersebut. Yang dapat dibandingkan adalah dua hal yang tingkatannya sama dan kedua hal itu mempunyai persamaan dan perbedaan. Perhatikan paragraf berikut ini : Ratu Elizabeth tidak begitu tertarik dengan mode, tetapi selalu berusaha tampil di muka umum seperti apa yang diharapkan rakyatnya. Kalau keluar kota paling senang mengenakan pakaian yang praktis. Ia menyenangi topi dan scraf. Lain halnya dengan Margareth Thatcher. Sejak menjadi pemimpin parta konservatif, ia melembutkan gaya berpakaian dan rambutnya. Ia membeli pakaian sekaligus dua kali setahun. Ia lebih cenderung berbelanja di tempat yang agak murah. Ia hanya memakai topi ke pernikahan, ke pemakaman dan upacara resmi pembukaan parlemen. 2) Analogi Analogi biasanya digunakan untuk membandingkan sesuatu yang sudah dikenal umum dengan yang tidak atau kurang dikenal umum. Gunanya untuk menjelaskan hal yang kurang dikenal tersebut. Perhatikan paragraf berikut ini : Perkembangan teknologi sungguh menakjubkan. Kehebatannya menandingi kesaktian para satria dan dewa dalam cerita wayang. Kereta-kereta tanpa kuda, tanpa sapi, dan tanpa kerbau. JakartaSurabaya telah dapat ditempuh dalam sehari. Deretan gerbong yang panjang penuh barang dan orang, hanya ditarik dengan kekuatan air semata. Jaringan jalan kereta api telah membelah-belah pulau. Asap yang mewarnai tanah air dengan garis hitam, semakin pudar untuk hilang ke dalam ketiadaan. Dunia rasanya tidak berjarak lagi, telah dihilangkan dengan kawat. Kekuatan bukan lagi monopoli gajah dan badak, tepapi telah diganti dengan benda-benda kecil buatan manusia. 3)Contoh-contoh Sebuah generalisasi yang terlalu umum sifatnya agar dapat memberikan penjelasan kepada pembaca, kadang-kadang memerlukan contoh-contoh yang konkret. Dalam hal ini sumber pengalaman sangat efektif. Perhatikan paragraf berikut ini : Masih berkisar tentang pencemaran lingkungan, Gubernur Jawa Tengah, Mardiyanto, memberi contoh tentang jambu mete di Mayong Jepara yang diserang ulat kipat atau Cricula Trifenestrata. Ulat ini timbul akibat berdirinya peternakan ayam di tengah-tengah perkebunan tersebut. Menurut Gubernur, izin peternakan ayam di Mayong itu diberikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebab Akibat Hubungan kalimat dalam sebuah paragraf dapat berbentuk sebab akibat. Dalam hal ini sebab dapat berfungsi sebagai pikiran utama, dan akibat sebagai pikiran penjelas. Dapat juga sebaliknya. Akibat

