You are on page 1of 6

PROPOSAL THERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI SESI-3 : MENCEGAH PERILAKU KEKERASAN SOSIAL

Disusun oleh Kelompok 3 :


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Ferri irawan Hutri Handayani Iwayan Febri S. Indra Bayu H.S. Jaya fahlevi Jemi andika Joko setyo Kasa nova olga

Akademi Keperawatan Bunda Delima Bandar Lampung 2013

A. latar belakang
Klien resiko perilaku kekerasan (RPK) dan halusinasi mengalami gangguan persepsi sehingga persepsinya tidak akurat, dengan diberikan stimuli bermain peran diharapkan klien akan konsentrasi sehingga resiko perilaku kekerasan (RPK) dan halusinasi tidak muncul. Apabila persepsinya tidak akurat atau tidak sesuai dengan norma kelompok, maka melalui dinamika kelompok persepsi klien ini akan dikoreksi oleh anggota kelompoknya.

B. Topik Terapi aktivitas kelompok klien dengan RPK

C. Tujuan a. Tujuan Umum klien dapat mencegah prilaku kekerasan sosial. b. Tujuan Khusus Klien dapat mengungkapkan keinginan dan permintaan tanpa memaksa. Klien dapat mengungkapkan penolakan dan rasa sakit hati tanpa marah.

D. Sesi 3 Mencegah perilaku kekerasan sosial E. Klien a. Karakteristik Klien Karakteristik klien yang akan yang akan mengikuti TAK stimulasi persepsi adalah klien gangguan jiwa dengan usia 20-60 tahun, mengalami gangguan stimulasi persepsi : perilaku kekerasan b. Proses Seleksi Klien yang akan mengikuti TAK ini adalah klien yang dipilih melalui proses sleksi. Adapun seleksinya adalah dari kasus atau masalah yang banyak dihadapi klien. F. Kriteria Hasil a. Evaluasi Proses b. Evaluasi Struktur c. Evaluasi Hasil

G. Antisipasi Masalah a. Peragaan Terhadap Klien Yang Tidak Aktif Dalam Aktivitas b. Bila Klien Meninggalkan Kegiatan Tanpa Izin c. Bila Klien Lain Ingin Ikut H. Pengorganisasian a. Waktu Pelaksana Kegiatan dilakukan di ruang aula pada hari selasa tanggal 25 juni 2013 pukul 14:00 WIB sampai selesai b. Klien Jumlah klien TAK ada 3 orang, berikut nama-namanya : Indra bayu : RPK I wayan : RPK Feri irawan: RPK c. Tim Therapi Dan Uraian Tugas Leader : joko setyo Tugas leader : merancang TAK, memimpin jalannya TAK Co-leader : jaya fahlevi Tugas Co Leader : membantu Leader memimpin TAK. Observer : kasanova olga, jemi andika Tugas observer : seolah menjadi anggota kelompok, membantu menstimulasi kelompok. Fasilitor : hutri handayani Tugas Observer : mengamati, menilai, memberi masukan. d. Seting Pelaksanaan Seting - Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran. - Ruangan nyaman dan tenang Alat - papan tulis dan alat tulis - buku catan dan pulpen - Jadwal kegiatan klien Metode - Dinamika Kelompok - Diskusi dan Tanya jawab - Bermain Peran/ Simulasi

I. Langkah Kegiatan a. Persiapan

a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut sesi-2 b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan b. Orientasi a. Salam terapeutik - Salam dari terapis kepada klien - klien dan terapis pakai papan nama b. Evaluasi/ validasi - Menanyakan perasaan klien saat ini - menanyakan apakah ada penyebab marah, tanda dan gejala marah, serta perolaku kekerasan. - tanyakan apakah kegiatan fisik untuk mencegah perilaku kekersan sudah dilakukan. c. Kontrak - Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu cara sosial untuk mencegah perilaku kekerasan. - Menjelaskan aturan main berikut: jika ada klien yg ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis lama kegiatan 45 menit setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai c. Kerja a. Mendiskusikan dengan klien cara berbicara jika ingin meminta sesuatu dari orang lain. b. Menuliskan cara-cara yang disamapaikan klien. c. Terapis mendemonstrasikan cara meminta sesuatu tanpa paksaan, yaitu,saya perlu/ingin/meminta....., yang akan saya gunakan untuk. d. Memilih dua orang klien secara bergilir mendemonstrasikan ulang caraa pada poin c. e. Ulangi poin d sampai semua klien mencoba. f. Memberikan pada peran serta klien. g. Terapis mendemonstrasikan cara menolak dan menyampaikan rasa sakit hati kepada orang lain, yaitu saya tidak dapat melakuka.. atau saya tidak menerima dikatakan.. atau saya kesal dikatakan seperti.... h. Memilih dua orang klien secara bergilir mendemonstrasikan ulang cara poin g. i. Ulangi poin h sampai klien mencoba. j. Memberikan pujian pada peran serta klien. d. Terminasi a. Evaluasi 1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK. 2. Menanyakan jumlah cara pencegahan prilaku kekerasan yang vtelah dipelajari. 3. Memberikan pujian dan penghargaan atas jawaban yang benar. B. Tindak lanjut - menganjurkan klien menggunakan kegiatan fisik dan interaksi sosial yang asertif, jika stimulus penyebab perilalku kekerasan terjadi.

- menganjurkan klien melatih kegiatan fisik dan interaksi sosial yang asertif secara teratur. - memasukkan kegiatan bercakap-cakap pada jadwal kegiatan harian klien C. Kontrak yg akan datang - menyepakati untuk cara baru yang lain, yaitu kegiatan ibadah. - menyepakati waktu dan tempat TAK berikutnya.

J. Evaluasi Dan Dokumentasi Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yg dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dg tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan sesi 3, kemampuan klien yang diharapkan adalah mencegah perilaku kekerasan secara sosial. Formulir evaluasi sbb:

a. Kemampuan mencegah perilaku kekerasan sosial No Nama klien Memperagakan Memperagakan cara meminta cara menolak tanpa paksa yang baik 1 2 3 4 5 6 7 8

Memperagakan cara mengungkapkan kekerasan yang baik

DOKUMENTASI Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Misalnya: klien mengikuti sesi 3, TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan. Klien mampu memperagakan cara meminta tanpa paksaan, menolak dengan baik dan mengungkapkan kekerasan. Dianjurkan latihan diulang di ruangan (buat jadwal)

You might also like