You are on page 1of 22

Pengertian

Sindrom Stevens Johnson merupakan sindrom yang mengenai kulit, selaput lendir di orifisium dan mata dengan keadaan umum bervariasi dari ringan sampai berat, kelainan pada kulit berupa eritema, vesikel/bula dapat disertai purpura. (Djuanda, 2008: 163) Sindrom Steven Johnson adalah sindrom kelainan kulit berupa eritema, vesikel/bula dapat disertai purpura yang mengenai kulit, selaput lendir di orifisium dan mata dengan keadaan umum bervariasi dari baik sampai buruk (Mansjoer, A, 2000: 136)

Etiologi
Penyebab belum diketahui dengan pasti, namun beberapa faktor yang dapat dianggap sebagai penyebab adalah: 1. Alergi obat secara sistemik (misalnya penisilin, analgetik, arti piuretik) 2. Infeksi mikroorganisme (bakteri, virus, jamur dan parasit) 3. Neoplasma dan faktor endokrin 4. Faktor fisik (sinar matahari, radiasi, sinar-X) 5. Makanan (Djuanda, 2008: 163).

Manifestasi Klinik
Mulainya dari penyakit akut dapat disertai gejala prodormal berupa demam tinggi, malaise, nyeri kepala, batuk, pilek, dan nyeri tenggorokan. Pada sindrom ini terlihat adanya trias kelainan berupa: Kelainan kulit Kelainan selaput lendir di orifisium Kelainan mata

Patofisiologi

Data Penunjang
Laboratorium : Biasanya dijumpai leukositosis atau eosinofilia. Bila disangka penyebabnya infeksi dapat dilakukan kultur darah. Histopatologi : Kelainan berupa infiltrat sel mononuklear, oedema dan ekstravasasi sel darah merah, degenerasi lapisan basalis. Nekrosis sel epidermal dan spongiosis dan edema intrasel di epidermis. Imunologi : Dijumpai deposit IgM (Imuno Globulin M) dan C3 di pembuluh darah dermal superficial serta terdapat komplek imun yang mengandung IgG, IgM, IgA. (Djuanda, 2008: 164)

Komplikasi
Komplikasi yang tersering adalah bronco pneumonia, sedangkan komplikasi lain yang sering terjadi adalah kehilangan cairan/darah, gangguan elektrolit dan syok. Pada mata dapat terjadi kebutaan karena gangguan lakrimasi. (Djuanda, 2008: 164)

Penatalaksanaan
Kortiosteroid Antibiotik Infus dan tranfusi darah Topikal (Djuanda, 2008: 165)

Pengkajian
Identitas klien, meliputi: nama, jenis kelamin, umur, status perkawinan, pekerjaan, alamat, agama, pendidikan terakhir, alamat. Keluhan utama: rasa sakit, perubahan warna kulit, gatal-gatal, demam, bengkak/edema, keterbatasan aktivitas.

Pengkajian
Riwayat kesehatan sekarang: Keluhan saat didata: rasa sakit, gatal-gatal, demam, perubahan warna kulit, keterbatasan aktivitas Riwayat masuk rumah sakit: sejak kapan masuk rumah sakit, awal kejadian (apa penyebabnya; bagaimana kejadiannya; mengapa terjadi),dimana tempat kejadian pertama muncul (berpencar, berkelompok), lamanya (berulang-ulang, selangseling, musiman), faktor predisposisi (lingkungan, pekerjaan, geografis), aktifitas sekarang (normal, dibatasi, berubah), terapi yang sekarang dan yang lalu serta efeknya.

Pengkajian
Riwayat kesehatan dahulu: Riwayat lesi akibat terpapar sinar matahari Sering terpapar sinar matahari, menggunakan pelindung atau tidak Riwayat penggunaan obat-obatan sistemik/topikal Riwayat terkena penyakit infeksi

Pengkajian
Riwayat kesehatan keluarga. Adakah riwayat penyakit yang sama dengan klien Apakah punya riwayat penyakit alergi yang lain Apakah pernah mengalami penyakit kulit yang serius atau tidak Riwayat penyakit lain yang berat

Pengkajian
Keadaan umum: tingkat kesadaran, TTV. Pemeriksaan fisik per sistem, meliputi: Sisrem pencernaan: Penurunan berat badan akibat dari susah menelan karena adanya bula pada batang tenggorokkan. Sehingga asupan nutrisi kurang dari kebutuhan dan dehidrasi. Sistem musculoskeletal: Nyeri pada jaringan lunak membuat erosi jaringan sehingga berkurangnya sistem pergerakan yang membuat pasien bedrest. Sistem integument: eritema, vesikel dan bula pada kulit merupakan manifestasi dari sindrom steven Johnson. Bercak kemerahan yang terdapat pada bagian seluruh kulit, terutama mulut pada bibir dan seluruh bagian kulit tubuh.

Pengkajian
Pemeriksaan penunjang. Laboraorium : Leukosit atau esosinefilia Histopatologi : Infiltrat sel mononuclear, oedema, dan ekstravasasi sel darah merah, degenerasi lapisan basalis, nekrosis sel epidermal, spongiosis dan edema intrasel di epidermis. Imunologi : Deposis IgM dan C3 serta terdapat komplek imun yang mengandung IgG, IgM, IgA.

Diagnosa Keperawatan
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan lesi dan reaksi inflamasi lokal. Ketidakseimbangan nutrisi, kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake tidak adekuat respons sekunder dari kerusakan krusta pada mukosa mulut. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan penurunan imunitas, adanya port de antree pada lesi.

Diagnosa Keperawatan
Nyeri berhubungan dengan kerusakan jaringan lunak, erosi jaringan lunak. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik secara umum. Gangguan gambaran diri (citra diri) berhubungan dengan struktur kulit, perubahan peran keluarga. Kecemasan berhubungan dengan kondisi penyakit, penurunan kesembuhan. (Muttaqin, Arif dan Kumala Sari, 2011: 123)

Intervensi

Pengelupasan kulit yang ekstensif pada pasien SSJ

Krusta kehitaman/hemorrhagik

Konjungtivitis kataralis pada SSJ

Simblefaron

Sindrom Stevens Johnson pada anak

Lesi pada mukosa mulut

Erythema multiforme

Eritema multiforme mayor

You might also like