sebagai pikiran utama dan untuk memahami akibat ini dikemukakan sejulah penyebab sebagai perinciannya. Perhatikan paragraf berikut ini : Jalan Kebon Jati akhir-akhir ini kembali macet dan semarawut. Lebih dari separuh jalan kendaraan kembali tersita oleh kegiatan perdagangan dan kaki lima. Untuk mengatasinya, pemerintah akan memasang pagar pemisah antara jalan kendaraan dengan trotoar. Pagar ini juga berfungsi sebagai batas pemasangan tenda pedagang kaki lima tempat mereka diijinkan berdagang. Pemasangan pagar ini terpaksa dilakukan mengingat pelanggaran pedagang kaki lima di lokasi itu sudah sangat keterlaluan, sehingga menimbulkan kemacetam lalu lintas. Definisi Luas Untuk memberikan batasan tentang sesuatu, kadang-kadang penulis terpaksa menguraikan dengan beberapa kalimat, bahkan beberapa alinea. Perhatikan paragraf berikut ini : Pengajaran mengarang sebagai kegiatan terpadu, biasanya ditunda sampai siswa agak mampu menggunakan bahasa lisan, seperti dalam pelajaran membaca. Pada tahap awal, latihan mengarang itu biasanya digunakan untuk memperkuat kemampuan dasar seperti : ejaan, pungtuasi, kosa kata, kalimat, dan lain-lain. Kemudian kemampuan mengarang dijadikan pelajaran tersendiri, yakni pengajaran mengarang. Jadi, mengarang adalah suatu kemampuan yang kompleks yang menggabungkan sejumlah unsur kemampuan yang berlain-lainan. Klasifikasi Dalam pengembangan karangan, kadang-kadang kita mengelompokkan hal-hal yang mempunyai persamaan. Pengelompokkan ini biasanya diperinci lagi lebih lanjut ke dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil. Perhatikan paragraf berikut ini : Dalam karang-mengarang atau tulis-menulis, dituntut beberapa kemampuan antara lain kemampuan yang berhubungan dengan kebahasaan dan kemampuan pengembangan atau penyajian. Yang termasuk kemampuan kebahasaan ialah kemampuan menerapkan ejaan, pungtuasi, kosa kata, diksi, dan kalimat. Sedangkan yang dimaksud dengan kemapuan pengembangan ialah kemampuan menata paragraf, kemampuan membedakan pokok bahasan, subpokok bahasan, dan kemampuan membagi pokok bahasan dalam urutan yang sistematik. Definisi Luas Untuk memberikan batasan tentang sesuatu, kadang-kadang penulis terpaksa menguraikan dengan beberapa kalimat, bahkan beberapa alinea. Perhatikan paragraf berikut ini : Pengajaran mengarang sebagai kegiatan terpadu, biasanya ditunda sampai siswa agak mampu menggunakan bahasa lisan, seperti dalam pelajaran membaca. Pada tahap awal, latihan mengarang itu biasanya digunakan untuk memperkuat kemampuan dasar seperti : ejaan, pungtuasi, kosa kata, kalimat, dan lain-lain. Kemudian kemampuan mengarang dijadikan pelajaran tersendiri, yakni pengajaran mengarang. Jadi, mengarang adalah suatu kemampuan yang kompleks yang menggabungkan sejumlah unsur kemampuan yang berlain-lainan. Klasifikasi

Dalam pengembangan karangan, kadang-kadang kita mengelompokkan hal-hal yang mempunyai persamaan. Pengelompokkan ini biasanya diperinci lagi lebih lanjut ke dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil. Perhatikan paragraf berikut ini : Dalam karang-mengarang atau tulis-menulis, dituntut beberapa kemampuan antara lain kemampuan yang berhubungan dengan kebahasaan dan kemampuan pengembangan atau penyajian. Yang termasuk kemampuan kebahasaan ialah kemampuan menerapkan ejaan, pungtuasi, kosa kata, diksi, dan kalimat. Sedangkan yang dimaksud dengan kemapuan pengembangan ialah kemampuan menata paragraf, kemampuan membedakan pokok bahasan, subpokok bahasan, dan kemampuan membagi pokok bahasan dalam urutan yang sistematik.
4. Pengembangan paragraf Berdasarkan Teknik Pengembangna paragraf yang pertama dapat dilihat dari sudut pandang teknik. Berdasarkan tekniknya pengembangan paragraf dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu (1) pengembangan secara alamiah, dan (2) pengembangan secara logis. Pengembangan Secara Alamiah Paragraf yang dikembangkan berdasarkan urutan waktu bersifat kronologis. Hal itu berarti kalimat yang satu mengungkapkan waktu peristiwa terjadi, atau waktu kegiatan dilakukan, dan diikuti oleh kalimat-kalimat yang mengungkapkan waktu peristiwa terjadi, atau waktu kegiatan dilakukan. Paragraf yang dikembangkan dengan cara ini tidak dijumpai adanya kalimat utama atau kalimat topik. Paragraf seperti ini biasanya digunakan pada paragraf naratif dan prosedural. Paragraf yang dikembangkan berdasarkan urutan ruang atau tempat membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya dalam sebuah ruangan. Hal itu berarti kalimat yang satu mengungkapkan suatu bagian (gagasan) yang terdapat pada posisi tertentu, dan diikuti oleh kalimat-kalimat lain yang mengungkapkan gagasan yang berada pada posisi yang lain. Pengungkapan gagasan dengan urutan ruang ini tidak boleh sembarangan, sebab cara yang demikian akan mengakibatkan pembaca mengalami kesulitan memahami pesan. Paragraf seperti ini biasanya digunakan pada paragraf deskriptif. Pengembangan Secara Logis Pengembangan paragraf secara logis maksudnya adalah pengembangan paragraf menggunakan pola pikir tertentu. Pengembangan paragraf secara logis dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu klimaks-antiklimaks, dan umum-khusus. Paragraf yang dikembangkan klimaks-antiklimaks dibagi menjadi dua, yang pertama klimaks, dan yang kedua antiklimaks. Pengembangan paragraf secara klimaks dilakukan dengan cara menyajikan gagasan-gagasan yang berupa rincian yang dianggap sebagai gagasan bawahan, kemudian diakhiri dengan gagasan yang paling tinggi/atas/kompleks kedudukannya atau kepentingannya. Sebaliknya, pengembangan paragraf secara antiklimaks dilakukan dengan terlebih dulu gagasan yang dianggap paling tinggi/atas/kompleks kedudukannya atau kepentingannya, baru diikuti dengan gagasan-gagasan yang berupa rincian yang dianggap sebagai gagasan bawahan, gagasan yang dianggap kurang penting atau rendah kedudukannya. Pengembangan paragraf berdasarkan kriteria umum-khusus, dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu paragraf yang dikembangkan dengan cara umum ke khusus, dan khusus ke umum. Paragraf yang dikembangkan secara umum ke khusus berupa paragraf yang dimulai dengan gagasan umum yang biasanya merupakan gagasan utama, kemudian diikuti dengan gagasan khusus sebagai gagasan penjelas atau rincian. Paragraf yang dikembangkan dengan cara umum ke khusus ini biasa disebut dengan paragraf deduktif. Paragraf yang dikembangkan secara khusus ke umum berupa paragraf yang dimulai dengan gagasan khusus sebagai gagasan

penjelas atau rincian, kemudian diikuti dengan gagasan umum yang biasanya merupakan gagasan utama. Paragraf yang dikembangkan dengan cara khusus ke umum ini biasa disebut dengan paragraf induktif. Pengembangan paragraf logis umum-khusus ini, baik dengan cara umum ke khusus (deduktif) maupun khusus ke umum (induktif), paling banyak diguankan, lebihlebih dalam karya ilmiah karena karya ilmiah pada umumnya merup sintesis antara deduktif dan induktif (lihat Akhadiah M.K. dkk., 1991/1992; Soeparno, Haryadi, dan Suhardi 2001) 5. Pengembangan paragraf Berdasarkan Isi Berdasarkan isinya pengembangan paragraf antara lain dapat dilakukan dengan cara menapilkan perbandingan atau pertentangan, contoh, sebab-akibat, dan klasifikasi. Berikut disajikan pengertian keempat cara tersebut secara singkat. Pertama, pengembangan paragraf dengan cara pembandingan. Cara pembandingan merupakan sebuah pengembangna paragraf yang dilakukan dengan membandingkan atau mempertentangkan guna memperjelas suatu paparan. Kegiatan membandingkan atau mempertentangkan tersebut berupa penyajian persamaan dan perbedaan antara dua hal. Sesuatu yang dipertentangkan adalah dua hal yang memiliki tingkat yang sama. Dan keduanya memiliki persamaan dan perbedaan. Kedua, pengembangan paragraf dengna car apemberian. Contoh-contoh disajikan sebagai gagasan penjelas untuk mendungku atau memperjelas gagasan umum. Gagasan umum dapat diletakkan pada awal paragraf atau diakhiri paragraf bergantung pada gaya yang dikehendaki oleh penulis. Ketiga, pengembangan paragraf dengan sebab akibat. Cara sebab akibat sering disebut dengan kausalitas. Pengembangna paragraf cara ini dapat dilakukan dengan menyajikan sebab sebagai gagasan pokok/utama baru diikuti akibatnya sebagai gagasan penjelas, atau sebaliknya disajikan akbiat sebagai gagasan pokok utama diikuti dengan penyebabnya sebagai gagasan penjelas. Keempat, pengembangan paragraf dengan cara klaisifikasi. Cara klasifikasi biasanya dilakukan dengan penyajian gagasan pokok/utama kemudian diikuti dengan gagasan penjelas secara rinci. Gagasan penjelas merupakan kalsifikasi dari gagasan utamanya. Misalnya, gagasan utama A, memiliki gagasan penjelas yang dapat diklasifikasikan menjadi X dan Z. Berikut ini diberikan contoh paragraf, cobalah dianalisis bagaimana pengembangannya dilihat dari isi. Sudahkan merupakan paragraf yang baik? Sastra anak sebagai sumber belajar bahasa di SD mencakup semua genre sastra anak. Pengertian sastra anak-anak sebenarnya tidak terlalu berbeda dengan sastra orang dewasa. Keduanya sama-sama berada pada wilayah sastra yang mencakup kehidupan, yang berbeda hanya fokusnya saja. Sastra anak-anak menempatkan anak-anak sebagai fokusnya. Ada yang mengartikan bahwa, sastra anak-anak itu adalah semua buku yang dibaca dan dinikmati oleh anak-anak. Pernyataan ini kurang disepakati oleh Sutherland dan Arthburnot (1991:6), karena sastra anak-anak bukan hanya buku yang dibaca dan dinikmati anak, namun juga ditulis khusus untuk anak-anak dan yang memenuhi standar artisitik dan syarat kesastraan. Norton (1988) mengungkapkan pendapatnya bahwa sastra anak-anak adalah sastra yang mencerminkan perasaan pengalaman anak-anak yang dapat dilihat dan dipahami melalui mata anak-anak (thought the eyes of a child) Contoh buku cerita bergambar Miki Tikus Piknik (1990) karya Werner, Beruang yang Malas (1994) karya Imam R., Singa dan Serangga (1992) karya La Fontaine, Dalam Perang Jagaraga (1980) karya Karmaputra, Cenderawasih yang Sombong (1993) karya Rahayu Intarti, Tiga Sekawan (1993) Rahayu intarti, Musim Kemarau (1991) karya Opih Zainal, Gajah yang Usil (1992) karya Haryanto Hermawan. 6. Penutup Paragraf berpotensi terdiri atas beberapa kalimat yang secara visual ditandai dengan indensasi. Pembentukkan paragraf yang baik harus memenuhi persyaratan kesatuan, kepaduan, dan

kelengkapan. Untuk itu, diperlukan pengembangan paragraf yang baik. Kerangka struktur paragraf dikembangkan berdasarkan peletakan kalimat utama dan kalimat-kalimat penjelas. Pengembangan paragraf berdasarkan tekniknya dapat dikelompokkan menjadi alamiah dan logis. Pengembnagna paragraf berdasarka

Paragraf dibentuk dari beberapa kalimat, dengan satu kalimat pokok pikiran. Terkadang setelah kita membuat sebuah kalimat yang akan dijadikan sebagai pokok pikiran suatu paragraf, timbul kesulitan dalam mengembangkannya menjadi sebuah paragraf. Berikut ini beberapa metode pengembangan paragraf beserta contoh paragrafnya : 1. Metode Definisi Metode ini menjelaskan batasan-batasan terhadap sesuatu, di dalamnya penulis menguraikan dan menjelaskan tentang tema yang dibicarakan.

OSI (Open System Interconnection) layer merupakan sebuah standar yang mengatur tentang bagaimana komunikasi data dalam jaringan itu bekerja. OSI layer, sebagaimana dilihat dari namanya merupakan sistem yang terdiri dari 7 lapisan. Masing-masing lapisan memiliki aturan(protokol) yang berdiri sendiri dan menyediakan fasilitas bagi lapisan diatasnya.

2. Metode Sebab-Akibat Kita dapat menyusun sebuah paragraf dari kalimat yang merupakan sebab lalu diikuti dengan kalimat yang merupakan akibat dari suatu kejadian. Metode ini biasa digunakan dimana kita ingin menceritakan tentang kejadian dari suatu peristiwa. Mahasiswa dan mahasiswi gunadarma merasa kesal dan marah ketika koneksi internet mereka putus ketika sedang asik-asiknya berinternet di lantai 3 kampus Gunadarma kalimalang. Setelah diselidiki, putusnya koneksi internet mereka disebabkan oleh oknum tak bertanggung jawab yang menggunakan teknik arp spoofing pada jaringan wifi kampus. Tidak hanya mahasiswa/i saja yang dirugikan tetapi juga dosen yang sedang menggunakan akses internet kampus juga jadi korban. 3. Metode Proses Susunan dari paragraf ini menerangkan tentang urutan-urutan atau prosedur tentang tema yang dibicarakan. Saya akan menerangkan langkah-langkah yang harus dilakukan, untuk melindungi komputer anda dari bahaya internet. Install Antivirus Pilihlah software antivirus yang anda percaya dan sering digunakan, saya sangat merekomendasikan hanya satu antivirus yang terdapat di komputer anda, sebab jika anda menginstall 2 antivirus, keduanya akan menimbulkan false alarm karena mendeteksi antivirus lain sebagai virus. Password Gunakanlah password yang memiliki ukuran karakter sama dengan 8 digit atau lebih. Sangat direkomendasikan menggunakan simbolsimbol tertentu pada keyboard. Misalnya : S@y@s3NanGS3k4l1^_^ . Hal ini dapat mempersulit penyerang untuk menebak password anda.

4. Metode Contoh Paragraf ini memberikan contoh-contoh dari pembahasan agar pembaca dapat lebih mengerti tentang topik yang dibicarakan. Dewasa ini di dunia maya banyak bertebaran situs social networking, contohnya facebook dan twitter. Social networking tersebut memiliki banyak sisi positifnya, namun juga memilki banyak sisi negatif, contohnya saja beberapa hari yang lalu terjadi kasus penculikan yang bermula dari perkenalan dari situs social networking tersebut, juga ada kasus penipuan yang mengatasnamakan orang lain untuk mendapatkan keuntungan beruapa uang dan lain-lain. 5. Metode Klasifikasi Metode ini bertujuan untuk mengelompokkan jenis-jenis tertentu berdasarkan persamaan ciri. Pengelompokkan didasarkan dari pengertian yang luas kemudian dirinci ke dalam kelompok yang lebih kecil. Kecerdasan buatan(Artificial Intelligence) merupakan bagian dari ilmu komputer sains yang berfungsi untuk mengembangkan sebuah komputer yang dapat berpikir selayaknya manusia. Dalam ilmu AI(Artificial Intelligence) terdapat beberapa masalah(problem) yang terbagi menjadi "Deduction, reasoning, problem solving", "knowledge representation", "Planning", "Learning", "Natural language processing", "motion and manipulation", "Perception", "Social Intelligence", "Creativity", "General intelligence". oleh : alvin

You might also like